Tuesday, July 20, 2010

Membangun Mezbah keluarga

FOKUS KITA

Salah satu cara ampuh untuk membangun kesatuan hati dan roh antar anggota dalam sebuah keluarga adalah dengan cara membangun mezbah doa keluarga atau biasa disebut Mezbah Keluarga (MK).

Apakah yang dimaksud dengan Mezbah Keluarga?
Mezbah keluarga sebenarnya merupakan sesuatu yang begitu sederhana. Mezbah keluarga merupakan waktu di mana seluruh anggota keluarga berkumpul bersama mendekatkan diri dengan Tuhan secara bersama-sama.

Manfaat mezbah doa keluarga
1. Sarana kehadiran Allah dalam keluarga
Alasan para tokoh iman membuat mezbah adalah agar Tuhan hadir, menyertai dan menjawab doa-doa mereka. Jika Allah hadir, Dia akan menjadi Kepala yang mengatur, memimpin dan memberkati keluarga kita. Kehadiran Tuhan akan mengubah keadaan seburuk apapun menjadi indah dan penuh mujizat. Karena itu kitapun harus membangun mezbah doa, dimana Allah dapat hadir dan memberkati keluarga kita (Mat.18:19-20).
2. Wadah untuk mempersatukan dan mengokohkan hubungan antar anggota dalam keluarga
Tuhan Yesus berkata bahwa keluarga yang terpecah-pecah tidak akan bertahan menghadapi kesulitan apapun (Markus 3:25). Tetapi, kesatuan yang kuat akan mendatangkan kemenangan. Mezbah doa merupakan sarana yang paling tepat untuk mempersatukan roh dalam keluarga (Efesus 4:3). Di sinilah ayah-ibu dan anak bersatu dalam doa dan menjadikan Firman Tuhan sebagai pedoman hidup mereka.
3. Perisai bagi keluarga
Mezbah doa melindungi kita dari serangan iblis atas keluarga. Bila keluarga kita tidak berdoa maka iblis akan menyerang dan berusaha menghancurkannya. Kehancuran keluarga (hubungan suami-istri, orang tua-anak, kakak-adik), kesulitan ekonomi, sakit penyakit dan kenakalan remaja terutama sekali disebabkan oleh pekerjaan iblis. Hal ini tidak bisa diatasi dengan pendidikan, nasihat ahli ekonomi ataupun psikiater, melainkan perlu kuasa supranatural yang berasal dari Allah. Untuk itulah perlunya doa peperangan dan syafaat yang dapat mematahkan serangan iblis atas keluarga kita (Efesus 6:12, Mazmur 91:14-15).

Apa saja yang bisa dilakukan dalam Mezbah keluarga?
Bisa berdoa bersama, menyanyi lagu rohani bersama, mendengarkan pembacaan Alkitab bersama, merenungkan dan mendiskusikan ayat Alkitab bersama, mendengar anggota keluarga lain menyampaikan pergumulannya kemudian saling mendoakan, bahkan melakukan pemberesan konflik antar anggota bersama-sama (jika ada). Hal-hal tersebut bisa dilakukan hanya salah satu, bisa beberapa, bisa seluruhnya.

Beberapa konsep yang keliru tentang Mezbah Keluarga:
· MK disamakan dengan persekutuan antar keluarga yang digalang oleh persekutuan gereja tertentu.
· Harus ayah yang menjadi imam (pemimpin) dalam setiap MK, sehingga kalau ayah tidak mengambil inisiatif maka tidak mungkin ada MK. Ada kalanya dalam keluarga, sosok ayah tidak ada (sudah meninggal atau sedang bepergian). Jika demikian, ibu dapat menggantikan tugas ayah untuk memimpin MK. Atau anak sulung dapat mengambil peran (jika orang tua sudah meninggal).
· Harus seluruh keluarga ikut, padahal belum tentu anggota keluarga seluruhnya sudah kristen atau berasal dari gereja-yang berbeda-beda.

Lalu Bagaimana Praktisnya?
Keluarga dengan anak-anak usia sekolah

· Jadikanlah MK sebagai penghantar mereka memasuki hari-hari yang baru sehingga mereka bisa menghayati bahwa mereka bisa melalui hari demi hari dalam pertolongan Tuhan.
· Awali dengan mengajak seluruh anggota keluarga menyanyikan lagu-lagu ringan.
· Bacalah bagian Alkitab yang ditentukan dalam buku panduan renungan yang Anda pakai. Pembacaan ini bisa diawali dengan doa singkat terlebih dulu.
· Jika yang memimpin bisa memberi beberapa komentar atau ada anggota keluarga lain yang ingin mengomentari bacaan itu, maka berikan kesempatan.
· Baca artikel yang terdapat dalam buku panduan (pilihkan panduan renungan yang dapat dipahami oleh semua anggota keluarga)
· Tanyakan pokok-pokok doa dari anggota keluarga.
· Berdoalah secara bergantian (sebaiknya dijadwal) atau berdoa bersama membuka suara (ada baiknya kalau ditutup dengan Doa Bapa Kami)
· Tutup dengan lagu pendek.

Keluarga dengan anak-anak yang masih kecil
· Jadikanlah MK sebagai ajang penanaman konsep tentang keluarga kristen pada anak sedini mungkin. Berorientasilah pada pertumbuhan iman anak.
· Awali dengan mengajak seluruh anggota keluarga menyanyikan lagu-lagu yang sedapat mungkin bisa dinyanyikan oleh anak-anak.
· Bacalah bagian Alkitab yang ditentukan dalam buku panduan renungan (anak) dengan versi anak kalau mungkin. Pembacaan ini bisa diawali dengan doa singkat terlebih dulu.
· Baca artikel yang terdapat dalam buku panduan (pilihkan panduan renungan anak) .
· Tanyakan pokok-pokok doa dari anggota keluarga.
· Berdoalah secara bergantian (sebaiknya dijadwal) atau berdoa bersama membuka suara (ada baiknya kalau ditutup dengan Doa Bapa Kami).
· Tutup dengan lagu pendek.
· Jika memungkinkan acara yang bersama dengan anak-anak kecil singkat saja, kemudian dilakukan untuk konsumsi orang dewasa.

Keluarga besar dengan kakek, nenek, om, tante
· Sebagian besar sama dengan poin 1 dengan memperhatikan keterlibatan mereka secara aktif untuk berdoa, memimpin dll.
· Jika tidak ada lagi anak-anak kecil sampai usia sekolah dasar, MK bisa dimanfaatkan sebagai tempat bertukar pikiran tentang firman Tuhan dan masalah-masalah rohani yang lain.

Keluarga dengan anggota yang belum semua Kristen
· Ajaklah anggota keluarga yang sudah kristen untuk bergabung dan perhatikan waktu yang digunakan supaya tidak berbenturan dengan rutinitas keluarga yang lain.
· Jangan terlalu demonstratif sehingga mengganggu.
· Tanyakan kepada anggota keluarga yang belum percaya apakah ada pergumulan mereka yang perlu didoakan.

Bagaimana jika tidak ada yang bisa diandalkan dalam keluarga untuk memimpin?
· Mezbah keluarga merupakan proyek bersama, idealnya memang orang tua menjadi inisiator utama yang terkadang harus agak menekan supaya anggota keluarga yang lain berpartisipasi, tetapi hal ini tidak mutlak dalam kasus-kasus tertentu di mana salah satu orang tua bukan kristen, terbatas dalam kemampuan dll.
· Untuk awal-awal bisa meminta pendampingan orang lain yang dianggap punya wibawa dan disegani oleh semua anggota keluarga. Terlepas dari konteks mezbah keluarga, sebenarnya adalah perlu dipertimbangkan adanya bapak rohani dari masing-masing keluarga yang telah bersedia memantau pertumbuhan iman keluarga tersebut

Beberapa catatan untuk diperhatikan:
1. Biasakanlah untuk selalu mengiringi berbagai peristiwa penting dalam keluarga dengan meminta pertolongan Tuhan dalam doa antara lain: ketika ada anggota keluarga yang berulang tahun, ketika ada anggota keluarga (atau seluruh keluarga) bepergian jauh, ketika anggota keluarga diantarkan ke rumah sakit, pindah rumah, membeli barang baru, ketika anggota keluarga menghadapi ujian sekolah, tes penerimaan kerja, ikut lomba; dll.
2. Sebagai orang tua, gunakanlah otoritas anda untuk agak memaksa anggota keluarga ikut mezbah keluarga sambil berusaha membuat mereka menikmati dan bersukacita di dalamnya.
3. Biasakan doa makan secara bersama-sama secara bergiliran kalau bisa.
4. Dukunglah anak-anak yang mengikuti aktivitas rohani di luar rumah, hindarilah kata-kata yang merendahkan aktivitas itu sekalipun itu mungkin tidak terlalu penting menurut penilaian Anda.
5. Mulailah dengan frekuensi yang realistis atau kombinasikan MK sederhana (nyanyi dan doa saja) dengan MK lengkap, misalnya 2 banding 5.
6. Berikan anggaran untuk suasana religius di rumah anda (kaset, majalah, vcd, hiasan dinding, buku rohani, buku nyanyian dsb).
7. Biasakan untuk tetap ber-MK meskipun dalam suasana piknik dan jangan lupa beribadah di gereja jika itu bertepatan pada hari minggu.

Jadi, tunggu apa lagi? Mari jagai keutuhan keluarga Anda dengan membangun Mezbah Keluarga setiap hari. (l@/berbagai sumber)

No comments: