Tuesday, July 17, 2007

FOKUS KITA

Metanoia

Penyembahan kepada TUHAN dan pembaharuan pikiran adalah dua hal yang berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan. Sebab, memperbaharui pikiran tidak cukup hanya dengan berhenti memikirkan sesuatu yang ingin kita perbaharui saja. Tetapi, kita harus memperbaharuinya dengan beralih memikirkan sesuatu yang baru/lain. Bagi umat TUHAN, memperbaharui pikiran dilakukan dengan penyembahan kepada TUHAN. Sebab, penyembahan kepada TUHAN akan menghasilkan pewahyuan yang baru. Dan, pewahyuan akan menghasilkan pembaharuan pikiran yang akan membawa kita semakin bertumbuh serupa Kristus. Tanpa penyembahan yang menghasilkan pewahyuan, maka kita akan ”mati” (mati rohani, tidak bertumbuh, tidak serupa Kristus) seperti yang firman TUHAN katakan, ”UmatKu binasa karena tidak memiliki wahyu”.

Hubungan antara penyembahan, pewahyuan, pertumbuhan pribadi, dan pertumbuhan gereja dapat kita lihat melalui apa yang dialami oleh gereja mula-mula. Gereja mula-mula diawali oleh bertobatnya orang-orang Yahudi. Mereka beribadah dengan model Yahudi, mempraktekkan kitab Taurat seperti orang yahudi. Segala sesuatu dalam gereja mula-mula benar-benar ”berbau Yahudi”, sampai suatu pewahyuan datang kepada Petrus.

Petrus mendapatkan mimpi dimana ia harus memakan makanan yang dianggap haram oleh orang Yahudi. Terjadi pergumulan dalam hati Petrus, sampai TUHAN sendiri berkata ”Apa yang menurut TUHAN halal, jangan kau sebut tidak halal”. Hal ini terjadi sampai tiga kali, kemudian tiga orang dari Kaisarea datang mengundang Paulus untuk datang ke rumah Cornelius, yang adalah ”orang kafir”. Cornelius menceritakan bahwa ia mendapat penglihatan seseorang akan membawa kabar yang membawa keselamatan bagi dia dan seisi rumahnya. Kemudian Petrus memberitakan Injil, menumpangkan tangan ke atas Cornelius, dan Cornelius pun dipenuhi Roh Kudus. Petrus ingat akan perkataan Yesus ”kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. Ia menyadari bahwa keselamatan dan Roh Kudus juga diberikan untuk orang kafir. Pewahyuan yang baru memutarbalikkan konsep keselamatan yang mereka pegang selama ini, dan hal ini membawa pembaharuan pikiran (metanoia/pertobatan) dan pertumbuhan pribadi serta pertumbuhan gereja.

Firman TUHAN berkata, ”Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17). Perubahan ini begitu radikal dan menantang. Perubahan ini membutuhkan ”metanoia” seumur hidup kita. Bahaya terbesar adalah ketika kita berpikir bahwa kita sudah menyelesaikan perjalanan itu, berpikir bahwa pertobatan hanya terjadi satu kali saja, berpikir bahwa kita tidak perlu mendengar apa kata pemimpin rohani kita.

Kisah para rasul mengingatkan kita bahwa pertumbuhan pribadi dan gereja bukan dihasilkan oleh program, fasilitas, atau penerapan metode-metode tertentu. Tetapi, pertumbuhan rohani adalah hasil dari pertobatan, yang berasal dari pewahyuan Allah ketika kita menyembah DIA dan hati kita yang mau terbuka serta berubah.(Kurniawan Prayitno)

No comments: