Ditempa dalam Sekolah Kehidupan
Sekolah adalah tempat untuk menempa seseorang, agar setelah lulus dia dapat berfungsi di masyarakat dengan maksimal. Sekolah bukanlah tempat yang nyaman, namun jika kita berkomitmen melakukan apa yang menjadi prioritas, maka pada akhirnya dengan ilmu yang kita dapatkan, kita dapat berbuat banyak hal untuk orang lain.
Demikian pula kehidupan kekristenan adalah sekolah bagi kita agar dapat menggenapi kehendak Allah yang sempurna, yaitu untuk melakukan perbuatan baik yang Ia persiapkan sebelumnya (Efesus 2:10). Lewat sekolah ini Tuhan ingin berkarya banyak di dalam dan lewat hidup kita, karena Ia ingin memakai hidup kita untuk menjadi saluran bagi orang lain. Namun, seringkali kita tidak berespon dengan baik ketika dibentuk dalam “sekolah” Tuhan ini.
Sebagai manusia, adakalanya saya masih mempertahankan apa yang saya sukai. Saya adalah orang yang tidak sabar melihat orang yang kerjanya lamban, dan saya menganggap hal itu wajar. Ketika saya mempertahankan sifat ketidaksabaran itu, Tuhan kirimkan banyak orang yang lamban di sekitar saya. Saya mulai jengkel kepada Tuhan. Lambat laun saya mulai introspeksi karena hidup saya tidak bertambah baik. Saya pun mengijinkan Tuhan memangkas hidup saya, sekalipun sakit. Saya belajar bersyukur untuk setiap orang yang lamban di sekitar saya. Ada sukacita luar biasa yang saya alami. Perubahan itu tidak saya nikmati sendiri, namun beberapa orang mulai merasakan perubahan saya, buktinya mereka berkata nyaman bekerja bersama saya dan berkomitmen mau menolong saya semaksimal mungkin.
Jangan pernah mempertahankan apa yang Saudara sukai dan ijinkan Tuhan memangkas apa yang tidak berguna dalam hidup Saudara, karena Tuhan ingin memakai Saudara untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar yang dapat membuat iblis stres dan kalah total. (Priscilla Lidia B./Tim Kepemimpinan Jemaat)
No comments:
Post a Comment