Sunday, March 29, 2009

Unsur-unsur Iman

Fokus Kita

Ada tiga unsur dasar dalam iman orang percaya. Tiga unsur tersebut adalah pengetahuan, persetujuan dan kepercayaan. Ketiga unsur ini tidak dapat dipisahkan dan tidak boleh dibalik urutannya. Hari ini kita belajar lebih dalam tentang iman.

Unsur pertama iman adalah pengetahuan. Jika Anda diminta untuk percaya, mungkin Anda akan bertanya, “Kepada siapa saya percaya?” Alkitab tidak berkata, “percaya saja” tetapi berkata, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus” (Kisah Para Rasul 16:31; Roma 10:9-10). Iman juga berdasarkan pada pengetahuan akan Allah seperti yang dinyatakan dalam Alkitab. Contohnya tentang keselamatan. Manusia menerima keselamatan dari Yesus Kristus karena ia sebelumnya telah tahu apa yang sudah dilakukan Allah melalui Yesus. Jika ada diantara kita yang kurang dalam pengetahuan akan kebenaran Allah atau Yesus Kristus, maka bacalah Alkitab dan renungkan. Jangan tinggalkan pembacaan Firman Allah dalam saat teduh kita. Pengetahuan kita akan mempengaruhi iman kita kepada siapa yang kita percayai.

Unsur kedua Iman adalah persetujuan. Persetujuan meliputi suatu penyerahan secara perasaan. Tidak cukup jika kita hanya mengetahui sebuah kenyataan atau fakta. Kita butuh persetujuan. Iman adalah persetujuan hati kita terhadap kebenaran yang kita ketahui. Kita harus berbuat lebih dari sekedar mengetahui bahwa hal-hal itu benar, melainkan juga harus menerimanya untuk diri kita sendiri.

Ada seorang pendeta bertanya kepada seorang pemuda tentang iman. Pendeta itu bertanya, “Apakah Anda seorang Kristen?” orang muda itu menjawab, “Ya.” Pendeta itu bertanya lagi, “Sudah berapa lama Anda menjadi orang Kristen?” Pemuda itu menjawab, “Oh, seumur hidup saya.” Pendeta itu terus bertanya, “Apakah Anda sendiri telah menerima Kristus atau pernah mempraktekkan iman Anda?” Pemuda itu menjelaskan, “Pak, saya pribadi tidak pernah bertobat. Puluhan tahun yang lalu, nenek moyang saya telah bertobat dan menerima iman Kristen. Mereka membawa seluruh keluarga kepada iman. Jadi, semua anggota keluarga kami adalah orang Kristen secara turun-temurun.” Pendeta itu menjawab, “Itu baik.” Tetapi seandainya Anda melihat suami-istri yang masih muda sedang sarapan di hotel dan Anda bertanya kepada mereka, “sudah berapa lama kalian menikah?” mereka menjawab, “Kami tidak menikah, tetapi nenek moyang kami telah menikah. Kami berasal dari keluarga yang turun-temurun telah menikah.” “Apakah itu cukup?” kata Pendeta. Pemuda itu mengerti maksudnya dan tersenyum. Jadi, pengetahuan kita tentang Yesus Kristus memerlukan persetujuan hati kita untuk menerima Dia bagi diri kita sendiri.
Unsur ketiga iman adalah kepercayaan. Jika seseorang mempunyai pengetahuan tentang Injil dan menyetujui kebenaran Injil itu, tetapi tidak menyerahkan dirinya kepada oknum Yesus Kristus, maka ia tidak mempunyai iman yang menyelamatkan. Kepercayaan menunjukkan tindakan kehendak, keputusan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Kristus dan kepada Dia kita percaya untuk mengatur hidup kita.

Sekelompok ahli botani sedang mencari bunga langka di pegunungan Alpen. Ada sekuntum bunga yang mereka temukan dan sangat bagus untuk dijadikan contoh dalam penelitian mereka. Tetapi, bunga itu terletak pada batu karang yang hanya dapat dicapai dengan tali penolong. Pekerjaan ini sangat berbahaya bagi mereka yang tak berpengalaman. Pada akhirnya mereka minta tolong kepada seorang anak penggembala yang mengenal daerah itu dengan baik. Mereka menawarkan uang bila ia bersedia mengambilkan bunga langka tersebut. Meskipun menginginkan uang itu, ia merasa takut karena tugas itu sangat berbahaya. Beberapa kali mengamati tepian tebing, ia tidak menemukan pegangan yang aman. Di sampin itu ia harus mempercayakan dirinya di tangan orang asing yang akan memegangi tali yang mengikat pad tubuhnya. Tiba-tiba ia mendapat ide. Ia membawa seseorang yang jauh lebih tua untuk membantunya. Anak itu gembira berkata kepada para ahli botani tadi, “Anda dapat mengikat tali itu di tubuh saya sekarang. Saya akan turun ke jurang itu, asal Anda mengijinkan ayah saya yang akan memegang talinya.”

Cerita ini menggambarkan tentang pengertian iman yang kita pelajari hari ini. Pertama, anak tersebut tahu siapa ayahnya. Kedua, ia setuju akan kebenaran-kebenaran tentang siapa ayahnya dan ia menerima ayahnya sesuai dengan pengetahuannya. Ketiga, anak itu menyerahkan diri kepada ayahnya ketika ia hendak mengambil bunga yang berada di tepian tebing, hanya dengan menggunakan tali yang dipegang oleh ayahnya sendiri.(you)

Konsep diambil dari:
Buku LKTI, HIDUP DALAM KRISTUS: Suatu Pelajaran Mengenai Keselamatan

Sebuah Momentum Pemulihan…

(Liputan Doa Malam “Moment of Restoration”)

Seputar Kita

Pada hari Selasa, 3 Maret 2009 yang lalu, KrisPen mengadakan Ibadah doa malam untuk yang pertama kalinya di tahun 2009 ini. Jumlah jemaat yang hadir kurang lebih 109 orang. Doa malam ini diadakan untuk memenuhi kebutuhan jemaat yang rindu mengalami kuasa hadirat Tuhan. Adapun ibadah doa malam ini adalah sebuah momentum bagi pemulihan roh, jiwa dan tubuh.

Sebelum ibadah dimulai pada pukul 19.00 WIB, jemaat telah berdatangan memenuhi gedung gereja. Bapak Christian Gunawan Widjaja yang bertindak sebagai pemimpin pujian, membawa semua jemaat yang hadir malam itu larut dalam pujian dan penyembahan yang dinaikkan

Firman Tuhan yang disampaikan oleh Penatua Hanna Ongkosoetrisno diambil dari kitab Mazmur. Dalam Mazmur 34:2 menggambarkan gambaran orang yang memuji Tuhan pada segala waktu. Baik waktu suka dan duka, sehat maupun sakit dan sebagainya. Daud pernah juga merasakan yang namanya tekanan tetapi dia memerintahkan jiwanya untuk tetap memuji Tuhan. Daud berusaha untuk bisa mengendalikan perasaan, kehendak dan pikirannya supaya dia bisa tetap memuji Tuhan dalam segala keadaan (Mazmur 103:1-2 dan Mazmur 146:1). Di dalam Mazmur 22:4 juga dikatakan bahwa Tuhan bersemayam diatas puji-pujian.

Menutup khotbahnya, penatua mengajak jemaat untuk menyembah bersama dan hadirat Allah sungguh nyata melawat hampir setiap orang yang hadir. Beberapa orang mendapat pernyataan Tuhan lewat firmanNya dan ada juga jemaat yang mendapat penglihatan dari Tuhan. Saat altar call, kurang lebih 20 orang jemaat yang maju diajak untuk memiliki iman tentang kesembuhan. Sungguh luar biasa! Hampir semua orang yang maju didoakan memperoleh kesembuhan secara langsung dan ada juga yang disembuhkan melalui proses waktu. Tidak hanya itu, Bapak Arie Kurniawan, jemaat Family, mengalami mujizat kesembuhan di kakinya yang sulit untuk dilipat karena habis kecelakaan. Meskipun beliau tidak ikut maju saat altar call, kini kakinya bisa bergerak normal kembali.

Jadi, jangan lewatkan ibadah doa malam pada hari hari Rabu, 1 April 2009 yang akan datang dan alami kuasaNya (mr)

2 Serigala

Inspirational Story

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya, mengapa dirinya begitu mudah tersinggung dan cepat marah. Ia ingin tahu bagaimana caranya mengubah perangainya yang buruk tersebut.

Kemudian sang kakek bercerita bahwa di dalam diri manusia ada “dua serigala”. Serigala yang satu memiliki kebiasaan selalu berpikiran negatif, mudah marah, dan suka berprasangka buruk. Adapun serigala yang satunya lagi selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini selalu berkelahi.

Kemudian si pemuda bertanya, “Lalu, serigala mana yang menang, Kek?”

“Pemenangnya adalah serigala yang setiap hari kamu beri makan”, jawab sang kakek.

Di dalam diri kita ada sisi baik dan sisi buruk. Sisi mana yang kemudian menjadi kuat sangat ditentukan oleh makanan rohani yang kita makan. Baik itu makanan rohani yang berasal dari pola asuh dalam keluarga dan lingkungan hidup serta pergaulan kita, maupun makanan rohani yang kita sendiri upayakan lewat doa dan perenungan firman.

Sebagai manusia baru di dalam Tuhan, kita perlu terus-menerus berjalan bersama Kristus lewat hubungan yang intim denganNya setiap hari. Kita perlu belajar dari Kristus lewat perenungan firmanNya setiap hari, dan berubah serupa Kristus dengan membuang perilaku yang buruk serta melakukan yang benar di mata Tuhan. Semakin banyak kita memupuk sisi yang baik, maka lama-kelamaan sisi buruk kita akan menghilang. (sumber: glorianet)

INFO KITA - 29 Maret 2009


Persembahan 22 Maret 2009

Perpuluhan: Rp. 5.657.000
Diakonia: Rp. 252.000
Misi: Rp. 511.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 20.000


TELAH LAHIR!

Filemon Andrianus Yandra, putra kedua, anak kedua dari Bp. Dadang Indratno & Ibu Daryanti (Ibadah Raya Family), pada hari Rabu, 18 Maret 2009.



TEMU PJ & PA

Seluruh PJ & PA WAJIB hadir dalam pertemuan bersama yang akan diselenggarakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 2 April 2009
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : Ruang Shekinah
Mohon hadir tepat waktu!
NB: PA harap membawa absensi komsel & laporan kegiatan POP areanya.



IBADAH JUMAT AGUNG

Kelompok usia Family, Youth & Teen akan bergabung bersama untuk memperingati kematian Yesus Kristus dalam Ibadah Jumat Agung yang akan diselenggarakan pada hari Jumat, 10 April 2009, pukul 08.00 WIB.

Ibadah Jumat Agung akan disertai dengan Perjamuan Kudus.
Mari siapkan hati!


SERTIFIKAT BAPTISAN AIR

Bagi Saudara yang telah dibaptiskan di GBI Kristus Pencipta, harap menyelesaikan kelengkapan pembuatan sertifikat bapstisan Saudara, dengan menyerahkan pasfoto berwarna 3x4 sebanyak 2 lembar, diserahkan kepada Sdri. Lia di kantor sekretariat gereja setiap jam kerja.


--------------------------

Apakah Anda ingin memiliki roh doa yang berkobar?
Apakah Anda rindu memiliki disiplin rohani yang kuat?
Ikutilah:

School of Prayer (SOP)

14 April – 9 Juni 2009
(Setiap Hari Selasa)
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja KrisPen

Sebuah pendidikan dan pelatihan untuk menolong Anda membangun kehidupan rohani yang kuat dalam doa, firman & puasa,
serta bagi Anda yang terbeban melayani sebagai pendoa.

Pendaftaran harap menghubungi:
- Family: Ibu Lani Tanjung (031-70143505)
- Youth: Merry (031-71803304)
- Teen: Setyarini (031-71607989)


-------



Ibadah Doa Malam
“Moment of Restoration”


Rabu
1 April 2009
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta


Alami kedahsyatan kuasa hadirat Tuhan yang memulihkan roh, jiwa & tubuh Anda!

Penuntun Saat Teduh Pribadi30 Maret-5 April 2009


“Memulihkan Emosi yang Hancur”
Bahan diambil & diedit dari: Kingdom of Heaven, Ir. Eddy Leo, M.Th


Senin, 30 Maret 2009
Emosi yang Mematikan
Firman Hari Ini: Mazmur 107:17-22

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang dapat menyebabkan penyakit? (Ayat 17). Apa akibat penyakit tersebut? (Ayat 18).
2. Apa yang seharusnya dilakukan oleh orang yang mengalami kesesakan (penyakit)? Dari hal apakah Allah membebaskan mereka? (Ayat 19).
3. Bagaimana cara Allah menyembuhkan penyakit yang demikian? (Ayat 20).
4. Apa yang harus tetap dipelihara setelah kesembuhan terjadi? (Ayat 21-22).

Pengajaran:
Emosi atau perasaan turut membentuk sikap hati seseorang. Sikap hati seseorang menentukan perilakunya. Jika emosi seseorang sehat, maka sikap hati dan perilakunya sehat pula. Sebaliknya, jika emosi seseorang tidak sehat, maka menghasilkan sikap hati dan perilaku yang berdosa. Emosi seseorang disebabkan oleh kepercayaan-kepercayaan yang ada dalam pikirannya. Jika kepercayaannya benar, maka menghasilkan emosi yang sehat. Jika kepercayaannya salah, maka akan menghasilkan emosi yang tidak sehat dan mematikan. Emosi-emosi yang mematikan antara lain: tidak mau mengampuni, kepahitan, kebencian, ketakutan, rasa bersalah, iri hati, malu, kemarahan, kesepian/merasa ditinggalkan, merasa direndahkan.
Kepercayaan yang salah berasal dari tipu daya yang iblis tabur dalam pikiran seseorang untuk menghancurkannya. Jika pikiran manusia terjerat tipu daya ini, maka ia hidup dalam emosi yang tidak sehat, yang akan membawanya kepada perilaku dosa, sehingga muncul berbagai jenis penyakit yang mematikan. Kepercayaan yang salah hanya dapat diperbaiki dengan kebenaran firman Tuhan. Firman Tuhan adalah kebenaran yang akan menerangi pikiran kita dan membawa damai sejahtera. Apakah Anda ingin hidup sehat dan bahagia? Milikilah obat mujarab dari surga yang bernama buah Roh (Galatia 5:22-23). Ingat, memelihara emosi yang tidak sehat membuat sistem kekebalan tubuh kita lemah, kacau, bahkan menjadi agresif sehingga mengakibatkan perusakan diri.

Penerapan pribadi:
Bereskanlah emosi Anda yang tidak sehat dan perilaku berdosa yang masih Anda simpan.
Layanilah orang-orang di sekitar Anda yang membutuhkan pemulihan emosi dengan kebenaran Firman hari ini.


Selasa, 31 Maret 2009
Kepahitan yang Menghancurkan
Firman Hari ini: Matius 18:21-35

Pertanyaan Perenungan:
1. Berdasarkan apakah Raja tersebut membebaskan hambanya? (ayat 23-27)
2. Apa yang hamba itu lakukan terhadap hamba lain yang berhutang kepadanya? (ayat 28-30)
3. Apa akibat yang dialami hamba yang gagal mengampuni hamba yang lain itu? (ayat 31-35). Mengapa ia gagal mengampuni?

Pengajaran:
Dalam novel Charles Dickens yang berjudul “Great Expectations”, salah seorang tokohnya bernama Nona Havisham. Ia adalah wanita tua yang kaya, namun galak dan berpenampilan aneh. Sewaktu muda, Nona Havisham ditinggal pergi kekasihnya di depan altar, pada hari pernikahannya. Puluhan tahun sesudahnya, ia masih duduk di kursi besar dalam kamar pengantinnya yang dekorasinya sudah usang, berdebu dan gelap, tanpa pernah keluar sekalipun. Ia memakai gaun pengantin putih dan seluruh perhiasannya yang sudah pudar warnanya, stocking dan sepatunya sudah berlubang. Wajahnya yang keriput dirias coreng moreng tebal dan ditutup cadar pengantin yang panjang sampai ke lantai. Rambut putihnya dihiasi bunga-bunga yang sudah pudar warnanya. Di mejanya masih ada makan pagi pengantinnya yang sudah dipenuhi sarang laba-laba dan kecoa. Sementara pria yang seharusnya menikahinya pergi begitu saja dan tetap hidup bebas, Nona Havisham hidup terbelenggu dalam kekecewaan, kebencian dan kepahitan. Ia bahkan menularkan kepahitannya kepada keponakannya, Estella, yang masih muda, supaya memikat para pria untuk kemudian meninggalkan mereka.
Kepahitan bukan disebabkan oleh orang lain, situasi atau iblis, tetapi karena seseorang telah meninggalkan KASIH KARUNIA (Ibrani 12:15). Hamba dalam Matius 18 gagal mengampuni temannya karena ia gagal melihat bahwa ia diampuni rajanya berdasarkan ANUGERAH. Ia gagal melihat KASIH KARUNIA yang diterimanya, ia menjauhkan diri dari kasih karunia yang seharusnya memampukannya untuk mengampuni orang lain.

Penerapan pribadi:
Siapakah orang yang sulit Anda ampuni saat ini? Tuliskan apa saja yang telah dilakukannya yang menyakiti Anda. Terimalah kasih karunia Tuhan dan lepaskan pengampunan untuk orang yang telah menyakiti Anda.
Layanilah orang-orang di sekitar Anda yang hidup dalam kepahitan dengan kebenaran tentang pengampunan.


Rabu, 1 April 2009
Perfeksionis
Firman Hari ini: Roma 4:6-8; Titus 3:4-7

Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah orang yang berbahagia itu? (Roma 4:6).
2. Apa yang Allah lakukan terhadap orang tersebut? (Roma 4:7-8).
3. Berdasarkan apakah kita diselamatkan? (Titus 3:4-6).
4. Jadi, oleh karena apakah kita dibenarkan? (Titus 3:7).

Pengajaran:
Perfeksionis adalah masalah kejiwaan di mana seseorang mempunyai prinsip kesempurnaan (perfect). Perfeksionis adalah bentuk ekstrim dari takut gagal. Seorang perfeksionis dalam sehari akan berkali-kali mengalami kegagalan dalam mencapai standar kesempurnaan. Itu sebabnya ia akan jatuh bangun dan perasaannya akan naik turun berkali-kali dalam 1 hari. Seorang perfeksionis sangat sulit menerima kegagalan, ia akan marah terhadap kegagalan dirinya maupun orang lain.
Orang perfeksionis biasanya tidak menyadari masalah kejiwaan tersebut, sebab mereka menganggap hal tersebut sama dengan spirit of excellence (semangat yang selalu ingin memberi yang terbaik). Perbedaannya sangat besar. Orang pefeksionis akan melakukan kesempurnaan, bukan untuk Tuhan, tetapi untuk memenuhi keberhargaan dirinya. Sedangkan spirit of excellence akan melakukan yang terbaik untuk Tuhan. Pada saat seorang perfeksionis gagal, mereka tidak dapat menerimanya dan mulai menyalahkan diri sendiri, orang lain bahkan kadang­-kadang menyalahkan Tuhan. Sebaliknya pada saat gagal, seorang yang mempunyai spirit of excellence tidak akan terus menerus terpuruk dalam tuduhan. Ia akan cepat bangkit dan mengembalikan segala kemuliaan bagi Tuhan. Marilah memiliki prinsip spirit of excellence, bukan perfeksionis, sebab segala yang kita perbuat adalah untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk kemuliaan diri kita sendiri.

Penerapan pribadi
Pengalaman masa lalu apa saja yang membentuk Anda sehingga menjadi perfeksionis? Alami kebenaran firman hari ini supaya Anda pulih.
Layanilah orang lain yang masih mempunyai kepercayaan yang salah, bahwa mereka menjadi benar bukan karena perbuatan mereka, tetapi karena kasih karunia.


Kamis, 2 April 2009
Rendah Diri
Firman Hari ini: 2 Korintus 5:16-17; Matius 11:11

Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut ukuran apakah kita seharusnya menilai orang lain? (2 Korintus 5:16)
2. Siapakah kita sesungguhnya? (2 Korintus 5:17)
3. Lebih dari siapa keberhargaan orang terkecil dalam Kerajaan Allah? (Matius 11:11)

Pengajaran:
Gambar diri adalah imajinasi/pandangan yang kita miliki atas diri kita sendiri. Pandangan tersebut berasal dari: apa kata orang tua/orang lain, misalnya, bodoh, banci, jelek, tidak ada harapan, dll; apa kata lingkungan (nilai budaya), misalnya: pria lebih berharga daripada wanita, kulit hitam itu jelek, dll; apa kata diri sendiri/self talk, yang biasa kita katakan kepada diri sendiri saat sedang berada dalam tekanan, misalnya: memang nasibku jelek, aku tidak mungkin berubah, dll. Imajinasi dapat mempengaruhi dan mengontrol hidup kita. Jalan keluar untuk pulih dari gambar diri yang buruk adalah memiliki imajinasi baru yang berasal dari firman Tuhan, bahwa kita adalah ciptaan baru dan serupa dengan gambar Allah (Kejadian 1:27).
Pernahkah Anda mendengar kisah Helen Keller? Ia adalah wanita Inggris pertama yang mendapat gelar sarjana, padahal ia memiliki cacat ganda (buta dan tuli). Orang tuanya telah menyerah untuk membesarkannya, namun Helen menjadi sukses berkat investasi hidup yang diberikan oleh seorang perawat kristen bernama Annie Sulivan. Oleh karena kasih yang luar biasa dan penanaman nilai-nilai gambar diri yang sehat, perawat tersebut berhasil membuat Helen tidak minder, bahkan tidak putus asa untuk berjuang menjadi seorang sarjana yang berguna bagi bangsa dan kemanusiaan. Mengapa Annie sabar untuk melayani Helen yang cacat? Sebab, Annie sendiri pernah mengalami penyakit jiwa yang sangat berat. Ia dikurung di dalam rumah sakit jiwa di tempat yang paling terisolir. Tetapi, berkat seorang perawat kristen di rumah sakit tersebut, Annie akhirnya disembuhkan. Setelah sembuh, ia mengabdi­kan dirinya demi memulihkan orang-orang cacat yang lain. Helen maupun Annie, keduanya disembuhkan melalui: kebenaran Firman, situasi/kon­disi, doa-doa dan komunitas orang percaya yang mengasihi mereka.

Penerapan Pribadi:
Apa pengalaman masa lalu, perkataan orang tua, lingkungan atau diri sendiri yang menyakiti dan merendahkan Anda? Alamilah kebenaran firmanNya hari ini supaya Anda pulih.
Layanilah seseorang yang membutuhkan pemulihan gambar diri dan perasaan rendah diri (minder).


Jumat, 3 April 2009
Takut Gagal
Firman Hari ini: 2 Korintus 5:21; Ibrani 10:10,14

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah Allah membuat kita menjadi benar? (2 Korin­tus 5:21).
2. Berapa kalikah Kristus harus berkorban untuk pembenaran kita? Berapa lamakah pembenaran tersebut berlangsung? (Ibrani 10:10,14)

Pengajaran:
Takut gagal berasal dari standar BENAR-SALAH yang sudah tertanam dalam diri kita sejak kecil, melalui pengalaman-pengalaman yang mengajarkan nilai-nilai yang salah. Misalnya, seorang anak yang sering mendengar ayahnya mengatakan berulang-ulang: "Kamu jangan lupa, kita adalah keluarga yang miskin, orang miskin itu sangat ­hina. Karena itu kamu harus sekolah yang tinggi, kerja harus berhasil jangan sampai gagal, supaya nanti JADI ORANG. Dengan begitu kita tidak akan diremehkan orang lain, tapi dihargai." Anak itu akan merasa sangat bersalah dan ketakutan setiap kali gagal. Itu sebabnya banyak orang mengejar kesuksesan demi menghilangkan rasa bersalah dan takut gagal. Ada juga orang yang justru tidak ingin melakukan apa-apa supaya tidak mengalami kegagalan.
Banyak orang Kristen takut gagal karena hidup dalam standar harga diri yang salah, yaitu membangun harga dirinya atas penampilannya dan apa kata orang lain. Akibatnya, ia menghalalkan segala cara untuk mencapai penampilan tertentu dan menuruti standar orang lain supaya merasa berhasil dan berharga. Jika kita membangun harga diri di atas standar ini, maka kita akan memiliki harga diri yang tidak stabil, sebab penampilan kita dan apa kata orang lain selalu berubah-ubah.
Kita harus hidup dalam standar harga diri yang benar supaya pulih dari perasaan takut gagal. Standar harga diri yang benar adalah pribadi kita di dalam Kristus dan apa kata Tuhan, yaitu: kita menjadi BENAR/BERHARGA bukan karena perbuatan kita, namun karena iman kita kepada Kristus yang telah mati bagi dosa-dosa kita (Roma 3:28), dan Dia menerima kita sepenuhnya dan apa adanya.

Penerapan Pribadi:
Masih adakah pengalaman yang membuat Anda trauma dan takut gagal? Ambillah keputusan untuk bebas dari rasa takut gagal dengan hidup dalam standar harga diri yang benar dari Tuhan.
Kemudian layanilah orang yang membutuhkan pemulihan yang sama dengan prinsip-prinsip di atas.


Sabtu, 4 April 2009
Rasa Tertuduh
Firman Hari ini: 1 Yohanes 3:19-22; 1 Yohanes 4:10

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi jika seseorang bebas dari tuduhan? (1 Yohanes 3:21-22).
2. Bagaimana cara mengatasi tuduhan saat kita jatuh ke dalam dosa/berbuat kesalahan? (1 Yohanes 3:19­-20).
3. Apa yang Allah lakukan agar kita berdamai dengan­Nya? (1 Yohanes 4:10).

Pengajaran:
Ada orang-orang yang begitu terbiasa dengan tuduhan, sampai-sampai mereka TERTUDUH kalau TIDAK TERTUDUH. Wah ini, tertuduh kelas berat. Tuduhan itu sebenarnya wajar dan perlu. Kita akan tertuduh apabila kita jatuh ke dalam dosa dan berbuat kesalahan. Tuduhan adalah alat yang diberikan oleh Tuhan di dalam hati nurani untuk memberikan kita peringatan (alarm) tentang kondisi kita terhadap suatu keadaan. Jika kita melanggar batas-batas moral, maka hati nurani kita mulai berbunyi. Namun demikian, keadaan tertuduh terus menerus adalah hal yang tidak sehat. Tuduhan yang kita ijinkan berlarut-larut di dalam diri kita akan memberikan tempat bagi iblis untuk bekerja, sehingga ia akan menghancurkan kita. Tuduhan iblis yang kita biarkan mempengaruhi kita, dapat membuat kita kehilangan hubungan yang intim dengan Allah, sebab kita akan merasa jauh, tidak layak di hadapan Allah.
Ada 2 jenis rasa tertuduh: 1) Rasa Tertuduh yang Benar, yaitu teguran Tuhan melalui Roh Kudus dalam hati nurani kita karena perbuatan dosa/kesalahan kita. Tujuannya adalah untuk menyadarkan dan membawa kita kepada pertobatan. 2) Rasa Tertuduh yang Tidak Benar, yang dapat berasal dari didikan orangtua/lingkungan kita pada masa lalu yang bersumber dari: ajaran yang sesat, kebanggaan suku/kelompok, roh kontrol/manipulasi, standar yang tidak mutlak.
Pastikan jika kita mengalami perasaan tertuduh, itu adalah rasa tertuduh yang benar. Karena rasa tertuduh yang benar akan membawa kita kepada pertobatan dan kemenangan dalam hidup.

Penerapan Pribadi:
Pengalaman-pengalaman masa lalu apakah yang membuat Anda tertuduh sampai hari ini? Bawalah kepada Tuhan dan terima kebenaran firmanNya hari ini supaya Anda sembuh.
Layanilah orang lain yang membutuhkan pemulihan dari rasa tertuduh dengan kebenaran firman hari ini.


Minggu, 5 April 2009
Rasa Tertolak
Firman Hari ini: Kolose 1:19-23

Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Kristus? (Ayat 19). Apa yang Kristus lakukan untuk kita? (Ayat 20).
2. Bagaimanakah keadaan kita sebelum diperdamaikan oleh Kristus? (Ayat 21). Apakah hasil pendamaian Kristus atas hidup kita? (Ayat 22).
3. Apa yang harus kita lakukan agar dapat menikmati hasil pendamaian Kristus? (Ayat23).

Pengajaran:
Rasa tertolak dapat menyebabkan banyak masalah kejiwaan lainnya, seperti minder, marah, kepahitan, dsb. Penolakan bisa dialami seseorang sejak ia masih ada di dalam kandungan ibunya. Saat seorang ibu mencoba menggugurkan kandungannya, maka penolakanpun dirasakan si anak, walaupun ia belum lahir. Orang tua yang membeda-bedakan kasih sayang terhadap anaknya dapat berakibat penolakan. Dalam pergaulan dengan teman­ dan lingkungan, kita juga dapat mengalami penolakan. Kita diberi label-label tertentu seperti "Si gendut", "Si kurus", "Si jelek" yang dapat membuat kita merasa tertolak. Cinta yang ditolak juga dapat membuat seseorang merasa tertolak.
Penolakan manusia tidak dapat kita hindari, tetapi kita dapat sembuh dan hidup bebas dari rasa tertolak, jika kita menerima korban pendamaian Kristus. Sejak Adam jatuh ke dalam dosa, semua manusia tertolak dan terpisah dari Allah, karena Allah yang MAHA KUDUS tidak dapat bersatu dengan dosa. Tetapi karena begltu besar kasih Allah akan kita, la rela menjadi korban pendamaian bagi kita melalui kematian Kristus di kayu salib (Kolose 1:21-22). Saat Kristus disalibkan, selain menanggung dosa kita, Ia juga menanggung semua penolakan yang seharusnya kita terima sebagai akibat dosa-dosa kita. Tatkala Kristus mengalami semua penolakan tersebut, maka kitapun dapat terbebas dari penolakan Allah. Kristus menjadi korban pendamaian kita dengan Allah. Karena korban itu, maka kita tidak akan pernah lagi ditolak oleh Allah, tetapi diterima sepenuhnya. Dengan penerimaan Allah, kita dapat mengatasi penolakan yang dilakukan orang lain.

Penerapan Pribadi:
Masih adakah perasaaan tertolak dalam diri Anda karena perlakuan orang lain? Serahkanlah kepada Allah dan terimalah kebenaran firman hari ini supaya Anda sembuh.
Kemudian layanilah orang lain yang juga mengalami perasaan tertolak dengan kebenaran Firman hari ini.

Monday, March 23, 2009

Pengaruh Kehadiran Kerajaan Allah

FOKUS KITA 22 Maret


Seorang ayah berkata kepada ke tiga orang anaknya, “Ayah akan memberikan kalian masing-masing uang sepuluh ribu rupiah dan kalian harus memenuhi gudang ini dengan sesuatu.” Anak yang sulung segera pergi membeli jerami dan segera memasukkannya ke dalam gudang. Ternyata gudang itu belum penuh, padahal uangnya sudah habis. Anak kedua membeli balon, namun sekalipun ia sudah menghabiskan uangnya gudang itu tetap belum penuh juga. Anak yang bungsu hanya memakai uang Rp 1000,- dan mengembalikan sisanya. “Apa yang kamu lakukan?” tanya sang ayah dengan bingung. Ternyata si anak bungsu hanya membeli beberapa batang lilin. Ketika lilin itu dinyalakan, cahayanya pun menyinari setiap sudut ruangan dan memenuhi gudang itu.

Setiap kita bisa membawa dampak atau pengaruh yang dahsyat di mana pun kita berada. Sebenarnya kita sudah diberi kuasa oleh Tuhan, dan sudah saatnya untuk membawa kuasa Tuhan tersebut di tengah-tengah komunitas kita. Kita semua sudah mengerti kebenaran ini, hanya saja kita tidak mempraktekkannya. Baik dengan cara memberitakan Injil, mendoakan orang sakit, atau menjadi berkat bagi orang sekitar dengan teladan hidup kita.

Ada seorang ketua RT yang sangat rindu supaya wilayah di mana ia pimpin dapat merasakan kasih Allah. Ketika berdoa ia digerakkan Tuhan untuk melihat kebutuhan yang ada di lingkungannya. Lalu ia mengambil tindakan dengan membagikan beras kepada beberapa orang yang baru keluar dari LP (Lembaga Pemasyarakatan) yang tidak memiliki apa-apa, juga memberikan uang kepada beberapa orang miskin di wilayahnya. Ia melayani kelepasan salah satu tetangganya yang kerasukan roh jahat sehingga sembuh dan sadar kembali. Ia juga mengajak teman-teman gerejanya untuk mengadakan bakti sosial berupa pengobatan gratis. Hal ini membuat warga yang tidak mampu untuk berobat ke dokter sangat berterima kasih. Di lain waktu ia melihat amplifier/pengeras suara mushola (tempat ibadah orang muslim) di dekat rumahnya sedang mengalami kerusakan. Lalu ia membelikan amplifier untuk mereka. Saat menerimanya, mereka sangat berterima kasih, karena mereka mengenal Ketua RT tersebut adalah seorang aktivis gereja.

Kita dapat melakukan banyak hal untuk orang-orang di sekitar kita supaya mereka dapat merasakan kehadiran Kerajaan Allah. Murid-murid dan pengikut Kristus dulu juga berjalan berkeliling kota dan desa untuk memberitakan Injil Kerajaan. Kehadiran mereka membawa perubahan pada kota dan desa yang mereka kunjungi. Mengapa mereka dapat memberi pengaruh yang begitu kuat atas kota-kota dan desa-desa? Dan, mengapa gereja sekarang tidak memberikan pengaruh yang kuat, sebaliknya menjadi batu sandungan yang mempermalukan Kristus? Penyebabnya, kita hanya memberitakan Injil keselamatan yang hanya menyentuh manusia secara pribadi dan berkaitan dengan urusan keselamatan saja. Sedangkan Kristus bukan hanya memberitakan keselamatan, tetapi Injil Kerajaan yang bersifat holistik (menyeluruh). Bila kita memberitakan Injil Kerajaan, kita bukan hanya menjawab kebutuhan keselamatan saja, tetapi semua kebutuhan manusia.

Kita harus membawa kemuliaan Allah di mana saja kita berada dan melakukan hal-hal praktis yang bisa memberi pengaruh atau perubahan bagi lingkungan kita. Selain masalah keselamatan, kita juga dapat menjadi jawaban atas kebutuhan yang ada. Kerajaan Allah membawa pengaruh secara menyeluruh dan kita sudah punya kuasa untuk melakukannya.(you/disarikan dari: The Kingdom Living, Ir. Eddy Leo, M.Th)

SEPUTAR KITA 22 Maret

Kami haus, kami rindu…
(Liputan Mission Trip “Bless Meulaboh”, 6-11 Maret 2009)


Pada hari Jumat-Rabu, tanggal 6-11 Maret 2009, Departemen Misi GBI Kristus Pencipta berkesempatan melakukan mission trip untuk memberkati tubuh Kristus yang ada di Meulaboh, ibukota kabupaten Aceh Barat.

Meulaboh mungkin bukan nama yang akrab di telinga kita, namun kota kecil yang merupakan daerah pesisir pantai yang menuju laut lepas Samudera Hindia ini merupakan korban terparah bencana tsunami tahun 2004 yang lalu. Pemukiman warga yang sangat padat di kawasan pesisir pantai ini ludes disapu bencana tsunami yang lalu, segala sarana transportasi terputus dari daerah lainnya. Akibatnya segala bantuan (waktu itu) tidak dapat segera diberikan kepada warga Meulaboh. Kini, Meulaboh tampak semakin lengang dikarenakan ratusan warganya telah meninggal dan ada juga yang pindah ke daerah lain. Meskipun kota ini telah mendapatkan bantuan perbaikan infrastruktur dari pemerintah asing dan terbuka akan pendatang, namun di beberapa tempat masih tampak sisa-sisa kehancuran akibat bencana tsunami, banyak lahan kosong dan area pemakaman masal korban tsunami yang dibiarkan begitu saja sehingga ditumbuhi ilalang.

Setelah melewati penerbangan selama ± 4,5 jam melintasi lautan dan hutan rimba Sumatera, tim KrisPen yang terdiri dari Ibu Priscilla (Ko. Dept. Misi), Ibu Ruth (Ko. Dept Doa) dan Sdri. Yulia (Ko. Dept. Komunikasi) segera melakukan doa keliling untuk mengikat roh territorial dan melepaskan kuasa Allah atas kota. Ketika doa keliling inilah Tuhan menyingkapkan bahwa hadiratNya ditolak oleh pemimpin umat Tuhan setempat sehingga mengakibatkan kematian rohani untuk kurun waktu yang lama. Tim KrisPen pun sepakat untuk meminta Roh Allah sendiri yang hadir melawat setiap jemaatnya yang ada di Meulaboh, sehingga roh mereka dibangkitkan kembali.

Setelah berdoa keliling, tim KrisPen melakukan pelayanan orang percaya (POP) ke salah seorang jemaat yang mengalami kehancuran fungsi otak dan memberitakan Injil kepada istrinya yang “belum percaya”. Puji Tuhan! Sang istri bertobat dan menerima Yesus sebagai Tuhan & Juruselamat. Sedangkan suaminya yang sedang dalam pemulihan mengalami kepenuhan Roh Kudus dan mendapatkan bahasa Roh sehingga imannya dibangkitkan!

Usai melayani suami istri tersebut, tim mengunjungi pemuda yang sudah bertahun-tahun mundur dari gereja. Tim memotivasinya untuk kembali beribadah di gereja. Puji Tuhan! Pemuda tersebut akhirnya mau kembali ke gereja dan mengalami lawatan Tuhan yang luar biasa ketika ibadah Minggu.

Dalam ibadah Minggu di Gereja Methodist Indonesia (GMI), Ibu Priscilla, menyampaikan khotbah tentang “Menjadi Penyembah Sejati”. Ketika altar call dan penyembahan dinaikkan, kuasa Tuhan nyata melawat jemaat. Banyak orang mengalami kepenuhan Roh Kudus dan langsung mendapatkan bahasa Roh saat itu juga. Sebenarnya apa yang tim lakukan cukup sederhana (mendoakan dengan bahasa Indonesia), tidak menggunakan bahasa Roh sesuai permintaan pemimpin jemaat lokal, namun hal itu tidak dapat membendung kuasa Tuhan bermanifestasi di dalam ibadah. Usai melayani ibadah di GMI, tim KrisPen langsung melayani ibadah di Gereja Misi Injili Indonesia (GMII). Dengan tema khotbah yang sama, jemaat GMII pun mengalami lawatan Tuhan. Bahkan pemimpin majelis gereja yang mengalami lawatan Tuhan menyatakan pertobatan dan komitmennya bahwa dia akan menjadikan Minggu sebagai hari Sabat, khusus untuk Tuhan, bukan untuk bekerja. Dia pun melakukan komitmennya pada hari itu juga dengan menutup tokonya pada hari Minggu.

(catatan: sebagian besar warga daerah tersebut−termasuk umat Kristen, bekerja dengan membuka toko peralatan otomotif, bengkel yang buka selama 7 hari, mulai pukul 07.00-23.00 WIB. Hanya pada pukul 18.00-19.00 WIB toko harus ditutup sesuai peraturan pemerintah daerah, untuk menghormati jam ibadah umat muslim).

Hari Minggu malam, tim KrisPen diundang dalam komsel Keluarga GMI. Dalam komsel tersebut, tim KrisPen berkesempatan sharing tentang pentingnya dan dampak sebuah komsel.

Hari Senin, selain besuk ke rumah jemaat yang sudah lama mundur dari gereja, mada malam hari tim KrisPen berkesempatan melayani komsel perdana anak muda GMI. Selain memberikan contoh yang benar tentang pelaksanaan pertemuan komsel, melalui sharing firmannya, Sdri. Yulia mengajak setiap anak muda untuk hidup melekat kepada Tuhan, Sang Pokok Anggur, supaya bertumbuh dan menjadi dampak bagi kotanya. Hadirat Tuhan terasa nyata dalam penyembahan yang dinaikkan oleh ± 25 orang anak muda yang menghadiri komsel. Komsel malam itu menjadi hidup dengan keterlibatan setiap anak muda yang antusias mendiskusikan firman yang disampaikan dan saling mendoakan satu sama lain, ditambah hadirnya beberapa jemaat keluarga yang juga haus untuk mengikuti komsel. Usai komsel, tim sharing lebih dalam tentang komsel bersama beberapa pemimpin.

Hari Selasa pagi, sepasang suami istri anggota majelis gereja mengundang tim untuk makan pagi bersama sambil sharing tentang komsel dan pertumbuhan rohani. Pada pagi itu juga, di tepi pantai, tim melayani mereka untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Setelah itu tim besuk ke jemaat dan mendoakan orang yang sakit, pada malam hari tim berbagi tugas melayani kebaktian rumah tanga di GMI dan GMII sekaligus. Di GMI, Ibu Ruth mengajar pemimpin serta jemaat untuk membangun kehidupan doa dalam kehidupan pribadi, rumah tangga dan gereja lokal. Menutup khotbahnya, Ibu Ruth dan Sdri. Yulia mendoakan jemaat yang rindu memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan, mendoakan anak muda supaya memiliki hati untuk kotanya dan mengajak jemaat untuk mendoakan ibu gembala. Tuhan terutama melawat anak-anak muda dengan Roh Kudusnya sehingga mereka mengalami kepenuhan dan berbahasa Roh secara terbuka.

Apa yang tim KrisPen lakukan mungkin sederhana dan terbatas, seperti setitik air di tanah gersang. Namun, tim percaya bahwa kuasa Tuhan terus bekerja dalam diri jemaat yang dilayani, karena mereka begitu haus akan Tuhan. Setidaknya, begitulah respon majelis maupun jemaat yang dilayani. Mengutip kata-kata seorang majelis yang kami layani, “Kami sudah lama haus dan rindu lawatan Tuhan terjadi di gereja kami. Kami sangat ingin bertumbuh rohani lebih lagi. Kami juga rindu anak-anak muda di gereja kami bertumbuh pesat dan menjadi berkat di kota kami.”

Mission trip di Meulaboh sungguh menjadi pengalaman yang sangat berkesan buat saya. Sebelumnya saya membayangkan bahwa Meulaboh adalah kota yang tertutup bagi umat Kristen untuk beribadah kepada Tuhan, namun ternyata umat Kristen dapat beribadah dengan tenang, sekalipun gereja tidak diijinkan untuk menunjukkan identitas gedungnya secara terbuka (tidak ada papan nama dan bangunan khusus). Saya juga mendapati bahwa kota kecil ini sangat tenang, bersih dan mapan. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pengemis maupun pengamen jalanan. Sayangnya, kehidupan warga di sana hanya tenggelam dalam pekerjaan mereka sepanjang hari untuk mendapat uang. Jemaat gereja lokal yang kami layani sangat haus akan Tuhan. Mereka rindu untuk mendapatkan lawatan Roh Kudus dan pembaruan yang mengarah pada pertumbuhan rohani, namun gereja tempat mereka berjemaat sangat kuat aturan/tradisinya. Hampir semua jemaat di sana belum menerima Yesus sebagai Tuhan, maka kami melayani mereka terima Yesus dari rumah ke rumah, mereka juga sangat rindu dan antusias untuk diadakan komsel di sana. Badan rasanya sangat capek, tapi saya sangat bersukacita karena melihat antusiasme jemaat menyambut hadirat Tuhan. Saya sangat percaya bahwa apa yang sudah Allah lakukan di sana lewat pelayanan kami akan membawa kegerakan rohani di Meulaboh. (Ruth Salmah/Ko. Dept. Doa)

Ini adalah kali kedua saya mission trip ke Meulaboh. Sebelumnya saya pernah datang seorang diri, namun yang kedua kalinya ini saya datang bersama tim. Secara pribadi, melayani ke Meulaboh sangat menyenangkan, karena saya mendapati para pemimpin di sana sangat haus untuk menerima kebenaran. Mereka sanggat terbuka terhadap kehadiran kami, karena mereka sangat membutuhkan kotbah-kotbah yang menyegarkan jiwa mereka. Dalam pelayanan pertama dahulu, saya hanya menyampaikan firman tanpa melakukan altar call, karena tidak ada tim yang dapat membantu. Namun pada pelayanan yang kedua ini, setelah menyampaikan firman saya melakukan altar call. Wah, dahsyat! Lawatan Tuhan terjadi dan beberapa orang mendapat karunia bahasa roh. Banyak terjadi pertobatan ketika mereka dilawat Allah, sehingga mereka menjadi semakin bergairah kepada Tuhan. (Priscilla Lidia B./Ko. Dept. Misi)

Mission trip ke Meulaboh ini adalah salah satu impian saya di tahun 2009 yang Tuhan jadikan nyata. Meskipun berangkat dalam keadaan agak sakit dan menempuh rute penerbangan pertama saya yang panjang, tapi saya bersemangat untuk melayani di sana. Apalagi melihat kehausan anak-anak muda dan anggota majelis gereja lokal akan lawatan Roh Kudus dan pengajaran-pengajaran yang inspiratif untuk pertumbuhan rohani, membangkitkan belas kasihan di hati saya. Secara persiapan, saya banyak berdoa dan mengandalkan kuasa Roh Kudus, mengingat ketatnya aturan di gereja lokal yang kami layani. Saya rindu mereka mengalami sendiri hadirat Tuhan yang mengubahkan. Ketika sharing di komsel perdana anak muda, saya merasa bahwa apa yang saya sampaikan sangat sederhana, tapi respon mereka sungguh di luar dugaan. Ketika saya memberikan pe er untuk mereka belajar saat teduh dengan menggali firman dan kemudian mencatatnya di buku dan membagikannya kepada teman-teman yang lain, mereka langsung bersemangat melakukannya. Hal ini terbukti ketika keesokan paginya ada salah seorang jemaat yang mengirim SMS kepada saya tentang hasil saat teduhnya dan ada seorang anak muda yang bercerita kepada saya berkat yang didapatkannya dari menggali dan mencatat firman pagi itu. Sekalipun tubuh rasanya capek bukan main, tapi saya sangat bersukacita melihat jemaat di Meulaboh mengalami lawatan Roh Kudus yang dahsyat tanpa bisa dibendung. (Yulia Windyasari/Ko. Dept. Komunikasi)

INFO KITA 22 Maret

Persembahan 8 Maret 2009

Perpuluhan: Rp. 9.500.500
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 2.732.000
Diakonia: Rp. 385.000
Misi: Rp. 1.620.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 130.000


Persembahan 15 Maret 2009

Perpuluhan: Rp. 10.351.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 15.000.000
Diakonia: Rp. 262.000
Misi: Rp. 3.262.000
Rumah Kehidupan: Rp. 120.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 75.000

Perhatian!

Mohon Bapak/Ibu/Sdr./I tidak meremas, melipat atau memberikan uang persembahan yang sobek, supaya persembahan Anda kepada Tuhan adalah persembahan yang terbaik.


Segera Hadir!
School of Prayer (SOP)
(dulu Diklat Doa)

Mulai 14 April 2009

Sebuah pendidikan dan pelatihan doa bagi Anda yang rindu memiliki roh doa yang berkobar dan ingin melayani melalui doa.

Pendaftaran dibuka mulai HARI INI!
Hubungi:
- Ibu Lani Tanjung (031-70143505)
- Merry (031-71803304)
- Setyarini (031-71607989)


Nantikan!
Ibadah Doa Malam
“Moment of Restoration”


Rabu
1 April 2009
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta


Alami kedahsyatan kuasa hadirat Tuhan yang memulihkan roh, jiwa & tubuh Anda!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 23-29 Maret 2009

“Kesembuhan & Mujijat”
Sumber: Kingdom of Heaven, Ir. Eddy Leo, M.Th


Senin, 23 Maret 2009
PERJANJIAN KESEMBUHAN & MUJIZAT
Firman Hari ini: Matius 8:14-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah Yesus menyembuhkan ibu mertua Petrus? (Ayat 14-15)
2. Hal-hal apakah yang Yesus lakukan menjelang malam? (Ayat 16)
3. Hal apakah yang digenapi Yesus melalui kesembuhan-kesembuhan dan mujizat yang dilakukanNya? (Ayat17)

Pengajaran:
Salah satu penghalang terbesar mengapa banyak orang Kristen tidak disembuhkan adalah karena mereka tidak yakin apakah memang kehendak Tuhan untuk menyembuhkan mereka. Tidak mengetahui kehendak Tuhan tentang kesembuhan dapat membuat kita menjadi ragu-ragu dalam memperoleh kesembuhan.
Kesembuhan dan mujizat bukan hanya kehendak Allah, tetapi lebih dari itu. Dalam Keluaran 23:25-26, ada sebuah pola perjanjian tentang kesembuhan. Di sini Allah berjanji untuk memberikan kesembuhan kepada kita apabila kita hidup beribadah kepadaNya. Selain itu, dalam Matius 8:16-17 dijelaskan mengapa yesus menyembuhkan orang sakit. Matius menjelaskan bahwa hal itu terjadi “Supaya” genaplah Firman Tuhan yang disampaikan dalam Yesaya 53:4 bahwa penebusan Kristus adalah termasuk untuk penyakit-penyakit kita. Jadi, Allah telah terikat janji untuk menyembuhkan kita. Sebuah perjanjian adalah suatu ikatan yang mempertaruhkan nama baik Allah. Allah itu setia, karena itu mustahil jika Ia melalaikan perjanjianNya. Allah pasti akan menyembuhkan kita kalau kita mengerjakan bagian kita yaitu beribadah kepada Tuhan.
Penebusan Kristus adalah untuk semua penyakit dan kelemahan kita. Kesembuhan adalah suatu pertukaran yang telah selesai dilakukan oleh Kristus. Telah dibayar lunas. Siapakah yang dapat menikmatinya? Hanya orang-orang yang percaya kepada kebenaran tersebut. Itu sebabnya Kristus selalu berkata, “Imanmu telah menyelamatkan engkau” kepada orang-orang yang percaya kepadaNya. Syarat untuk memperoleh kesembuhan adalah melalui iman. Tidak ada kunci lain kecuali iman. Mujizat terjadi bukan karena kita taat kepada hukum Taurat, tetapi karena kita percaya kepada pemberitaan Injil (Galatia 3:5). Berita Injil bukan saja mengenai pengampunan dosa, tetapi termasuk berita tentang kesembuhan dan mujizat.

Penerapan pribadi:
1. Buatlah keputusan untuk memahami Perjanjian Kesembuhan dan Mujizat serta mempraktekkannya dalam hidup sehari-hari!
2. Ceritakanlah pengertian yang Anda peroleh tentang Perjanjian Kesembuhan dan Mujizat pada seseorang yang memerlukan!


Selasa, 24 Maret 2009
JEHOVAH RAPHA
Firman Hari ini: Keluaran 15:22-27

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi pada orang Israel di padang gurun Syur (Mara)? (Ayat 22-23). Apa respon mereka? (Ayat 24)
2. Apa solusi yang Tuhan berikan melalui Musa? (Ayat 25)
3. Setelah itu, perjanjian apa yang diberikan Allah kepada bangsa Israel? (Ayat 26)

Pengajaran:
Ada seorang jemaat yang suatu saat mengalami sakit kandungan. Setelah melakukan pemeriksaan secara teliti, dokter mengatakan bahwa ia positif terkena kanker rahim stadium 3. Dokter pun menyuruhnya melakukan operasi. Beberapa waktu sebelum operasi, pasien meminta untuk didoakan. Pada saat didoakan, Tuhan memberikan impresi yang sangat kuat bahwa ia sudah disembuhkan. Dengan begitu yakin ia menceritakan kepada dokternya, supaya tidak usah dioperasi. Karena dokternya yakin bahwa ia berpenyakit kanker, maka ia menolak untuk melakukan pemeriksaan ulang. Dokter langsung melakukan operasi terhadap pasien. Alangkah terkejutnya dokter ketika ia menemukan bahwa kanker stadium 3 tersbut ternyata sudah tidak ada. Sampai hari ini, dokter tersebut bingung; mengapa kanker tersebut hilang. Itulah kuasa kembuhan dan mujizat.
Salah satu nama Allah adalah Jehovah Rapha, artinya: Allah penyembuhku (Keluaran 15:26). Kristus menjadi penyembuh kita dengan korban penebusanNya. Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita. Ada yang beranggapan bahwa nama itu hanya untuk waktu dahulu atau yang akan datang. Tidak! Jehovah Rapha adalah untuk MASA SEKARANG, bukan untuk masa lalu atau yang akan datang. Banyak orang Kristen tidak mengalami kesembuhan karena mereka tidak sungguh-sungguh menguduskan nama Tuhan. Arti menguduskan nama Tuhan adalah kita tidak menghina, meragukan atau mempermainkan nama itu. Gunakan nama Yesus - artinya Jehovah penyelamat - dalam doa kesembuhan. Di dalam nama itu ada kuasa pelepasan, kesembuhan dan mujizat.

Penerapan pribadi:
1. Buatlah keputusan untuk mempercayai dan mengandalkan nama Jehovah Rapha untuk kesehatan dan kesembuhan tubuh Anda!
2. Praktekkan nama Yesus sebagai Jehovah Rapha untuk mendoakan orang sakit!


Rabu, 25 Maret 2009
CARA-CARA KESEMBUHAN
Firman Hari ini: Markus 16:15-20

Pertanyaan Perenungan:
1. Tanda-tanda apa saja yang akan menyertai orang percaya? (Ay. 17-18)
2. Agar terjadi kesembuhan dan mujizat, apa yang harus dilakukan? (Ay. 15-16, 18b)
3. Apa yang terjadi pada saat murid-murid pergi memberitakan Injil? (Ay. 20)

Pengajaran:
Ada 3 hal penting dan sekaligus merupakan kunci terjadinya kesembuhan:
1. Mendengar Injil
Markus 16:20 mengatakan: “Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.” Injil mendatangkan kuasa Allah yang sangat dahsyat. Injil bukan sekedar berita tentang pengampunan dosa, tetapi juga kesembuhan emosional, pelepasan, dan kesembuhan fisik karena datangnya kerajaan Allah ke dalam hidup orang itu. (Lukas 4:18-19).
2. Tumpang Tangan
Menurut Stuart Gramenz, 80% kesembuhan terjadi melalui penumpangan tangan. Ada 2 hal yang terjadi dalam penumpangan tangan. Pertama, menyalurkan urapan kesembuhan. Bila kita menumpangkan tangan dengan iman, apalagi si penerima mempunyai iman, maka tangan kita menjadi seperti kabel konduktor yang menyalurkan tenaga kesembuhan. Kedua, menyalurkan otoritas/kuasa. Tuhan memberikan kita otoritas, sebab Roh Allah tinggal di dalam kita dan kita adalah anak Allah. Karena itu kita mempunyai otoritas yang mengatasi kuasa apapun.
3. Memberi Waktu untuk Proses Kesembuhan
Markus 16:18, dikatakan bahwa orang yang yang telah ditumpang tangan tersebut “akan sembuh,” tidak dikatakan “langsung sembuh.” Intinya kesembuhan bisa terjadi 2 menit setelah didoakan, 2 jam, atau berhari-hari. Biarkan waktu Tuhan yang menentukan.

Penerapan pribadi:
Praktekkan cara-cara kesembuhan yang Anda pelajari terhadap diri sendiri dan orang lain!


Kamis, 26 Maret 2009
PERINTAHKAN KESEMBUHAN
Firman Hari ini: Lukas 9:1-2; Matius 10:1, 7-8

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang diberikan Tuhan kepada murid-muridNya? Untuk apa hal-hal itu diberikan? (Lukas 9:1-2; Matius 10:1)
2. Apa yang harus dilakukan oleh murid-muridNya dengan hal-hal yang diberikan kepada mereka? (Matius 10:7-8)

Pengajaran:
Ada salah seorang jemaat yang berprofesi sebagai dokter kandungan. Pada suatu hari ketika sedang menolong seorang ibu yang melahirkan anaknya melalui operasi, ternyata placenta (ari-arinya) sebagian telah bersenyawa (lengket) dengan dinding rahimnya. Pada saat ditarik, terjadilah pendarahan. Karena pendarahan tersebut, maka tekanan dan HB darah pun turun sampai pada titik yang sangat kritis. Tranfusi darah pun diberikan secara langsung dari tubuh perawat-perawat yang bergolongan darah sama. Tetapi, pendarahan tidak berhenti, akhirnya wanita tersebut mengalami kematian batang otak. Pupil matanya sudah membesar. Air seninya tidak lagi keluar. Secara medis, wanita tersebut telah mengalami kematian. Pada saat itu, atas persetujuan suaminya, dokter pun mengambil tindakan untuk membuang rahim wanita tersebut. Pada saat dibelah, tidak terlihat lagi darah sedikit pun mengalir. Artinya, sudah tidak ada kehidupan. Di saat yang sangat kritis itulah tiba-tiba Tuhan mengingatkan dokter tersebut tentang permintaannya beberapa waktu sebelumnya di komsel. Dokter tersbut pernah berdoa agar ia mempunyai pengalaman firman sebagai otoritas tertinggi. Saat itu juga dokter tersebut memerintahkan dengan kuasa Firman Tuhan agar wanita yang telah meninggal itu dihidupkan kembali. Dahsyat sekali Allah kita, tiba-tiba perawat-perawat yang membantu operasi berteriak: “Lihat dok, darah mulai mengalir” dan tekanan darah yang telah melemah kembali normal dan HB darah pun naik terus.
Allah seringkali melatih kita agar bertumbuh dalam otoritas. Ada pendapat yang menyatakan bahwa jika kita jarang menggunakan otoritas kita, maka kita jarang melihat kesembuhan terjadi di dalam pelayanan kita. Pergunakanlah terus-menerus, maka kita akan semakin bertumbuh di dalam otoritas.

Penerapan pribadi:
Praktekkanlah kesembuhan dengan cara memerintahkan seperti yang diajarkan oleh Kristus kepada murid-muridNya.
Temukan orang-orang yang belum percaya yang membutuhkan kesembuhan, lalu layanilah mereka. Beritakanlah Injil kepada mereka!


Jumat, 27 Maret 2009
DOA DAN KARUNIA KESEMBUHAN
Firman Hari ini: Yakobus 5:13-16; I Korintus 12:28-30

Pertanyaan Perenungan:
1. Hal apa yang harus dilakukan oleh orang-orang percaya yang sakit?(Yakobus 5:13-15)
2. Hal apa yang harus dilakukan supaya orang-orang percaya dapat disembuhkan? Siapakah yang boleh saling mendoakan? (Yakobus 5:16)
3. Karunia-karunia apa yang ditetapkan Allah secara khusus di dalam gereja?
( I Korintus 12 : 28-30 )

Pengajaran:
Ada 4 cara doa kesembuhan:
1. Didoakan oleh penatua
Dalam Yakobus 5:13-14 dikatakan bahawa kalau ada yang orang percaya yang sakit, ia dapat datang kepada penatua-penatua untuk didoakan dengan minyak urapan. Doa pengurapan minyak bukanlah doa untuk orang yang hampir mati supaya cepat mati. Justru supaya mereka disembuhkan. Sebenarnya yang menyembuhkan bukan karena penatua atau minyak urapan, tetapi doa penatua yang lahir dari iman itulah yang menyembuhkan.
2. Didoakan oleh sesama orang percaya
Setiap orang percaya boleh saling mendoakan. Dalam mendoakan orang percaya, orang tersebut harus mengakui dosa-dosanya (Yakobus 5:16) maka ia telah bertindak benar. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
3. Didoakan oleh orang yang memiliki karunia kesembuhan dan mujizat
Ada orang yang Allah tetapkan secara khusus memiliki karunia kesembuhan dan mujizat. Karunia ini sangat mudah bermanifestasi dalam orang tersebut. Ada orang yang lebih khusus dipakai Tuhan untuk menyembuhkan penyakit-penyakit tertentu. Jika Anda memiliki karunia ini perhatikanlah kelebihan-kelebihan Anda.
4. Disembuhkan oleh Firman Tuhan
Firman yang dapat menyembuhkan kita adalah Firman yang kita DAPATKAN. Jika Firman terus-menerus direnungkan, ia akan menjadi IMAN. Firman yang didapatkan adalah Firman yang secara luar biasa “MELOMPAT” keluar dari Alkitab dan masuk dalam jiwa kita (Amsal 4: 20-21)

Penerapan pribadi:
Praktekkanlah saling mendoakan seperti yang tertulis dalam Yakobus 5:16.


Sabtu, 28 Maret 2009
BERBAGAI JENIS PENYAKIT
Firman Hari ini: Ulangan 28:15; Keluaran 20:5; Yeremia 15:17-18; Mazmur 129:1-3; I Korintus. 6:19-20

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi jika seseorang menyembah berhala? (Keluaran 20:5). Apa yang menyebabkan terjadinya kutuk? (Ulangan 28:15)
2. Apa hubungannya tekanan jiwa dengan penyakit? (Yeremia 15:17-18) Apa yang terjadi dengan punggung pemazmur ketika ia mengalami kesesakan? (Mazmur 129:1-3)
3. Apa fungsi tubuh kita? Dan apa yang harus kita lakukan dengan tubuh kita? (I Korintus 6:19-20)

Pengajaran:
Allah tidak selalu menyembuhkan kita dengan mujizat yang spektakuler, tetapi juga melalui hikmat dan pengertian sehingga kita dapat mengetahui penyebab penyakit tersebut. Ada beberapa jenis penyakit:
1. Penyakit Roh-tubuh
Ada seorang pemimpin gereja yang tiba-tiba menjadi buta. Banyak orang yang telah mendoakannya tetapi tidak sembuh. Pada saat sebuah tim pendoa mendoakan orang itu, Allah menyatakan bahwa ada dosa yang telah dilakukannya. Ia berbuat zinah dan mabuk-mabukan lagi. Ketika pesan Allah disampaikan, ia langsung bertobat dan menyesal serta mengaku dosa. Saat itu juga ia disembuhkan. Ada penyakit-penyakit yang bersifat rohani seperti: dosa, kutuk dan ketidaktaatan.
2. Penyakit Jiwa-tubuh
Penyakit ini disebut penyakit psikomatis, disebabkan oleh tekanan-tekanan jiwa yang menyebabkan munculnya gangguan pada fungsi tubuh. Misalnya: sakit maag, pencernaan, darah tinggi, jantung, rematik, lupus, sakit kepala, sakit punggung, dll. Penyakit ini dapat disembuhkan jika kita membereskan terlebih dahulu problem-problem emosional seperti: stress, marah, benci, kepahitan, kekecewaan, tertuduh, dll. Pastikan sebelum berdoa, kita mendorong orang-orang yang sakit untuk membereskan hatinya.
3. Penyakit Tubuh
Ada penyakit tubuh yang Tuhan tidak sembuhkan sebelum kita mengubah gaya hidup kita. Kita harus memuliakan Allah dengan tubuh kita. Hal-hal yang perlu kita perhatikan adalah pola makan dan minum yang benar, olah raga dan obat-obatan. Jika tiga hal ini dilakukan dan dipenuhi dengan baik maka penyakit akan hilang dari tubuh kita dan Allah menyembuhkan kita.

Penerapan pribadi:
Temukan dalam hidup Anda maupun dalam melayani orang lain, apa jenis penyakitnya agar mereka mendapat solusi yang tepat!


Minggu, 29 Maret 2009
MEMPERTAHANKAN KESEMBUHAN
Firman Hari ini: Yohanes 5:1-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa pesan Tuhan untuk orang yang baru disembuhkan itu? (Ayat 14)
2. Mengapa Yesus selalu mau menyembuhkan orang? (Ayat 17)

Pengajaran:
Mujizat Tuhan itu asli dan dapat dibuktikan secara medis. Kesembuhan dari Tuhan bukan ilusi atau trik, melainkan benar dan nyata. Mari kita teliti mengapa ada orang yang setelah disembuhkan kembali kepada keadaannya yang sebelumnya?
1. Kembali kepada Penyebab Penyakit
Dalam Yohanes 5:14, Yesus menyatakan supaya orang yang disembuhkan jangan berbuat dosa lagi. Jadi, ada orang yang dapat menderita penyakit lagi yang lebih parah jika ia kembali kepada penyebab penyakit tersebut. Itu sebabnya perlu ada pelayanan follow-up (tindak lanjut yang baik). Dosa yang cenderung diulangi adalah: kembali kepada hidup yang penuh kepahitan, akibatnya penyakit yang lebih hebat kembali menyerangnya. Begitu juga dengan gaya hidup lama seperti pola makan, pola pikir dan pola hidup yang salah dapat diserang lagi oleh penyakit.
2. Mendapat “Infeksi” Baru
Bayangkan jika Anda masuk angin, minum beberapa obat, naik ke tempat tidur dan dalam 1-2 hari Anda sembuh total. Anda kembali bekerja dan seminggu kemudian, Anda masuk angin lagi. Apakah kesembuhan yang pertama hilang atau hanya masuk angin lagi? Jika telah disembuhkan total maka jelas bahwa Anda masuk angin lagi. Dalam kesembuhan, kita bisa saja diserang penyakit baru, tetapi kesembuhan yang sebelumnya bukanlah palsu. Sebab obat-obatan yang telah ditelan sebelumnya telah membunuh kuman dan memulihkan keadaan. Tetapi, kita tidak kebal dengan serangan balik. Kita perlu mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah yang tepat, sehingga tidak terkena serangan balik lagi (Stuart Gramenz).
Mempertahankan kesembuhan lebih sulit daripada mendapat kesembuhan. Mari kita memelihara kesembuhan supaya tidak mendapat serangan balik dan tetap percaya kepada Allah yang selalu menjaga kita.

Penerapan pribadi:
Pelayanan follow-up (tindak lanjut) sangat penting. Kuatkanlah dan ajarkanlah sahabat-sahabat yang baru disembuhkan agar mereka mengerti bagaimana mempertahankan kesembuhan mereka!

Saturday, March 14, 2009

Kerajaan Allah & Mujizat Kesembuhan

FOKUS KITA - 15 Maret 09

Setiap orang yang percaya kepada Yesus memiliki keyakinan bahwa hidupnya telah mendapat jaminan keselamatan dan hidup dalam Kerajaan Allah. Sayangnya, masih banyak orang Kristen yang belum yakin bahwa mereka dapat dipakai oleh Allah dalam mujizat kesembuhan. Tujuan Allah menyelamatkan kita adalah supaya kita hidup dalam kerajaanNya. Hidup dalam Kerajaan Allah juga berarti hidup melakukan apa yang Allah kehendaki untuk kita lakukan.

Allah memilih kita untuk menjadi alatNya. Markus 16:17-18 mengatakan: “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh." Ayat ini membuka kebenaran yang tidak dapat dipungkiri lagi, yaitu orang yang hidup dalam Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaan Allah melalui tanda-tanda heran seperti yang tertulis dalam Markus 16:17-18. Wow, ini adalah berita yang sangat memberikan pengharapan bagi kita yang telah hidup dalam Kerajaan Allah.

Pertanyaannya bukanlah siapa yang memiliki karunia kesembuhan atau tidak, tetapi: apakah kita memiliki keyakinan akan kebenaran bahwa Allah dapat memakai kita dalam mujizat kesembuhan? Semua orang percaya yang telah dipenuhi Roh Kudus memiliki 9 karunia Roh Kudus, termasuk karunia kesembuhan, yang mana karunia-karunia Roh Kudus tersebut diberikan untuk menyatakan Kerajaan Allah dan kebenaranNya di bumi ini.

Setiap kita memiliki kuasa untuk menyembuhkan orang sakit. Hal ini harus diawali dengan iman yang kuat kepada Allah dan motivasi yang benar di hadapanNya. Syarat untuk menyatakan mujizat kesembuhan adalah:
Percaya kepada Allah bahwa Ia dapat memakai kita.
Disiplin rohani yang baik (hubungan dengan Tuhan, doa, Puasa, dll).
Yakin akan adanya kedaulatan Tuhan dalam kesembuhan fisik. Tuhan yang berdaulat untuk menyembuhkan seseorang. Bahkan waktu untuk kesembuhan adalah waktunya Tuhan bukan waktu manusia.
Miliki motivasi untuk kemuliaan Allah.
Jika kita memenuhi 4 syarat yang ada maka percayalah mujizat akan terjadi.

Kepercayaan kepada Allah adalah penting. Mujizat kesembuhan tidak banyak terjadi karena ketidakpercayaan. Orang tidak percaya biasanya karena terlalu melibatkan logika dalam mujizat kesembuhan. Sedangkan kuasa Allah tidak tergantung pada logika kita. Logika digunakan pada waktu dan tempat yang tepat. Iman dan kepercayaan kepada Allah yang sangat diutamakan dalam mujizat kesembuhan.

Yesus sering menegur murid-muridNya karena mereka tidak dapat mengusir roh jahat. Fokus Yesus di sini bukan siapa yang menyembuhkan atau bagaimana cara mereka menyembuhkan, tetapi karena mereka tidak percaya. Iman dan kepercayaan adalah modal utama hidup dalam Kerajaan Allah. Miliki iman dan percaya bahwa Allah memakai kita sebagai saluran kuasaNya. Serahkan seluruh kepercayaan kita kepada Allah.

Allah tidak pernah pilih kasih. Siapapun dia, asalkan memenuhi 4 syarat tersebut di atas, maka Allah dapat memakai orang tersebut. Tidak tergantung berapa lama kita menjadi orang Kristen. Allah dapat memakai siapa saja, baik baru atau sudah lama menjadi orang Kristen. Jika kita dalam pelayanan, jangan terlalu bergantung pada orang yang telah ahli dalam mujizat kesembuhan. Jangan menunggu orang lain. Jika hanya ada kita yang sedang melayani orang sakit dan mungkin kita baru bertobat serta mendapat kepenuhan Roh Kudus, maka jangan ragu untuk langsung mendoakan orang yang sakit tersebut. Aktifkan kuasa yang sudah Allah berikan kepada kita dan serahkan proses kesembuhannya kepada Allah. Jangan pernah menyerah dalam mendoakan dan mengadakan tanda-tanda heran. Jika belum terjadi apa-apa, yakinlah bahwa Allah punya waktu yang tepat.

Mari terus lakukan bagian kita, yaitu mendoakan dan melakukan pelayanan kesembuhan ilahi. Mari bekerja sama dengan Allah dan hidup dalam kerajaanNya. Jangan pernah menyerah apabila belum terjadi apa-apa atas orang yang kita doakan. Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kemuliaan bagi namaNya.(you)

Kisah Tyler

INSPIRATIONAL STORY

Kisah ini dimulai dari pembuahan. Cacat genetik yang terjadi telah mengubahkan hidup empat orang—termasuk saya, Mary Nelson

Asal mula tragedi, kepedihan dan kemenangan ini muncul ketika bayi mungil bernama Tyler Lee dilahirkan pada 22 Mei 1984. Saat berusia enam bulan, kami memperhatikan adanya sesuatu yang tidak beres padanya. Ia tidak dapat duduk, sulit membalikkan tubuh, dan mengalami kesulitan buang air besar. Pada usia delapan bulan, orang tuanya membawa Tyler ke dokter spesialis.

Setelah melalui berbagai rangkaian tes dan hari-hari yang penuh emosi serta ketidakpastian, dokter berkata, “Saya ikut sedih. Bayi Anda menderita Hoffman Werding, yakni kelainan berkaitan dengan melemahnya pertumbuhan otot.”

Setelah terdiam beberapa saat dokter itu menambahkan, “Tyler tak akan pernah dapat berjalan, bahkan tak akan pernah dapat duduk. Ia mungkin tak akan hidup lebih dari 2 tahun.” Tes-tes yang dilakukan dengan jelas menguatkan diagnosa yang mengerikan itu. Otot-otot Tyler hampir tidak mengalami perkembangan. Bahkan ususnya tak bekerja sebagaimana mestinya.

Malam itu kami duduk bersama dalam diam, saling berbagi kepedihan. Kami semua menyayangi dan menginginkan si kecil Tyler. Kepedihan itu datang terlalu cepat dan teramat menyakitkan.

Pada hari Minggu, beberapa teman memberitahukan bahwa mereka akan mengadakan persekutuan doa dengan para majelis pada hari Senin malam. Mereka memohon kesembuhan dari Allah, dengan yakin bahwa apapun jawaban doa itu, Allah mengetahui yang terbaik dan bahkan Dia mengasihi Tyler lebih dari mereka mengasihinya.

Pada hari Senin sore, para diaken dan teman-teman dekat mereka berkumpul di ruang keluarga bersama Tyler. Mereka bersatu hati dalam doa, baik dalam keheningan maupun dalam doa-doa yang diucapkan saat kami menghampiri takhta surga dan memohon kesembuhan bagi Tyler. Ada satu tujuan, satu hati dan satu pengharapan kepada Allah Bapa di surga.

Keesokannya, Tyler diperiksa oleh dokter spesialis. Orang tuanya segera menelpon saya begitu tiba di rumah. “Ia sudah disembuhkan total! Allah menyatakan mujizatnya kepada kami!”

Pada malam itu Allah menyembuhkan Tyler Lee Roark secara ajaib. Meskipun sebelumnya tak ada satu otot pun dalam tubuhnya yang berfungsi, kini melalui serangkaian tes diketahui bahwa setiap fungsinya ototnya bekerja normal, tepat pada Selasa pagi itu.

“ini mujizat,” kata dokter, “Saya tidak dapat menjelaskannya. Ia adalah bayi berusia delapan bulan yang benar-benar normal. Bawalah ia pulang.”

Kini Tyler adalah anak lelaki berusia 11 tahun yang sehat dan aktif. Ia telah menerima Yesus sebagai Juruselamatnya lima tahun yang lalu. Tyler mencatat rekor lari jarak jauh tingkat nasional dan dua negara bagian. Tyler tidak menjalani latihan dan bimbingan khusus, kemampuannya benar-benar sebuah karunia. Ia mulai mencatat rekor saat berusia 9 tahun dan menjadi juara nasional pertama kali ketika berusia 10 tahun.

Allah telah memberi Tyler kemampuan yang luar biasa, yang membuatnya menjadi perhatian media, baik TV maupun surat kabar. Dan setiap wawancara, dengan sukacita orang tuanya mengembalikan kemuliaan bagi Allah dengan menceritakan bagaimana Tyler disembuhkan.

Sumber: Embun Bagi Jiwa, Kathy Collard Miller

Info Kita - 15 Maret 09

DIBUTUHKAN!

Pakaian bekas layak pakai untuk pria & wanita dewasa serta anak-anak.
Pakaian bekas layak pakai ini akan dikirimkan untuk mendukung pelayanan Bp. Ruland Letedera di pedalaman Papua.
Pakaian dapat diserahkan ke kantor sekretariat gereja KrisPen di Komplek Ruko Jl. Babatan Pantai I/1 pada jam kerja.
Batas akhir penyerahan tanggal 10 April 2009.


SERTIFIKAT BAPTISAN AIR

Bagi peserta SPK Pemenang dan jemaat KrisPen seluruhnya,
yang sudah dibaptis di gereja KrisPen,
mohon segera menyerahkan PASFOTO BERWARNA 3x4 (2 lembar)
untuk kelengkapan pembuatan sertifikat baptisan Anda.
Pasfoto dapat diserahkan kepada panitia SPK Pemenang atau
Sdri. Lia (di kantor sekretariat gereja KrisPen) pada jam kerja.


TEMU PEMUJI & WORKSHOP

Seluruh Tim PeMuJi & Soundman WAJIB hadir pada Temu PeMuJi & Workshop yang akan diselenggarakan pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 18 Maret 2009
Waktu : Pukul 18.30 WIB.
Tempat : Gedung Gereja
Harap hadir tepat waktu!


TEMU PKS SELURUH USIA

Sehubungan dengan Mission Trip “Bless Meulaboh”, maka Temu PKS seluruh usia
dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Maret 2009,
pukul 19.00 WIB, di Gedung Gereja.
Seluruh PJ, PA & PKS WAJIB hadir pada pertemuan ini!

Nantikan!

School of Prayer (SOP)

Mulai 14 April 2009

Sebuah pendidikan dan pelatihan doa bagi Anda yang rindu memiliki roh doa yang berkobar dan ingin melayani melalui doa.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 16-22 Maret 2009

“Saya Mengampunimu”

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang,
Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang,
Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
-Matius: 6:14-15-


Sumber: e-4M Abbalove

Senin, 16 Maret 2009
TUHAN ADALAH MAHA PENGAMPUN
Firman Hari Ini: Keluaran 34:1-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Sebagai apakah Allah memperkenalkan diriNya? (ayat 5-7). Apa permintaan Musa? (ayat 8-9).
2. Apa jawaban Tuhan? (ayat 10).
3. Apa persyaratan yang diberikanNya? (ayat 11-17).

Pengajaran:
Mengampuni sangat mudah diucapkan, tetapi sukar dipraktekkan di dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali mulut kita mudah mengucapkan kata, “Saya memaafkan”, tetapi sesungguhnya hati kita masih menyimpan rasa sakit. Banyak orang percaya yang tidak bisa mengampuni kesalahan orang lain dengan berbagai alasan. Namun, jika kita memiliki kasih Allah di dalam hidup kita, maka kita bisa mengampuni orang lain seperti Allah telah mengampuni segala dosa dan pelanggaran kita. 4M minggu ini akan menuntun kita untuk belajar memahami Tuhan yang maha pengampun dan bagaimana kita juga dapat mengampuni orang lain. Karena itu, mari bersiap-siaplah untuk belajar mengampuni orang lain seperti Yesus mengampuni kita.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda mengampuni seperti Bapa mengampuni kesalahan kita? Jika Tuhan adalah maha pengampun, apa keputusan Anda? Tuliskan komitmen Anda.


Selasa, 17 Maret 2009
MENGAMPUNI SUPAYA DIAMPUNI
Firman Hari Ini: Matius 6:5-15

Pertanyaan Perenungan:
1. Sebutkan salah satu syarat yang harus kita penuhi dalam doa Bapa Kami? (ayat 12).
2. Mengapa syarat yang diberikan Yesus itu sangat penting untuk ditaati? (ayat 14-15).
3. Jika Anda belum memenuhi persyaratan tersebut, apa komitmen yang akan Anda lakukan?

Pengajaran:
Saya beryukur karena sampai saat ini dapat mengenal Tuhan dan melayaniNya lebih lagi. Sebelum mengenal Tuhan, saya adalah tipe anak yang pendiam dan salah satu sifat buruk saya adalah sering membuat orang tua kecewa, terutama ibu saya. Ibu saya memiliki sikap yang tegas dan suara yang lantang, sehingga membuat saya sering mengalami ketakutan. Suatu hari saya melakukan kesalahan dan ibu memarahi saya dengan kata-kata yang kasar. Saat itu juga tangannya mulai menampar pipi saya dengan keras dan memukuli punggung saya dengan kayu hingga bengkak. Hal inilah yang membuat saya benar-benar kepahitan dan ingin meninggalkan rumah. Beberapa kali saya mencoba melarikan diri, namun saya tidak bisa meninggalkan ayah karena beliau begitu sayang dan mengasihi saya. Ketika saya menerima Yesus dan mengalami pemulihan dalam hidup, saya mengambil keputusan untuk mengampuni ibu saya. Luka yang sudah lama ada dalam hati saya mulai pulih, saat saya memilih untuk mengampuni ibu saya. Beberapa bulan kemudian saya pulang ke daerah dan meminta maaf serta mengampuni ibu saya. Saya pun mengalami damai yang luar biasa dari Tuhan. (Tanael, karyawan swasta)

Penerapan Pribadi:
Masih adakah kepahitan dalam hati Anda hari ini yang belum dibereskan sehingga Anda belum dapat melepaskan pengampunan? Tuliskan langkah-langkah baru yang akan Anda ambil sebagai komitmen mengampuni.


Rabu, 18 Maret 2009
MEMBERI PENGAMPUNAN ADALAH PERINTAH ALLAH
Firman Hari Ini: Efesus 4:17-32

Pertanyaan Perenungan:
1. Menurut ayat 23-24, apa yang akan terjadi pada kita sebelum kita mengampuni orang lain?
2. Apa yang akan terjadi jika kita tidak mengampuni orang lain? (ayat 30). 3. Ukuran pengampunan manakah yang menjadi standar hidup kita? (ayat 32).

Pengajaran:
Pada suatu hari, seorang pengawal mendorong masuk seorang napi ke dalam sel. Ia dicukur, kotor dan kurus. Mula-mula tak seorangpun mengenalnya. Tetapi, setelah beberapa menit seseorang berseru, “Dia 'kan kapten X.” Ia adalah penyiksa yang paling kejam. Ia telah menahan dan memukuli banyak orang. Mereka menggerumuninya dan bertanya mengapa ia masuk penjara? Dengan berlinang air mata, kapten yang kini menjadi napi itu menceritakan kisahnya. Beberapa bulan sebelumnya, ketika sedang duduk di kantornya, seorang anak laki-laki berumur 12 tahun masuk, sambil memegang setangkai bunga di tangannya. Anak itu berkata, “Kapten, Anda adalah orang yang menaruh dan menyiksa ayah serta ibuku di dalam penjara. Hari ini adalah ulang tahun ibuku. Tetapi karena Anda, aku tidak mempunyai ibu yang harus aku bahagiakan hari ini. Tetapi, ibu adalah seorang yang mengajariku untuk mencintai musuhku, dan membalas kejahatan dengan kebaikan. Jadi, aku berpikir untuk memberikan bunga ini kepada istri Anda dan tolong katakan kepadanya tentang cintaku dan tentang cinta kasih Kristus.” Hal ini amat menyentuh, bahkan bagi seorang kapten yang bengis sekalipun. Bagaimanapun ia mempunyai nurani, ia memeluk anak itu, hatinya yang keras hancur menjadi lembut hanya oleh karena kasih. Ia menyadari satu nilai istimewa untuk tinggal di penjara bersama orang yang telah ia penjarakan. Kasih yang memaafkan adalah kunci kehidupan yang penuh kemenangan. (Secangkir Sup Bagi Jiwa Anda #1, Metanoia Publishing)

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menjalani sikap seperti yang firman Tuhan katakan? Tuliskanlah berkat-berkat baru yang Anda dapatkan hari ini.


Kamis, 19 Maret 2009
MENGAMPUNI SEPERTI ALLAH MENGAMPUNI
Firman Hari Ini: Kolose 3:5-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Mengapa Paulus berkata, “karena itu matikanlah dalam dirimu sesuatu yang duniawi,”? (ayat 6).
2. Seperti siapakah kita diperintahkan untuk mengampuni? (ayat 13).
3. Sikap apakah yang seharusnya ada dalam diri kita? (ayat 14)

Pengajaran:
Menurut hasil survey, para dokter menemukan adanya hubungan antara kesembuhan tubuh jasmani seorang pasien dengan pengampunan yang diberikan/dilepaskannya. Jika seseorang tidak mau atau tidak bisa mengampuni orang yang bersalah kepadanya, maka penyakitnya susah untuk disembuhkan. Tetapi, pasien yang suka mengampuni orang lain, maka mereka akan mudah mengalami kesembuhan total secara cepat. Hal ini menunjukkan bahwa ketika seseorang melepaskan kuasa pengampunan terhadap orang yang menyakiti hidupnya, maka orang tersebut sedang mempraktekkan hati Allah yang suka mengampuni manusia. Inilah pokok sangat penting bagi kehidupan kekristenan. Jadi, teruslah mencari kebenaran tentang pengampunan.

Penerapan Pribadi:
Tuliskanlah perubahan-perubahan yang akan Anda lakukan untuk dapat hidup selalu mengampuni.


Jumat, 20 Maret 2009
70 X 7 X
Firman Hari Ini: Matius 18:21-35

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Petrus tanyakan kepada Yesus tentang hal mengampuni? (ayat 21).
2. Menurut Yesus, berapa kali kita harus mengampuni orang yang bersalah kepada kita? (ayat 22).
3. Renungkan ayat 23-35 dan buat komitmen untuk meresponi firman Tuhan ini!

Pengajaran:
Yesus menggambarkan hal pengampunan dengan sangat jelas dalam Matius 18:21-35. Dikatakan bahwa pengampunan di dalam Kerajaan Allah itu seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. Ada yang berhutang 10.000 talenta dan ada juga yang berhutang hanya 100 dinar saja. Karena tidak sanggup membayar, maka orang yang memiliki hutang 10.000 talenta dihapuskan hutangnya. Seharusnya, ia juga menghapuskan hutang 100 dinar dari orang berhutang kepadanya. Tetapi hal yang terjadi adalah ia menuntut, menangkap dan mencekik orang yang berhutang seratus dinar itu. Akibatnya ia harus bertanggungjawab atas perbuatannya itu. Lalu, Yesus menyimpulkan pengajaranNya ini demikian, “Maka BapaKu yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hati,” (Matius 18:35). Jadi, marilah kita juga mengampuni orang lain seperti kita telah menerima pengampunan dari Tuhan.

Penerapan Pribadi:
Sudah berapa kali Anda mengampuni orang yang bersalah kepada Anda hari ini? Apakah Anda merasa cukup? Tuliskan komitmen Anda untuk selalu menjadi orang yang memberi maaf.


Sabtu, 21 Maret 2009
MENYIMPAN KEPAHITAN (SAKIT HATI) BERAKIBAT FATAL
Firman Hari Ini: Ester 2:19-23

Perenungan Pribadi:
1. Untuk mengetahui latar belakang dari rasa sakit hati Bigtan dan Teresy terhadap Ester dan Mordekhai, bacalah ayat 15-18. Mengapa Bigtan dan Teresy merasa sakit hati? (ayat 19-21a).
2. Apa yang mereka rencanakan? (ayat 21b). Siapa yang mengetahui rencana mereka? (ayat 22).
3. Akibat fatal apa yang terjadi? (ayat 23). Jika Anda telah melihat akibat dari sakit hati, apa komitmen Anda untuk meresponi firman Tuhan?

Pengajaran:


Janganlah Anda menyimpan kepahitan atau rasa sakit di dalam hati Anda, karena akan berakibat fatal bagi kehidupan Anda pribadi. Salomo berkata bahwa “dapatkah orang membawa api di dalam selimut dan tidak akan terbakar atau dapatkah orang berjalan di atas bara api dan tidak terbakar kakinya?” Namun, banyak sekali orang Kristen yang menyimpan kepahitan di dalam hatinya, sehingga dapat merusak hidup mereka. Itulah sebabnya, lanjut Salomo, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan,” (Amsal 4:23). Dalam 4M hari ini, kita melihat contoh dua pribadi yang menyimpan kepahitan (sakit hati) di dalam hati mereka yang berakibat fatal bagi masa depan mereka. Mereka harus menerima resiko dibunuh karena sakit hati tersebut.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menyadari bahaya yang mengancam kehidupan Anda bila menyimpan kepahitan di dalam hati? Tuliskan langkah praktis Anda untuk mencegah kepahitan / sakit hati mencemari hati Anda.


Minggu 22 Maret 2009
PENGAMPUNAN DAPAT MENCAIRKAN SUASANA HATI YANG MEMBEKU
Firman hari Ini: Kejadian 50:15-21

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang mendasari pendapat saudara-saudara Yusuf bahwa mereka dibenci? (ayat 15). Apakah yang mereka lakukan? (ayat 16-17a).
2. Apa yang dilakukan oleh Yusuf? (ayat 17b). Perhatikan apa perkataan Yusuf yang mencairkan suasana hati yang beku itu? (ayat 19-21).
3. Jika Anda berada pada posisi Yusuf, apakah yang akan Anda lakukan?

Pengajaran:
Setiap orang memiliki kerinduan di dalam hatinya untuk mendengar kata, “Aku memaafkan dan mengampunimu,” dari seseorang yang ia telah sakiti. Ketika kata-kata ini keluar dari dalam hati dan mulut orang yang telah kita sakiti, maka hal itu terasa seperti es yang mencair di dalam hati kita yang merindukan pengampunan.

Yusuf adalah seorang yang telah dibuang dan disakiti oleh saudara-saudaranya, namun ia dapat mencairkan suasana hati yang membeku dari saudara-saudaranya yang telah menjual Yusuf ke Mesir. Mari, jadikanlah renungan firman Tuhan ini sebagai model untuk mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menyadari kelimpahan rahmat Allah setiap hari karena Anda seringkali memberikan pengampunan kepada orang lain? Tuliskan berkat-berkat baru yang Anda dapatkan dari firman Tuhan hari ini.

Monday, March 9, 2009

Menyelamatkan Jiwa

FOKUS KITA - 8 Maret 2009


Di sebuah pantai laut yang terkenal karena banyaknya kapal yang karam, ada sebuah stasiun penyelamatan kecil yang dibuat seadanya. Sebenarnya, stasiun itu hanya berupa gubuk dengan sebuah perahu dan sedikit anggota. Tetapi, mereka dengan penuh pengabdian terus-menerus mengawasi laut yang selalu bergolak. Tanpa banyak memikirkan diri sendiri, mereka keluar siang dan malam tidak kenal lelah untuk mencari orang yang terancam bahaya atau hilang. Banyak sekali jiwa yang diselamatkan oleh stasiun penyelamatan itu. Lama-lama tempat itu jadi termasyur.

Beberapa orang di antara mereka yang telah diselamatkan, di samping orang lain sepanjang pantai laut itu, ingin berhubungan dengan rumah kecil tersebut. Mereka bersedia memberikan waktu, tenaga, dan uang untuk mendukung tujuannya. Beberapa perahu baru pun dibeli. Anggota-anggota baru dilatih. Stasiun yang dulunya tidak dikenal, kasar buatannya dan boleh dikata tidak penting, mulai berkembang. Beberapa anggotanya merasa tidak senang karena gubuknya begitu buruk dan tidak memadai peralatannya. Mereka merasa bahwa tempat yang lebih nyaman harus disediakan. Dipan darurat diganti dengan perabotan yang bagus. Peralatan kasar buatan sendiri dibuang, dan sistem yang modern serta berkelas dipasang. Tentu saja gubuk itu harus dirobohkan untuk memberikan tempat kepada semua tambahan perlengkapan, perabotan, sistem, dan perencanaan. Setelah semua pembaruan selesai, stasiun penyelamatan ini menjadi tempat perkumpulan yang populer dan tujuannya mulai bergeser. Sekarang stasiun itu digunakan se­macam gedung klab, bangunan yang menarik untuk pertemuan umum. Menyelamatkan jiwa, memberi makan orang yang kelaparan, menguatkankan hati yang ketakutan, dan menenangkan pikiran yang terganggu sudah jarang terjadi sekarang.

Kini lebih sedikit anggota yang tertarik untuk berani menghadapi laut dalam misi penyelamatan jiwa, sehingga mereka menyewa kru perahu penyelamat profesional untuk melakukan pekerjaan itu. Walaupun demikian, tujuan asli stasiun itu tidak dilupakan sepenuhnya. Motif penyelamatan jiwa masih dipertahankan dalam dekorasi klab. Bahkan ada sebuah perahu penyelamat yang dilestarikan dalam ruang “Kenangan”, yang didekor manis dengan tata lampu yang lembut dan tidak langsung, yang membantu­ menyembunyikan lapisan debu pada perahu yang sudah tidak digunakan lagi.

Kira-kira pada waktu itu sebuah kapal besar karam di pantai dan kru perahu penyelamat mendaratkan orang-orang yang kedinginan, basah, dan setengah terbenam. Mereka kotor, beberapa di antaranya sakit dan kesepian. Lain-lainnya berkulit hitam dan “berbeda” dengan mayoritas anggota klab. Klab baru yang indah tiba-tiba menjadi kotor dan berantakan. Sebuah komite khusus mengusahakan agar sebuah rumah bilas dibangun diluar dan jauh dari klab, sehingga korban kapal karam bisa membersihkan diri dulu sebelum masuk.

Pada rapat berikutnya, ada kata-kata yang keras dan rasa marah, yang mengakibatkan terjadinya perpecahan di kalangan anggotanya. Sebagian besar anggota klab ingin menghentikan semua kegiatan penyelamatan jiwa dan keterlibatan dengan korban kapal karam. Alasannya, “Ini terlalu tidak menyenangkan, ini rintangan bagi kehidupan sosial kita. Ini membuka pintu bagi orang-orang yang bukan dari jenis kita!”

Sebagaimana yang akan Anda duga, beberapa orang masih bersikeras ingin terus menyelamatkan jiwa. Sebab, menyelamatkan jiwa adalah tujuan utama mereka dan bahwa satu-satunya alasan keberadaan mereka adalah mengurus siapa saja yang memerlukan pertolongan tanpa memperdulikan keindahan, ukuran atau dekorasi klab. Namun, sebagian orang ini kalah dalam pemungutan suara dan diberi tahu bahwa jika masih ingin terus menyelamatkan jiwa dari berbagai jenis orang yang kapalnya karam di perairan itu, mereka bisa mulai mendirikan stasiun penyelamatan mereka sendiri di ujung pantai! Akhirnya, itu mereka lakukan.

Sementara tahun-tahun berlalu, stasiun yang baru mengalami perubahan yang sama. Ia berkembang menjadi klab baru dan stasiun penyelamatan yang baru pun didirikan lagi. Sejarah terus mengulang dirinya, dan jika Anda mengunjungi pantai itu hari ini, Anda akan menemukan sejumlah besar klab yang eksklusif dan mengagumkan sepanjang garis pantai, yang dimiliki dan dioperasikan oleh kaum profesional licik yang sudah kehilangan semua tujuan utama penyelamatan jiwa.

Karamnya kapal masih terjadi di perairan itu, tetapi sekarang sebagian besar korban tidak terselamatkan. Setiap hari mereka tenggelam di laut, dan begitu sedikit orang yang peduli. Sangat sedikit sekali.

Bagaimana dengan kehidupan Anda sekarang? Apakah seperti stasiun penyelamatan di atas yang sudah kehilangan tujuan keberadaannya yang semula karena begitu banyaknya perubahan “menyenangkan” yang me-lena-kan Anda? Atau, masihkah Anda peduli dengan mereka di luar sana?(jas)

Diambil dari: “Growing Strong in the Seasons of Life by Charles Swindoll”