Saturday, October 6, 2007

PRESBITORIAL

Penderitaan: Sarana Allah Menyatakan Kuasa

Dalam menghadapi kehidupan ini, kita sering berharap dan berdoa supaya ada kesempatan-kesempatan yang bisa membuat kita lebih baik. Kesempatan untuk lebih maju di dalam pelayanan ataupun pekerjaan. Bahkan kita sering menantikan kesempatan untuk membuat hidup keluarga kita lebih baik. Tetapi, yang sering datang justru masalah-masalah yang menghimpit dan membuat kita jengkel atau bahkan kecewa terhadap Tuhan.

Menghadapi masalah, kita bisa memilih untuk jengkel, kecewa dan pesimis seperti yang terjadi pada 10 orang pengintai saat hendak memasuki Tanah Kanaan (Bil. 13:27-33). Mereka hanya melihat dan mengarahkan pandangan mereka pada masalah dan kesulitan yang ada (kenyataan), sehingga mereka lupa akan janji Tuhan. Akibatnya, mereka tidak dapat masuk ke Tanah Kanaan (Tanah Perjanjian = semua berkat yang Tuhan janjikan). Sebaliknya, Yosua dan Kaleb, kedua orang ini dihadapkan pada masalah yang sama dengan 10 orang pengintai tersebut. Tetapi, Yosua dan Kaleb memiliki cara pandang yang sangat berbeda. Mereka melihat kesulitan dan tantangan sebagai kesempatan untuk membuktikan penyertaan dan janji Tuhan. Akibatnya, mereka benar-benar berhasil memasuki Tanah Kanaan dan menikmati janji Tuhan.

Jika kita mau memiliki sikap hati yang benar dan meluaskan cara pandang kita terhadap masalah yang kita alami, maka kita akan menyadari bahwa masalah serta tekanan yang terjadi sebenarnya adalah kesempatan bagi kita untuk bertumbuh menjadi lebih baik. Mari ubah sikap hati dan cara pandang kita yang salah dan pandanglah masalah dan tekanan yang datang sebagai kesempatan bagi Tuhan untuk membuktikan penyertaanNya dan menggenapi janji-janjiNya dalam hidup kita. (Daniel Christian Sudanawidjaja/PA Youth)

No comments: