Berkat TUHAN melalui THCC...
Beberapa minggu yang lalu saya merasakan apa yang dinamakan kebosanan dalam pelayanan di komsel. Waktu itu saya sangat kecewa dengan beberapa anggota komsel yang bandel-bandel. Sebagai PKS, waktu itu saya benar-benar merasa tidak memiliki hati lagi terhadap pelayanan di komsel termasuk anggota komsel. Sekalipun saya setia datang untuk ibadah raya dan komsel, tapi hati saya jauh dari mereka (anggota komsel). Saya sampai tidak pernah membawakan S3 (sharing firman) pada pertemuan komsel, tugas itu saya wakilkan ke tim inti yang lain, bahkan saya tidak pernah puasa lagi menjelang hari komsel sampai-sampai saya berpikir mau berhenti jadi PKS. Puji Tuhan berkat 4M THCC Tuhan mulai buka mata saya tentang kasih agape. Sekalipun masih ada kekurangan dalam anggota komsel, tapi saya belajar untuk menerima keadaan anggota komsel apa adanya dan sekarang saya sudah mulai melayani di komsel lagi dengan hati yang diperbarui. (Christine/PKS Youth)
Dulu saya adalah orang yang mudah putus asa dan menyerah kalah terhadap situasi yang sulit. Kalau ada masalah dalam keluarga saya selalu emosi, marah dan kurang dapat menguasai diri, sampai-sampai kalau marah semua barang di rumah berterbangan. Apalagi kalau suami saya yang melakukan kesalahan. Baru–baru ini suami saya mengalami tekanan dan pergumulan yang sangat berat, yang membuat dia tidak mampu mengatasinya. Melalui masalah itu, saya belajar berperan sebagai penolong yang baik buat suami. Saya menguatkan, menghibur dan memberi semangat dia dengan kasih agape untuk tetap tegar. Semua berkat THCC, saya belajar untuk hidup dipenuhi dan mempraktekkan kasih agape. Saya belajar taat dan setia dalam perkara kecil, sehingga Tuhan memberi saya hikmat untuk dapat menolong suami saya dan berkat yang melimpah dalam usaha jualan saya. Saya juga belajar berani membagikan berkat Tuhan yang sudah saya dapat melalui THCC. Saya benar-benar bersyukur bahwa hikmat dan berkatNya tercurah buat keluarga saya. Saya mulai mengerti bahwa ketaatan dan kesetiaan sangatlah penting dan saling berhubungan. Sekarang saya tambah semangat dan antusias dalam melakukan THCC. (Ibu Purwo Putriani/Family)
Dulu saya adalah orang yang mudah putus asa dan menyerah kalah terhadap situasi yang sulit. Kalau ada masalah dalam keluarga saya selalu emosi, marah dan kurang dapat menguasai diri, sampai-sampai kalau marah semua barang di rumah berterbangan. Apalagi kalau suami saya yang melakukan kesalahan. Baru–baru ini suami saya mengalami tekanan dan pergumulan yang sangat berat, yang membuat dia tidak mampu mengatasinya. Melalui masalah itu, saya belajar berperan sebagai penolong yang baik buat suami. Saya menguatkan, menghibur dan memberi semangat dia dengan kasih agape untuk tetap tegar. Semua berkat THCC, saya belajar untuk hidup dipenuhi dan mempraktekkan kasih agape. Saya belajar taat dan setia dalam perkara kecil, sehingga Tuhan memberi saya hikmat untuk dapat menolong suami saya dan berkat yang melimpah dalam usaha jualan saya. Saya juga belajar berani membagikan berkat Tuhan yang sudah saya dapat melalui THCC. Saya benar-benar bersyukur bahwa hikmat dan berkatNya tercurah buat keluarga saya. Saya mulai mengerti bahwa ketaatan dan kesetiaan sangatlah penting dan saling berhubungan. Sekarang saya tambah semangat dan antusias dalam melakukan THCC. (Ibu Purwo Putriani/Family)
No comments:
Post a Comment