“Kualitas Hidup & Kepemimpinan Yesus (3)”
Jawab orang itu:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu,
dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
-Lukas 10:27-
Bahan diambil & diedit seperlunya dari: e-4M Abbalove
Senin, 27 Desember 2010
#15 Yesus Membuat hal Rumit Menjadi Sederhana, Bukan Sebaliknya
Firman hari ini: Matius 22:34-40
Pengajaran:
Kata seorang ahli Taurat yang hendak mencobai Yesus, "Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawaban Yesus sederhana, "Hukum pertama adalah kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budimu. Hukum kedua adalah kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." Seorang filsuf dapat membuat hal yang sederhana menjadi rumit untuk dilakukan. Tetapi, seorang pemimpin membuat hal yang rumit menjadi sederhana, agar bisa dipraktekkan oleh murid-muridnya. Mana yang mau Anda pilih? Anda mau menjadi seorang filsuf atau seorang pemimpin seperti Yesus?
Selasa, 28 Desember 2010
#16 Yesus Melangkah dan Memulai Sesuatu Dari Apa Yang Ada
Firman hari ini: Yohanes 2:1-11
Pengajaran:
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan suatu pesta perkawinan di Kana, yang saat itu sedang mengalami kehabisan anggur, "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air, lalu bawalah kepada pemimpin pesta." Hasil dari ketaatan para pelayan yang disuruh oleh Yesus untuk mencedok air di dalam tempayan yang diisi dengan air sangat luar biasa, karena air telah berubah menjadi anggur. Kata pemimpin pesta kepada mempelai laki-laki setelah ia mengecap air tersebut: "Engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." Yesus memulai pelayananNya dari apa yang ada, yaitu menggunakan air. Apa yang ada pada diri Anda sekarang? Lakukan bagian Anda. Lakukan yang terbaik dari apa yang Anda bisa lakukan yang ada di dalam diri Anda. Tuhan akan melakukan bagianNya. Do your best and GOD will do the rest!
Rabu, 29 Desember 2010
#17 Yesus Berkata-kata dengan Penuh Kuasa dan Berdiam Diri dengan Penuh Kuasa
Firman hari ini: Matius 21:18-22; 27:11-26
Pengajaran:
Yesus mengetahui kapan saatnya harus berkata-kata dengan penuh kuasa dan kapan saatnya harus berdiam diri. Yesus mengutuk pohon ara yang tidak berbuah. Kata Yesus kepada murid-muridNya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi." Adakalanya Yesus hanya berdiam diri. Ia tidak menjawab suatu katapun pertanyaan Pilatus atas tuduhan yang diajukan kepada Yesus oleh imam kepala dan ahli Taurat. Yesus memberikan dampak lewat kuasa perkataan. Yesus memberikan dampak lewat kuasa berdiam diri. Bagaimana dengan Anda? Perkataan Anda mendahului nasib hidup Anda. Mari ikuti teladan Yesus.
Kamis, 30 Desember 2010
#18 Yesus Memlih untuk Tidak Kepahitan dan Tidak Sakit Hati
Firman hari ini: Matius 26:17-25; 26:30-35 dan 26:47-56
Pengajaran:
Yudas mengkhianati Yesus dengan 30 keping uang perak. Petrus menyangkal Yesus 3x. Ahli Taurat dan orang Farisi memerintahkan penangkapan dan penyaliban Yesus. Semua murid Yesus melarikan diri dan meninggalkanNya saat Ia ditangkap. Pernahkah Anda mengalami hal yang sama seperti yang Yesus alami? Seakan-akan semua orang meninggalkan Anda. Apa respon Anda? Inilah respon Yesus : Yesus tidak menghukum Yudas. Yesus juga tidak mengabaikan Petrus. Yesus tidak menghancurkan ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Yesus juga tidak membuang murid-muridNya. Pengkhianatan datang dari luar, tetapi kepahitan dan sakit hati datangnya dari dalam. Yesus sudah mengalami pengkhianatan dan ketidaksetiaan dari murid-muridNya. Yesus berhak untuk mengalami kepahitan dan sakit hati terhadap murid-muridNya, namun Ia menolak untuk memiliki kepahitan dan sakit hati. Bagaimana dengan Anda? Mari ikuti teladan Yesus.
Jumat, 31 Desember 2010
#19 Yesus Menghargai & Menghormati Otoritas di Atasnya
Firman hari ini : Markus 12:13-17
Pengajaran:
Jawaban Yesus kepada orang Farisi yang hendak menjebakNya tentang membayar pajak kepada Kaisar sebagai otoritas yang berhak atasnya adalah "Berikanlah kepada Kaisar apa yg wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yg wajib kamu berikan kepada Allah." Di sini Yesus sedang mengajar kita untuk menghormati dan menghargai otoritas di atas kita. Yesus sebagai anak Allah taat kepada kehendak BapaNya sampai mati di atas kayu salib. Yesuspun menghormati dan menghargai otoritas pemerintahan romawi selama Ia ada di dunia. Maukah Anda menjadi pemimpin yang dihargai dan dihormati orang banyak? Belajarlah untuk menghargai dan menghormati pemimpin Anda terlebih dahulu di dalam kekurangan dan kelebihannya. Jika saat ini, Anda menemukan ada begitu banyak orang yang sulit menghargai dan menghormati Anda, cobalah untuk mengecek bagaimana hubungan Anda dengan pemimpin Anda selama ini? Apakah Anda sudah sungguh-sungguh menghargai dan menghormati mereka? What you do will duplicate. Murid Anda pasti meniru dan melakukan apa yang Anda lakukan, bukan apa yang Anda katakan. Hukum tabur tuai masih berlaku sampai hari ini. Mari ikuti teladan Yesus.
Sabtu, 1 Januari 2011
#20 Yesus Menangis Ketika Orang Lain Menangis
Firman hari ini : Yohanes 11:1-44 dan Matius 14:13-14
Pengajaran:
Ketika Yesus melihat Maria menangisi kematian Lazarus saudaranya, maka ikut sedihlah hati Yesus. Yesus sangat terharu dan menangis juga. Setelah menangis, Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian. Ketika Yesus melihat orang banyak yang besar jumlahnya, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka dan Ia menyembuhkan mereka yang sakit. Yesus tidak diam dan bersembunyi di dalam istana. Yesus bukan seorang pertapa. Yesus tidak berdiam dalam gua pertapaanNya. Yesus berjalan di tengah-tengah orang banyak. Yesus tidak jauh dari orang berdosa dan berkesusahan. Yesus berada di antara orang berdosa dan berkesusahan. Yesus mudah dijangkau oleh orang berdosa dan berkesusahan. Yesus merasakan apa yang orang berdosa dan berkesusahan rasakan. Kapan terakhir kali Anda berada di antara orang berdosa dan orang berkesusahan? Di manakah Anda banyak menghabiskan waktu pelayanan Anda? Di "gua pertapaankah" atau di gedung gereja saja atau di antara orang berdosa dan berkesusahan? Kapan terakhir kali denyut jantung Anda bergetar melihat orang berdosa dan berkesusahan? Kapan terakhir kali Anda menangis saat melihat orang berdosa dan berkesusahan? Mudahkah Anda dijangkau orang berdosa dan berkesusahan? Mari ikuti teladan Yesus.
Minggu, 2 Januari 2010
#21 Yesus Taat Melakukan Esensi, Bukan Tradisi
Firman hari ini: Matius 12:9-15a
Pengajaran:
Yesus suka melakukan hal-hal baru. Yesus menyembuhkan orang ada yang melalui jamahan tanganNya, ada yang melalui perkataanNya, ada yang melalui jubahNya, bahkan ada yang melalui tanah yang bercampur dengan ludahNya. Yesus mendorong murid-muridNya untuk melakukan sesuatu yang baru yang belum pernah mereka lakukan. Yesus meminta Petrus berjalan di atas air. Yesus meminta murid-muridNya memberi makan 5000 orang dengan 5 ketul roti dan 2 ekor ikan. Kata Yesus kepada orang Farisi di dalam rumah ibadat ketika Ia menyembuhkan orang sakit pada hari Sabat, "Jika seorang dari antaramu mempunyai seekor domba yang jatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah kamu akan mengangkatnya dan mengeluarkannya? Bukankah manusia jauh lebih berharga daripada domba? Karena itu, bolehlah berbuat baik pada hari Sabat." Yesus tidak agamawi. Yesus tidak terjebak dengan rutinitas tradisi. Yesus bisa membedakan mana yang esensi dan mana yang tradisi. Yesus berani mengorbankan tradisi demi melakukan esensi. Yesus tak peduli apa kata orang demi Ia melakukan esensi. Yesus berani berubah dan membawa perubahan. Bagaimana dengan Anda? Mari ikuti teladan Yesus.
No comments:
Post a Comment