Sunday, December 9, 2007

FOKUS KITA

Berbuah dalam Sekolah Kehidupan

Sejak seseorang lahir di bumi, ia telah masuk dalam sekolah kehidupan. Dalam sekolah kehidupan, semua orang masuk dalam proses belajar, berlatih dan berubah sampai menghasilkan sesuatu. Bagi orang percaya, proses belajar dalam sekolah kehidupan harus sampai menghasilkan buah. Bagaimana caranya?

Ada seorang petani yang hendak menanam jagung. Sebelum menanam benih jagung, si petani mencari lahan/tanah terlebih dulu. Setelah menemukannya, ia tidak langsung menanam benih, tetapi mempersiapkan keadaan tanah agar siap ditanami. Ia cangkul tanahnya, mencabut rumput-rumput yang menggangu dan menyiraminya dengan air. Petani itu sengaja mengolah tanahnya karena ternyata tanah itu mengandung zat asam yang cukup tinggi, yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kurang lebih 2 hari, si petani mulai menanam benih jagung. Setiap hari ia menyiramnya dengan air yang cukup dan merawat tanah di sekelilingnya. Suatu hari muncul tunas jangung di tanah itu. Hari demi hari tanaman jagung semakin tinggi & akhirnya mengahsilkan buah jagung. Benih yang ditanam oleh petani adalah benih yang unggul sehingga dalam 1 pohon bisa menghasilkan 2 sampai 3 buah jagung.

Ilustrasi di atas mengajarkan bahwa untuk dapat berbuah dalam sekolah kehidupan ada beberapa proses yang harus kita lewati. Tanah menggambarkan keadaan hati seseorang. Jika hati seseorang belum siap ditanami Firman Allah, maka harus dibajak terlebih dahulu. Jika masih ada pabrik dosa, maka pabrik tersebut harus ditutup. Jika ada ikatan-ikatan dari kuasa roh jahat harus dilepaskan. Sebab dosa dan ikatan roh jahat akan menghambat pertumbuhan Firman Allah. Hati manusia harus dipulihkan, dibajak dan dilembutkan terlebih dulu agar dapat tunduk kepada otoritas Firman Allah dan mau diajar.

Bagian manusia adalah menerima benih Firman Allah & melakukannya. Bagian Allah adalah menyirami dengan kuasaNya melalui Roh Kudus. Allah menyirami hidup manusia ketika ia mengalami perjumpaan denganNya secara pribadi lewat saat teduh (berdoa & merenungkan firman) serta korporat melalui komsel, ibadah raya.

Buah tidak keluar secara instan. Untuk menghasilkan buah, selain mengalami Kristus secara pribadi dan korporat, Firman Allah harus dilakukan secara nyata. Latihan mempraktekkan Firman Allah bisa dimulai ketika kita mengalami masalah atau tantangan dalam hidup kita sehari-hari, yaitu membuat keputusan-keputusan atau berespon secara benar sesuai Firman Allah.(you)

No comments: