Sunday, September 5, 2010

JanjiNya, YA dan AMIN!

SEPUTAR KITA

Puji Tuhan! Doa 24 Jam IV telah kita laksanakan pada hari Jumat – Sabtu, tanggal 27-28 Agustus 2010 yang lalu. Sebanyak 151 orang jemaat, mulai dari usia pelajar hingga kakek-nenek, antusias melibatkan diri dalam acara ini. Rata-rata jemaat menyaksikan bahwa roh mereka tetap bergairah, baik untuk berdoa bagi pribadi maupun bersyafaat bagi kota dan bangsa.


Dalam setiap shift, jemaat terlihat aktif berdoa dan kuasa Tuhan sungguh-sungguh mengalir di antara jemaat yang hadir. Ini terbukti dari banyaknya jemaat yang secara khusus Tuhan berikan beban maupun pernyataan-pernyataan baik untuk pribadi maupun korporat.

Secara garis besar, berikut pernyataan maupun peneguhan yang Tuhan nyatakan bagi kita, gerejaNya.
Gereja Tuhan (kita) harus peduli dan memilki kasih yang tulus untuk jiwa-jiwa yang terhilang dan berani melangkah keluar untuk memberitakan anugerah Bapa bagi mereka.
Jemaat harus tetap teguh tidak goyah, sebab Tuhan terus menyertai dan memberi kita kemenangan.
Tuhan memberi kita kuasa untuk mengalahkan roh-roh jahat di udara.
JanjiNya bahwa tangan Tuhan yang kuat menyertai gerejaNya untuk berperang melawan roh-roh jahat.
Jemaat Krispen diberi kuasa untuk mendemonstrasikan kuasa Allah untuk memulihkan kehidupan yang hancur.
Tuhan berjanji akan memberkati Surabaya secara ekonomi.
Tuhan berjanji akan melindungi Surabaya.

Demikian pernyataan dan janji Tuhan dalam Doa 24 Jam yang lalu, seperti yang dituturkan Ibu Ruth Salmah, selaku Koordinator Departemen Doa KrisPen kepada warta Kita.
Jadi, ayo ramai-ramai menjadi agen perubahan bagi kota dan bangsa kita. Tuhan telah meneguhkan kita dengan janji-janji kemenangan dan penyertaanNya. Tunggu apa lagi?


Testimoni...

Waktu penyembahan, saya diingatkan Tuhan untuk lebih mengasihi anggota–anggota dalam keluarga yang bermasalah dengan saya dan belajar menerima mereka apa adanya. Saya juga semakin bergairah untuk berdoa buat kota dan bangsa (Irawati Tan/Ibu Rumah Tangga)

Saat menyembah Tuhan, saya merasakan belas kasihan hati Bapa yang begitu besar pada jiwa – jiwa. Saya semakin bergairah dalam doa dan selalu dituntun oleh roh kudus untuk berdoa syafaat. (Sri Nurmiati, Ibu Rumah Tangga)

Pagi ini saya merasakan gairah yang semakin berkobar untuk berdoa dan punya hati bagi Surabaya serta Indonesia. Saya bisa merasakan kasih Tuhan mengalir dalam hati saya. Saya ingin semakin punya banyak waktu untuk menyembah Tuhan. (Kristina/Ibu Rumah Tangga)

Sungguh luar biasa! Saya merasakan hadirat Tuhan yang kuat ketika menyembah. Saya mendapatkan beban bagi bangsa dan kota Surabaya. (Budi Kristanto/Staf Swasta)

Waktu penyembahan Tuhan memberikan saya penglihatan: Di suatu malam, ada gumpalan besar sekali yang memancarkan sinar sangat terang dan di sekelilingnya ada pelangi yang melingkari luas sekali. Ada sorak sorai kemenangan. (Bp. Muryono)

Saya merasakan kasih karunia Tuhan pada bangsa Indonesia. Saya diingatkan Tuhan tentang kota Surabaya yang selama ini aman dibandingkan dengan kota lain, itu semua hanya karena ”kasih karunia” Tuhan yang melingkupi kota Surabaya. Saya mendapatkan ayat di Roma 13:11, yang maksudnya adalah bahwa kita harus ”bangun dari hidup” kita, keluar dari zona nyaman. Saya selalu merasakan kasih setia Tuhan pada bangsa Indonesia dan lewat doa 24 jam ini saya dilatih untuk selalu punya hati buat bangsa dan kota ini. (Lie Fang/Staf Swasta)

Saya ditegur secara pribadi oleh Tuhan mengenai jiwa–jiwa di komsel, bahwa saya harus lebih peduli terhadap mereka. (Agus Prasetyo/Mahasiswa)

Saya sangat bergairah dan selalu antusias untuk mengikuti doa 24 jam ini. Saya diingatkan oleh Tuhan untuk bersyukur bagi kota Surabaya yang telah memberkati kita dan juga berdoa memberkati kota Surabaya. Berdoa buat keamanan kota, pertumbuhan ekonomi, keselamatan bagi mereka yang belum kenal Yesus. (Teddy Sumampo/Staf Swasta)

Hari ini saya lebih bergairah daripada doa 24 jam yang lalu. Waktu menyembah Tuhan ingatkan kata-kata ”river in the desert will i see”, tentang sebuah sungai yang semakin lama semakin meluap, memberikan kehidupan. Aliran sungai itu adalah kumpulan tentara–tentara Allah yang bergerak bersama memberi jawaban bagi kebutuhan di lingkungan sekitar. (Lidya Ariestya S./Web Developer & Designer)

Saya melihat bendera Indonesia merah–putih dan banyak orang yang tumbang, kesakitan, menangis, dan lama kelamaan bendera itu terbakar. Lalu kudengar suara Tuhan berkata ”Lihat, apakah kau akan membiarkan mereka terbakar dan kesakitan terus menerus? Apakah kau akan diam saja?” Penglihatan ini adalah ajakan Tuhan yang kesekian kalinya bagi saya dan saudara sekalian untuk terus bergerak (tidak berdiam diri saja/pasrah), untuk berdoa dan mengerang untuk Indonesia. Sampai bangsa ini benar–benar pulih. (Lisa Juliana/Guru)

Tuhan memberi saya gambaran, seperti pintu gerbang yang panjang dan tinggi, di balik gerbang itu ada suatu hamparan tanah yang luas dan indah dengan suasana damai. Tapi gerbang itu dikunci. Lebih jelas Tuhan menyatakan bahwa kunci untuk membuka gerbang itu adalah kita sendiri. Saya tetap berdoa secara pribadi untuk keluarga, pelayanan, kota dan bangsa. Saya terbeban untuk selalu berdoa buat bangsa dan kota ini, khususnya anak–anak yang ada di bangsa dan kota ini. (Bayu Tri Laksono/Mahasiswa)

Tuhan mengingatkan agar kita selalu berdoa untuk kota-kota, seperti Surabaya, terutama anak–anak remaja agar tidak jatuh di dalam dosa dan menjauhkan diri dari segala kejahatan. Setiap hari saya selalu berdoa untuk jiwa–jiwa (terutama tetangga terdekat dan orang yang hatinya terluka). (Citra/Staf Swasta)

Saya diberi beban oleh Tuhan untuk memenangkan kota Surabaya di mulai dari hal kecil, yaitu memenangkan sekolah saya supaya semakin mengenal Yesus. Sejauh ini tetap bergairah dalam doa. Saya tetap giat berdoa untuk pertumbuhan kerohanian saya dan berdoa selalu buat sekolah saya supaya benar–benar Tuhan yang menyertai sekolah saya. ( Johanes Adi Kristanto/Pelajar)

No comments: