Hatimu, hidupmu!
“Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan,
karena dari situlah terpancar kehidupan.”
-Amsal 4:23-
Senin, 31 Agustus 2009
WASPADALAH! WASPADALAH!
Firman hari ini: Yesaya 29:1-16; Amsal 4:23
Pengajaran:
Bangsa Israel memiliki hati yang tegar tengkuk (hati yang keras). Mereka tidak menjaga hati terhadap dosa. Allah memperingatkan bangsa Israel melalui penjajahan dari bangsa lain. Sekalipun Allah melakukan mujizat dan menolong bangsa Israel dari penjajahan, namun peringatan tersebut tidak membuat mereka sadar akan kesalahan yang telah mereka lakukan. Dalam Yesaya 29:13 diceritakan bahwa walaupun mereka melakukan ibadah dan datang kepada Tuhan, tetapi hati mereka tidak tertuju kepadaNya. Ada kebusukan di dalam hati yang mereka tutupi dan mereka berusaha menutupinya dengan melakukan upacara ibadah yang biasanya dilakukan.
Menjaga hati dengan segala kewaspadaan. Inilah perintah Firman Allah yang tertulis dalam Amsal 4:23. Walaupun tidak terlihat oleh orang lain, tetapi apa yang ada dalam hati akan membawa dampak yang buruk dan menghancurkan, jika kita tidak menjaganya dari segala “racun” atau hal-hal yang merusak. Mari bentengi hati dengan Firman dan doa supaya kita tetap kuat. Saat ini pengaruh duniawi sangat kuat dan banyak anak-anak Tuhan yang jatuh karena tidak menjaga hati. Jangan ambil kesempatan untuk berbuat dosa. Waspadalah! Waspadalah!
Selasa, 1 September 2009
HATI YANG TEGUH
Firman hari ini: Kisah Para Rasul 7:54-60; Mazmur 112:1-10
Pengajaran:
Kisah yang luar biasa dari seorang hamba Tuhan bernama Stefanus adalah karena ia meneguhkan hatinya sampai akhir. Stefanus tidak menyangkal Tuhan karena iman yang keluar dari hatinya. Bahkan ketika orang-orang Yahudi tidak terima dengan pembelaan Stefanus dan akhirnya mereka masing-masing menggenggam batu yang siap dilemparkan, namun Stefanus tetap meneguhkan hatinya. Sebenarnya ini adalah situasi kritis bagi Stefanus, tetapi hati yang teguh kepada Tuhan membuatnyaa rela dirajam batu sampai mati.
Berbahagialah orang yang teguh hatinya di dalam Tuhan. Orang yang teguh hatinya tidak akan takut menghadapi apapun dalam hidupnya. Hati yang teguh seperti pohon yang tertanam kuat, yang akar-akarnya merambat ke dalam tanah, sehingga ketika ada badai pohon tersebut tidak akan tumbang. Hati yang teguh dibangun karena hubungan intim dan selalu merenunkan Firman Allah. “Kuatkan dan teguhkan hatimu,” kata Tuhan. Ia selalu menyertai kita.
Rabu, 2 September 2009
HATI ADALAH BRANKAS
Firman hari ini: Lukas 8:4-15; Ayub 22:22
Pengajaran:
Brankas adalah sebuah tempat untuk menyimpan barang-barang yang sangat berharga. Biasanya digunakan untuk menyimpan uang, perhiasan atau surat-surat berharga. Orang yang memiliki brankas sudah pasti meletakkannya di tempat tersembunyi supaya terjaga keamanannya. Dan pada saatnya, jika sang pemilik ingin mengambil sesuatu yang berharga, brankas tersebut akan dibuka.
Hati kita ibarat brankas, di mana kita akan menyimpan hal-hal yang sangat penting di dalamnya. Jika kita menyimpan hal-hal yang pahit atau dendam, maka itulah yang berharga bagi kita. Jika kita menyimpan idola kita dalam hati, maka itulah yang berharga bagi kita. Firman Tuhan mengatakan: “Di mana hartamu berada di situ pula hatimu berada.” Artinya harta kekayaan sangat berharga bagi orang tersebut. Tetapi, jika Firman Tuhan yang kita simpan dalam hati, maka Firman Tuhanlah yang berharga bagi kita. Firman Tuhan hari ini mengajarkan bahwa kita harus menyimpan Firman supaya kita mengenal Allah, bertumbuh dan pada akhirnya berbuah lebat. Apa yang Anda simpan dalam hati hari ini? Ingat, apa yang kita simpan dalam hati akan mempengaruhi hidup kita.
Kamis, 3 September 2009
HATI YANG TERHIBUR
Firman hari ini: 2 Korintus 1:1-11
Pengajaran:
Allah tidak pernah absen dalam memberikan penghiburan. PenghiburanNya berlaku setiap saat dan itu adalah anugerah yang Ia berikan bagi kita yang membutuhkan. Manusia sendirilah yang selalu menolak penghiburan dari Allah. Allah sudah berjanji akan menjamin masa depan yang baik, tetapi manusia tetap kuatir akan masa depan. Bahkan dengan adanya bermacam-macam masalah yang dihadapi membuat manusia selalu berduka. Dukacita tidak boleh terus-menerus sebab kita memiliki pengharapan di dalam Tuhan. Bukankah Yesus sudah berjanji untuk mengutus Roh Kudus untuk menghibur kita? Terimalah penghiburan tersebut supaya kita tetap optimis dalam menjalani hidup.
Jangan lupa menghibur yang sedang berduka. Jika kita sudah dihibur oleh Tuhan, maka kita juga harus menghibur sesama yang membutuhkan penghiburan. Temui orang yang Anda tahu saat ini sedang mengalami penderitaan dan hiburlah mereka dengan pengharapan dari Tuhan.
Jumat, 4 September 2009
SIKAP HATI YANG TENANG
Firman hari ini: 1 Petrus 4:7-11; Amsal 14:30; Mazmur 62:1-9
Pengajaran:
Pada dasarnya manusia memiliki kekurangan yaitu sikap hati yang berubah-ubah dan anehnya masih banyak orang yang memilih untuk mengambil sikap gusar, kuatir atau tidak tenang. Kenapa demikian? Karena tidak sesuai dengan harapan dan keinginan atau belum ada solusi yang didapatkan. Tidak ada solusi yang dihasilkan dari hati yang gusar. Hati yang gusar atau tidak tenang membuat pikiran buntu dan tidak bisa mendengarkan suara Tuhan.
Sebaliknya, hati yang tenang selalu menghasilkan sesuatu yang baik. Suara Tuhan terdengar ketika hati kita tenang. 1 Petrus 4:7 memerintahkan supaya kita tenang dan berdoa. Hati yang tenang memberikan peluang keluarnya ide-ide baru. Hati yang tenang menyegarkan tubuh (Amsal 14:30). Ternyata hati dapat mempengaruhi keadaan fisik kita. Jadi tenangkan hati kita di hadapan Tuhan dan dengarkan Dia, sebab di sinilah letak kekuatan kita. Allah akan bekerja jika hati kita sudah siap. Percayalah selalu ada jalan keluar dalam setiap perkara, asalkan kita bisa tenang dan mengandalkan Tuhan.
Sabtu, 5 September 2009
HATI NURANI YANG MURNI
Firman hari ini: 1 Timotius 1:1-20
Pengajaran:
Jimmy mendapatkan pekerjaan di toko bahan makanan. Suatu hari seorang pelanggan memasuki toko itu dan setelah membeli beberapa buah, berbisik, “Berilah beberapa lagi! Karyawan yang dahulu bekerja di sini biasa melakukannya untuk mendapat uang persen.
“Tidak,” kata Jimmy, “Saya tidak bisa melakukannya. Atasan saya tidak akan memperbolehkannya.”
“Tapi,” kata orang itu, “Atasanmu tidak ada di sini.”
“Oh dia ada!” kata Jimmy. “Atasanku selalu ada di sini. Lihat saya adalah orang Kristen!” kata Jimmy sambil menunjuk dadanya.
(Frank Mihalic, 1500 Ceritera Bermakna)
Hati nurani kita bekerja setiap saat. Bahkan ketika tidak ada orang di sekitar kita pun. Tentu saja, kemurnian hati nurani kita harus bersumber dari kebenaran-kebenaran Firman Tuhan. Ketika masalah datang dan integritas kita diuji, hati nurani yang murni akan berbicara pada kita. Saat itu marilah kita belajar peka dan taat seperti Jimmy.
Minggu, 6 September 2009
HATI YANG REMUK
Firman hari ini: Yesaya 57:14-21; Mazmur 34:18
Pengajaran:
Hati yang remuk dan rendah hati di sini adalah orang yang telah berbalik dari jalannya yang jahat (mereka telah melakukan kejahatan di mata Tuhan). Orang yang pernah berbuat jahat di mata Tuhan, tetapi jika mereka merendahkan hati dan mau bertobat, maka Allah akan menyembuhkan mereka. Tidak hanya menyembuhkan, tetapi Tuhan juga menghidupkan semangat orang yang rendah hati dan orang yang remuk hatinya.
Apakah kita sudah meremukkan dan merendahkan hati di hadapan Tuhan ketika kita berbuat dosa? Tuhan lebih melihat hati daripada jasmani kita. Jika kita bertobat supaya dipandang orang lain dan tidak dengan hati yang remuk dan rendah, maka Tuhan tidak akan pernah menyembuhkan dan memulihkan. Hati memancarkan ketulusan kita terhadap sesuatu, apakah kita sungguh-sungguh atau tidak. Tetapi hanya Tuhan yang tahu setiap hati manusia secara sempurna. Ingat! Tuhan hanya dekat dengan orang yang rendah dan remuk hatinya, bukan orang yang tinggi hati. Rendahkan dan remukan hati kita selalu di hadapan Tuhan supaya kita selalu dekat denganNya.
Saturday, August 29, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment