“Berita Para Nabi”
“Hai anakku, dengarkanlah, dan jadilah bijak, tujukanlah hatimu ke jalan yang benar.”
-Amsal 23:19-
Senin, 6 September 2010
BELAJAR DARI KETIDAKTAATAN YUNUS
Firman hari ini: Yunus 1:1-16; Amsal 13:13
Pengajaran:
Suatu hari Tim Pecinta Alam sedang mengadakan camp di tengah hutan. Mereka harus melewati jalan setapak, menyeberangi sungai, mendaki gunung, menuruni lembah. Ketika menemukan sebuah sungai yang tidak terlalu besar, namun cukup dalam, maka mereka harus melewati sungai tersebut satu per satu. Mereka harus melewati jembatan yang terdiri atas sebatang pohon yang tidak terlalu besar (tetapi cukup menahan beban 1 orang) dan kayu yang ada di sebelah jembatan tersebut. Kayu yang ada disamping batang pohon itu hanya sebesar stik billiard, ternyata untuk pegangan tangan.
Mulailah mereka melewati jembatan itu satu-persatu. Orang pertama mempelajari jembatan itu sambil melewatinya dan ia berhasil. Lalu ia memberitahu rekan-rekan yang lain bahwa batang pohon yang mereka injak cukup kuat, tetapi kayu pegangannya tidak terlalu kuat. Jadi, kayu kecil tersebut hanya sebagai penyeimbang ketika mereka melewati jembatan tersebut. Orang kedua berhasil melewati, karena melaksanakan apa yang telah diperintahkan. Orang ketiga juga berhasil. Tetapi, orang keempat tidak taat terhadap instruksi. Ia sangat takut menyeberangi sungai itu sampai-sampai tidak sadar memegang erat-erat kayu kecil tersebut hingga goyang dan akhirnya patah. Akibatnya orang keempat itu terjatuh karena jalannya tidak lagi seimbang.
Selasa, 7 September 2020
KASIH TUHAN TAK BERSYARAT
Firman hari ini: Hosea 14:2-9
Pengajaran:
Kasih Tuhan tidak hilang ketika kita gagal menyenangkan hati-Nya. Sebesar apapun kesalahan yang kita lakukan, Ia tetap mengasihi kita. Ia tetap mau menerima kita apa adanya. Yang terpenting kita harus datang kepadaNya dengan ketulusan hati dan ucapkan kata-kata di bawah ini yang akan membantu kita supaya kita tetap yakin akan kasih Tuhan:
Karena Tuhan mengasihi saya, Dia tidak cepat kehilangan kesabaran terhadap saya.
Karena Tuhan mengasihi saya, Dia tidak menurunkan murka-Nya atas setiap kesalahan kecil yang saya lakukan, yang tak terhitung banyaknya.
Karena Tuhan mengasihi saya, Dia tidak menghitung semua dosa yang saya, lalu memukul kepala saya karena dosa-dosa itu tatkala Dia berkesempatan untuk melakukannya.
Karena Tuhan mengasihi saya, Dia sangat berduka tatkala saya tidak berjalan pada jalan yang berkenan di hati-Nya, sebab Ia melihat hal ini sebagai bukti bahwa saya tidak mempercayai dan mengasihi Dia sebagaimana seharusnya.
Rabu, 8 September 2010
MENGUTAMAKAN ALLAH
Firman hari ini : Hagai 1:1-14; 2:16-20
Pengajaran:
Sepasang suami-istri datang ke sebuah KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani). Ketika Altar Call, mereka maju ke depan dan didoakan. Pendeta yang berkhotbah dalam KKR itu digerakkan Tuhan untuk memberikan konseling kepada suami-istri itu lebih lanjut. Di akhir KKR, suami-istri tersebut dipanggil oleh pengkhotbah dan mereka diberikan konseling. Pendeta itu lalu tergerak untuk memberikan uang yang ada di sakunya sebesar 220 dollar kepada pasangan itu. Ketika uang itu diberikan kepada mereka, pendeta itu mengatakan bahwa Tuhan yang menyuruhnya untuk memberikan uang 220 dollar. Suami-istri tersebut langsung kaget dan terharu ketika menerima uang itu. Beberapa hari kemudian, Ruben (suami) mengirimkan sepucuk surat kepada pendeta yang memberi uang. Ruben menceritakan betapa dahsyatnya Tuhan karena ia (pendeta) telah digerakkan Tuhan untuk memberkati mereka dengan uang sebesar 220 dollar. Padahal, ketika Ruben dan istrinya hendak pergi ke KKR, mereka kehabisan uang karena kebetulan Ruben baru saja di PHK dari tempat kerjanya. Tetapi mereka tetap bersikeras untuk datang ke KKR. Pada saat persembahan Tuhan berbicara kepada Ruben: “Aku Tuhan yang memberkati dan menjamin hidupmu...” Saat itu juga Ruben memberikan uang terakhir yang ia miliki sebesar 2.20 dollar tanpa tahu bagaimana caranya ia pulang nanti bersama istrinya. Namun, Tuhan memberikan mujizat melalui seorang pendeta, oleh karena Ruben dan istrinya mendahulukan Tuhan melalui persembahan yang mereka beri.
Kamis, 9 September 2010
PERCAYA DI MASA KESUSAHAN
Firman hari ini : Habakuk 1:1-4; 2:1-5; 3:17-19
Pengajaran:
Habakuk sering disebut sebagai “Nabi yang menganut pendapatnya sendiri” dan “Bapak keragu-raguan Israel.” Hal ini terjadi ketika keadaan yang cukup menekannya saat itu. Keadaan saat itu adalah orang jahat semakin makmur, kejahatan semakin merajalela dan keadilan menjadi terbalik. Namun berita baiknya, ia tahu ke mana ia harus membawa kebingungannya.
Ia pergi kepada Tuhan, yang dengan segera melenyapkan keragu-raguannya. Tuhan memberikan suatu pemecahan masalah-masalahnya yang terangkum dalam pernyataan yang menjadi intisari kitab itu, yaitu “Orang benar akan hidup oleh percayanya” (2:4). Nama Habakuk berarti “Pelukan.” Di dalam segala kebingungannya, sesuai dengan namanya itu, ia dipeluk dalam kasih Tuhan yang lembut dan berpaut kepada Tuhan. Di dalam doa ia mencurahkan segala kesulitannya kepada Tuhan dan menantikan keterangan ilahi (2:1).
Mari belajar dari Habakuk ketika menghadapi kebingungan. Datanglah kepada Tuhan dan tetap beriman kepadaNya supaya Ia membuka jalan serta memberikan kekuatan dalam menghadapi masalah. Maksud adanya kebingungan yang kita hadapi adalah supaya kita terus mengandalkan Tuhan.
Jumat, 10 September 2010
BERKAT ORANG-ORANG YANG SETIA
Firman hari ini: Maleakhi 3:13-18; 4:1-6
Pengajaran:
Pada jaman nabi Maleakhi melayani, ada 2 jenis orang yang ada saat itu, yaitu orang yang durhaka dan orang-orang yang setia. Orang-orang yang durhaka seringkali menghina Tuhan dengan kata-kata yang menyakitkanNya (Maleakhi 1:2a; 1:6,7; 2:14,17; 3:7,8 ; 3:13).
Hidup kita seringkali pada posisi orang-orang yang durhaka. Apalagi masalah yang dihadapi tidak kunjung selesai dan bahkan bertambah banyak. Mungkin bentuk penghinaan yang kita lakukan kepada kepada Tuhan bukan dengan kata-kata, tetapi bisa dengan bentuk menghindari persekutuan, tidak lagi berdoa, dan enggan membahas hal-hal tentang Tuhan. Adakah hal ini kita temui dalam diri kita? Jika ya, cepat-cepatlah bertobat! Jadilah orang yang setia kepada Tuhan dalam segala situasi, termasuk saat usaha bangkrut, mengalami PHK, pemasukan semakin berkurang, kegagalan, keluarga yang semakin berantakan, dll. Tetaplah setia! Bacalah berulang-ulang janji Tuhan dalam Maleakhi 3:16-4:6, maka hidup kita akan menyenangkan hati-Nya dan semakin diberkati.
Sabtu, 11 September 2010
DILARANG “MABUK KEMEWAHAN”
Firman hari ini: Amos 4:1-3; Matius 6:19-21
Pengajaran:
Berita yang disampaikan oleh Amos sangat keras, khususnya kepada mereka yang memusatkan hidupnya kepada harta benda dan kemewahan. Dalam pasal 4:1-3, Amos sedang memperingatkan kaum wanita yang sedang memuaskan keinginannya dengan harta benda dan hidup berfoya-foya. Begitu juga dalam Matius 6:19-21, Yesus memperingatkan supaya kita jangan mengumpulkan harta benda di bumi, sebab hati kita bisa tergantung dimana harta benda kita berada. Di bumi atau di sorga?
Harta benda dan kekayaan yang diberikan Tuhan kepada kita memiliki tujuan, yaitu supaya kita bisa menjadi berkat dan memuliakan Tuhan. Inilah yang dinamakan mengumpulkan harta di sorga. Harta benda untuk membantu yang berkekurangan dan untuk pekerjaan Tuhan di muka bumi adalah mengumpulkan harta di sorga.
Periksalah lagi! Apakah harta yang kita miliki sudah difungsikan untuk kemuliaan Tuhan? Atau kita pakai dan habiskan untuk keinginan pribadi? Mari kita muliakan Tuhan dengan apa yang kita miliki supaya tidak ada berkat yang sia-sia yang telah Ia berikan kepada kita selama ini.
Minggu, 12 September 2010
JAUH DARI MALAPETAKA
Firman hari ini: Obaja 1:17-21; Mazmur 5:1-13
Pengajaran:
Berita utama dari nabi Obaja adalah penghukuman bangsa Edom. Bangsa itu telah berbuat jahat, yaitu mementingkan diri sendiri dan kesombongan yang mereka lakukan. Dosa yang terbesar adalah kekerasan yang dilakukan terhadap Yehuda (Obaja 1:10). Mereka menindas tanpa ada belas kasihan dan bersukacita karena kemalangan Yehuda (Ayat. 12).
Orang benar akan dilindungi dan dibela oleh Tuhan. Saat ini kejahatan dan penindasan semakin meningkat, sehingga membuat banyak orang takut serta enggan keluar rumah. Percayalah bahwa Tuhan membela dan menjagai kita sebagai orang-orang benar, bahkan dijauhkan dari kejahatan yang akan menimpa kita. Jadi, mari tetap hidup bagi Tuhan dan lakukan perintahNya. Jangan lagi mementingkan diri sendiri dan berbuat jahat di hadapanNya. Minta perlindungan Tuhan di setiap aktifitas yang akan kita jalani dan tetap waspada. Ingat! Bangsa Yehuda bebas dari malapetaka dari bangsa Edom. Padahal jarak mereka sangat dekat. Apa kuncinya? Bangsa Yehuda tetap melakukan kebenaran di hadapan Tuhan dan Tuhan membela mereka.
Sunday, September 5, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment