SEPUTAR KITA
Saya tidak memiliki figur seorang bapa yang baik dalam hidup saya. Di dalam pribadi Yesus, saya menemukan figur seorang Bapa yang baik. Banyak kali ketika mengalami kegagalan dalam hidup saya, Dia datang sebagai Bapa untuk menopang. Ketika saya sedih, Dia datang sebagai Bapa untuk menghibur. Ketika saya jatuh, Dia datang sebagai Bapa untuk menegur dan mengangkat saya kembali. Ketika saya berhasil, Dia memuji saya seperti seorang Bapa. Bahkan ketika malam, saya dapat merasakan keberadaanNya sebagai Bapa Sorgawi yang memeluk saya sampai saya tertidur. (Yenny Fransiska/Ibu Rumah Tangga)
Bagi saya, Yesus adalah seorang sahabat yang menaruh kasihNya kepada saya sepanjang waktu dan menjadi saudara saat saya mengalami kesukaran. Sahabat yang seperti ini belum pernah saya temukan di dunia. Ketika mengalami kesukaran, saya tidak selalu mendapatkan jawaban atau pertolongan yang langsung sesuai keinginan saya, namun di masa-masa penantian jawaban atau pertolongan itu, Yesus selalu menghibur saya, memberikan kekuatan dan semangat kepada
saya. Banyak kali saat saya sendiri dan tidak ada orang yang tahu bahwa saya mengalami kesulitan, saya bisa merasakan bahwa Dia ada bersama-sama saya. Saya juga mudah dan sering sakit, tapi Yesus selalu menyembuhkan sakit saya. (Setyarini/Pekerja sosial)
Yesus adalah Tuhan, Bapa & Sahabat yang sempurna bagi saya. Selama hidup, saya banyak menghadapi tantangan dan perjuangan seorang diri. Ketika orang-orang terdekat saya meninggalkan, menuntut dan menghakimi, Dia adalah Bapa yang selalu menerima dan mengasihi saya tanpa syarat. Sebagai sahabat, Dia tidak pernah membiarkan saya tetap apa adanya, tetapi dengan caraNya yang di luar pemikiran saya, Dia selalu menyertai dan menantang saya untuk mengeluarkan potensi-potensi diri saya yang baik (yang tidak saya sadari), sehingga saya dapat menjalani kehidupan yang bermakna. Sebagai Tuhan, tidak diragukan lagi Dia adalah spesialis hal-hal mustahil! Saya sudah membuktikannya. (Yulia Windyasari/Editor)
Bagi saya, Yesus adalah gembala dan Bapa yang baik. Sebagai gembala, Dia menjaga serta memelihara hidup saya dan selalu menunjukkan arah jalan keluar ketika saya mengalami kesulitan. Sebagai Bapa, Dia adalah motivator yang hebat saat saya lemah dan selalu menerima saya apa adanya, tanpa syarat. (Ester Mei Aryani/Pekerja Sosial)
Bagi saya pribadi, Yesus adalah Juru Selamat yang penuh kasih karunia. Saya merasa sangat tidak layak untuk memperoleh keselamatan karena masa lalu saya yang kelam. Apapun usaha serta kebaikan saya juga takkan dapat membeli keselamatan kekal. Tapi, Yesus datang dalam hidup saya sebagai Juru Selamat dan member saya kasih karuniaNya sehingga saya dilayakkan untuk memperoleh keselamatan. Saya ada sebagaimana adanya saya saat ini, itu semata-mata karena kasih karuniaNya. (Samuel Sanjaya/Sales Supervisor)
Yesus itu sahabat yang sejati buat saya. Ketika saya sakit parah beberapa tahun yang lalu, saya merasa sendirian dan kesepian. Saat tidak punya teman, orang tua dan keluarga juga berada jauh di luar kota. Saat itu saya benar-benar mengalami Tuhan Yesus sebagai seorang sahabat yang selalu bersama-sama saya, menghibur, menguatkan, menenangkan serta menyembuhkan sakit saya. Ada sukacita dan damai sejahtera yang memenuhi hati saya. (Yohanes Yulianto/Wirausahawan)
Bagiku, Yesus adalah seorang sahabat yang selalu ada di sisiku setiap waktu, bahkan di saat yang paling sulit, sendirian dan gelap dalam kehidupanku, meski aku kadang tidak menyadari kehadiranNya. Seorang sahabat yang selalu mendukung & mengasihiku meski saat itu aku berada dalam situasi yang “tidak layak” untuk didukung & dikasihiNYA. Seorang Pribadi yang selalu melihat hal yang terbaik dalam hidupku. (Edy Prayitno/Karyawan Swasta)
Sunday, December 21, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment