Tuesday, December 14, 2010

NATAL: Allah Turun Tangan, Kita Mengulurkan Tangan

FOKUS KITA


Pernah ada sebuah lagu populer yang dinyanyikan oleh Bimbo Group berjudul "Tangan". Liriknya berbunyi demikian:

Orang yang gampang memukul, kita sebut ringan tangan
Orang yang hobinya maling, kita sebut panjang tangan
Orang yang kita percaya, kita sebut kaki tangan
Kalau Anda setuju, kita akan jabat tangan
Meraba, membelai, menulis, dan memegang
Menggaruk, mencubit, memukul, dan hompimpah
Semua pakai tangan

Lagu itu hendak berkata betapa pentingnya arti tangan. Tangan adalah anggota tubuh yang paling banyak digunakan. Pagi, siang, malam tangan terus bergoyang.

Apa hubungan Natal dengan tangan?

Dalam Alkitab ada banyak ungkapan tentang tangan Allah. Jika Allah marah, Alkitab berkata: tangan Allah diacungkan, tangan Allah menimpa, tangan Allah menekan. Jika Allah menolong, Alkitab berkata: tangan Allah meliputi, tangan Allah menyertai, tangan Allah melindungi. Alkitab juga menggambarkan tangan Allah sebagai tangan yang memelihara. Tangan Allah yang mengatur perputaran roda sejarah.

Kita mungkin bertanya, “Jika tangan Allah mengatur, mengapa dunia ini semrawut?” Yesaya 59:1a berkata: "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan." Ayat ini sepertinya mau menunjukkan bahwa kusutnya hidup ini bukan karena tangan Allah kurang menjangkau, tetapi karena tangan manusia yang mengacau.

Lalu, apa yang diperbuat Allah terhadap dunia dan manusia? Ada beberapa kemungkinan. Pertama: Allah lepas tangan. Masa bodoh. Lalu Allah cuci tangan dan berpangku tangan. Kedua: Allah jadi gatal tangan. Artinya, Allah sudah tidak sabar lagi ingin memukul. Allah menjatuhkan tangan, menghukum dunia. Ketiga: Allah angkat tangan. Kewalahan. Putus asa. Dunia ini sudah payah.

Nah, kemungkinan mana yang ditempuh Allah? Ternyata tidak ada satupun dari ketiga cara di atas yang ditempuh Allah. Allah memilih cara yang keempat, yaitu Allah turun tangan. Dan itulah yang terjadi pada peristiwa Natal. Allah turun tangan. Natal adalah tangan Allah turun ke dunia. Tangan Allah mau membereskan yang kusut dan menolong ciptaan yang dikasihiNya.

Natal adalah Allah mengulurkan tangan. Mengapa? Allah mengulurkan tangan karena kasih (Yohanes 3:16). Tetapi, kasih tidak bisa bertepuk sebelah tangan. Pihak Allah sudah menawarkan tangan, masakan pihak manusia terus menyimpan tangan?

Inilah Natal. Tangan Allah menyentuh tangan manusia, lalu Allah mengajak kita berjabat tangan. Bayangkan, Allah dan manusia berjabat tangan! Allah dan manusia berdamai, lalu menjadi sahabat. Nah, tantangan kita sekarang adalah, bagaimana supaya banyak orang yang lainnya juga dapat berjabat tangan dengan Allah, berdamai dan kemudian menjadi sahabatNya. Caranya adalah, kita mengulurkan tangan untuk menjangkau mereka dan membawanya kepada Allah juga. (diadaptasi & dikembangkan dari: e-konsel edisi 1 Desember 2010)

No comments: