Saturday, December 18, 2010

Pemilik Penginapan, Herodes, ataukah Orang Majus?

FOKUS KITA

Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan keputusan untuk menyelenggarakan sensus di seluruh Kerajaan Romawi. Sudah ditentukan bahwa sensus penduduk akan diadakan di kota asal masing-masing. Akibatnya penginapan-penginapan di berbagai kota menjadi penuh, sebab orang banyak datang berbondong-bondong pada waktu yang bersamaan untuk mengikuti sensus. Tak terkecuali kota kecil Betlehem. [Inilah latar belakang peristiwa kelahiran Kristus yang dicatat oleh Lukas. Kejadian selanjutnya kita ketahui bahwa kota Betlehem yang kecil itu disibukkan dengan para pendatang yang mencari tempat untuk menginap. Di antara para pendatang itu adalah Yusuf dan Maria, yang akhirnya terpaksa menginap di sebuah kandang karena sudah tidak ada lagi tempat bagi mereka di rumah penginapan.]

Orang Yahudi sebenarnya mempunyai hukum yang mengatur dan mewajibkan orang Yahudi untuk menyediakan tempat bagi seorang wanita yang hendak melahirkan, namun pemilik penginapan di Betlehem ternyata tidak memberikan kamar bagi Yusuf dan Maria yang akan melahirkan bayinya.

Di sisi lain kita melihat orang Majus, para gembala yang sederhana. Mereka dengan penuh sukacita dan semangat untuk mencari tahu di manakah Yesus. Mereka bersedia menempuh perjalanan yang sangat jauh demi kesempatan bertemu dan menyembah bayi Yesus.

Alangkah berbedanya dengan pemilik penginapan yang sebenarnya sudah memiliki kesempatan untuk menerima kedatangan Yesus, namun justru melewatkannya. Raja dan Tuhan semesta alam telah berada tepat di depan pintu rumahnya, namun demikian dia gagal untuk menerima-Nya. Dia tidak memiliki belas kasih di dalam hatinya untuk memperhatikan mereka yang lemah dan membutuhkan bantuan. Dia terlalu sibuk melayani tamu-tamu demi mendapatkan uang, pujian serta terima kasih dari mereka. Dia tenggelam ditengah-tengah kebutuhan duniawinya, ia terpaku pada kenyamanan dan keuntungan yang akan didapatnya sehingga dia melupakan hal yang lebih utama dan inti dari kehidupannya, perjumpaan dengan sang Juruselamat.

Lebih disayangkan lagi kisah raja Herodes. Sekalipun dia mengetahui kebenaran tentang keberadaan Yesus, dia tidak juga menemuiNya untuk menyembahNya, sebaliknya menolak dan bahkan berusaha membinasakanNya.

Pemilik penginapan, Herodes dan orang Majus menggambarkan tiga tipikal manusia. Pemilik penginapan menggambarkan orang yang tidak mengenal kebenaran dan tidak melakukan kebenaran. Herodes menggambarkan orang yang mengenal kebenaran, namun menolak bahkan ingin mengenyahkan kebenaran. Sedangkan orang Majus menggambarkan orang yang mengetahui kebenaran, selalu mengejar kebenaran, haus dan lapar untuk berjumpa dengan kebenaran dan bersukacita melakukan kebenaran itu.

Tipe orang manakah kita? Pemilik penginapankah? Rasanya bukan. Karena kita adalah orang percaya yang telah diselamatkan dan mengetahui kebenaran. Herodes-kah? Mari evaluasi diri kita, jangan-jangan kita adalah Herodes akhir jaman?

Jika kita menjadi begitu sibuk dengan segala hal dan permasalahan duniawi ini, jika kita sering hidup tanpa persekutuan dengan Tuhan dan menjadi mengabaikan kepentingan dan kebutuhan sesama seperti halnya dengan pemilik penginapan yang hanya melihat kepentingannya sendiri, jika hati kita terbuai dan terpaku pada keuntungan dan kenyaman yang kita dapatkan sehingga menolak kesempatan untuk bertumbuh dalam pembentukan, jika kita tidak lagi mengejar hadiratNya, jika kita tidak lagi haus dan lapar untuk berubah seturut kebenaran, jika hati kita mulai tumpul terhadap kebutuhan sekitar...hati-hatilah.

Jika kita menjadi sangat terikat dengan keluarga, pekerjaan dan kesibukan lain sehingga tidak lagi memperhatikan kehadiran Tuhan di dalam hidup kita, siap siagalah! Jangan biarkan diri kita berhenti dan terhanyut... karena kita dapat kehilangan hal yang terpenting dalam hidup ini, yaitu hadirat-Nya.

Ketika Yesus datang ke dunia 2000 tahun yang lalu, orang-orang tidak menerima Dia. Yohanes menuliskan Firman Tuhan yang seharusnya menjadi peringatan bagi kita, "Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima Dia." (Yohanes 1:11)

Apakah Anda menerima Dia? Atau menolakNya? Anda dapat melihatnya dari cara Anda menyikapi dan menjalani setiap detik kehidupan Anda. Anda dapat mengetahuinya dari cara Anda memperlakukan setiap kesempatan yang terselip di antara situasi dan orang-orang yang Tuhan tempatkan di sekeliling Anda. Biarlah kita menjadi orang-orang Majus di akhir jaman yang selalu mengejar kebenaran dan menghidupi kebenaran itu dengan penuh sukacita! (l@/sumber ide: Living Live, edisi Desember 1994)

No comments: