Saturday, December 13, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi 15-21 Desember 2008

KEKUATANKU vs KEKUATAN ALLAH

SENIN, 15 DESEMBER 2008

HIDUP TANPA FIRMAN ALLAH
Yesaya 29: 9-12

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapa yang dimaksud dengan ‘kamu’ di dalam ayat 10?
2. Siapa yang memejamkan mata para nabi dan menudungi muka para pelihat?

PENGAJARAN:
Ayat-ayat ini menegur bangsa Israel karena mereka berjalan tanpa bertanya kepada kehendak Allah. Dalam ayat 10 dikatakan bahwa nabi mereka telah dipejamkan dan para pelihat mereka telah ditudungi. Nabi atau pelihat pada jaman bangsa Israel sangat penting karena lewat para nabi atau pelihat, Tuhan memimpin bangsa tersebut sehingga mereka bisa mengerti kehendak Allah untuk menjadi arahan hidup. Tapi pada jaman itu mereka tidak mau menerima suara Tuhan lewat para nabi atau pelihat sehingga Tuhan murka dan akhirnya tidak mau lagi memberikan suara dan kehendakNya (‘kitab yang termeterai’ – ayat 11).

Di dalam kehidupan kita juga selalu perlu mendengar suara Tuhan agar kita dipimpin olehNya setiap saat. Jika kita hidup dipimpin oleh Tuhan, maka hidup kita akan mengalami berkat-berkat Allah (Mazmur 1:1-3). Sedangkan orang yang jahat (tidak mau berjalan dalam kehendak Allah) akan mengalami penghakiman (Mazmur 1:4-6).

Bagaimana kita tahu kehendak Allah dalam kehidupan kita? Lewat membaca firmanNya hari demi hari. Seringkali saya mengalami kebuntuan dalam pekerjaan dan pelayanan. Ketika saya menyerah dan mencari tuntunan Tuhan lewat FirmanNya, tiba-tiba seakan-akan ada jalan Tuhan yang dibukakan bagi saya. Itu sebabnya Firman Tuhan dikatakan sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105).

PERENUNGAN PRIBADI:
1. Dalam hal apakah Anda sering mengalami kebuntuan dalam persoalan-persoalan hidup?
2. Mulailah hidup dalam tuntunan Tuhan setiap hari dengan banyak merenungkan firman.


SELASA,16 DESEMBER 2008
HIKMAT ALLAH
Yesaya 29:13-14

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa arti ‘hatinya menjauh dari padaku’ ? (Ay. 13)
2. Mengapa bangsa Israel menjauhkan hatinya dari Allah?
3. Apa hukuman Tuhan terhadap sikap yang demikian? (Ay. 14b).

PENGAJARAN:
Nabi Yesaya mengingatkan bangsa Israel tentang ibadah yang sejati, karena selama ini bangsa Israel tidak sungguh-sungguh dalam ibadahnya. Mereka melakukan ibadah, tetapi hanya sebatas yang ada di mulut bukan di hati. Padahal Tuhan lebih melihat apa yang ada di dalam hati daripada apa yang diucapkan oleh mulut, apalagi jika itu hanya liturgi (tata cara ibadah) manusia. Karena itu Tuhan akan menghukum bangsa Israel dengan menghilangkan hikmat-hikmat manusia, yang menciptakan liturgi-liturgi tersebut.

Di dalam Roma 12:1, ibadah adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, artinya ibadah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk juga pekerjaan kita, kehidupan keluarga kita, pelayanan kita. Tuhan ingin kehidupan kita lebih berpusat kepada Dia lebih daripada cara-cara/hikmat-hikmat manusia. Mari kita mengandalkan hikmat Allah lebih dari hikmat manusia ketika kita dalam melakukan pekerjaan, pelayanan, kehidupan rumah tangga, dll. Tuhan ingin kita mengandalkan Dia lebih dari segalanya.

PENERAPAN PRIBADI:
1. Bagaimana sikap Anda selama ini, apakah mengandalkan hikmat manusia atau hikmat Allah?
2. Apakah Anda mau menyerahkan segala aspek kehidupan kepada Tuhan? Tuliskanlah rencana Anda secara spesifik.


RABU,17 DESEMBER 2008
BERBANTAH DENGAN ALLAH
Yesaya 29:15-16

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang membuat bangsa Israel berkata “siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?” (Ay. 15)
2. Mengapa menurut Anda mereka berkata: “Bukan Dia yang membentuk aku; Ia tidak tahu apa-apa?”

PENGAJARAN:
Celakalah orang yang menyembunyikan rancangan-rancangannya terhadap Tuhan. Rancangan-rancangan disini berbicara tentang rencana-rencana hidup bangsa Israel. Mereka sudah sampai pada tahap pelanggaran dimana mereka hendak berbantah dengan Tuhan. Nabi Yeremia dan Nabi Yehezkiel juga mengalami hal-hal ini dalam pelayanan mereka kepada bangsa Israel. Bangsa Israel tidak mau mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup mereka, bahkan hendak berbantah dengan Tuhan.

Ketika kita mengalami penderitaan yang berat, kita bisa juga sampai pada kondisi seperti ini. Kita sering mempertanyakan maksud Tuhan dalam hidup kita. Hal ini juga yang dialami oleh Ayub ketika ia berada dalam tangga kehidupan terbawah, ia menjadi marah, depresi, gelisah bahkan mempertanyakan maksud Tuhan dalam hidupNya. Dalam Ayub 31:6, bahkan dia menantang Allah untuk menimbang hidupnya, apakah dia bersalah atau tidak. Kadang dalam himpitan kehidupan yang berat, kita juga bersikap seperti Ayub, mempertanyakan maksud Allah bahkan berbantah dengan Allah.

Apapun yang terjadi, jangan kita mengutuki Allah apalagi melepaskan Dia dalam hidup Anda, sebaliknya mari lembutkan hati dan bukalah hati anda. Ketika Anda mau datang kepada Allah dengan rendah hati maka Tuhan pasti akan menyatakan rencana dan kehendakNYA yang terbaik. Percayalah bahwa rancangan Allah adalah rancangan kebaikan bagi Anda (Roma 8:28).

PENERAPAN PRIBADI:
1. Pernahkah Anda mengalami kondisi yang sangat berat dalam kehidupan? Dalam peristiwa apakah itu ?
2. Bagaimana sikap Anda terhadap Tuhan saat itu ?
3. Apakah Anda mau datang kepada Tuhan dengan rendah hati, apapun yang terjadi?


KAMIS,18 DESEMBER 2008
PERTOLONGAN YANG BUKAN DARI ALLAH
Yesaya 30:1-5

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Mengapa orang Israel pergi minta perlindungan dari bangsa Mesir? (Ay. 2).
Apakah hal ini berkenan kepada Tuhan? (Ay. 1)
Apakah bangsa Mesir berhasil menolong orang Israel? (Ay. 5)

PENGAJARAN:
Dalam kondisi terdesak untuk menghadapi bangsa Asyur, kerajaan Yehuda meminta pertolongan kepada bangsa Mesir. Namun hal ini sebenarnya melawan kehendak Allah, itulah sebabnya nabi Yesaya berkata, bahwa pelindungan Mesir bukan untuk membawa kebaikan namun justru akan mempermalukan pembesar-pembesar Yehuda (Ay.3-4). Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka tidak meminta keputusan Allah (Ay.2a).Di dalam situasi yang mendesak dan krisis seperti hari-hari ini, seringkali kita juga meminta pertolongan kepada kekuatan-kekuatan lain seperti pertolongan manusia, pertolongan kekayaan kita, pengalaman diri sendiri, dll.
Dalam Yeremia 17:5 dikatakan, terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan manusia, tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:7). Karena itu di dalam menghadapi kesulitan dan masalah apapun, mari kita menjadi orang yang mengandalkan Tuhan.

Ada suatu kisah, ketika Bunda Theresa ingin membangun sebuah rumah yatim piatu dan ia hanya mempunyai uang 3 shilling (Rp. 2.550,-) untuk memulainya. Orang mentertawakan dia,tetapi Bunda Theresa berkata, “3 shilling memang tidak dapat mewujudkan apa-apa, tetapi dengan 3 shilling bersama Tuhan tidak ada yang tidak dapat diwujudkan oleh Theresa.” Akhirnya rumah yatim piatu tsb. benar-benar selesai dibangun.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, kata Rasul Paulus (Filipi 4:13). Ya, benar, segala perkara dapat Anda tanggung asal Anda bersama dengan Tuhan.

PENERAPAN PRIBADI:
Selama ini Anda bergantung kepada apa atau siapa ?
Langkah-langkah apa yang harus Anda ambil agar benar-benar mengandalkan Tuhan ?
Yakinkah Anda bahwa hanya pertolongan Tuhan saja yang mampu memberi mujijat?


Jum’at, 19 Desember 2008
TINGGAL TENANG
Firman hari Ini: Yesaya 30:15-17

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang dimaksud dengan ‘tinggal tenang’ dan ‘percaya’ ? (Ay. 15)
2. Apa yang terjadi dengan orang yang berusaha lari dengan naik kuda? (Ay. 16)

PENGAJARAN:
Ada 2 prinsip yang kita pelajari dari ayat Yesaya 30:15, yaitu :
1. Untuk memperoleh keselamatan kita harus bertobat dan tinggal tenang.
2. Untuk memperoleh kekuatan kita harus tinggal tenang dan percaya.
Dalam ayat-ayat tsb. di atas, kita melihat gambaran orang yang benar-benar sudah menyerah, karena kekuatan manusia sudah tidak bisa dipakai untuk menyelamatkan diri. Jika ingin memperoleh pertolongan Tuhan, maka kita mesti hidup berserah total kepada Tuhan. Berserah total itu artinya, kita diam dan Tuhan yang bertindak.

Ada banyak orang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi masih mencoba melakukan suatu usaha. Dalam Matius 26:53, Yesus berkata: “Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” Artinya, Tuhan berkata bahwa Dia sanggup melakukan apapun juga dan tidak butuh bantuan kita. Seringkali yang kita lakukan adalah mencoba menolong Tuhan. Dalam himpitan masalah yang berat janganlah kita bingung dan panik, tapi belajarlah tenang dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Jika kita panik, maka kita tidak akan dapat memutuskan segalanya dengan baik. Dalam Yesaya 30:16-17 dikatakan, ketika kita mencoba dengan kekuatan kita maka orang lain juga akan mendahului sampai kita ditinggalkan dan menyerah sendirian. Karena itu marilah kita menjadi orang yang tinggal tenang dan percaya karena panji kita bukan kekuatan manusia tapi kekuatan Allah.

PENERAPAN PRIBADI:
1. Apakah Anda sering kebingungan dan panik dalam menghadapi masalah dan pergumulan?
2. Maukah Anda bertobat (berubah) dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan?
3. Hanya dalam pertobatan dan percaya dan tinggal tenang terletak kekuatan Anda.


Sabtu, 20 Desember 2008
KETENTERAMAN SELAMA-LAMANYA
Firman Hari Ini: Yesaya 32: 9-14, 17

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapakah perempuan-perempuan yang dimaksud dalam ayat 9?
2. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan ‘kebenaran’ ? (Ay. 17).

PENGAJARAN:
Ayat ini berhubungan dengan ayat yang kemarin kita baca, Yesaya 30:15. Jika kita percaya dan tinggal tenang, maka akan ada kekuatan. Untuk tinggal tenang dan percaya perlu ada ketenteraman dalam hati. Bagaimana ketenteraman bisa didapat? Jawabannya, ketika ada damai sejahtera. Dan damai sejahtera kita dapat dari kebenaran. Kebenaran berbicara tentang Firman Tuhan yang menjadi dasar nilai-nilai kehidupan. Artinya tanpa mengerti, memahami dan melaksanakan kebenaran Firman Tuhan, tidak akan ada damai sejahtera. Bangsa Israel mengalami kekacauan di dalam hidup, karena mereka tidak berjalan sesuai kebenaran kehendak Allah. Yesaya 32:9-14 berbicara tentang peringatan nabi Yesaya terhadap ‘perempuan-perempuan’. Perempuan-perempuan ini adalah orang-orang yang hidup dalam zona nyaman, yaitu bangsa Israel yang hidupnya nyaman dan tidak merasa perlu hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan. Tuhan mengijinkan mereka hidup dalam kesulitan dan penderitaan (Ayat 11-14).

Kita hidup dalam situasi yang kacau. Firman Tuhan memang mengatakan bahwa di akhir jaman kehidupan akan semakin kacau, jadi hal ini tidak bisa dihindari. Namun, Allah berfirman, dimana ada kebenaran di sana akan ada damai sejahtera (Ay. 17). Dalam kehidupan yang seperti ini satu-satunya cara untuk mengalami ketenangan adalah hidup bergantung sepenuhnya kepada Allah lewat Firman Tuhan - Kebenaran yang sejati. Melalui bergaul dengan Firman Tuhan (melakukan 4M) kita akan dapat mengalami damai sejahtera karena kita jadi memahami janji-janji Allah bagi hidup kita. Sebagai contoh, saya tulis beberapa janji Tuhan yang ada di FirmanNya.
Saudara mau hidup diberkati? Kuncinya ada di Amsal 11:24-25.
Saudara mau berhasil melakukan pekerjaan? Amsal 16:3.
Saudara mau hidup tidak kuatir? Amsal 12:25.
Saudara mau belajar menjadi orang tua yang baik? Amsal 13:24. Dll.

Mari di dalam hidup ini kita menjadi orang-orang yang selalu mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dengan melakukan Firman Tuhan setiap hari di dalam hidup kita, maka akan ada damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman selama-lamanya.

PERENUNGAN PRIBADI:
Dari 4 janji tsb. di atas, yang manakah yang cocok dengan kebutuhan Anda?
Langkah-langkah apa yang akan Anda ambil agar mengalami janji-janji tsb.?


Minggu, 21 Desember 2008
KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN
Firman Hari Ini: Yesaya 35:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Menurut Anda, kepada siapa janji keselamatan ini dituliskan? (Ay. 1-9)
2. Dimana Sion itu? (Ay. 10)

PENGAJARAN:
Ayat-ayat ini adalah gambaran kemenangan umat Tuhan. Nabi Yesaya menggambarkan keadaan akhir bagi umat Tuhan yang tetap setia mengikut Tuhan. Mereka akan menikmati keselamatan, kemenangan, harapan dan janji-janji Allah. Akhir dari keadaan kita adalah seperti orang-orang yang menang yang dengan sorak-sorai dan sukacita masuk ke Sion, kota Allah yang kudus. Itulah gambaran surga mulia.

Kehidupan kita memang sedang mengalami kesulitan, tetapi akhir hidup kita sebagai orang yang setia mengikut Allah, akan mendapat pahala dari Allah. Dikatakan dalam Wahyu 7:17 bahwa Allah akan menuntun umatnya ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata mereka. Sungguh-sungguh suatu kehidupan yang menyenangkan dan melegakan.

Saudaraku, hidup kita saat ini adalah hidup mengikut Tuhan. Mari kita lakukan dengan setia sambil tetap berharap akan surga yang akan kita nikmati. Mungkin situasi dan kondisi Anda sangat berat, namun mari tetap berharap pada kemenangan mutlak yang Tuhan sudah siapkan bagi kita.

PERENUNGAN PRIBADI:
1. Apakah Anda merasa berat dengan kehidupan Anda?
2. Renungkanlah 2 Timotius 4:6-7 baik-baik dan dapatkanlah pencerahan dari firman ini.
3. Mari ingat setiap janji kemenangan yang Tuhan akan berikan bagi setiap orang yang setia sampai akhir.

No comments: