Sunday, June 27, 2010
Taat dan Setia Sampai Akhir
Sejak masih kanak-kanak, saya sangat menyukai pelajaran seni rupa. Saya menaruh minat yang besar terutama pada seni lukis dan seni pahat, tetapi kesempatan untuk mendapat pengajaran dan praktek seni memahat baru saya dapatkan ketika duduk di bangku kelas satu SMA.
Proyek seni pahat saya yang pertama dan yang tidak pernah saya lupakan adalah memahat guci dari gypsum. Waktu itu Pak Guru membebaskan kami untuk membuat pahatan di tubuh guci yang masih berwarna putih polos. Setelah menyuruh kami untuk meng-imajinasi-kan gambaran akhir guci yang akan kami pahat, kami diminta untuk menggambar sketsanya di permukaan guci tersebut, barulah kemudian kami mulai memahat dan mengukir guci itu.
Saya masih ingat, masing-masing murid—termasuk saya—tertawa bingung menghadapi tantangan Pak Guru. Bingung mau membuat desain pahatan seperti apa dan memahatnya pakai alat apa, karena gypsum tergolong bahan yang mudah hancur jika dipahat/diukir terlalu kuat. Bagaimanapun juga, saya dan teman-teman semangat juga mengerjakan proyek seni ini, meski dengan alat se-ada-nya, yaitu cutter/silet.
Saya memutuskan mengukir guci saya dengan corak batik tanaman sulur. Mengimajinasikan gambaran akhir bentuk guci saya memang mudah, tetapi memahat guci sesuai dengan sketsa yang saya inginkan ternyata tidak mudah.
Saking semangatnya, saya bahkan rela mengurung diri di dalam kamar untuk mengerjakan proyek pahatan itu sejak pulang sekolah hingga larut malam. Untunglah ayah saya (seorang guru Kimia) memiliki beberapa peralatan laboratorium yang bisa saya pakai untuk memahat, terutama untuk membuat ukiran-ukiran yang super kecil, tajam dan halus.
Saya cungkil-i permukaan guci itu, bahkan sampai berlubang (tembus). Saya hancurkan, saya rapikan dan saya ampelas untuk menghaluskan permukaan yang saya inginkan. Bagian-bagian yang tidak pas saya cungkil dan rapikan kembali. Pokoknya, segala sesuatu pada guci itu yang tidak seperti gambaran akhir guci yang saya inginkan, terus saya cungkil, buang, bentuk dan rapikan sesuai yang ada di benak saya.
Setelah dua minggu berkutat dengan proyek pahatan, akhirnya saya lega ketika melihat hasil akhirnya sesuai dengan yang saya inginkan. Saya ingat, tidak puas-puasnya saya mengagumi guci pahatan saya. Apalagi ketika saya melapisi permukaannya dengan cat berwarna indah. Sayangnya, saya tidak sempat memotret karya pahat perdana saya itu. Karena usai dipamerkan dalam pekan seni pelajar di balai kabupaten bersama dengan karya pahat teman-teman yang lain, guci kebanggaan saya tidak pernah kembali lagi karena dibeli orang. Dari sekian banyak guci yang dipamerkan, hanya ada dua guci yang tidak kembali, yaitu guci saya dan guci 1 teman saya, yang telah dibeli orang.
Ketika mengingat proyek seni pahat saya 14 tahun yang lalu itu, saya diingatkan Tuhan tentang bagaimana Dia merencanakan kehidupan anak-anakNya. Tuhan berkata: “Dalam rumah yang besar bukan hanya terdapat perabot dari emas dan perak, melainkan juga dari kayu dan tanah; yang pertama dipakai untuk maksud yang mulia dan yang terakhir untuk maksud yang kurang mulia. Jika seorang menyucikan dirinya dari hal-hal yang jahat, ia akan menjadi perabot rumah untuk maksud yang mulia, ia dikuduskan, dipandang layak untuk dipakai tuannya dan disediakan untuk setiap pekerjaan yang mulia. “(2 Timotius 2:20-21)
Lebih dari ketekunan saya memahat sebuah guci, Tuhan teramat setia membentuk dan me-ngarahkan setiap kita sesuai rancanganNya. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan gambarNya maupun tujuanNya dalam diri kita Dia cungkil, potong, hancurkan, bentuk dan rapikan. Itulah mengapa kadang kita merasa “sakit” dan “terluka”. Karena Dia sedang berurusan dengan segala hal yang tidak sesuai dengan rancangan dan tujuan akhirNya atas kita. Baik itu hati kita, karakter, sikap dan kecenderungan manusia lama kita, maupun pelayanan, pekerjaan serta visi hidup kita.
Lebih dari keteguhan saya untuk menghasilkan karya pahat sesuai keinginan saya, Tuhan sangat teguh hati dengan apa yang Dia mau atas hidup kita. Bahkan jika kita sudah berada di ‘jalur’ yang benar, Tuhan masih terus meng-up grade alias meningkatkan kualitas setiap detil segi hidup kita. Bersama-sama dengan kita, Dia terus bekerja di dalam proses yang kita alami sampai akhir. Dia tidak mau setengah-setengah dengan rancangan maupun tujuan akhirNya. Yang kita perlukan hanyalah: TAAT DAN SETIA SAMPAI AKHIR.
Taat tidak hanya berbicara tentang perbuatan kita yang menuruti perintahnya, tetapi juga berbicara tentang hati kita yang dengan rela serta penuh sukacita untuk bekerja sama denganNya dan melakukan persis segala titahNya.
Setia berbicara tentang konsistensi kita, mental yang tidak mudah menyerah, gigih mengusahakan yang terbaik, terus-menerus. Setia bukan berarti tidak pernah gagal, tetapi semangat untuk mau bangkit dan belajar dari serta terus melaju meninggalkan kegagalan; dengan segenap hati, kekuatan serta kemampuan terus mengupayakan yang terbaik segala sesuatu yang Tuhan percayakan dalam hidup kita. Entah itu orang/komunitas, pelayanan, pekerjaan, hubungan maupun tanggung jawab. Bahkan, jika saat ini Tuhan mempercayakan segala sesuatu yang kita ‘tidak sukai’, kita harus tetap setia bertekun mengerjakan yang terbaik sampai selesai atau sampai Dia membuka pintu untuk kita melanjutkan perjalanan kita berikutnya. Karena segala sesuatu yang kita alami sekarang (enak atau tidak, suka atau tidak) adalah persiapan terbaik untuk memasuki kepercayaan yang lebih besar yang Tuhan siapkan selanjutnya.
Mau menyerah? Mau mundur? Ingat, Tuhan merancangkan, mengkhususkan dan menginginkan kita untuk sebuah pekerjaan mulia dalam kerajaanNya. (l@)
SOICHIRO HONDA : “Lihat Kegagalan Saya”
Pengalaman adalah guru yang paling mengena. Bagi Soichiro Honda, pengalamanlah yang mendidiknya dari seorang anak yang ‘bukan siapa-siapa’, menjadi seorang ‘penguasa’ jalanan.
Cobalah amati kendaraan yang melintasi jalan raya. Pasti, mata Anda selalu terlintas pada Honda, baik berupa mobil maupun motor. Merk kendaran ini menyesaki padatnya lalu lintas, sehingga layak dijuluki “raja jalanan”.
Mimpi besar seorang anak yang tidak menonjol
“Nilaiku jelek di sekolah. Tapi saya tidak bersedih, karena dunia saya di sekitar mesin, motor dan sepeda,” tutur Honda. Saat merintis bisnisnya Soichiro Honda selalu diliputi kegagalan. Ia sempat jatuh sakit, kehabisan uang, dikeluarkan dari kuliah. Namun ia trus bermimpi dan bermimpi…Kecintaannya kepada mesin, mungkin ‘warisan’ dari ayahnya yang membuka bengkel reparasi pertanian, di dusun Kamyo, distrik Shizuko, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda.
Ternyata, minatnya pada mesin, tidak sia-sia. Ketika usianya 12 tahun, Honda berhasil menciptakan sebuah sepeda pancal dengan model rem kaki. Tapi, benaknya tidak bermimpi menjadi usahawan otomotif. Ia sadar berasal dari keluarga miskin. Apalagi fisiknya lemah, tidak tampan, sehingga membuatnya rendah diri. Di usia 15 tahun, Honda hijrah ke Jepang, bekerja Hart Shokai Company. Bosnya, Saka Kibara, sangat senang melihat cara kerjanya. Honda teliti dan cekatan dalam soal mesin. Akhirnya, ketika Honda berusia 21 tahun, bosnya mengusulkan membuka suatu kantor cabang di Hamamatsu. Tawaran ini tidak ditampiknya.
Ketekunan membuat Honda melangkah maju
Di Hamamatsu prestasi kerjanya tetap membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga berjalan kembali. Pada zaman itu, jari-jari mobil terbuat dari kayu, hingga tidak baik meredam goncangan. Ia punya gagasan untuk menggantikan ruji-ruji itu dengan logam. Hasilnya luarbiasa. Ruji-ruji logamnya laku keras, dan diekspor ke seluruh dunia. Di usia 30, Honda menandatangani patennya yang pertama. Namun demikian, Honda sempat putus asa ketika Ring Pinston buatan bengkelnya ditolak mentah-mentah oleh Toyota. Ring buatannya tidak lentur, dan tidak laku dijual. Ia ingat reaksi teman-temannya terhadap kegagalan itu. Mereka menyesalkan dirinya keluar dari bengkel.
Kegagalan, pelajaran berharga karir Honda
Kuliah karena kegagalan itu, Honda jatuh sakit cukup serius. Dua bulan kemudian, kesehatannya pulih kembali. Ia kembali memimpin bengkelnya. Tapi, soal Ring Pinston itu, belum juga ada solusinya. Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Siang hari, setelah pulang kuliah – pagi hari, ia langsung ke bengkel, mempraktekan pengetahuan yang baru diperoleh. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. Tanpa diduga, gempa bumi meletus menghancurkan pabriknya, sehingga diputuskan menjual pabrik Ring Pinstonnya ke Toyota. Setelah itu, Honda mencoba beberapa usaha lain. Sayang semuanya gagal.
Titik cerah Honda
Akhirnya, tahun 1947,setelah perang Jepang kekurangan bensin. Di sini kondisi ekonomi Jepang porak-poranda. Sampai-sampai Honda tidak dapat menjual mobilnya untuk membeli makanan bagi keluarganya. Dalam keadaan terdesak, ia memasang motor kecil pada sepeda. Siapa sangka, “sepeda motor” – cikal bakal lahirnya mobil Honda – itu diminati oleh para tetangga. Mereka berbondong-bondong memesan, sehingga Honda kehabisan stok.
Disinilah, Honda kembali mendirikan pabrik motor. Sejak itu, kesuksesan tak pernah lepas dari tangannya. Motor Honda berikut mobinya, menjadi “raja” jalanan dunia, termasuk Indonesia. Soichiro Honda mengatakan, janganlah melihat keberhasilan dalam menggeluti industri otomotif. Tapi lihatlah kegagalan-kegagalan yang dialaminya. “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99% kegagalan saya”, tuturnya. Ia memberikan petuah ketika Anda mengalami kegagalan, yaitu mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk merubah mimpi itu menjadi kenyataan.
5 Resep keberhasilan Honda:
1. Selalulah berambisi dan berjiwa muda.
2. Hargailah teori yang sehat, temukan gagasan baru, khususkan waktu memperbaiki produksi.
3. Senangilah pekerjaan Anda dan usahakan buat kondisi kerja Anda senyaman mungkin.
4. Carilah irama kerja yang lancar dan harmonis.
5. Selalu ingat pentingnya penelitian dan kerja sama. (vln)
INFO KITA - 27 Juni 2008
Aksi Berkati Kota
PASAR & BAZAAR MURAH
Krispen akan mengadakan Pasar Murah di bulan Agustus yang akan datang.
Pasar Murah kali ini berbeda dengan Pasar Murah terdahulu.
Selain melibatkan tiga kelompok usia (Family, Youth, Teen),
Pasar Murah kali ini disertai dengan Bazaar Murah yang menjual “barang-barang” murah.
Adapun “barang-barang” yang akan dijual tersebut adalah
jenis barang bekas yang masih layak jual.
Oleh karena itu, jemaat diundang untuk terlibat. Kontribusi keterlibatan bisa berupa:
* Dana
* Barang-barang bekas yang sudah tidak/bosan dipakai, tetapi masih berfungsi, layak pakai dan layak jual, seperti:
· Baju, kaos, jaket, rok, celana, sepatu, sandal, tas, asesoris untuk anak-anak s/d dewasa.
· Buku-buku pelajaran sekolah, mainan anak-anak.
· Alat-alat elektonik, seperti: kipas angin, TV, VCD/DVD Player, tape/radio, antena, senter
· Peralatan rumah tangga, seperti: piring, mangkuk, sendok, garpu, ember, gayung, panci, wajan, blender, mixer, sprei, sarung bantal & guling.
Anda juga bisa memberikan kontribusi barang-barang yang masih baru, misal: seragam sekolah, kaos kaki.
Perjamuan Kudus
Mari siapkan hati untuk masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan diselenggarakan pada hari Minggu, 4 Juli 2010 di seluruh ibadah raya.
Pendaftaran SPK Pemenang tetap dibuka!
Hubungi:
Family & Youth : Sdri. Eta (0878-5225-9406)
Teen : Sdri. Setyarini (031-71607989)
KEGERAKAN DOA KITA - 27 Juni 2010
Pokok doa minggu ini:
1. Agar Pemkot, Satpol PP dan Bina Marga bersikap tegas dan konsisten di dalam menertibkan para PKL yang mulai menggelar dagangannya lagi di Keputran.
2. Agar masyarakat dan polisi semakin waspada terhadap maraknya kasus penculikan anak akhir-akhir ini.
3. Agar Tuhan membangkitkan kesadaran pada para pengusaha media cyber dan profesional IT (informatics technology) untuk tidak menyalahgunakan kemajuan teknologi yang dapat merusak moral dan mental generasi muda. Sebaliknya, para pengusaha dan profesional menggunakan teknologi untuk membangun moral & mental generasi muda ke arah yang lebih baik.
Saturday, June 26, 2010
PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 28 Juni - 4 Juli 2010
(belajar dari profil Abraham)
"Karena iman Abraham taat,
ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui,”
-Ibrani 11:8-
Bahan diambil dan diedit seperlunya dari:
e-4m abbalove
Senin, 28 Juni 2010
SANG TELADAN IMAN
Firman hari ini: Ibrani 11:8-12
Pengajaran:
Berbicara mengenai iman, Abraham adalah salah satu teladan yang patut dijadikan contoh bagi hidup kita. Iman yang dimiliki Abraham sangat luar biasa sehingga ia dapat melihat janji-janji Allah tergenapi dalam hidupnya. Karena iman juga ia beroleh kekuatan untuk memiliki keturunan yang dianggap manusia sebagai suatu yang mustahil dikarenakan usianya dan istrinya yang sudah renta. Iman tersebut jugalah yang membuatnya taat kepada kehendak Tuhan. Apa yang telah dijanjikan Tuhan dalam hidup Anda di tahun ini? Melalui Firman Tuhan hari ini, mari belajar untuk memiliki iman seperti Abraham dan Tuhan akan melakukan bagian-Nya atas hidup kita. Karena iman Abrahan taat. Karena iman dan ketaatannya, Abraham mengalami mujijat janji-janji Tuhan.
Selasa, 29 Juni 2010
ABRAHAM MEMILIKI IMAN YANG BESAR
Firman hari ini: Kejadian 12:1-9
Pengajaran:
Iman timbul dari pendengaran, pendengaran akan firman Allah (Roma 10:17) Kehidupan Abraham dan keluarganya di Haran pada saat itu mungkin sudah nyaman dengan semua yang dimilikinya. Namun ketika Allah menyuruh Abraham untuk pergi, Abraham taat. Ia meninggalkan negeri yang telah ditinggalinya beberapa tahun untuk pergi ke suatu negeri yang ia sendiri belum tahu. Abraham melihat dengan mata imannya tentang semua janji Allah dalam hidupnya, ia taat akan perintah Tuhan untuk pergi kemana Ia membawanya. Bagaimana Abraham bisa memiliki iman yang luar biasa tersebut? Karena Abraham bergaul dengan Tuhan senantiasa. Abraham senantiasa mendengar firman Tuhan (Kejadian 12:7-8), sebab itu Abraham memiliki iman yang sangat besar. Rindukah Anda juga melihat janji-janji Tuhan digenapi dalam hidup Anda? Sudahkah hari ini Anda mendengar FirmanNya? Intim dengan Bapa membuat kita mengenal kehendak Bapa atas hidup kita, seperti Abraham yang bergaul karib dengan Tuhan, ia mengenal kehendak Tuhan atas hidupnya.
Rabu, 30 Juni 2010
KETAKUTAN MENGGEROGOTI IMAN ABRAHAM SEHINGGA IA RELA BERDUSTA
Firman hari ini: Kejadian 12:10-20.
Pengajaran:
Ada orang yang pernah berkata: “Ketika iman masuk melalui pintu depan, maka ketakutan akan keluar melalui pintu belakang. Tetapi, ketika ketakutan masuk melalui pintu depan, maka iman akan keluar melalui pintu belakang.” Itulah yang terjadi dengan Abraham. Ia baru saja melangkah pasti dengan iman yang teguh untuk menaati Tuhan, tetapi ketakutan tiba-tiba muncul menggerogoti dirinya sehingga ia kehilangan iman dan mulai berdusta. Dusta Abraham tidak tanggung-tanggung karena ia berbohong tentang isterinya Sarai. Abraham mengatakan bahwa Sarai adalah saudarinya. Akibat kebohongan ini, ia hampir saja kehilangan isterinya yang akan dijadikan gundik oleh Firaun di Mesir. Hal yang sama dapat terjadi pada kita jika kita mengalami ketakutan. Ketika ketakutan datang menggerogoti hidup kita, maka iman kita bisa lemah sehingga kita akan jatuh ke dalam berbagai macam dosa yang dilarang oleh Tuhan. Pernahkah Anda mengalami ketakutan dalam hidup Anda sehingga itu menggoyahkan iman Anda? Apa akibatnya? Apa komitmen Anda setelah Anda melihat contoh dari bacaan Firman Tuhan hari ini? Mari dapatkan inspirasi baru dari perenungan firman Tuhan hari ini.
Kamis, 1 Juli 2010
ABRAHAM MEMILIH UNTUK MENYERAHKAN HAKNYA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Kejadian 13:1-18.
Pengajaran:
Setiap manusia mempunyai hak. Hak itu disebut Hak Azazi Manusia (HAM). Ada hak hidup, hak mencari nafkah, hak memilih dan dipilih, hak menentukan masa depan, bahkan hak untuk beribadah kepada Tuhan. Demikian pula dengan Abraham. Ia bersama dengan Lot, anak saudaranya pergi dari Mesir ke tanah Negeb untuk tinggal bersama di sana. Ketika itu, mereka bertambah kaya, sehingga tidak cukup bagi mereka untuk tinggal bersama di negeri itu. Abraham sebagai orang yang menerima janji Tuhan dan yang dituakan seharusnya menentukan pilihannya terlebih dahulu. Anehnya, Abraham malah mengalah dan memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih. Ia berkata, “Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri,"(Kejadian 13:9). Tidak mudah bagi Abraham untuk melakukan hal ini, tetapi ia rela menyerahkan haknya. Akibat penyerahan hak yang demikian, maka Tuhan memberikan janji baru kepada Abraham. Ia berfirman kepada Abraham, "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan, sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya,”(Kejadian 13:14-15). Bagaimana dengan Anda? Adakah hak yang masih Anda pertahankan di hadapan Tuhan? Ingatlah, ada berkat dibalik hak yang Anda serahkan kepada Tuhan.
Jumat, 2 Juli 2010
IMAN DAN PERBUATAN MENJADIKAN ABRAHAM SAHABAT ALLAH
Firman hari ini: Yakobus 2:14-26
Pengajaran:
Pernahkah Anda mendengar pernyataan seseorang bahwa iman dan perbuatan menjadikan kita sahabat Allah? Jika belum pernah, maka kita menemukan pernyataan itu di dalam Kitab Yakobus yang menulis tentang hal tersebut. Kata Yakobus dalam argumentasinya, "Tunjukkanlah kepadaku imanmu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku. Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. Iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna. Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut: 'Sahabat Allah,' (sesuai suratan Yakobus 2:17-23). Sebenarnya, bukan hanya Yakobus yang menyatakan hal itu, tetapi Yesus sendiri yang berkata, “Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri?,”(Matius 7:16). Jadi, perbuatan kita menunjukan iman kita. Mari jadikan diri kita sahabat Allah melalui perbuatan kita setiap hari.
Sabtu, 3 Juli 2010
UPAH ABRAHAM SANGAT BESAR KARENA ALLAH ADALAH PERISAI HIDUPNYA
Firman hari ini: Kejadian 15:1-21
Pengajaran:
Banyak orang Kristen menerima janji-janji Tuhan yang besar dan luar biasa bagi hidup mereka. Namun, karena janji yang mereka terima tidak kunjung digenapi, akhirnya mereka jatuh dalam keputusasaan hingga membelenggu hidup mereka. Sebenarnya apa yang dialami oleh orang Kristen telah terlebih dahulu dialami oleh Abraham. Pada suatu kali, Abraham mengeluh kepada Tuhan, "Ya Tuhan ALLAH, apakah yang akan Engkau berikan kepadaku, karena aku akan meninggal dengan tidak mempunyai anak, dan yang akan mewarisi rumahku ialah Eliezer, orang Damsyik itu. Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku,"(Kejadian 15:2-3). Tetapi, Tuhan tidak mau Abraham mengeluh. Kata Tuhan, "Janganlah takut, Abram, Akulah perisaimu; upahmu akan sangat besar,"(Kejadian 15:1b). Maksud Tuhan bagi Abraham adalah ada upah besar yang tersedia bagi dirinya, karena itu Tuhan menguatkan Abraham supaya tidak goyah, karena Ia adalah perisai dan penjamin hidup Abraham. Abraham pun percaya dan Tuhan memperhitungkan kepercayaan Abraham itu sebagai kebenaran (Kejadian 15:6). Percayalah kepada Tuhan, karena Dia adalah perisai dan penjamin hidup kita.
Minggu, 4 Juli 2010
ALLAH MENETAPKAN ABRAHAM MENJADI BAPA BANYAK BANGSA
Firman hari ini: Roma 4:1-25
Pengajaran:
Ketetapan Allah untuk menjadikan Abraham sebagai bapa banyak bangsa menimbulkan banyak kebencian terhadap umat tertentu, khususnya bangsa Yahudi. Tetapi, ketetapan Allah terhadap Abraham tidak dapat dibatalkan oleh penolakan manusia. Ketetapan Allah itu berlaku ketika janji Allah diberikan kepada Abraham, "'Engkau telah Kutetapkan menjadi bapa banyak bangsa,' dan lagi, firman-Nya, 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu,'"(Roma 4:17-18). Lalu, mengapa dituliskan untuk kita? Karena Allah juga dapat memperhitungkan janji yang diberikan kepada Abraham itu kepada kita bila kita percaya kepada Tuhan. Kata Paulus, “Kata-kata ini, yaitu 'hal ini diperhitungkan kepadanya,' tidak ditulis untuk Abraham saja, tetapi ditulis juga untuk kita; sebab kepada kita pun Allah memperhitungkannya, karena kita percaya kepada Dia, yang telah membangkitkan Yesus, Tuhan kita, dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang telah diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan karena pembenaran kita,”(Roma 4:23-25). Apa keuntungannya bagi kita? Karena kita adalah keturunan Abraham, maka kita juga berhak menerima janji Allah. Karena itu iman kita tidak boleh lemah.
Saturday, June 19, 2010
Memecah Keheningan Untuk Menjawab Kebutuhan
Seorang anak perempuan baru saja diajak belanja ibunya di Mall. Umurnya sekitar 6 tahun. Karena hujan tiba-tiba sangat deras tercurah dari langit, mereka dan banyak orang lainnya terpaksa berteduh di dekat pintu keluar.
Ketika menunggu hujan reda, ada orang yang sabar dan ada juga mereka yang gusar karena harus buru-buru meneruskan perjalanannya. Si Ibu terpukau saat melihat hujan turun. Ingatannya kembali waktu ia masih anak-anak, suka bermain hujan di luar rumah. Ingatan yang sejenak itu menghapus segala kekuawatiran hidupnya.
Di tengah bermacam perasaan dari kelompok orang yang menunggu hujan reda, suara gadis kecil itu memecah keheningan yang segera menyedot perhatian dari semua orang, “Ma, ayo kita menerobos hujan,” katanya.
“Apa?” kata ibunya.
“Ayo kita menerobos hujan!” kata gadis kecil itu mengulangi permintaannya.
“Tidak sayang. Kita akan menunggu sampai hujan sedikit reda,” jawab ibunya.
Gadis kecil itu menunggu beberapa saat dan berkata lagi, “Ma, ayo kita menerobos hujan.”
“Kita bisa basah kuyup,” kata ibunya.
“Tidak, kita tidak akan basah kuyup Ma. Itu tidak seperti yang Mama katakan tadi pagi,” kata gadis kecil itu sambil menarik tangan ibunya.
“Pagi ini? Kapan Mama bilang kalau kita menerobos hujan nanti tidak akan basah?”
“Apa Mama lupa? Waktu bicara sama Ayah, Mama bilang, “Jika Tuhan menolong kita melewati masalah ini, maka Tuhan akan menolong kita melewati masalah apa pun!”
Semua orang yang yang sedang berteduh mendadak terdiam. Saat itu kami tidak mendengar suara apa pun kecuali bunyi hujan yang turun. Sunyi senyap. Tidak ada yang beranjak dalam beberapa menit.
Si Ibu terhenyak beberapa saat mendengar perkataan anak gadisnya. Orang akan menertawakannya jika dia mendebat perkataan itu. Mungkin yang lain akan mengabaikannya. Tetapi ini adalah saat yang sangat menentukan dalam kehidupan seorang anak, dimana kepercayaan yang sudah diajarkan kepadanya diuji. Apabila kepercayaan ini terbukti, akan berbuah menjadi sebuah keyakinan hidup nantinya.
“Sayang, kamu benar sekali. Ayo kita lari menerobos hujan. Jika TUHAN menginjinkan kita basah kuyup, yang kita perlukan hanyalah mandi dan mencuci baju,” kata ibunya.
Mereka berdua lalu berlari menembus hujan. Semua mengamati, tersenyum dan akhirnya tertawa saat melihat mereka berlari menuju mobil melewati hujan dan genangan air. Mereka menutupi kepala dengan tas plastik belanjaan, tetapi tetap saja tubuh mereka basah kuyup. Tetapi di tengah suara hujan, sepanjang pelarian menuju mobilnya, orang-orang mendengar suara teriakan dan tawa mereka seperti saat anak-anak bermain hujan.
Dan akhirnya orang-orang pun mengikuti jejak mereka. Orang-orang itu berlari menembus hujan. Ya, yang mereka butuhkan hanyalah mandi dan mencuci baju ...
Dalam kehidupan modern seperti sekarang ini, dunia dipenuhi orang-orang yang egosentris dan cenderung tidak peduli terhadap orang lain… bahkan orang yang dekat dengan mereka sekalipun. Bahkan, demi memenuhi keinginannya, hal jegal-menjegal atau injak-menginjak orang lain (yang paling lemah sekalipun) serasa di’halal’kan. Atau… asalkan ‘tidak berbuat jahat atau mengganggu orang lain’... jeritan pilu dari pihak lemah maupun tatapan mata penuh harap akan pertolongan dari ‘yang lebih kuat’ pun terkesan dibiarkan. Kalaupun ‘mengulurkan tangan’, tak jarang kita melakukannya hanya supaya ‘terlihat’ baik dan murah hati… hanya untuk menunjukkan bahwa kita ‘mampu menolong’ karena kita berkelebihan… hanya supaya kita ‘tidak terganggu’ oleh jeritan maupun tatapan memelaskan mereka. Alhasil, apa yang kita lakukan hanya berupa ‘sedekah’ alias sak welas-e.
Mungkin beratnya masalah serta tekanan hidup kita sendiri menjadi alasan yang tidak mengada-ada dibalik semua sikap hati dan perbuatan kita. Sikon telah mempengaruhi kita sedemikian rupa hingga kita cukup sulit untuk dapat berespon benar dan bertindak dengan sepenuh hati dan segenap kekuatan.
Tetapi, kebenarannya adalah: keadaan dan lingkungan dapat merampas apa yang kita miliki. Mereka mengambil uang kita, mengambil kesehatan dan kenyamanan kita. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat merampas kenangan berharga kita. Jadi, jangan lupa untuk menciptakan waktu dan mengambil kesempatan membuat kenangan setiap hari... bagi orang lain dan diri sendiri.
Memasuki tahun 2010 Tuhan membawa saya untuk melakukan sesuatu dimana hal tersebut adalah sesuatu yang tidak saya sukai, yaitu mengajar. Ya, sejak bulan Februari, Tuhan membawa saya untuk memberikan les kepada anak pembantu di rumah kost saya. Dalam perjalanan saya memberikan les, ada banyak tantangan yang saya hadapi, baik dari diri saya sendiri, maupun dari anak les saya tersebut, karena dia memang sulit mengerti apa yang saya ajarkan. Saya butuh hikmat Tuhan lebih lagi setiap kali memberi dia les. Tuhan bahkan menuntun saya untuk berdoa dan berpuasa setiap kali memberikan les kepadanya. Sekalipun begitu, entah mengapa ada belas kasihan dalam hati saya terhadap anak ini, sehingga walaupun terkadang saya marah dan bersikap tegas saat mengajar dia, dia selalu mencari-cari saya.
Apakah saya mengorbankan sesuatu untuk dapat memberi dia les gratis? Ya. Waktu istirahat saya, pikiran saya. Tetapi… yang saya butuhkan hanya mengambil waktu untuk istirahat sesudah memberi dia les. Itu sudah cukup untuk memulihkan kelelahan saya dan menyegarkan penatnya pikiran saya. Lagipula, jika kita melakukan perbuatan baik dengan sepenuh hati karena ‘mengasihi orang lain seperti siri sendiri’, segala yang ‘hilang’ akan berbuah sangat manis. Saya dipenuhi sukacita yang besar karena melihat anak les saya mengalami kenaikan prestasi yang membanggakan… bahkan dia dapat memperoleh nilai terbaik yang belum pernah dia dapatkan sebelumnya. Selain itu, hei… ternyata saya bisa juga mengajar les!
Apakah keadaan Anda begitu ‘hening’ oleh keruwetan hidup yang seolah tak dapat ditembus? Mari pecahkan keheningan dengan melangkah keluar menjawab kebutuhan sekitar kita... dengan sepenuh hati dan dengan segenap kekuatan. Kita tidak akan rugi. (liem)
Trigliserid tinggi? Bagaimana menurunkannya, ya?
INFO KESEHATAN
Trigliserid merupakan salah satu fraksi lemak yang terdapat dalam makanan maupun darah kita. Orang kegemukan, trigliseridnya dalam bentuk “gajih” bisa berbobot puluhan bahkan ratusan kilogram, tetapi bagi orang kurus kelebihan trigliseridnya disimpan dalam darah alias hipoertrigliseridemia. Kelebihan trigliserid sama tinggi risikonya dengan kelebihan kolesterol. Sama-sama berisiko terhadap penyakit jantung koroner. Bedanya, kelebihan trigliserid bisa mengganggu kerja kelenjar ludah perut alias pankreas, sehingga bisa muncul keluhan nyeri ulu hati alias maag, karena lokasinya yang berdekatan. Jadi wajar jika keluhan ini diobati dengan obat maag tidak akan menyelesaikan masalah.
Apabila trigliserid tinggi, kurang olah raga, maka kelebihan trigliserid ini akan diubah menjadi kolesterol, baik LDL mapun HDL. Apakah akan menjadi LDL atau HDL, tergantung pada asam lemak yang dikandungnya. Bila kandungan lemak jenuh, maka akan diubah menjadi LDL, begitupun sebaliknya, bila kandungannya lemak tak jenuh akan diubah menjadi HDL.
Kelebihan karbohidrat ini akan diubah menjadi trigliserid, jika tubuh kelebihan pasokan kalori tetapi kurang olah raga untuk membakarnya.Untuk menurunkan trigliserid ini tidak cukup dengan mengurangi konsumsi lemak tetapi juga karbohidrat, terutama karbohidrat sederhana dari tepung dan gula yang biasa dikenal sebagai highglycemic carbohydrates (karbohidrat jahat).
Menurut dr. Andy Hartono dalam intisari Mind Body & Soul volume 4 tahun 2009, ada 11 cara menurunkan kadar trigliserid:
1. Mengurangi berat badan. Ukuran berat badan ideal masa kini menggunakan formula BMI (body mass index). Cara menghitungnya dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi badan (M) pangkat 2. Kategori normal bila BMI 18,5 – 24, kurus bila BMI dibawah 18,5 gemuk bila BMI 25-29 dan obesitas bila BMI diatas 30.
2. Mengendalikan kadar gula darah. Tak cukup tes urine saja untuk yang berisiko diabetes. Pemeriksaan kadar ketone darah dapat dilakukan dari urine dengan kertas (ketostix), namun sekarang bisa dilakukan sendiri dengan glucometer. Tanda-tanda gula darah rendah bisa berakhir dengan rasa berkunang-kunang, penglihatan gelap, berkeringat dingin, lalu jatuh pingsan, hal ini bisa dicegah dengan selalu siap permen disaku atau gula merah (oleh orang tua kita jaman dulu)
3. Membiasakan diri olah raga ringan dan konsisten. Cukup 30 menit sehari, tidak perlu harus 1 sampai 2 jam dengan keringat bercucuran. Hal ini tidak ada gunanya kalau dilakukan hanya sesaat dan berhenti, bahkan bisa terjadi overtrain, bila tidak terbiasa berolah raga sebelumnya.
4. Berhenti merokok. Radikal bebas dalam asap rokok disamping tidak baik bagi paru-paru juga berpotensi merusak metabolisme tubuh dan aliran darah yang akan menaikkan kadar gula darah serta trigliserid.
5. Mengurangi makanan manis. Kadar fruktosa yang tinggi dalam makanan manis akan menaikkan kadar trigliserid.
6. Mengurangi makanan pokok kaya karbohidrat seperti nasi, roti halus dan mi. sumber karbohidrat ini bisa digantikan dengan jagung, umbi-umbian, havermut dan kentang rebus, terutama saat makan malam.
7. Mengurangi makanan yang mengandung banyak tepung. Mengurangi camilan gorengan yang mengandung tepung bisa menaikkan kadar trigliserid.
8. Menambahkan manakan berserat tinggi dan kaya pati resisten. Pati resisten akan mengurangi penyerapan gula dan minyak yang dikonsumsi berlebih.
9. Mengurangi konsumsi lemak jenuh dengan cara mengganti protein hewani dengan protein nabati seperti tahu, tempe dan susu kedelai.
10 Tidak minum alkohol dan kopi. Konsumsi alkohol dan kopi berlebih akan meningkatkan kadar trigliserid
11 Mengelola stress dengan baik melalui kegiatan spiritual seperti berdo’a, beramal, meditasi dan kontemplasi atau berwisata ketempat-tempat yang alamnya masih tidak banyak polusi, hijau, tenang, dan damai.
Kunci terakhir yang tidak kalah penting adalah selalu berpikir positif dan berperasaan positif. Orang yang tidak hanya berpikir positif tetapi juga berperasaan positif akan selalu bahagia dan terhindar dari stress yang berkepanjangan dan tidak mudah tergoda oleh lingkungan yang tidak kondusif untuk menciptakan kebahagiaan. (vln/internet)
Doa Seorang Anak
Ada suatu cerita. Suatu ketika ada seorang anak yang sedang mengikuti sebuah lomba mobil balap mainan. Suasana sungguh meriah siang itu, sebab ini adalah babak final. Hanya tersisa 4 orang sekarang dan mereka memamerkan setiap mobil mainan yang dimiliki. Semuanya buatan sendiri, sebab memang begitulah peraturannya.Ada seorang anak bernama Mark. Mobilnya tak istimewa, namun ia termasuk dalam 4 anak yang masuk final. Dibanding semua lawannya, mobil Mark-lah yang paling tak sempurna. Beberapa anak menyangsikan kekuatan mobil itu untuk berpacu melawan mobil lainnya. Yah, memang, mobil itu tak begitu menarik. Dengan kayu yang sederhana dan sedikit lampu kedip di atasnya, tentu tak sebanding dengan hiasan mewah yang dimiliki mobil mainan lainnya. Namun, Mark bangga dengan itu semua, sebab, mobil itu buatan tangannya sendiri.Tibalah saat yang dinantikan. Final kejuaraan mobil balap mainan. Setiap anak mulai bersiap di garis start, untuk mendorong mobil mereka kencang-kencang. Di setiap jalur lintasan, telah siap 4 mobil, dengan 4 pembalap" kecilnya. Lintasan itu berbentuk lingkaran dengan 4 jalur terpisah di antaranya. Namun, sesaat kemudian, Mark meminta waktu sebentar sebelum lomba dimulai. Ia tampak berkomat-kamit seperti sedang berdoa.Matanya terpejam, dengan tangan bertangkup memanjatkan doa. Lalu, semenit kemudian, ia berkata, "Ya, aku siap!" Dor!!! Tanda telah dimulai. Dengan satu hentakan kuat, mereka mulai mendorong mobilnya kuat-kuat. Semua mobil tu pun meluncur dengan cepat. Setiap orang bersorak-sorai, bersemangat, menjagokan mobilnya masing-masing. "Ayo..ayo... cepat..cepat, maju..maju", begitu teriak mereka. Ahha... sang pemenang harus ditentukan, tali lintasan finish pun telah terlambai. Dan... Mark-lah pemenangnya. Ya, semuanya senang, begitu juga Mark. Ia berucap, dan berkomat-kamit lagi dalam hati. "Terima kasih."Saat pembagian piala tiba. Mark maju ke depan dengan bangga. Sebelum piala itu diserahkan, ketua panitia bertanya. "Hai jagoan, kamu pasti tadi berdoa kepada Tuhan agar kamu menang, bukan?" Mark terdiam. "Bukan, Pak, bukan itu yang aku panjatkan," kata Mark. Ia lalu melanjutkan, "Sepertinya, tak adil untuk meminta pada Tuhan untuk menolongku mengalahkan orang lain, aku, hanya bermohon pada Tuhan, supaya aku tak menangis, jika aku kalah." Semua hadirin terdiam mendengar itu. Setelah beberapa saat, terdengarlah gemuruh tepuk-tangan yang memenuhi ruangan.
DOA ADALAH SALURAN SEGALA BERKAT DAN RAHASIA KUASA DAN KEHIDUPAN
“Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan” Matius 7:8
Kemana saja pendeta itu pergi hari itu, ia menemui krisis. Ia sudah menyodorkan telinga yang mendengarkan, perkataan menghibur, dan pemahaman penuh sabar sampai tenaganya terkuras habis. Setibanya dirumah, ia mengenakan sepatu jogingnya dan bersiap untuk lari. Ia berharap olaraga itu dapat memulihkan kebugaran dan keseimbangannya.
Seraya ia memakai sepatunya, ia merogoh kadalam saku bajunya dan menarik keluar sebuah buku renungan kumal yang sering dibacanya sebelum berlari. Rasanya ia ingin berteriak tatkala ia membaca “renungan untuk hari ini” : berdoalah untuk orang lain.
“Berdoa untuk orang lai?” katanya. “Semua yang kulakukan hari ini adalah memberi kepada oerang lain. Bagaimana denganku? Siapa peduli pada kebutuhan-kebutuhanku?”
Ia merasa marah kerena Tuhan memanggilnya untuk terus memberi, namun pada akhirnya ia menyerah. Seiring ritme pijakan kakinya diatas jalan, ia berdoa bagi tetangga-tetangganya dan orang-orang yang ia temui siang harinya. Seraya ia membalik langkah-langkahnya menuju rumah, ia berdoa bagi keluarganya.
Sesampai dirumah, pendeta itu menyadari bahwa ia telah disegarkan baik secara rohani maupun jasmani dan siap untuk “memberi lebih lagi”
Ada kuasa dalam doa? Sudah pasti ! Doa adalah kuasa Tuhan yang dianugerahkan kepada kita dan didalam kita, agar kita dapat melayani orang lain.
(Sumber kisah-kisah Rohani Pembangkit Semangat untuk Pendoa)
INFO KITA - 20 Juni 2010
KELAS SPK PEMENANG
Kelas Pengenalan
Minggu
20 Juni 2010
Pukul 09.30 WIB
Di Gedung Baru Lt. 2
Pendaftaran SPK Pemenang tetap dibuka, hubungi:
Family & Youth : Sdri. Eta (0878-5225-9406)
Teen : Sdri. Setyarini (031-71607989)
TERBUKA untuk umum!
**********************************************************
DOA 24 JAM
Jumat – Sabtu
25-26 Juni 2010
Pukul 18.00 wib (Jumat – mulai) s/d Pukul 18.00 wib (Sabtu – selesai)
Mari bersama-sama berdoa bagi sesejahteraan kota & bangsa kita.
SBP!
(Sepakat bersama Bekerja!)
Kamis
24 Juni 2010
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja
Dress Code:
Seragam Visi
(bagi yang punya)
KEGERAKAN DOA KITA - 20 Juni 2010
1. Agar Tuhan memberi hikmat kepada Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) dan jajaran terkait dalam menanggulangi penyebaran pornografi yang dapat merusak moral serta mental generasi muda (khusunya).
2. Supaya Presiden bersikap tegas & berani bertindak dalam menyelesaikan polemik di tubuh KPK dan kasus Century yang belum terselesaikan secara tuntas dan jelas.
3. SPK Pemenang:
· Supaya komsel-komsel antusias dalam menjangkau jiwa-jiwa untuk dibawa ke SPK Pemenang.
· Agar hati seluruh peserta SPK Pemenang dipenuhi kerinduan untuk dipulihkan.
· Supaya Tuhan melindungi dan memberi hikmat serta kesehatian kepada Tim Pelaksana dalam menyelenggarakan Kelas SPK Pemenang.
PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 21-28 Juni 2010
(Belajar dari profil Yosia)
"Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu!
Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!”
-Mazmur 34:9-
Sumber: 4M-abbalove
Senin, 21 Juni 2010
TUHAN dan KEMAHATAHUANNYA
Firman hari ini: I Raja-raja 13:1-10
Pengajaran:
Dalam renungan Saat Teduh minggu ini, kita akan menelusuri salah satu tokoh Alkitab yang pernah melakukan pembaharuan rohani besar-besaran atas suatu bangsa, saat ia memerintah sebagai raja. Ia adalah raja Yosia. Namun, tahukah Anda sebelum Yosia dilahirkan, Tuhan sudah menetapkan Yosia untuk menjadi reformator di generasinya? Seorang abdi Allah dipakai Tuhan untuk menyampaikan nubuatan ini sepuluh generasi sebelum Yosia lahir. Allah dengan ke-maha kuasaanNya telah merancangkan masa depan Yosia sebelum ia dilahirkan. Jadi bagaimana mungkin Tuhan tidak merancangkan yang terbaik bagi Anda? Kehidupan Anda sudah dirancangNya sebelum ada satu haripun terjadi dalam hidup Anda. Jangan memandang remeh hidup Anda!
Selasa, 22 Juni 2010
TIDAK ADA BATASAN UNTUK MELAYANI TUHAN
Firman hari ini: II Tawarikh 34:1-7
Pengajaran:
Firman Tuhan hari ini mengajak kita untuk melihat bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menjadi alatNya. Tidak ada batasan usia saat Tuhan memakai kita untuk melayani. Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja, ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup seperti Daud, bapa leluhurnya, dan tidak menyimpang ke kanan atau ke kiri. Dikatakan dalam Alkitab, ketika ia masih muda belia, ia mencari Allah Daud. Perbuatannya yang mungkin menghebohkan penduduk Yerusalem adalah ketika ia meluluhlantahkan mezbah-mezbah dan berhala-berhala. Kalau Yosia bisa dipakai Tuhan sejak usia muda, masihkah kita menghindar dari jawaban kita atas panggilan Tuhan kepada kita untuk melayani Dia? Renungkan Firman Tuhan hari ini, aplikasikanlah dalam hidup Anda, teguran apa yang Anda dapat hari ini melalui Firman Tuhan? Buatlah komitmen untuk melayaniNya, sebab melayani adalah sebuah kehormatan bagi kita.
Rabu, 23 Juni 2010
FIRMAN YANG MENEGUR
Firman hari ini: II Tawarikh 34:8-28
Pengajaran:
Pada era tahun 1970-an sampai 1980-an, muncullah suatu kegerakan yang disebut kegerakan kembali kepada Alkitab. Baik khotbah maupun percakapan setiap hari akan selalu terdengar kata ‘Back to the Bible’ (kembali kepada Alkitab). Entah siapa yang mempopulerkan istilah tersebut, tetapi kata 'back to the bible' sangat terkenal di mana-mana. Sebenarnya gerakan kembali kepada Alkitab atau mencintai kitab Taurat telah dimulai pada zaman raja Yosia. Dikatakan bahwa, “Pada tahun kedelapan belas dari pemerintahannya, setelah selesai mentahirkan negeri dan rumah TUHAN, ia menyuruh Safan (panitera negara) ...., untuk memperbaiki rumah TUHAN, Allahnya,”(II Tawarikh 34:8). Pada saat itu, mereka menemukan kitab Taurat Musa yang terhilang. Lalu, Safan membacakan sebagian di depan raja. Maka, reaksi Yosia sangat luar biasa, karena “Segera sesudah raja mendengar perkataan Taurat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya,”(II Tawarikh 34:19). Inilah kelebihan Yosia, ia segera bertobat ketika mendengar firman Tuhan. Bagaimana dengan kita? Apakah kita cepat bertobat ketika kita Tuhan menegur melalui FirmanNya, atau masih mengeraskan hati terhadap teguran Tuhan?
Kamis, 24 Juni 2010
YOSIA MEMIMPIN TINDAKAN PERTOBATAN MASSAL
Firman hari ini: II Tawarikh 34:29-33
Pengajaran:
Jika Anda heran dengan ketegaran hati orang Israel untuk tidak mau bertobat, maka inilah saat-saat yang indah ketika kita membaca bagian Alkitab hari ini. Yosia sebagai orang yang dinubuatkan oleh Tuhan, memimpin pertobatan massal atas Kerajaan Yehuda. Dikatakan bahwa, “Dengan didengar mereka ia (raja Yosia) membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu. Sesudah itu berdirilah raja pada tempatnya dan diikatnyalah perjanjian di hadapan TUHAN untuk hidup dengan mengikuti TUHAN, dan tetap menuruti perintah-perintah-Nya, peraturan-peraturan-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya dengan segenap hatinya dan dengan segenap jiwanya dan untuk melakukan perkataan perjanjian yang tertulis dalam kitab itu,”(II Tawarikh 34:30b-31). Yosia menyuruh semua orang yang ada di Israel untuk beribadah pada TUHAN, Allah nenek moyang mereka. Benarlah pernyataan ini, “Orang yang tepat, ditempatkan pada posisi yang tepat, untuk bertindak pada waktu yang tepat dapat menghasilkan perubahan yang luar biasa.” Sudahkah Anda hidup dengan mengikuti Tuhan dengan segenap hati dan segenap jiwa sehingga hidup Anda berdampak bagi orang lain? Doakan juga supaya para pemimpin Kristen mau dan berani tampil sebagai pembaharu-pembaharu bagi bangsanya.
Jumat, 25 Juni 2010
PEMBAHARUAN ROHANI YANG DILAKUKAN OLEH YOSIA
Firman hari ini: II Raja-raja 23:1-30
Pengajaran:
Bukan hanya terjadi pertobatan massal saja, tetapi Yosia juga memberhentikan para imam berhala atau imam dewa asing yang telah diangkat oleh raja-raja Yehuda sebelum Yosia lahir. Inilah yang disebut transformasi bangsa. Yosia melakukan sesuai isi nubuatan terhadap dirinya bahwa ia akan, “Ia memecahkan tugu-tugu berhala dan menebang tiang-tiang berhala, lalu ditimbuninya tempat-tempat itu penuh dengan tulang-tulang manusia. Juga mezbah yang ada di Betel, bukit pengorbanan yang dibuat oleh Yerobeam bin Nebat yang mengakibatkan orang Israel berdosa, mezbah dan bukit pengorbanan itu pun dirobohkannya dan batu-batunya dipecahkannya, lalu ditumbuknya halus-halus menjadi abu, dan dibakarnyalah tiang berhala. Dan ketika Yosia berpaling, dilihatnyalah kuburan-kuburan yang ada di gunung di sana, lalu menyuruh orang mengambil tulang-tulang dari kuburan-kuburan itu, membakarnya di atas mezbah dan menajiskannya, sesuai dengan firman TUHAN yang telah diserukan oleh abdi Allah yang telah menyerukan hal-hal ini,”(II Raja-raja 23:14-16). Inilah yang disebut transformasi atau pembaharuan. Adakah berhala-berhala tertentu masih tersembunyi di dalam hidup Anda? Bertobatlah. Doakan juga agar para pemimpin Kristen tidak menyembunyikan dosa di hadapan Tuhan.
Sabtu, 26 Juni 2010
YOSIA MENGADAKAN PERAYAAN PASKAH BAGI TUHAN
Firman hari ini: II Tawarikh 35:1-19
Pengajaran:
Raja Yosia benar-benar menjadi pembaharu luar biasa. Kita melihat bagaimana pembaharuan demi pembaharuan yang dilakukan oleh Yosia. Hari ini kita dapat membaca tindakan Yosia berikutnya, yakni mengadakan perayaan paskah bagi Tuhan yang tidak pernah dilakukan selama beberapa generasi sebelumnya. Dikatakan, “Kemudian raja memberi perintah kepada seluruh bangsa itu: 'Rayakanlah Paskah bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang tertulis dalam kitab perjanjian ini!' Sebab tidak pernah lagi dirayakan Paskah seperti itu sejak zaman para hakim yang memerintah atas Israel dan sepanjang zaman raja-raja Israel dan raja-raja Yehuda. Tetapi barulah dalam tahun kedelapan belas zaman raja Yosia Paskah ini dirayakan bagi TUHAN di Yerusalem,” (II Raja-raja 23:21-23). Inilah dia, sang pahlawan sejati dari keturunan Daud, karena kelahirannya saja telah dinubuatkan oleh Tuhan sebelumnya. Mari, biarkan Tuhan memberikan pencerahan baru bagi diri Anda melalui renungan Saat Teduh hari ini. Kita percaya bahwa Tuhan pasti memiliki rencana yang indah bagi kita untuk digenapi di dalam hidup kita. Jangan pernah melupakan segala kebaikan Tuhan. Sebaliknya, rayakan setiap kebaikanNya. Percayai rencanaNya dalam hidup Anda. Pandanglah hidup Anda seperti Dia memandang dan hiduplah dalam rencanaNya.
Minggu, 27 Juni 2010
YOSIA MATI KARENA TIDAK MENGINDAHKAN PESAN TUHAN
Firman hari ini: II Tawarikh 35:20-27
Pengajaran:
Biasanya, ketika seseorang sudah menjadi pelaku sejarah, terkadang peringatan-peringatan yang didengarpun diabaikan begitu saja. Setelah kita melihat segala kegemilangan dari karier Yosia, maka renungan Saat Teduh hari ini dikhususkan tentang kematian Yosia karena mengabaikan nasihat Tuhan. Sangat disayangkan. Jika Yosia masih dengar-dengaran terhadap pesan Tuhan, maka ia mungkin tidak akan mati secepat itu. Pesan Tuhan itu diucapkan oleh Nekho, raja Firaun dari Mesir, “'Allah memerintahkan aku supaya segera bertindak. Hentikanlah niatmu menentang Allah yang menyertai aku, supaya engkau jangan dimusnahkan-Nya!' Tetapi Yosia tidak berpaling dari padanya, melainkan menyamar untuk berperang melawan dia. Ia tidak mengindahkan kata-kata Nekho, yang merupakan pesan Allah, lalu berperang di lembah Megido,”(II Tawarikh 35:21-22). Adakah Anda juga tidak mengindahkan pesan Tuhan atas hidup Anda? Awas, peringatan ini sangat serius bagi kita.
Sudahkah Anda memerhatikan sungguh-sungguh peringatan Tuhan setiap waktu? Hati-hati, jangan sampai Anda tergelincir! Jangan sampai Anda mengakhiri hidup nanti dengan kehancuran bahkan kebinasaan. Doakan juga supaya setiap orang Kristen berhati-hati dengan kesuksesan mereka.
Saturday, June 12, 2010
Semakin Lebih Baik
Perjalanan untuk menggenapi visi pasti akan menghadapi tantangan. Karena itu, seringkali kita mendengar doa-doa yang berisikan harapan-harapan untuk dapat selalu terhindar dari masalah atau tantangan, sebab sejatinya tak ada orang yang ingin terlibat masalah. “Tuhan berikan kelancaran dalam menjalani hidup...” “Ya Tuhan kiranya Engkau mengangkat masalah ini dari hadapanku...”. Demikianlah contoh bunyi doa-doa yang menghindari tantangan atau tidak menginginkan masalah dalam menggapai visi.
Namun kenyataannya, Tuhan tetap mengijinkan tantangan dan masalah tetap ada. Seorang pengusaha akan menghadapi turunnya jumlah pembeli, seorang yang ingin membangun sekolah akan menghadapi penolakan surat ijin mendirikan bangunan sekolah, seorang gembala akan menghadapi ancaman dari masyarakat sekitar, seorang dokter menghadapi pasien yang tidak sembuh-sembuh, dll. Inilah gambaran tantangan yang dihadapi seseorang dalam menjalani visi.
Ada maksud yang baik di balik tantangan dan masalah. Tidak mungkin Tuhan mengijinkan segala sesuatu terjadi tanpa ada maksud di baliknya. Mungkin Tuhan bermaksud supaya kita tetap mengandalkan Dia dalam menjalani visi. Selain itu Ia ingin menguji kesetiaan kita, dan masih ada banyak kebaikan yang Tuhan maksudkan dibalik tentangan yang kita hadapi. Pepatah berkata: Ada udang di balik batu. Tentunya, para pencari udang mencari udang, dan bukan batunya. Tetapi bagaimana bisa mereka mendapatkan udang dibalik batu? Ya! Mereka harus membuka atau menggulingkan batu, sehingga terlihat udangnya. Di balik batu yang kecil pasti udangnya sedikit. Sebaliknya, dibalik batu yang besar udangnya juga banyak. Besar atau kecil sebuah tantangan, kita tidak boleh melarikan diri. Biarkan tantangan membuat visi kita semakin tajam, berkembang dan dahsyat. Miliki pikiran yang optimis bahwa bersama Dia, kita dapat melewati semua tantangan.
Semakin hari harus semakin lebih baik. Makin lebih baik bukan berarti tanpa ada tantangan. Tantangan harus kita jadikan kesempatan untuk ‘naik tingkat’. Tuhan sudah memberikan kita anugerah dan petunjuk-petunjukNya, baik lewat Alkitab maupun pembina/mentor kita supaya mampu mengerjakan visi. Bagian kita adalah memaksimalkan apa yang sudah Tuhan beri tersebut. Ada sesuatu yang salah jika kita semakin ‘menurun’. Kita harus cepat-cepat mengevaluasi dan memperbaiki diri. Kita dapat mempelajari kesalahan-kesalahan yang terjadi supaya tidak jatuh lagi dalam lobang yang sama.
Kehilangan fokus adalah salah satu kegagalan visi. Seringkali masalah utama dalam hal mengerjakan visi adalah hilangnya fokus terhadap visi. Hilangnya fokus disebabkan oleh beragam masalah kehidupan yang sering kita hadapi. Kegagalan visi terjadi karena terlalu banyak fokus yang dikerjakan, sehingga visi−hal yang benar-benar penting− menjadi terabaikan. Oleh karena itu, kita perlu mengevaluasi hidup kita setiap hari, “Sudahkah hari ini kita melangkah lebih maju dalam visi?”, sehingga kita dapat terhindar dari kecenderungan ‘kehilangan fokus’. Kalau perlu, buatlah tulisan yang mencolok, tempel di dinding kamar atau cermin sehingga kita teringat terus akan visi kita.
Berani bertindak untuk mengembangkan visi. Untuk mencapai yang lebih baik setiap hari, maka kita harus berani dan memiliki niat serta ketekunan untuk mengembangkan visi. Lakukan hal-hal yang baru dan kembangkan. Sambil mengembangkan, kita juga memperlengkapi diri untuk mendukung perkembangan visi. Dalam hal ini ada harga yang harus dibayar. Percayalah segala sesuatu yang berasal dari Allah pasti akan didukung 100% oleh Allah sehingga kita tidak perlu kuatir. Butuh dana? Butuh hikmat? Butuh kekuatan? Butuh SDM? Tuhan pasti cukupi. Yang penting, lakukan bagian kita dengan tekun dan tetaplah fokus kepada visi. (you)
Bergulat dengan Tuhan
Kita pasti -setidaknya- pernah membaca kisah di dalam Kejadian 32:22-32. Ya, kisah ini merupakan kisah pergulatan antara Yakub dengan Tuhan. Bila kita merenungkan kisah ini dengan seksama, kita akan melihat bahwa apa yang dilakukan Yakub adalah sesuatu yang luar biasa. Yakub, seorang manusia, membuat Tuhan terdesak sehingga Tuhan sampai terpaksa memukul sendi pangkal paha Yakub sampai lepas. Semua itu karena Yakub begitu gigih bergulat dengan Tuhan. Apa yang dilakukan Yakub sangat menginspirasi saya (khususnya). Dari kisah ini, ada tiga hal penting yang dapat kita pelajari.
1. Ayat 24 - "Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia sampai fajar menyingsing."
Latar waktu ketika Yakub bergulat dengan Tuhan (yang menyamar sebagai seorang manusia) adalah malam hari yang gelap. Situasi itu mencerminkan situasi dimana ketika kita sedang menghadapi suatu masalah yang tidak bisa kita atasi. Semuanya tampak gelap dan tidak ada jalan keluar, dan sama seperti Yakub yang seorang diri waktu itu, kita juga merasa seorang diri dalam kegelapan masalah kita. Mari perhatikan ayat ini yang mengatakan bahwa mereka bergulat sampai fajar menyingsing. Segelap apa pun situasi yang kita hadapi, ketika kita bergulat (bergumul) bersama Tuhan, jalan terang pasti tiba. Kegelapan diubah menjadi Terang. Matahari pasti terbit, jadi mari jangan merasa seorang diri dan berjuang sendiri dalam kegelapan situasi masalah kita. Berjuanglah bersama Tuhan.
2. Ayat 29 - "Bertanyalah Yakub: "Katakanlah juga namamu." Tetapi sahutnya: "Mengapa engkau menanyakan namaku?" Lalu diberkatinyalah Yakub di situ."
Pada awalnya, Yakub tidak mengetahui kalau orang yang menjadi lawannya dalam pergulatan itu adalah Tuhan sendiri. Tapi ketika pergulatan telah selesai, Yakub menyadari kalau Tuhanlah yang bergulat dengannya sepanjang malam (Ayat 30 - Yakub menamai tempat itu Pniel, sebab katanya: "Aku telah melihat Allah berhadapan muka, tetapi nyawaku tertolong"). Melalui hal ini, kita dapat belajar bahwa sebuah proses pergulatan (pergumulan) bersama Tuhan, justru membuat kita mengenalNya lebih lagi. Ketika kita sedang berada dalam situasi yang ‘mustahil’ untuk dapat ‘ditembus’ dan kita berpegang erat kepada Tuhan, maka secara otomatis kita menjadi semakin dekat dengan Tuhan, dan karena itulah kita akan semakin mengenalNya.
3. Ayat 26 - "Lalu kata orang itu: "Biarkanlah aku pergi, karena fajar telah menyingsing." Sahut Yakub: "Aku tidak akan membiarkan engkau pergi, jika engkau tidak memberkati aku."
Yakub tidak menyadari kalau fajar telah menyingsing dan pergulatan telah berakhir. Semua itu karena Yakub adalah orang yang pantang menyerah. Walaupun ia telah kalah, namun Yakub tetap tidak mau melepaskan Tuhan sebelum dia diberkati. Dalam suatu situasi yang ‘mustahil’, dimana tampaknya kita sudah kalah total dan tidak dapat berbuat apa-apa lagi, mari kita teladani Yakub. Jangan menyerah! Kenapa? karena ketika fajar itu menyingsing, ada berkat di sana. Di balik setiap pergumulan hidup bersama Tuhan, ada berkat yang kita temukan di sana. Itulah yang dilakukan Tuhan kepada Yakub. Tuhan memberkati Yakub karena Yakub tidak pernah menyerah.
Tuhan pada jaman Yakub adalah Tuhan yang sama pada masa sekarang. Tuhan mau memberkati kita ketika kita menggumulkan masalah kita bersamaNya. Akan banyak permasalahan yang akan menguji iman kita. Ayo bergulat bersama Tuhan. (jak)
Menjadi Tua itu Pasti, Menjadi Pikun?
Menjadi tua adalah pasti. Tapi lebih enak kalau tua tanpa menjadi pikun. Demensia atau pikun adalah hal yang paling ditakuti orang ketika menjadi tua. Kenali gejalanya agar bisa menjalani hari tua tanpa pikun.
Mengenal Demensia
Demensia merupakan kemunduran proses intelektual yang terjadi secara bertahap, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari penyandangnya. Kejadian demensia akan semakin meningkat dengan pertambahan usia. Kejadian demensia adalah 1,4% pada usia 65-69 tahun, 2,8% pada usia 70-74 tahun, 5,6% pada usia 75-79 tahun, dan 23,6% pada usia 85 tahun. Sebagian kasus demensia adalah demensia Alzheimer. Semakin tua seseorang akan semakin rentan untuk terkena demensia. Usia tua merupakan faktor penyebab utama muncunya demensia. Faktor risiko lain adalah riwayat keluarga, yang ditunjukkan dengan pewarisan gen ApoE. Faktor risiko lain munculnya demensia adalah trauma kepala, stroke, diabetes, hipertensi, dan pemakaian obat-obatan tertentu.
Gejala Demensia
· Gejala awal demensia ditandai oleh mudah lupa. Mudah lupa ini ada yang bersifat beniga atau mudah lupa wajar, dan bersifat maligna atau mudah lupa yang sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.
· Gejala yang sering dikeluhkan adalah lupa nama, lupa janji, lupa menaruh benda, lupa nama peristiwa, dan sebagainya. Pada kondisi ini aktivitas sehari-hari masih dapat dilakukan dengan baik, Gejala yang khas dan paling sering dilaporkan dari berbagai penelitian adalah lupa menaruh barang, sehingga muncul lelucon bahwa pada tahap ini seseorang akan mengikuti cabang olahraga baru yaitu ‘mencari-cari kacamata’.
· Gejala akan berlanjut menjadi mudah lupa yang maligna. Pada kondisi ini mudah lupa semakin menjadi-jadi. Keluhan tidak hanya disampaikan oleh pasien, namun juga oleh banyak orang di sekitarnya. Aktivitas rutin harian masih normal, tetapi ada gangguan sedikit dalam aktivitas yang kompleks misalnya berbelanja. Kondisi ini di banyak kultur masih sering dianggap wajar, ‘bila sudah tua, ya wajar mudah lupa”’. Anggapan tersebut kurang tepat. Bila ditemukan pada tahap yang dini, demensia dapat diperlambat.
· Selanjutnya, Gejala yang umum dijumpai adalah gangguan memori dan ketidakmampuan mempertahankan informasi yang baru. Memori yang terganggu pada umumnya adalah memori jangka pendek. Pada tahap ini pasien seringkali menunjukkan gangguan perilaku, mudah curiga, marah-marah, sering berbohong, dan perilaku lain yang tidak wajar. Aktivitas harian mulai terganggu.
· Pada tahap yang lebih lanjut sering dijumpai gangguan tidur malam hari, kesulitan menemukan kata-kata, dan kehilangan kontrol atas buang air kecil dan buang air besar. Pada tahap akhir penyakit, pasien lebih banyak di tempat tidur dan sepenuhnya tergantung pada bantuan orang lain.
Meski secara medis pikun merupakan bagian dari gangguan kesehatan yang mungkin terjadi saat usia bertambah, yang terpenting adalah bagaimana pemikiran kita akan diri kita. Jika kita berpikir dalam usia yang tua, kita wajar dan pasti pikun, ya itulah yang akan terjadi. Berikut adalah kiat agar kita tidak cepat pikun atau pelupa.
1. Beri makan otak
Anda adalah yang Anda makan. Kalau banyak makan junk food, maka otak kita jadi sampah juga. Lemak dalam makanan berkadar lemak tinggi bisa berimbas buruk pada sinaps otak. Sinaps adalah bagian yang menghubungkan neuron otak dan penting untuk belajar serta mengingat. Untuk menyehatkan bagian ini, makan banyak-banyak ikan salmon, buah kiwi dan semua makanan yang mengandung asam lemak omega-3.
2. Lakukan olahraga
Olahraga bisa meningkatkan daya ingat, berpikir lebih jernih dan mengurangi risiko penyakit kognitif. Sebab olahraga akan mengurangi tekanan pada tubuh, memompa energi lebih banyak ke otak. Aktivitas ini juga memicu pelepasan bahan kimia yang menguatkan neuron. Cukup setengah saja setiap hari. Jangan lupa lakukan peregangan otot.
3. Olah otak
Mengisi TTS, main games memori, ternyata juga olah otak yang mencegah kepikunan. Aktivitas ini menstimulasi otak sehingga otak kita terlatih untuk mengingat-ingat selalu alias tidak malas berpikir. Semua itu membuat sistem otak kita selalu siap bekerja kapan saja, tidak mogok.
4. Trik memori
Agak mirip dengan yang di atas, kegiatan ini membiasakan kita mengingat-ingat dan mengontrol daya ingat. Membuat prediksi juga bisa membantu proses daya ingat. Latihan ini berguna sebab kadang saat kita punya suatu ide, kita lupa data-data lain yang bisa mendukung ide tersebut.
5. Istirahatkan
Walau otak kita genius, kalau dipakai terus juga akan lelah. Maka beri istirahat agar kelak bisa bekerja lebih baik lagi. Sebuah studi mengatakan, tidur 90 menit di siang hari bisa membantu kinerja orak.
(Sumber: internet)
INFO KITA - 13 Juni 2010
Telah berpulang ke rumah Bapa di sorga pada hari Rabu, 9 Juni 2010:
Ibu Setiasih (IR Family)
istri dari Bp. Eko Yudho Purwito (IR Family), ibu dari Sdri. Yohana (IR Teen) dan Ibu Ike Purwo (IR Family), ibu mertua dari Bp. Hadi Puspita (IR Family).
Ralat Data Ulang Tahun Jemaat
Bp. Yonatan Kasno (IR Family / Telp: 031-81807077) bukan berulang tahun pada tanggal 30 Juni, tetapi berulang tahun pada tanggl 29 Juni.
DIMULAI!
KELAS SPK PEMENANG
Kelas Pengenalan
Minggu
20 Juni 2010
Pukul 09.30 WIB
Di Gedung Baru Lt. 2
Pendaftaran SPK Pemenang tetap dibuka, hubungi:
Family & Youth : Sdri. Eta (0878-5225-9406)
Teen : Sdri. Setyarini (031-71607989)
TERBUKA untuk umum!
DOA 24 JAM
Jumat – Sabtu
25 – 26 Juni 2010
Pukul 18.00 WIB (Jumat-mulai) – Pukul 18.00 WIB (Sabtu-selesai)
Di Gedung Gereja
Ayo ajak teman-teman komsel untuk berdoa bersama bagi pemulihan kota dan bangsa kita!
KEGERAKAN DOA KITA - 13 Juni 2010
1. Agar Tuhan terus memimpin Ibu Tri Rismaharani dan Bp. Bambang Dwi Hartono, selaku Walikota & Wakil Walikota terpilih dalam membangun Surabaya menjadi semakin maju dan sejahtera.
2. Agar aparat kepolisian berani bertindak tegas dan transparan di dalam membongkar kasus-kasus korupsi yang melibatkan banyak aparat dan lembaga hukum Negara.
3. SPK Pemenang:
· Supaya komsel-komsel antusias dalam menjangkau jiwa-jiwa untuk dibawa ke SPK Pemenang.
· Agar hati seluruh peserta SPK Pemenang dipenuhi kerinduan untuk dipulihkan.
· Supaya Tuhan melindungi dan memberi hikmat serta kesehatian kepada Tim Pelaksana dalam menyelenggarakan Kelas SPK Pemenang.
PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 14-20 Juni 2010
dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian,"
-Amsal 9:10-
Sumber: 4M-abbalove
Senin, 14 Juni 2010
TUHAN MEMILIH SALOMO MENJADI RAJA
Firman hari ini: I Tawarikh 28: 1-10 & 29:20-30
Pengajaran:
Daud, di akhir hidupnya mengurapi Salomo, anaknya untuk menggantikan ia menjadi raja. Kepada Salomo Tuhan membuatnya menjadi luar biasa besar di mata seluruh orang Israel, karena Tuhan yang telah memilih Salomo untuk menjadi raja menggantikan Daud. Namun satu hal yang ditegaskan oleh Daud kepada Salomo, yakni supaya Salomo tetap memelihara segala perintah Allah dan beribadah kepada-Nya. Allah telah memilih Anda menjadi anakNya, masihkah Anda tetap berpegang pada perintahNya? Hargailah kasih karunia Allah bagi hidup Anda dengan terus berpegang pada perintahNya setiap waktu.
Selasa, 15 Juni 2010
SALOMO MEMINTA YANG TERBAIK DARI TUHAN
Firman hari ini: I Raja-raja 3:1-15
Pengajaran:
Hal apakah yang diminta atau dirindukan oleh seseorang yang baru bertobat? Ia meminta kepada Tuhan supaya dapat bergantung sepenuhnya kepadaNya. Ia berdoa, membaca Alkitab, menghadiri pertemuan pemahaman Alkitab, berpuasa dan mencari kehendak Tuhan. Rasanya ia tidak bisa bernafas tanpa Tuhan. Itulah cinta mula-mula mereka. Hal itulah yang dialami Salomo di awal pemerintahannya, ia merasa minder dan tak mampu untuk memimpin. Ia meminta kepada Tuhan dalam doa, "Ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan belum berpengalaman. Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?"(I Raja-raja 3:7, 9). Salomo meminta yang terbaik dari Tuhan. Apakah Anda bergantung sepenuhnya pada Tuhan? Apakah Anda meminta yang terbaik kepada Tuhan? Mari, awali hari Anda dengan meminta hikmat Tuhan.
Rabu, 16 Juni 2010
HIKMAT SALOMO PADA WAKTU MEMBERI KEPUTUSAN
Firman hari ini: I Raja-raja 3:16-28
Pengajaran:
Allah kita yang berjanji adalah Allah yang dapat dipercayai. Dikatakan, “Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?”(Bilangan 23:19). Allah berjanji kepada Salomo untuk memberi hikmat kepadanya dan Ia buktikan dengan keputusan Salomo yang penuh hikmat dalam perkara perebutan anak dari antara dua pelacur yang mencari keadilan dari Salomo. Ketika keputusan Salomo tersebut terdengar kepada rakyat banyak, maka mereka memuji Salomo, “Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja, maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan,”(I Raja-raja 3:28). Sudahkah Anda memiliki hikmat Allah dalam memutuskan suatu perkara? Berdoalah agar Tuhan memberikan hikmat yang sama kepada Anda sehingga keputusan yang Anda buat adalah yang terbaik dan benar adanya serta mendatangkan keadilan dan berkat bagi orang lain.
Kamis, 17 Juni 2010
KEBESARAN SALOMO ADALAH PENGGENAPAN JANJI TUHAN
Firman hari ini: I Raja-raja 4:21-34
Pengajaran:
Rindukah Anda untuk mengalami janji-janji Tuhan? Dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita akan melihat bagaimana Tuhan menggenapkan apa yang dijanjikanNya kepada Salomo. Dikatakan tentang Salomo, “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir. Ia lebih bijaksana dari pada semua orang, dari pada Etan, orang Ezrahi itu, dan dari pada Heman, Kalkol dan Darda, anak-anak Mahol; sebab itu ia mendapat nama di antara segala bangsa sekelilingnya,” (I Raja-raja 4:29-31). Hikmat Salomo melebihi semua orang dan ia menerima kemuliaan demi kemuliaan. Namanya makin masyhur sampai ke antara segala bangsa. Jika Anda memiliki janji Tuhan, maka percayalah bahwa Allah telah siap sedia menggenapi janji-Nya kepada Anda.
Jumat, 18 Juni 2010
SALOMO TIDAK WASPADA TERHADAP PERINGATAN TUHAN
Firman hari ini: I Raja-raja 9:1-9
Pengajaran:
Pernahkah Anda memperhatikan terguran-teguran Tuhan atas hidup Anda? Apakah Anda pernah mengabaikan teguran Tuhan? Sudahkah Anda waspada terhadap peringatan Tuhan? Lewat renungan Saat Teduh hari ini, kita melihat ketidakwaspadaan Salomo terhadap peringatan Tuhan, sehingga terbukalah pintu atau celah dosa yang menghancurkan Salomo dan kerajaannya. Peringatan tersebut berbunyi, “Tetapi jika kamu ini dan anak-anakmu berbalik dari pada-Ku dan tidak berpegang pada segala perintah dan ketetapan-Ku yang telah Kuberikan kepadamu, dan pergi beribadah kepada allah lain dan sujud menyembah kepadanya, maka Aku akan melenyapkan orang Israel dari atas tanah yang telah Kuberikan kepada mereka, dan rumah yang telah Kukuduskan bagi nama-Ku itu, akan Kubuang dari hadapan-Ku, maka Israel akan menjadi kiasan dan sindiran di antara segala bangsa,”(I Raja-raja 9:6-7). Sudahkah Anda waspada terhadap peringatan dini yang dari Tuhan? Waspadalah dan doakan juga para pemimpin Kristen yang tidak waspada terhadap peringatan Tuhan.
Sabtu, 19 Juni 2010
SALOMO JATUH DALAM PENYEMBAHAN BERHALA
Firman hari ini: I Raja-raja 11:1-13
Pengajaran:
Dalam renungan hari ini, kita melihat betapa tragisnya hidup Salomo, seorang raja besar yang memiliki hikmat melebihi siapapun yang pernah hidup. Salomo adalah orang yang luar biasa, bahkan ia menjadi orang terkaya di dunia yang pernah hidup, namun menjadikan dirinya budak dosa dan hidupnya berakhir menyedihkan. Salomo menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu dosa kedagingannya. Dikatakan, “Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada TUHAN, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Salomo melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti TUHAN, seperti Daud, ayahnya,”(I Raja-raja 11:3-4, 6). Sangat tragis, bukan? Salomo memulai dengan cemerlang, namun mengakhiri dengan jatuh terpuruk. Sudahkah Anda berkomitmen untuk mengikuti Tuhan segenap hati? Jangan sampai kita mengakhiri hidup nanti secara tragis karena membiarkan diri diseret oleh berbagai kedagingan dan berbalik meninggalkan Tuhan.
Minggu, 20 Juni 2010
PESAN TERAKHIR SALOMO KEPADA SEGENAP ORANG PERCAYA
Firman hari ini: Pengkhotbah 12:9-14
Pengajaran:
Kata-kata apakah yang biasanya ditunggu-tunggu oleh seseorang dari orang yang berada di ambang kematian? Kata-kata wasiat. Biasanya, sebelum seseorang meninggal dunia, maka ia akan menuliskan kata-kata wasiat bagi anaknya. Kata-kata wasiat tersebutlah yang akan menentukan banyak hal di kemudian hari. Hal yang sama juga dapat kita lihat pada tulisan Salomo bagi kita yang merupakan kata-kata wasiat penting bagi seorang Kristen. Saat kita membaca kata-kata wasiat Salomo dalam firman hari ini, maka kita akan belajar untuk lebih takut akan Tuhan dan tidak meniru kehidupan Salomo lagi. Kata-kata wasiat Salomo, “Takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat,”(Pengkhotbah 12:13-14). Takutlah akan Allah adalah kata wasiat Salomo. Mengapa? Mungkin karena pengalamannya bersama Tuhan, sehingga ia menuliskan wasiat itu bagi kita. Bagaimana dengan kondisi rohani Anda saat ini? Apakah Anda masih menuruti perintah-perintah Tuhan atau tidak? Responilah peringatan Salomo ini sejak sekarang, perhatikan dan turutilah dengan sungguh-sungguh peringatan Tuhan.
Sunday, June 6, 2010
Menjadi Pengikut Kristus: Bukan Citra, tetapi Kualitas
Seorang sahabat pernah mengeluh kepada saya tentang kelakuan teman sekelasnya yang rajin ke gereja, ke komsel, dan terkenal suka membantu orang lain, belakangan ternyata ketahuan suka menyabotase tugas-tugas kuliahnya. Ironisnya, kekontrasan kesalehan rutinitas agama dengan kelakuan dalam kehidupan sehari-hari itu tidak hanya ditemui dalam satu orang temannya tersebut. Namun juga beberapa lainnya. Semenjak itu, dia mengaku sangat tidak respek dan cenderung antipati dengan orang-orang Kristen.
Menjadi Pengikut Kristus, Sebuah Citra
Jujur saja, saya jadi sedih mendengar keluh kesah sahabat saya akan orang-orang Kristen tersebut. Di sisi lain, saya menyadari, bahwa sebagai orang yang percaya Kristus, kita ini sedang disorot oleh begitu banyak orang. Tentu saja sorotan tersebut tidak hanya melingkupi ‘rutinitas’ kegiatan rohani yang kita lakukan (saat teduh, pelayanan, ke gereja, ke komsel), tapi juga praktek perkataan dan kelakuan kita dalam kehidupan sehari-hari.
Psikolog terkenal David J. Lieberman,Ph.D. mengungkapkan, pada dasarnya setiap orang terikat dengan citra atau merk yang diberikan kepada dirinya. Jika seseorang memandang kita dengan penuh kekaguman, kita sering terdorong untuk mempertahankan citra yang dimilikinya mengenai diri kita. Yang menarik, semakin longgar hubungan itu semakin keras kita berusaha, sebab kita tidak harus mempertahankan usaha kita untuk waktu yang terlalu lama. Tetapi berbeda dengan keluarga dan orang-orang yang tinggal atau bertemu setiap hari dengan kita, sangatlah tidak mudah menjaga citra seperti itu di rumah sendiri. Kebanyakan kita tidak terbiasa untuk berterima kasih saat pasangan atau anak-anak menolong kita sebaliknya terhadap orang lain, pertolongan kecil saja kita berterima kasih habis-habisan. Itulah sebabnya ada orang yang rela jungkir balik untuk menolong orang yang nyaris tidak dikenalnya, tetapi mengangkat satu jaripun dia tidak mau kalau itu menyangkut keluarganya atau orang-orang dekatnya.
Kasih Tanpa Syarat
Ada ikatan khusus dalam persahabatan dua jiwa karena Kasih tanpa syarat,
menghargai satu sama lain,
Mettrie L.
Melalui sikap dan perilaku, kita mengungkapkan bahwa kita tidak menghargai mereka dan mereka bukan orang yang penting meskipun kita selalu mengatakan merekalah yang terpenting dalam hidup kita. Prioritas kita membuktikan hal itu, kita lebih mementingkan orang lain daripada keluarga kita sendiri. Sementara terhadap orang lain, kita dengan hati-hati menjaga kata-kata dan sikap kita. Kita bisa tiba-tiba menjadi pribadi yang sama sekali berbeda ketika kita melayani mereka. Tanpa sadar kita sering mengorbankan kepentingan keluarga kita demi menjaga citra atau image kita di depan teman-teman kita.
Artinya, jika kita ingin pasangan, anak, sahabat, atau karyawan kita berubah menjadi lebih baik maka kita perlakukan mereka menjadi pribadi yang kita inginkan. Secara bertahap mereka akan menjadi seperti itu karena setiap orang punya keinginan menjadi lebih baik.
Berkualitas Kristen dalam Kehidupan Sehari-hari
Franklin Graham, putra pendeta terkenal dunia Billy Graham – yang sering melayani orang-orang penting termasuk presiden Amerika Serikat- menulis pengalamannya dalam otobiografinya “Rebel with a cause “ betapa dia menyesali perbuatannya sekarang. Ketika masih muda, dia sangat liar dan menjadi anak yang penuh pemberontakan kepada orang tuanya. Pada suatu hari dia berteriak-teriak dari atas sepeda motor Harley Davidsonnya, di depan rumah ayahnya untuk meminta uang. Dengan mengenakan jaket kulit yang berdebu dan kotor, dan dengan cambang yang lebat di dagunya, dia menerobos masuk ke ruang tamu sementara Billy Graham sedang mengadakan rapat besar dengan tamu-tamu pentingnya.
Begitu mengenali anaknya, Billy Graham tanpa ragu-ragu memperkenalkan Franklin kepada tamu-tamu kehormatannya sebagai anaknya dengan sikap yang penuh hormat dan kebanggaan. Billy tidak meminta maaf untuk apa yang dilakukan Franklin di hadapan mereka atau memperlihatkan sedikitpun rasa malu atau rasa bersalah karena sikap buruk anaknya. Kasih dan penghargaan yang ditunjukkan ayahnya membuatnya berbalik dari sikap pemberontakannya.
Billy Graham, melalui tindakannya membuktikan bahwa dia menerima dan mengasihi anaknya, hendaknya kitapun demikian – dapat mengasihi dan menerima orang-orang yang kita kasihi tanpa syarat bahkan saat mereka tidak seperti yang kita harapkan. Billy Graham lebih peduli untuk menjaga harga diri anaknya dibandingkan menjaga image dan nama baik dirinya di hadapan orang lain. Tantangannya, kita harus belajar mengasihi dan menerima orang-orang terdekat kita seperti Yesus menerima dan mengasihi kita – saat kita masih berdosa. Itulah tantangan kita sebagai orang Kristen.
Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian anakNya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti diselamatkan oleh hidupNya! Roma 5 : 10
Kemuliaan dalam SalibNya
Jim Caviezel adalah aktor Hollywood yang memerankan Tuhan Yesus dalam Film “The Passion Of the Christ”. Sebelumnya, dia hanya aktor biasa dengan peran-peran kecil dalam film-film yang juga tidak besar. Peran terbaik yang pernah didapatkannya (sebelum The Passion) adalah sebuah film perang yang berjudul “The Thin Red Line”. Itupun hanya salah satu peran dari begitu banyak aktor besar yang berperan dalam film kolosal itu. Peran Jim yang penuh kharisma kebaikan, keramahan, dan rela berkorbannya dalam “The Thin Red Line” (sebagai prajurit yang berkorban demi menolong teman-temannya yang terluka dan terkepung musuh, ia berlari memancing musuh ke arah yang lain walaupun ia tahu ia akan mati, dan akhirnya musuhpun mengepung dan membunuhnya) ini menarik perhatian Mel Gibson (sutradara The Passion) yang sedang mencari aktor yang tepat untuk memerankan konsep film yang sudah lama disimpannya. Berikut refleksi Jim Caviezel atas perannya di film “The Passion”.
“Suatu hari saya terkejut saat menerima kiriman naskah sebagai pemeran utama dalam sebuah film besar. Belum pernah saya bermain dalam film besar, apalagi sebagai peran utama. Tetapi, yang membuat saya lebih terkejut adalah ketika tahu peran yang harus saya mainkan. Ayolah…, Dia ini Tuhan, siapa yang bisa mengetahui apa yang ada dalam pikiran Tuhan dan memerankannya? Mereka pasti bercanda. Besok paginya saya mendapat sebuah telepon, “Halo, ini Mel”. Kata suara dari telpon tersebut. “Mel siapa?”, Tanya saya bingung. Saya tidak menyangka kalau itu Mel Gibson, salah satu aktor dan sutradara Hollywood yang terbesar. Mel kemudian meminta kami bertemu, dan saya menyanggupinya.
Saat kami bertemu, Mel kemudian menjelaskan panjang lebar tentang film yang akan dibuatnya. Film tentang Tuhan Yesus yang berbeda dari film-film lain yang pernah dibuat. Mel juga menyatakan bahwa akan sangat sulit memerankan film ini (salah satunya saya harus belajar bahasa dan dialek alamik, bahasa yang digunakan pada masa itu). Mel kemudian menatap tajam saya dan mengatakan sebuah resiko terbesar yang mungkin akan saya hadapi. Katanya, bila saya memerankan film ini, ini mungkin akan menjadi akhir dari karir saya sebagai aktor di Hollywood.
Sebagai manusia biasa saya menjadi gentar dengan resiko tersebut. Memang biasanya aktor pemeran Yesus di Hollywood, tidak akan dipakai lagi dalam film-film lain. Ditambah kemungkinan film ini akan dibenci oleh sekelompok orang Yahudi yang berpengaruh besar dalam bisnis pertunjukan di Hollywood , sehingga habislah seluruh karir saya dalam dunia perfilman.
Dalam kesenyapan menanti keputusan saya untuk bermain dalam film itu, saya bertanya kepadanya, “Mel apa kamu memilihku karena inisial namaku juga sama dengan Jesus Christ (Jim Caviezel), dan umurku sekarang 33 tahun, sama dengan umur Yesus Kristus saat Ia disalibkan?” Mel menggeleng setengah terkejut. Menurutnya ini menjadi agak menakutkan, karena dia tidak tahu akan hal itu. Dia memilih saya murni karena peran saya di “Thin Red Line”. Baiklah Mel, aku rasa itu bukan sebuah kebetulan, ini tanda panggilanku, semua orang harus memikul salibnya. Bila ia tidak mau memikulnya maka ia akan hancur tertindih salib itu. Aku tanggung resikonya, mari kita buat film ini!
Maka saya pun ikut terjun dalam proyek film tersebut. Dalam persiapan karakter selama berbulan-bulan saya terus bertanya-tanya, dapatkah saya melakukannya? Keraguan meliputi saya sepanjang waktu. Apa yang seorang Anak Tuhan pikirkan, rasakan, dan lakukan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut membingungkan saya, karena begitu banya referensi mengenai Dia dari sudut pandang berbeda-beda. Akhirnya hanya satu yang bisa saya lakukan, seperti yang Yesus banyak lakukan, yaitu lebih banyak berdoa memohon tuntunanNya. Karena siapalah saya ini memerankan Dia yang begitu besar.
Di masa lalu saya bukan seorang yang dekat denganNya. Saya memang lahir dari keluarga Katolik yang taat. Kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga memang terus mengikuti dan menjadi dasar yang baik dalam diri saya. Tapi, saya hanyalah pemuda yang bermain bola basket dalam liga SMA dan kampus, yang bermimpi menjadi seorang pemain NBA yang besar. Namun, cedera engkel menghentikan karir saya sebagai atlit bola basket. Saya sempat kecewa kepada Tuhan, karena cedera itu seperti menghancurkan seluruh hidup saya. Saya kemudian mencoba peruntungan dalam casting-casting, sebuah peran sangat kecil membawa saya pada sebuah harapan bahwa seni peran mungkin menjadi jalan hidup saya. Kemudian saya mendalami seni peran dengan masuk dalam akademi seni peran, sambil sehari-hari saya terus mengejar casting. Dan kini saya telah berada di puncak peran saya. Benar Tuhan, Engkau yang telah merencanakan semuanya, dan membawaku sampai disini. Engkau yang mengalihkanku dari karir di bola basket, menuntunku menjadi aktor, dan membuatku sampai pada titik ini. Karena Engkau yang telah memilihku, maka apapun yang akan terjadi, terjadilah sesuai kehendakMu.
Saya tidak membayangkan tantangan film ini jauh lebih sulit dari bayangan saya. Di make-up selama 8 jam setiap hari tanpa boleh bergerak dan tetap berdiri, saya adalah orang satu-satunya di lokasi syuting yang hampir tidak pernah duduk. Sungguh tersiksa menyaksikan kru yang lain duduk-duduk santai sambil minum kopi. Kostum kasar yang sangat tidak nyaman menyebabkan gatal-gatal sepanjang hari syuting membuat saya sangat tertekan. Salib yang digunakan, diusahakan seasli mungkin seperti yang dipikul oleh Yesus saat itu. Saat mereka meletakkan salib itu dipundak saya, saya kaget dan berteriak kesakitan. Mereka mengira itu akting yang sangat baik, padahal saya sungguh-sungguh terkejut. Salib itu terlalu berat, tidak mungkin orang biasa memikulnya, namun saya mencobanya dengan sekuat tenaga. Tapi, setelah dicoba berjalan, bahu saya copot dan tubuh saya tertimpa salib yang sangat berat itu. Sayapun melolong kesakitan, minta pertolongan. Para kru mengira itu akting yang luar biasa, mereka tidak tahu kalau saya dalam kecelakaan sebenarnya. Saat saya memulai memaki, menyumpah dan hampir pingsan karena tidak tahan dengan sakitnya, maka merekapun terkejut, sadar apa yang sesungguhnya terjadi dan segera memberi perawatan medis.
Sungguh saya merasa seperti setan karena memaki dan menyumpah seperti itu, namun saya hanya manusia biasa yang tidak biasa menahannya. Saat dalam pemulihan dan penyembuhan, Mel datang pada saya. Ia bertanya apakah saya ingin melanjutkan film ini, ia berkata ia sangat mengerti jika saya menolak untuk melanjutkan film itu. Saya bekata pada Mel, saya tidak tahu kalau salib yang dipikul Tuhan Yesus seberat dan semenyakitkan seperti itu. Tapi, jika Tuhan Yesus mau memikul salib itu bagi saya, maka saya akan sangat malu kalau tidak memikulnya walau sebagian kecil saja. Mari kita teruskan film ini. Maka mereka mengganti salib itu dengan ukuran yang lebih kecil dan dengan bahan yang lebih ringan, agar bahu saya tidak terlepas lagi, dan mengulang seluruh adegan pemikulan salib itu. Jadi yang penonton lihat didalam film itu merupakan salib yang lebih kecil dari aslinya.
Bagian syuting selanjutnya adalah bagian yang mungkin paling mengerikan, baik bagi penonton dan juga bagi saya, yaitu syuting penyambukan Yesus. Saya gemetar menghadapi adegan itu, karena cambuk yang digunakan itu sungguhan. Sementara punggung saya hanya dilindungi papan setebal 3 cm. Suatu ketika pemeran prajurit Roma itu mencambuk dan mengenai bagian sisi tubuh saya yang tidak terlindungi papan. Saya tersengat, berteriak kesakitan, bergulingan di tanah sambil memaki orang yang mencambuk saya. Semua kru kaget dan segera mengerubungi saya untuk memberi pertolongan.
Tapi bagian paling sulit, bahkan hampir gagal dibuat yaitu pada bagian penyaliban. Lokasi syuting di Italia sangat dingin, sedingin musim salju, para kru dan figuran harus manggunakan mantel yang sangat tebal untuk menahan dingin. Sementara saya harus telanjang dan tergantung di atas kayu salib, di atas bukit yang tertinggi di situ. Angin dari bukit itu bertiup seperti ribuan pisau menghujam tubuh saya. Saya terkena hypothermia (penyakit kedinginan yang bisa mematikan), seluruh tubuh saya lumpuh tak bisa bergerak, mulut saya gemetar bergoncang tak terkendali. Mereka harus menghentikan syuting, karena nyawa saya jadi taruhannya.
Semua tekanan, tantangan, kecelakaan dan penyakit membawa saya sungguh depresi. Adegan-adegan tersebut telah membawa saya kepada batas kemanusiaan saya. Dari adegan-keadegan lain semua kru hanya menonton dan menunggu saya sampai pada batas kemanusiaan saya, saat saya tidak mampu lagi baru mereka menghentikan adegan itu. Ini semua membawa saya pada batas-batas fisik dan jiwa saya sebagai manusia. Saya sungguh hampir gila dan tidak tahan dengan semua itu, sehingga seringkali saya harus lari jauh dari tempat syuting untuk berdoa. Hanya untuk berdoa, berseru pada Tuhan kalau saya tidak mampu lagi, memohon agar Dia memberi saya kekuatan untuk melanjutkan semuanya. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana Yesus sendiri melalui semua itu, bagaimana menderitanya Dia. Dia bukan sekedar mati, tetapi mengalami penderitaan luar biasa yang panjang dan sangat menyakitkan bagi fisik maupun jiwaNya.
Dan peristiwa terakhir yang merupakan mujizat dalam pembuatan film itu adalah saat saya ada di atas kayu salib. Saat itu tempat syuting mendung gelap karena badai akan datang, kilat sambung menyambung di atas kami. Tapi Mel tidak menghentikan pengambilan gambar, karena memang cuaca saat itu sangat cocok dengan yang seharusnya terjadi, seperti yang diceritakan Alkitab. Saya ketakutan tergantung di atas kayu salib. Disamping kami ada di bukit yang tinggi, saya adalah obyek paling tinggi untuk dapat dihantam petir. Baru saja saya berpikir ingin segera turun karena takut pada petir, sebuah sakit yang luar biasa menghantam saya beserta cahaya silau dan suara menggelegar sangat kencang (setan tidak senang dengan adanya pembuatan film seperti ini). Sayapun tidak sadarkan diri. Yang saya tahu kemudian banyak orang yang memanggil-manggil meneriakkan nama saya, saat saya membuka mata semua kru telah berkumpul disekeliling saya, sambil berteriak-teriak “dia sadar! dia sadar!” (dalam kondisi seperti ini mustahil bagi manusia untuk bisa selamat dari hamtaman petir yang berkekuatan berjuta-juta volt kekuatan listrik, tapi perlindungan Tuhan terjadi disini). Orang-orang bercerita bahwa sebuah halilintar telah menghantam saya di atas salib, sehingga mereka segera menurunkan saya. Tubuh saya menghitam karena hangus, rambut saya berasap, berubah menjadi model Don King.
Sungguh sebuah mujizat jika saya selamat dari peristiwa itu. Melihat dan merenungkan semua itu membuat saya sering bertanya, “Tuhan, apakah Engkau menginginkan film ini dibuat? Mengapa semua kesulitan ini terjadi, apakah Engkau menginginkan film ini untuk dihentikan?” Namun saya terus berjalan, kita harus melakukan apa yang harus kita lakukan. Selama itu benar, kita harus terus melangkah. Semuanya itu adalah ujian terhadap iman kita, agar kita tetap dekat padaNya, supaya iman kita tetap kuat dalam ujian.
Orang-orang bertanya bagaimana perasaan saya saat memerankan Yesus. Oh… itu sangat luar biasa… mengagumkan… tidak dapat saya ungkapkan dengan kata-kata. Selama syuting film itu ada sebuah hadirat Tuhan yang kuat melingkupi kami semua, seakan-akan Tuhan sendiri berada disitu, menjadi sutradara atau merasuki saya memerankan diriNya sendiri. Itu adalah pengalaman yang tak terkatakan. Semua yang ikut terlibat dalam film itu mengalami lawatan Tuhan dan perubahan dalam hidupnya, tidak ada yang terkecuali. Pemeran salah satu prajurit Roma yang mencambuki saya adalah seorang Fokus, setelah adegan tersebut, ia menangis dan menerima Yesus sebagai Tuhannya. Adegan itu begitu menyentuhnya. Itu sungguh luar biasa. Padahal awalnya mereka datang hanya karena untuk panggilan profesi dan pekerjaan saja, demi uang. Namun pengalaman dalam film itu mengubahkan kami semua, pengalaman yang tidak akan terlupakan. Dan Tuhan sungguh baik, walaupun memang film itu menjadi kontroversi. Ternyata, ramalan bahwa karir saya berhenti tidak terbukti. Berkat Tuhan tetap mengalir dalam pekerjaan saya sebagai aktor. Walaupun saya harus memilah-milah dan membatasi tawaran peran sejak saya memerankan film ini.
Saya harap mereka yang menonton The Passion Of Jesus Christ, tidak melihat saya sebagai aktornya. Saya hanyalah manusia biasa yang bekerja sebagai aktor, jangan kemudian melihat saya dalam sebuah film lain kemudian mengaitkannya dengan peran saya dalam The Passion dan menjadi kecewa. Tetap pandang hanya pada Yesus saja, dan jangan lihat yang lain. Sejak banyak bergumul dan berdoa dalam film itu, berdoa menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam hidup saya. Film itu telah menyentuh dan mengubah hidup saya, saya berharap juga hal yang sama terjadi pada hidup Anda. Amin. “TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA” (internet)
INFO KITA - 6 Juni 2010
Telah Menikah!
Karina Kok (IR Youth) dengan Jayadi, pada hari Sabtu, 22 Mei 2010.
Tuhan Yesus memberkati!
*******************************************
Temu Pembina & Doa Syafaat SPK
Hari / Tgl : Sabtu, 12 Juni 2010
Pkl : 18.00- 21.00
Hari / Tgl : Minggu, 13 Juni 2010
Pkl : 08.00-11.00
Tempat : Gedung baru Lt.2
Note : Pembina baru Sabtu & Minggu
Pembina lama Minggu saja
*******************************************
Pelaksanaan SPK ( Pengenalan SPK )
Hari / Tgl : Minggu, 20 Juni 2010
Pukul : 09.30 – 11.00
Tempat : Gedung baru Lt. 2
DOA KITA
· Agar Tuhan turut campur tangan disetiap Kecamatan-kecamatan didalam merekapitulasi suara yang masuk sehingga setiap kecurangan dibatalkan.
· Orang yang terpilih untuk memimpin Surabaya adalah orang yang takut Tuhan, adil, bijaksana, jujur & menepati janjinya saat kampanye.
· Agar massa para pendukung calon Walikota yang tidak terpilih bisa menerima dengan lapang hati & tidak melakukan tindakan yang salah.
Agar Tuhan menyertai Komisi Pemberantasan Mafia Kasus dalam membongkar setiap kejahatan korupsi yang terjadi di lembaga pemerintahan dan para pelakunya diproses secara hukum dengan tegas.
Penuntun Saat Teduh Pribadi 7-13 Juni 2010
(belajar dari profil Mordekhai)
"Yang hatinya teguh Kaujagai dengan damai sejahtera, sebab kepada-Mulah ia percaya,"
-Yesaya 26:3-
Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: e-4M abbalove
Senin, 7 Juni 2010
Menabur Didikan yang Baik
Firman hari ini: Ester 2:1-18
Pengajaran:
“Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” demikian Salomo menulis dalam Amsal 22:6. Seorang anak yang dididik dengan benar, maka akan terlihat buah-buahnya ketika dia besar nantinya. Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, seorang Benyamin yang diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Yehuda, telah mengangkat Hadasa, anak dari saudara ayahnya. Hadasa atau Ester sudah tidak beribu bapa lagi, lalu Ester diangkat sebagai anak oleh Mordekhai. Mordekhai begitu sayang dengan Ester dan ia mendidik Ester dengan benar, sehingga Ester bertumbuh menjadi gadis yang baik yang selalu menimbulkan kasih sayang dari orang-orang yang mengenalnya. Ester bukan hanya elok perawakannya dan cantik parasnya, namun ia juga seorang yang sangat patuh pada apa yang dikatakan oleh Mordekhai. Jika kita membaca kisah Ester, maka kita dapat melihat buah-buah yang telah Mordekhai tabur untuk Ester. Apa yang sedang Anda tabur saat ini bagi anak ataupun generasi penerus Anda? Apakah Anda sudah mendidiknya tidak hanya dengan baik saja, tetapi juga dengan kebenaran?
Selasa, 8 Juni 2010
Jangan Menutupi Dosa
Firman hari ini: Ester 2:19-23
Pengajaran:
Bacaan Firman Tuhan hari ini memberitahu kita bagaimana Mordekhai menggagalkan rencana busuk dua orang sida-sida raja, yaitu Bigtan dan Teresh. Rasa sakit hati yang dialami Bigtan dan Teresh telah membawa mereka ke dalam rencana ingin membunuh raja Ahasyweros. Namun Mordekhai yang mendengar niat buruk mereka, segera mengungkapkannya kepada raja melalui Ester. Mordekhai telah mengambil keputusan yang tepat yaitu menggagalkan rencana jahat tersebut, walaupun ada banyak konsekuensi yang akan ia terima seandainya raja tidak mengindahkan laporannya tersebut. Mordekhai tidak menutupi dosa yang dibuat oleh Bigtan dan Teresh. Buah sakit hati yang dituai kedua sida-sida raja itupun merugikan diri mereka sendiri, yaitu mereka mati digantung pada tiang. Anda adalah anak Allah. Sudah sepatutnyalah Anda bertindak seperti yang Mordekhai lakukan: jangan menutupi dosa yang sedang terjadi.
Rabu, 9 Juni 2010
Hidup Sesuai Nilai-nilai Firman Tuhan
Firman hari ini: Ester 3:1-15
Pengajaran:
Karisma bisa mengatrol seseorang untuk duduk di puncak, namun karakter mempertahankan posisi seseorang untuk tetap di puncak. Dari manakah karakter seseorang dibangun? Karakter dibangun dari nilai-nilai yang dianut oleh orang tersebut selama hidupnya. Mordekhai adalah orang Yahudi dan jalan hidupnya hanya sesuai dengan nilai-nilai agama Yahudi. Salah satu larangan mereka adalah tidak boleh sujud untuk menyembah kepada siapa pun, kecuali kepada Yahweh atau TUHAN. Hal itu telah menjadi karakter Mordekhai. Itulah sebabnya, ketika Haman ingin agar Mordekhai sujud menyembah dia, maka Mordekhai menolak. “Ketika Haman melihat, bahwa Mordekhai tidak berlutut dan sujud kepadanya, maka sangat panaslah hati Haman, tetapi ia menganggap dirinya terlalu hina untuk membunuh hanya Mordekhai saja, karena orang telah memberitahukan kepadanya kebangsaan Mordekhai itu. Jadi Haman mencari ikhtiar memunahkan semua orang Yahudi, yakni bangsa Mordekhai itu, di seluruh kerajaan Ahasyweros,”(Ester 3:5-6). Meskipun hidup sebagai tawanan dan nyawanya terancam, Mordekhai tetapi hidup sesuai nilai-nilai warisan orang tuanya, yakni Taurat Yahudi. Bagaimana dengan Anda saat ini? Apakah nilai-nilai hidup Anda sudah luntur karena tekanan?
Kamis, 10 Juni 2010
Membagikan Misi
Firman hari ini: Ester 4:1-17
Pengajaran:
Mordekhai adalah seorang pemimpin yang mengambil tanggung jawab atas orang-orang yang ia kasihi. Salah satu tanda bahwa Mordekhai merupakan seorang pemimpin besar adalah karena ia tidak ingin mencapai misinya tersendiri, tapi membagikannya pada Ester untuk mewujudkan misi itu bersama-sama. John C. Maxwell berkata, “Tim adalah hal yang luar biasa. Tidak ada tugas yang terlalu besar, tidak ada pencapaian yang terlalu hebat, tidak ada impian yang tidak masuk akal bagi sebuah tim. Dibutuhkan tim kerja untuk membuat impian bekerja.” Dengan tim kerja yang hebat seperti Ester, maka Mordekhai mendapat kesempatan untuk mengejawantahkan visi atau misinya menjadi nyata. Ia berusaha untuk menolong dan menyelamatkan semua orang Yahudi dari amukan Haman yang bengis. Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda membagikan misi Anda kepada orang lain? Ingatlah bahwa berdua lebih baik dari pada seorang diri. Ingatlah pernyataan yang terkenal tentang hasil dari berdua, yakni, “Satu mengalahkan seribu musuh, dua mengalahkan berlaksa-laksa.”
Jumat, 11 Juni 2010
Berpegang pada Pendirian yang Semula
Firman hari ini: Ester 5:9-14
Pengajaran:
Kita seringkali mengkritik seseorang yang cepat mengalah ketika ia berada di bawah tekanan, tetapi apa respon kita saat kita sendiri yang berada pada posisi yang demikian? Hanya orang yang memiliki ketabahan hatilah yang akan tetap pada pendirian, meskipun ia harus menderita. Karakter yang kuat seperti inilah yang dimiliki oleh Mordekhai ketika ia harus menghadapi tekanan bertubi-tubi dari Haman bin Hamedata. Haman yang merasa panas hati karena Mordekhai tetap pada pendiriannya untuk tidak berlutut dan sujud untuk menghormatinya terus-menerus menekan dan berusaha menghancurkan Mordekhai. Pernahkah Anda goyah dengan pendirian semula hanya karena tekanan yang Anda hadapi? Belajarlah dari Mordekhai untuk lebih takut kepada Allah daripada takut kepada ancaman manusia. Benarlah perkataan Yesus, “Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka,”(Matius 10:28). Masihkah Anda tetap berpegang teguh pada Firman Tuhan yang menjadi dasar hidup Anda? Marilah kita hidup sesuai dengan prinsip firman Tuhan.
Sabtu, 12 Juni 2010
Menuai Kembali hasil Perbuatan Baik
Firman hari ini: Ester 6:1-14
Pengajaran:
Pernahkah Anda merenungkan Mazmur 126:1-6, tentang menabur dengan air mata dan menuai dengan sorak-sorai? Dalam renungan firman Tuhan hari ini, kita bisa melihat bahwa Mordekhai telah menabur dengan banyak air mata dan kini saatnya ia menuai kembali apa yang telah ia taburkan selama hidupnya. Pemazmur berkata, “Pada waktu itu berkatalah orang di antara bangsa-bangsa: 'TUHAN telah melakukan perkara besar kepada orang-orang ini!' TUHAN telah melakukan perkara besar kepada kita, maka kita bersukacita. Pulihkanlah keadaan kami, ya TUHAN, seperti memulihkan batang air kering di Tanah Negeb! Orang-orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak-sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya,”(Mazmur 126:2-6). Mordekhai memberikan contoh kepada kita bahwa apa yang kita taburkan tidak akan sia-sia. Mari, terus-meneruslah menabur kebaikan, karena Paulus berkata, “Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah,”(Galatia 6:9). Teruslah menabur kebaikan.
Minggu, 13 Juni 2010
MORDEKHAI MENJADI PAHLAWAN BANGSA YAHUDI
Firman hari ini: Ester 10:1-3
Pengajaran:
Setiap orang ingin mengakhiri hidupnya dengan baik. Tetapi, mereka tidak mau bertindak sesuai nilai-nilai firman Tuhan yang mereka hidupi selama ini. Kita pasti tahu bahwa Mordekhai pasti tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pahlawan bagi bangsa Yahudi, tetapi prinsip hidup yang dijalaninya menjadi jembatan penghubung yang mengantarkan Mordekhai sebagai pahlawan. Kerinduan hati Mordekhai diringkaskan dalam satu ayat, “Karena Mordekhai, orang Yahudi itu, menjadi orang kedua di bawah raja Ahasyweros, dan ia dihormati oleh orang Yahudi serta disukai oleh banyak sanak saudaranya, sebab ia mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya dan berbicara untuk keselamatan bagi semua orang sebangsanya,”(Ester 10:3). Mordekhai mengikhtiarkan yang baik bagi bangsanya. Jika kita ingin memberikan yang terbaik bagi bangsa kita, maka kita perlu membela bangsa kita baik di hadapan Allah dan manusia. Sudahkah Anda mendoakan dan bertindak dengan iman untuk kebaikan negeri ini? Doakan supaya keberadaan orang-orang Kristen menjadi jawaban bagi kebutuhan bangsa ini.