Sunday, January 2, 2011

Penuntun Saat Teduh 3 – 9 Januari 2011


“Hidup Seperti Kristus”

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi;

sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.

Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku,

yaitu jikalau kamu saling mengasihi."

-Yohanes: 13:34-35-

Bahan diambil dan diedit seperlunya dari: e-4M Abbalove

Senin, 3 Januari 2011

Hidup Seperti Kristus

Firman hari ini: I Yohanes 2:1-6

Pengajaran:

Yesus datang ke dunia untuk memberi teladan bagaimana kita hidup. Selama 33 ½ tahun, Yesus menghabiskan waktunya bersama keluarga dan murid-muridNya. Mengapa banyak orang Kristen yang sulit hidup seperti Kristus? Hidup seperti Kristus dimulai ketika kita menerima Kristus. Tanpa Kristus kita tidak dapat berbuat apa-apa. Bagaimana caranya kita tinggal di dalam Kristus? Kita harus mentaati perintah-perintah Kristus. Salah satu perintah Kristus adalah kita saling mengasihi. Yohanes menulis, “Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?” (I Yohanes 3:11, 17). Pernahkah Anda berpikir bahwa Yesus berdoa untuk keluargaNya? Ya. Namun, bagaimana jika Yesus membantu orang tua mencuci piring, membuat perabotan, menyiapkan sarapan pagi bagi murid-murid dan sebagainya? Apakah kita mengasihi keluarga dan komunitas kita? Sudahkah kasih kita nyata dalam perbuatan praktis sehari-hari?

Selasa, 4 Januari 2011

Mengasihi Seperti Kristus

Firman hari ini: I Yohanes 4:7-12

Pengajaran:

Pernahkah Anda menemukan orang yang sulit untuk dikasihi? Mungkin mereka adalah suami / istri / anak / orang tua / keluarga atau anggota komsel kita. Apa yang akan kita lakukan? Apakah kita akan menuntut mereka untuk berubah atau menghakimi mereka? Kita perlu mengingat bahwa tuntutan dan penghakiman tidak akan pernah mengubah apapun, karena tuntutan dan penghakiman didasari atas Ego yang ada dalam diri kita. Ego akan melukai orang lain. Tuhan mau agar kita mengasihi dan bukan menuntut orang lain untuk berubah. Kitalah yang harus berubah. Ketika kita mempraktekkan kasih, maka kita akan semakin serupa Kristus. Mengapa kita sulit untuk mengasihi? Karena kita tidak memiliki kasih Kristus. Sebelum kita mengasihi orang lain, kita harus membiarkan kasih Kristus mengalir memenuhi hidup kita. Terima dan alamilah kasih Kristus. Mulailah mengasihi orang lain seperti Kristus mengasihi kita. Praktekkan kasih sebagai perintah, bukan sebagai undangan yang dapat kita pilih untuk dilakukan atau tidak. Tuhan memberikan perintah baru kepada kita untuk kita saling mengasihi seperti Kristus mengasihi kita. Dengan demikian, orang akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus. (Yohanes 13:34-35).

Rabu, 5 Januari 2011

Tetap di Dalam Ajaran Kristus

Firman hari ini: II Yohanes 1:4-5

Pengajaran:

Tuhan memberikan perintah dari semula supaya kita hidup di dalam kasih. Kata Yohanes, “Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya. Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih, sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya,” (I Yohanes 1:6). Tuhan mau agar kita hidup di dalam kasih. Apakah kekristenan kita hari-hari ini hanya kita jalankan sebagai suatu agama dan rutinitas yang membosankan? Atau masihkah tinggal di dalam kebenaran? Apakah orang-orang yang berada di sekitar kita dan di komunitas kita masih merasakan kasih Kristus lewat hidup kita? Kita harus mengambil keputusan serius untuk hidup di dalam kasih dengan cara mempraktekkannya setiap hari. Jika kita tinggal dalam kasih, maka kita harus belajar untuk memaafkan satu sama lain. Jangan membiarkan matahari terbenam sebelum padam amarah kita. Kita semua harus mengenakan kasih sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan kita dalam takut akan Tuhan.

Kamis, 6 Januari 2011

Kasih Menutupi Banyak Sekali Dosa

Firman hari ini: Amsal 10: 12, 19

Pengajaran:

Semua perubahan sikap dan perbuatan dimulai dari perubahan hati, yakni ketika kita memiliki hati yang benar. Mengapa kita harus memiliki hati yang benar? Karena Tuhan melihat ke dalam hati dan menyelidiki batin. Tahukah Anda penyebab terjadinya pertengkaran serta perselisihan di dalam keluarga dan komunitas kita? Jika Anda sering bertengkar tanpa sebab yang jelas, maka Anda sebenarnya sedang menyimpan kemarahan dan kebencian di dalam hati Anda. Ingat: segala sesuatu yang diucapkan oleh mulut kita selalu meluap keluar dari dalam hati kita. Ini berarti, Anda harus membereskan semua sikap hati yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Kita tidak memberi dari apa yang tidak kita miliki, tetapi dari apa yang kita miliki di dalam hidup kita. Oleh karena itu, milikilah kasih Kristus, agar Anda dapat membagikan kasih yang berlimpah-limpah kepada orang lain. Ketika kasih Kristus atau kasih sorgawi memenuhi hati kita, maka kita memberi tanpa syarat secara berlimpah-limpah, termasuk memberi pengampunan kepada orang yang bersalah dengan berlimpah, kemurahan hati yang berlimpah untuk orang lain, dan sebagainya. Petrus berkata, “Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa,” (I Petrus 4:8).

Jumat, 7 Januari 2011

Kasih Menerima Tanpa Syarat

Firman hari ini: Roma 14:1 dan 15:7

Pengajaran:

Pernahkah kita menemukan keluarga dan komunitas yang sempurna dan tidak pernah melakukan suatu kesalahan? Tidak ada. Sebab tidak ada keluarga atau komunitas yang sempurna. Namun, janji Tuhan adalah firmanNya dapat membuat keluarga atau komunitas menjadi sempurna. Paulus berkata, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran. Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian. Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan,”(Kolose 3:12-14). Jadi, sebagai orang-orang pilihan kita harus mengenakan belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran untuk menyempurnakan kasih kita. Mengapa kita sulit menerima orang yang bersalah kepada kita? Karena kita tidak menyadari bahwa Tuhan menerima diri kita apa adanya dan kita juga sulit menerima diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Akibatnya kita memperlakukan orang lain sama seperti cara kita memandang penerimaan Tuhan akan diri kita serta cara kita memperlakukan diri sendiri ketika melakukan kesalahan. Kita harus belajar mempraktekkan kasih dengan menerima orang-orang lemah tanpa mempercakapkan kelemahannya.

Sabtu, 8 Januari 2011

Kasih Menilai Orang Lain Seperti Kristus

Firman hari ini: II Korintus 5:16-17

Pengajaran:

Seekor ulat dapat mengalami metamorfosa menjadi kepompong dan akhirnya menjadi kupu-kupu yang indah. Mengapa seekor ulat yang jelek menjadi kupu-kupu yang indah? Karena di dalam ulat yang jelek tersebut terdapat benih kupu-kupu yang indah. Hal yang sama juga terjadi pada orang-orang yang percaya kepada Kristus. Mereka yang percaya kepada Kristus memiliki benih Ilahi di dalam dirinya untuk menjadi serupa Kristus. Itulah sebabnya Paulus menulis, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang,” (II Korintus 5:17). Yesus melihat kita sebagai ciptaan baru yang dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar bersama Dia. Bagaimana dengan kita? Percayakah kita bahwa saat kita percaya dan menerima Yesus, maka orang tua/suami/isteri/anak/saudara kita akan beroleh kemurahan untuk menjadi serupa Kristus? Jangan melihat mereka sebagai ulat, tetapi lihatlah mereka sebagai pribadi yang akan berubah dari ulat menjadi kupu-kupu yang indah. Ada kemurahan yang tersedia bagi mereka untuk menjadi serupa Kristus.

Minggu, 9 Januari 2011

Mengampuni Seperti Kristus

Firman hari ini: Matius 18:21-22

Pengajaran:

Pernahkah Anda dilukai berulang-ulang oleh orang yang paling dekat dengan Anda? Suami atau isteri Anda? Orang tua atau anak Anda? Saudara kandung atau teman dekat Anda? Mungkin orang itu ada dalam komunitas Anda. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah mengampuni atau menuntut balas? Paulus berkata, “Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan; lakukanlah apa yang baik bagi semua orang! Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. Tetapi, jika seterumu lapar, berilah dia makan; jika ia haus, berilah dia minum! Dengan berbuat demikian kamu menumpukkan bara api di atas kepalanya. Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”(Roma 12:17-21). Ingat, pembalasan adalah hak Tuhan. Kalahkanlah kejahatan dengan kasih. Mengampuni orang yang menyakiti kita adalah tanda bahwa kita mengasihi orang itu. Apa tanda kita mengampuni kesalahan orang lain? Kita tidak lagi mengingat-ingat kesalahan itu. Mengampuni artinya menghapus catatan orang yang bersalah kepada kita. Pengampunan bukanlah perasaan, tetapi keputusan.

No comments: