Saturday, July 3, 2010

Bola-bola api…

KEGERAKAN KITA


Akhirnya! Doa 24 Jam yang ke-2 telah kita lakukan bersama pada hari Jumat-Sabtu, 25-26 Juni 2010 lalu. Pada kegiatan yang kita gelar untuk ke dua kalinya ini, respon jemaat yang mengikuti sangat bagus. Mereka sangat antusias penuh semangat. Jumlah jemaat yang ikut terlibat kali ini juga meningkat. Jika bulan lalu ada 133 orang yang terlibat, maka kali ini jumlah jemaat yang terlibat menjadi 144 orang, berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa, pekerja, orang tua.

Kita patut bersyukur melihat bagaimana Allah berkerja di setiap shift. Dampak Doa 24 Jam yang pertama di bulan lalu juga luar biasa. Tuhan memberikan isi hatiNya baik untuk jemaat Krispen maupun untuk kota Surabaya. Ada doa-doa yang sudah terjawab, namun ada juga pokok-pokok doa yang masih harus kita doakan terus-menerus. Jemaat yang ikut serta di bulan lalu mengatakan bahwa roh doa syafaat mereka tetap menyala dan kerinduan hati untuk berdoa bagi kota juga semakin memenuhi hati mereka. Puji Tuhan, segala hormat dan kemuliaan hanya bagi Dia!

Secara khusus, Tuhan juga memberikan pernyataan kepada kita waktu Doa 24 Jam yang baru lalu. Tuhan memberikan penglihatan mengenai bola-bola api. Bola-bola api tersebut adalah gambaran bahwa Tuhan sedang mencurahkan RohNya yang kuat kepada jemaat Krispen, yaitu : Api Kekudusan, Api Roh Doa, Api Kemuliaan. Tuhan sedang membangkitkan tentara-tentara doanya yang besar dari tempat ini. Tuhan juga mencurahkan rohNya untuk kota dan bangsa ini sehingga api kekudusan akan melanda kota khususnya anak-anak muda.

Pesan Tuhan secara khusus kepada jemaat Krispen adalah supaya kita menjaga API tersebut supaya tidak padam. Sebab dengan api yang terus menyala kita dapat melakukan perkara-perkara yang dahsyat, baik untuk jemaat maupun untuk kota ini.

Demikian penuturan Ibu Ruth Salmah kepada Redaksi Warta Kita.

Testimoni…

Saya melihat bendungan yang banyak airnya, tetapi kotor dan ada banyak kotoran yang sudah lama mengendap di dalamnya. Tiba-tiba ada kekuatan besar yang mampu menjebol bendungan tersebut sehingga kotoran-kotoran yang ada di dalam bendungan mengalir keluar, dihanyutkan oleh kekuatan air yang deras, dan air yang tadinya kotor berubah menjadi aliran air yang jernih. Janji Tuhan melalui hal ini adalah bahwa persoalan-persoalan berat yang sudah lama belum jebol dari jemaat ini akan dihancurkan oleh kekuatan tangan Tuhan yang perkasa dan air jernih adalah gambaran kehidupan, pertumbuhan dan kesuburan terjadi di jemaat ini. (Ruth Salmah, Staf Pengabdi & Koordinator Dept. Doa)


Kerinduan saya untuk berdoa begitu luar biasa, tidak seperti biasanya. Tuhan menginginkan kita, umatNya di Surabaya, hidup dalam kekudusan dan takut akan Dia sehingga hidup kita berdampak bagi kota. (Fontje, Pegawai Swasta)

Saya baru pertama kali ikut Doa 24 Jam. Suasananya hampir sama dengan saat saya ikut doa di Menara Doa Kota di Hotel Garden Palace. Roh Doa benar-benar melingkupi Ruang Getsemani ini. Tuhan pemilik setiap tempat di Surabaya. Saya teringat tempat-tempat hiburan malam yang seharusnya juga milik Tuhan. Tempat-tempat itu seharusnya menjadi tempat untuk KemulianNya, bukan untuk berbuat dosa. (Alvin, Desainer Grafis)

Luar biasa! Rasanya waktu 2 jam untuk berdoa bersama tidak cukup (kurang banyak). Setelah Doa 24 jam sebulan yang lalu, saya menjadi lebih peduli terhadap setiap persoalan dalam kota dan bangsa ini. Saya mulai punya hati untuk berdoa bagi kota dan bangsa. Tuhan nyatakan bahwa kekudusan kota dan bangsa dimulai dari kita. Kalau kita berdoa dan menguduskan diri, maka Tuhan akan menjawab doa kita dan mengalirkan gelombang kekudusanNya bagi kota. (Joan, Mahasiswi)

Saya jadi lebih perhatian pada permasalahan yang ada dimasyarakat dan mendoakannya. Waktu penyembahan, saya digerakkan Tuhan untuk mendoakan kekerasan yang terjadi pada anak-anak dalam keluarga, supaya orang tua maupun anak dipulihkan dan pemerintah memberi perhatian lebih lagi sehingga tidak ada lagi kekerasan dalam rumah tangga. (Soelistijani Agi, Ibu Rumah Tangga)

Saya sangat bersemangat mengikuti Doa 24 Jam yang ke dua ini. Saat menyembah Tuhan, saya sungguh-sungguh minta hatiNya untuk kota Surabaya dan Indonesia. Tuhan memperlihatkan kepada saya sebuah Bola Dunia. Bola Dunia itu diperlihatkan lebih dekat lagi kepada saya sampai saya dapat melihat banyak orang yang tergeletak kotor dan tidak memakai apa-apa. Saya bertanya kepada Tuhan apa maksudnya. Dalam penyembahan yang mengalir, Tuhan terus memperlihatkan dimana orang-orang tersebut mulai bangun, lalu mengenakan pakaian yang putih bersih dan bersinar , kemudian mulai menyembah, memuji serta bersorak bagi Tuhan. Jumlah mereka semakin lama semakin banyak. Tuhan mulai menyingkapkan itu mula-mula dari jemaat Krispen yang berdoa , kemudian merembet ke lingkungan yang terdekat dengan Krispen dan mulai meluas sampai seluruh kota Surabaya, sampai meluas ke seluruh Indonesia. Puji Tuhan! (Hengky, Therapist)

Saya sangat senang mengikuti Doa 24 Jam ini. Sejak mengikuti acara ini di bulan yang lalu, saya selalu rindu untuk terus berdoa bagi kota, bangsa dan jemaat Krispen. Waktu penyembahan, saya merasakan lawatan Tuhan terjadi di tempat ini dan Tuhan memerintahkan kita untuk terus berdoa buat kota ini. (Putri, Pelajar)

Sangat luar biasa! Pada saat menyembah Tuhan saya merasakan jamahanNya. Seperti ada sesuatu yang mengalir masuk tubuh saya, sehingga saya merasakan tubuh saya hangat saat menyembah. Sejak Doa 24 Jam bulan lalu, saya tergerak untuk berdoa buat bangsa dan kota setiap saya bersaat teduh. Waktu menyembah Tuhan saya menangis dan Tuhan menaruh beban di hati saya untuk lebih peduli akan nasib bangsa, dimana sebelumnya saya kurang peduli dengan nasib bangsa ini. (Okvita K, Pegawai Swasta)

Benar-benar menyenangkan dan di luar perkiraan saya! Awalnya saya merasa jika berdoa selama 2 jam pasti akan membosankan, tetapi nyatanya tidak. Lawatan Tuhan keren, dan saat menyembah, saya mampu melihat dengan mata iman bagaimana bangsa Indonesia dan kota ini benar-benar dipulihkan. (Liony, Pelajar)

No comments: