Monday, December 14, 2009

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 14-20 Desember 2009

“Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu,
dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu
dan dalam kesucianmu.”
-1 Timotius 4:12-


Senin, 14 Desember 2009
SIAPA YANG BELUM DISEBUT?
Firman hari ini: 1 Timotius 2:1-7

Pengajaran:
Doa yang kita naikkan kepada Tuhan seringkali hanya untuk diri sendiri. Tetapi Tuhan berfirman, “Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang”. Kita kadang tidak benar-benar ingat bahwa masih ada orang-orang yang ada di dekat kita setiap hari, yaitu keluarga. Adakah nama papa, mama, kakak, adik, paman, kakek, dll dalam doa kita? Firman Tuhan memerintahkan kita untuk berdoa bagi mereka juga. Terutama bagi mereka yang sangat butuh untuk didoakan.
Ada sebuah kisah tentang seorang gadis kecil. Setelah berdoa bagi orang-orang yang dikenalnya, seluruh kerabat dan hewan piaraannya, seorang gadis kecil menambahkan isi doanya demikian: “Allah yang terkasih, jagalah juga diriMu sendiri. Apabila terjadi sesuatu padaMu, kami semua akan repot!” Tuhan tidak akan terlalu repot mejawab setiap doa yang kita panjatkan untuk orang lain dan tidak akan terjadi apa-apa dengan Tuhan sebab Ia tidak berubah. Yesus sudah memberi teladan dalam Injil Yohanes 17 yaitu berdoa untuk murid-muridNya dan untuk orang lain juga. Jika Yesus berdoa untuk orang lain, sepatutnya kita pun melakukannya. (Kathy Collard Miller, Embun Bagi Jiwa)


Selasa, 15 Desember 2009
JANGAN HANYA MELIHAT KELEMAHAN!
Firman hari ini: Kejadian 45:1-28

Pengajaran:
Yusuf mengampuni saudara-saudaranya. Walaupun Yusuf sempat bertindak negatif kepada mereka (kejadian 42), tetapi ia memiliki hati yang lembut saat menghadapi keluarganya sendiri. Ia tetap menerima mereka dan mengatakan bahwa Allah yang membuat segala seuatu yang terjadi dalam hidupnya. Yusuf tidak lihat perbuatan mereka. Tetapi justru menolong dan memberkati keluarganya sendiri.
Berapa banyak dari anggota keluarga kita yang mengecewakan? Tidak ada keluarga yang sempurna, jadi jangan terus-menerus melihat kelemahan mereka. Sebaliknya berkati keluarga kita, doakan mereka, kuatkan yang lemah. Untuk inilah kita ada di tengah-tengah keluarga. Kehadiran kita harus membawa berkat. Ampuni yang telah mengecewakan sebab Tuhan telah mengampuni kita. Lihat kelebihan dari keluarga kita, maka itu akan menjadi kekuatan sebuah keluarga dan jangan lupa… hadirkan Allah di dalam keluarga kita. Biarlah Ia tinggal dalam keluarga kita.


Rabu, 16 Desember 2009
SUASANA YANG BERBEDA
Firman hari ini: Matius 5:13-16

Pengajaran:
Seorang ibu ingin membantu anak-anaknya untuk mengembangkan sikap penghargaan kepada diri sendiri. Bila ia mendengar mereka meremehkan diri (“Saya bodoh,” “Saya jelek,” “Saya tidak dapat melakukan apa pun dengan benar”), ia akan memberi isyarat dan dengan berat hati mereka mengganti kata-kata itu menjadi kata-kata positif.
Keesokan hari, ia terlambat bangun dan harus cepat-cepat persiapan serta menyuruh anak-anaknya juga mempersiapkan diri untuk sekolah. Sambil berias si ibu langsung menggerutu: “Bodoh sekali saya! Saya tak pantas diberi tanggung jawab. Mengapa saya bisa ceroboh...” lalu anak bungusnya datang dan memegang wajahnya dan berkata: “Mama cantik, mama pintar, mama berbakat, mama dapat melakukan apapun yang mama pikirkan dan kami menyayangi mama.”
Lakukan suasana yang berbeda dalam keluarga seperti anak tersebut. Kita akan selalu disoroti dalam kelaurga, baik sebagai anak ataupun orang tua. Tindakan kita akan membawa pengaruh. Mari bawa pengaruh yang positif dan berbeda dari biasanya, maka keluarga kita akan diberkati. (Kathy Collard Miller, Embun Bagi Jiwa)


Kamis, 17 Desember 2009
TINDAKAN NYATA
Firman hari ini: Matius 25:31-46

Pengajaran:
Seorang pastor diantar untuk meninjau suatu bagian dari pabrik mobil di Detroit oleh seorang mandor. Di antara para pekerja terdapat seorang anggota paroki dari pastor itu, namanya John. Mengetahui bahwa John adalah seorang tukang yang terampil, pastor itu berkata: “Saya menduga bahwa John adalah salah satu pekerja Anda yang terbaik.”
“Maaf, saya tidak berpendapat demikian,” jawab mandor itu. “Memang benar, dia bisa menjadi salah satu yang terbaik, tetapi John selalu berdiri dan berbicara tentang agamanya justru di saat dia harus menangani mesinnya. Sebenarnya, dia seorang rekan yang baik dan juga seorang yang baik bila ia bekerja, tetapi dia masih harus belajar bahwa bila ia menangani mesin maka agamanya harus tampak dari jari-jari tangannya dan bukan dari mulutnya saja.” (Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna)



Jumat, 18 Desember 2009
DIBERKATI UNTUK MEMBERKATI
Firman hari ini: Lukas 19:1-10

Pengajaran:
Kita diberkati bukan tanpa tujuan. Tujuan kita diberkati adalah untuk menyalurkan berkat. Kita sering berkata: “B’rikanku tanganMu ‘tuk melakukan tugasku...” Ini berarti harus siap memberkati sesama kita yang lain dengan apa yang kita miliki sekarang. Hukumnya adalah semakin kita diberkati semakin gencar juga kita untuk memberkati.
Tuhan tidak pernah hitung-hitungan. Jika kita berkata segala sesuatu yang kita miliki adalah milik Tuhan, maka kita harus siap di segala keadaan, jika tiba-tiba Tuhan berkata: “Berikan mobilmu untuk orang itu...” atau “Berikan tabunganmu untuk hambaKu di pedalaman Papua...” Kita harus berkata: “Siap...segera dilaksanakan.” Dengan memberkati orang lain, mereka akan mengetahui siapa yang kita sembah dan milik siapakah kita. Jangan jemu-jemu berbuat baik. Lakukan selama kita bisa melakukannya. Yang penting nama Tuhan yang semakin besar dan kita semakin kecil. Belajar dari Zakheus yang memberi banyak karena sudah diberkati Tuhan Yesus. Bahkan orang-orang yang dulu ia peras akan diganti 4 kali lipat. Berkat Zakheus adalah kedatangan Yesus ke rumahnya (sebab biasanya orang-orang menjauhinya). Zakheus telah diselamatkan Tuhan.



Sabtu, 19 Desember 2009
TUNDUK BUKAN BERARTI KALAH
Firman hari ini: 1 Petrus 2:11-17

Pengajaran:
Setiap kita pasti punya otoritas atau pemimpin. Kita harus tunduk kepada mereka, sebab itu adalah perintah Tuhan. Di pekerjaan ada pimpinan, di sekolah ada guru atau dosen dan kita harus menghormati mereka dalam ketundukkan. Di rumah ada orang tua yang juga harus kita hormati. Tunduk adalah bukti kita memberkati orang tersebut. Ketundukkan juga berarti memberi. Jadi, kita tidak perlu memberontak dan melawan otoritas.
Tunduk bukan berarti kalah. Sama seperti mengalah bukan berarti kalah. Melalui ketundukan akan membuktikan integritas kita di hadapan pemimpin, guru, dosen, pembina, dll. Kemenangan kita terbukti ketika kita berhasil menundukkan ego kita di hadapan otoritas dan kita akan diberkati oleh Tuhan. Jika kita bisa tunduk kepada manusia yang terlihat, maka ada jaminan bahwa kita bisa tunduk kepada Allah yang tidak terlihat.


Minggu, 20 Desember 2009
KATA-KATA YANG HARUM
Firman hari ini: Amsal 15:1-2, 4; 16:24; 1 Timotius 4:12

Pengajaran:
Jangan meremehkan kuasa perkataan! Perkataan bisa memberi kehidupan atau kematian. Perkataan bisa membawa berkat atau kutuk. Perkataan bisa membangun atau merusak. Perkataan bisa berguna, tetapi perkataan bisa juga sia-sia. Perkataan kita akan membangun citra diri yang baik atau sebaliknya akan menciptakan citra diri yang buruk. Simaklah apa yang ditemukan oleh penginjil Bill Glass. Ia berkata bahwa 90 persen dari penghuni penjara pernah mendengar dari orang tua mereka kalimat yang bunyinya seperti ini, "Kamu akan dimasukkan ke penjara."
Citra diri seseorang akan terbentuk dari banyak faktor. Namun demikian, salah satu faktor yang sangat mempengaruhi citra diri seseorang adalah lewat perkataan. Mengetahui kebenaran ini, hendaknya kita mulai berhati-hati dengan apa yang kita katakan. Berpikirlah sepuluh kali atau bahkan seratus kali sebelum kita mengucapkan sesuatu. Jangan pernah mengucapkan sesuatu sampai kita yakin bahwa bahwa apa yang kita katakan adalah sesuatu yang bersifat membangun dan positif.
Perlihatkan perkataan-perkataan seperti apa yang Anda terima, dan saya akan tunjukkan seperti apa citra diri Anda yang sebenarnya. Berikan kata-kata yang harum dan membangun untuk sesamamu. (Anonim, Sumber internet)

No comments: