Sunday, December 5, 2010

NATAL: Kesempatan untuk Merayakan Kasih Allah kepada Kita

FOKUS KITA


Pernyataan yang paling terkenal di dalam Alkitab adalah penjelasan Yesus tentang mengapa Allah mengutus-Nya ke dunia: "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16)

Seluruh alasan Natal terletak pada kasih Allah. Allah sangat mengasihi Anda hingga Dia datang ke dunia sebagai manusia agar Anda dapat mengenal-Nya dan belajar memercayai-Nya dan membalas kasih-Nya. Para teolog menyebutnya dengan istilah "Inkarnasi. Allah menjadi salah seorang dari kita, manusia, agar oleh karenanya kita bisa mengerti seperti apa Dia sebenarnya.

Allah memberi kita kemampuan untuk mengenal Dia yang tidak bisa dilakukan oleh binatang. Dia menciptakan kita seturut gambar-Nya (Kejadian 1:26), termasuk kemampuan untuk menikmati hubungan pribadi dengan Dia. Selanjutnya Dia berinisiatif untuk mengirimkan Yesus agar kita bisa memahami kasih-Nya dan kebutuhan kita akan Diri-Nya.

Tentu saja, kita cukup bisa mengenal Allah dengan memandang ciptaan-Nya. Contohnya, dengan melihat alam kita tahu bahwa Pencipta kita menyukai keberagaman: Dia menciptakan dunia yang sangat beragam. Perhatikanlah susunan tanaman, binatang, susunan batu karang, serpihan-serpihan salju, dan manusia yang tidak terbatas. Tidak ada dua orang yang kembar sekalipun yang benar-benar sama. Allah tidak pernah menggandakan atau menyalin. Masing-masing kita orisinal. Setelah Anda lahir, Allah "menghancurkan" cetakan Anda.

Dengan melakukan survei terhadap fenomena alam, kita juga akan tahu bahwa Allah berkuasa dan terorganisasi, dan Dia menyukai keindahan. Kita semua tahu bahwa Allah pasti senang melihat kita menikmati apa yang Dia ciptakan. Jika tidak, mengapa Dia memberi kita banyak cara untuk menikmatinya? Dia memberi kita alat pengecap dan melengkapi dunia dengan berbagai jenis rasa yang luar biasa seperti cokelat, kayu manis, dan rempah-rempah lainnya. Dia memberikan kepada kita mata untuk melihat berbagai jenis warna dan melengkapi dunia dengan pelangi. Dia memberikan kepada kita telinga yang sensitif dan melengkapi dunia dengan irama dan musik. Kemampuan Anda untuk menikmati kesenangan itu adalah bukti nyata kasih Allah pada kita. Dia bisa saja membuat dunia ini tanpa rasa, tanpa warna, dan sunyi. Alkitab berkata bahwa Allah "dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati." (1 Timotius 6:17b) Seharusnya Dia tidak perlu melakukannya, tapi Dia melakukannya karena Dia mengasihi kita.

Namun, hingga Yesus datang, pemahaman kita akan kasih Allah tetap terbatas. Oleh karena itu Allah datang ke dunia! Ini adalah invasi terbesar sepanjang sejarah dan tidak pernah ada lagi sejak saat itu.

Allah bisa memilih ribuan cara untuk berbicara dengan kita, tapi karena Dia yang membentuk kita, Dia tahu cara terbaik untuk berbicara dengan kita muka dengan muka. Allah ingin berbicara dengan kita, oleh karenanya Dia menjadi salah seorang dari kita. Dia tidak mengirimkan malaikat, nabi, politisi, atau duta besar. Dia datang sendiri. Jika Anda ingin orang lain tahu seberapa besar Anda mengasihi mereka, Anda tidak bisa mengirim perwakilan Anda untuk mengatakannya. Anda harus mengatakannya sendiri. Itulah yang Allah lakukan saat Natal.

Alkitab mengatakan bahwa Allah adalah kasih. Alkitab tidak berkata Allah memiliki kasih, tapi Allah adalah kasih. Kasih adalah esensi karakter Allah. Kasih adalah sifat-Nya yang paling hakiki. Alasan mengapa segala sesuatu tercipta di dunia adalah karena Allah mengasihinya. "TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya." (Mazmur 145:9)

Coba renungkan ini. Jika Allah tidak ingin mengasihi apa pun, Dia tidak akan menciptakannya. Semua yang Anda lihat dan berbagai hal yang tidak bisa Anda lihat diciptakan oleh Allah karena kesenangan-Nya. Dia mengasihi semua ciptaan-Nya, sekalipun kita mengacaukannya dengan dosa kita. Dia tetap pada tujuan-Nya. Bintang, planet, tumbuhan, hewan, sel-sel, bahkan manusia diciptakan karena kasih setia Allah. Menjelang Natal ini, mari renungkan kembali, rayakan dan syukurilah kehidupan terbaik yang telah Dia berikan kepada kita karena kasihNya yang besar kepada kita.

(sumber: e-konsel/diterjemahkan dan disunting dari: “Christmas Is A Time to Celebrate that God Loves You”, buku: The Purpose of Christmas, Rick Warren)

No comments: