Thursday, August 2, 2007

FOKUS KITA

AYO SEKOLAH!
Hidup dipimpin Roh Kudus ibarat bersekolah. Di sekolah, kita belajar sesuai dengan kelas kita. Pada waktu yang ditentukan, kita menjalani ujian. Jika lulus, kita naik ke tingkat yang lebih tinggi dan menerima pelajaran lain atau pelajaran yang sama, namun tingkat kesulitannya lebih tinggi. Jika tidak lulus, kita harus tinggal kelas dan mengulang pelajaran kelas yang lama termasuk ujiannya, sampai kita memenuhi syarat untuk naik kelas.

Dalam kehidupan, segera setelah menerima YESUS sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita memasuki masa hidup yang dirancang oleh BAPA untuk dijalani dengan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus menjadi seperti guru yang mengajar dan mengingatkan kita akan segala hal yang YESUS telah katakan. Hanya saja, ‘mata pelajaran’ yang diajarkanNYA dalam ‘sekolah’ ini tidak sama urutannya antara orang yang satu dengan yang lain. Sebagian orang mulai dengan ‘pelajaran’ kesabaran, yang lain mulai dengan ketekunan, ada yang mengawali dengan pengampunan, dan berbagai jenis ‘pelajaran’ lainnya.

Setelah ‘pelajaran’ diberikan kepada seseorang, mulailah ia masuk ke dalam masa ujian. Misalnya, orang yang menempuh ‘mata pelajaran’ ketekunan diperhadapkan kepada situasi yang mengharuskannya melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama. Jika menang, ia akan naik ke tingkat yang lebih tinggi kemudian belajar lebih dalam tentang ketekunan dan menerima ujian yang lebih sulit atau beralih ke ‘pelajaran’ lainnya. Jika gagal, situasi yang sama tetap mengelilinginya, sampai ia berhasil mengatasinya sehingga layak ‘naik kelas’.

Bagi saya sendiri, ‘pelajaran’ awal yang saya terima antara lain adalah kejujuran. Roh Kudus mengajar saya untuk mengerjakan sendiri ulangan saya dan tidak menconteki teman, tidak berkata bohong, tidak membuang sampah sembarangan meski tidak ada yang melihat, memilih ditilang daripada menuruti ajakan damai oknum polisi, dan lain-lain. Dalam hal itu, saya banyak mengalami kemenangan sehingga situasi yang dahulu saya anggap sebagai ujian yang harus dilalui dengan perjuangan menjadi hal yang secara otomatis dapat saya atasi sesuai dengan keinginan TUHAN. Lain halnya dalam ‘pelajaran’ yang namanya kesabaran, sampai detik ini pun saya masih tetap mengalami ujian untuk melihat apakah saya sudah sabar seperti Kristus. Sering kali saya masih marah ketika orang lain melakukan hal yang tidak sesuai dengan keinginan saya atau saat berada dalam situasi yang mengharuskan saya menunggu. Padahal kesabaran termasuk ‘pelajaran’ awal yang Roh Kudus ajarkan, jadi boleh dikatakan saya sudah berkali-kali ‘tinggal kelas’ dalam hal kesabaran.

Puji TUHAN! Ternyata ada kabar baik bagi saya maupun bagi setiap kita, terutama yang mungkin mulai merasa bahwa hidup dipimpin Roh Kudus adalah suatu hal yang tidak terjangkau − dalam satu hal sudah berkemenangan, tetapi dalam banyak perkara lain masih jatuh bangun. Berita baiknya adalah bahwa ‘sekolah’ kita di dalam Roh Kudus ialah:

Sekolah yang terus berlangsung selama masih hidup.
Orang non Kristen pun tahu, belajar adalah proses seumur hidup (life long learning), terlebih lagi setiap anak TUHAN seharusnya tidak pernah berhenti belajar. Selama TUHAN masih mengizinkan kita bernafas, bersukacitalah, sebab ini berarti kita masih dapat mengikuti ‘ujian perbaikan’ hingga dipandang layak untuk ‘naik kelas’. Kita harus bangkit dari kegagalan serta melangkah kembali dengan keyakinan penuh akan kasih & kuasa TUHAN untuk menjadikan kita sempurna, sama seperti Bapa kita adalah sempurna. Haleluya!

Sekolah yang−sama seperti sekolah lainnya−selalu memberikan kesempatan untuk berlatih.
Kita berlatih dipimpin Roh Kudus dengan mempraktikkan Firman Tuhan mulai sekarang dalam hal-hal yang kecil. Kita berlatih dalam hal iman ketika percaya bahwa kita pasti selalu makan dengan baik 3 kali sehari meskipun kenyataannya sekarang ini kita memang masih dapat makan 3 kali setiap harinya. Jika kemudian kita berada dalam masalah keuangan sehingga makan pun sulit, kita sudah siap melalui ujian yang sebenarnya ini dengan beriman bahwa TUHAN pasti mencukupi kita. Kita melatih pengampunan dengan mengampuni orang yang memotong jalan kita sewaktu sedang mengemudi atau menyakiti kita dalam hal sepele lainnya, sehingga juga mampu mengampuni jika keluarga kita yang menyakiti hati. Sukacita kita latih dengan membiasakan diri tersenyum ramah pada setiap orang yang kita temui supaya dalam kesedihan pun kita masih ingat untuk tertawa. Masih ada banyak contoh latihan lainnya, namun intinya, janganlah kita menunggu sampai ada masalah yang berat baru kita mempraktikkan Firman Tuhan, melainkan jadikan praktik Firman Tuhan sebagai gaya hidup sehari-hari. Itulah latihan hidup dipimpin Roh Kudus.

Bergairahkah kita bersekolah di sekolah yang Kepala Sekolahnya adalah Roh Kudus sendiri? Saya sangat bergairah, bahkan ingin menjadi ‘siswa berprestasi’ untuk menyenangkan hati BAPA saya. Bagaimana dengan Anda? Ayo sekolah!
“Kehidupan ibarat lomba lari seribu langkah. Setiap langkah sangat berarti karena langkah keseribu tidak akan tercapai tanpa langkah pertama sampai dengan ke-999. Oleh karena itu, saat jatuh pada langkah tertentu, jangan kita kembali ke langkah sebelumnya, apalagi ke garis awal, melainkan mari kita melanjutkan langkah supaya semakin mendekati garis akhir.”

No comments: