Saturday, February 28, 2009

Setiap Orang Perlu DIPULIHKAN!

EDITORIAL

Setiap orang perlu dipulihkan, dan pemulihan dimulai dari hati! Mengapa? Karena dari dalam hati memancar hal-hal yang baik maupun buruk. Jika hati manusia diperuhi dengan hal-hal yang baik, maka teranglah seluruh kehidupan orang tersebut. Sebaliknya, jika hati manusia dipenuhi dengan hal-hal yang buruk, jahat, dosa, maka gelaplah seluruh kehidupan orang tersebut. Oleh sebab itu, firman Allah dengan jelas juga memerintahkan kepada kita untuk menjaga hati dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23).

Hati manusia itu pada dasarnya rapuh dan mudah terluka, terutama karena perlakukan buruk orang lain, orang yang terdekat dengannya. Jika hati yang rapuh dan terluka tidak dipulihkan, maka hal itu akan mempengaruhi seluruh kehidupannya. Mulai dari perasaannya, pikirannya, perkataannya, tindakannya kepada diri sendiri, maupun tindakannya kepada orang lain.

Jika demikian, maka tidak heran jika orang tersebut seringkali mengalami problem emosional dengan dirinya sendiri, seperti takut, minder, merasa tidak aman dan mudah curiga, keras, cepat tersinggung dan marah, serta ingin membalas dendam.

Problem emosional yang belum dipulihkan juga akan berdampak buruk pada kesehatan manusia tersebut dan hubungannya dengan orang lain. Dia akan menjadi manusia “vacuum cleaner”, selalu menyedot perhatian orang lain di sekitarnya untuk memenuhi keberhargaan dirinya yang hilang, bahkan dia akan rela untuk berbuat dosa supaya kekosongan dalam dirinya terpenuhi. Tidak jarang pula dia akan terlibat konflik dengan orang lain, terlibat dengan kuasa gelap untuk melancarkan usaha dalam kehidupannya.

Pastikan diri kita sudah dipulihkan. Jika ada dari kita yang belum dipulihkan, mintalah bantuan orang yang lebih rohani untuk melayani kita pemulihan. Jika kita sudah dipulihkan, mari jaga hati serta hidup kita untuk tinggal dalam pemulihan dan kebenaran setiap hari, dengan bergaul karib dengan Tuhan serta FirmanNya dan melakukan hanya apa yang benar sepanjang waktu. Dengan demikian kita akan bertumbuh maksimal dan berbuah lebat sesuai rencana Tuhan dalam hidup setiap kita. (l@)

SEPUTAR KITA 1 Maret

We Are The Champion!
(Liputan Champion Gathering SPK Pemenang, 21-22 Februari 2009)

Ada yang berbeda dalam acara Champion Gathering (CG) SPK Pemenang tahun ini. Jika pada tahun sebelumnya, CG lebih menekankan pada pemulihan pribadi peserta saja, maka CG tahun ini yang digelar pada hari Sabtu-Minggu, 21-22 Februari 2009, peserta tidak hanya dipulihkan saja, namun lebih dari itu mereka dibawa untuk mengalami gaya hidup di dalam Kerajaan Allah, salah satunya adalah peserta diajak aktif mempraktekkan kuasa Roh Kudus untuk mendoakan rekan-rekan peserta CG yang sedang sakit/lemah fisiknya.

Didukung oleh 5 orang pendoa yang berdoa tanpa henti di sepanjang sesi serta 70 orang pembina dan supervisor, sebanyak 92 orang peserta dipulihkan dari masa lalu mereka untuk memiliki Hati Bapa, Hati yang Benar, Hati yang Merdeka, dan Hati yang Dipenuhi Roh Kudus.

Melihat judul setiap sesi yang sarat dengan kata “HATI”, tidak lain dan tidak bukan karena problem emosional manusia bersumber pada sikap hatinya. Apapun kebaikan yang tampak atau ditampilkan manusia tersebut di “luar”, jika hatinya tidak/belum pulih, maka bisa dipastikan sepanjang hidup manusia tersebut akan jatuh bangun dalam dosa. Sebaliknya, dari hati yang pulih akan lahir kebaikan yang sejati pada penampilan atau perbuatannya sehari-hari.

Oleh karena itu, secara menyeluruh pelayanan CG berpusat untuk melayani kesembuhan hati dan jiwa peserta, sehingga pada akhirnya mereka dapat hidup dalam kebenaran dan bertumbuh maksimal dalam rencana Allah. Caranya adalah para peserta dibawa untuk menemukan kondisi hati & pikiran masing-masing, lalu terbuka mengakui kondisi hatinya kepada Tuhan untuk kemudian mengalami kuasa pemulihan dariNya, serta akhirnya menundukkan diri kepada kebenaran Firman Allah.

Testimoni…

Saya mengalami pemulihan yang luar biasa dalam hal perasaan saya yang hancur, hati yang keras serta sikap yang kasar karena terlibat bela diri wushu. Sikap saya sangat kasar dan mudah marah. Namun, di sesi “Memiliki hati yang Merdeka”, saya telah dilepaskan. Saya benar-benar merasa plong, nyaman sekali. Saya dapat merasakan pelukan seorang Bapa Surgawi yang sangat hangat. Kekecewaan saya terhadap orang tua telah dipulihkan sehingga saya dapat melepaskan pengampunan untuk mereka. Saya menjadi sangat sayang kepada mereka dan ingin segera pulang untuk memeluk mereka dan mengatakan, “Aku, anakmu ini telah mengampuni Papi dan Mami.” Saya benar-benar dipulihkan dan dilawat Tuhan secara luar biasa. (Agus/Marketing)

Saya benar-benar dipulihkan secara luar biasa! Saya diajari dan diteguhkan oleh pelajaran “Memiliki Hati Bapa” yang luar biasa menyentuh hati, karena hubungan saya dengan ayah selama ini kurang dekat dikarenakan kekecewaan di masa kecil/lalu. Tapi, mulai hari Sabtu malam itu, saya sungguh merasa bahwa ayah saya adalah orang yang sangat berharga bagi saya. Ketika di sesi “Memiliki Hati yang Dipenuhi Roh Kudus” saya merasa dipenuhi Roh Kudus, dan kaki saya yang bengkak beberapa bulan yang lalu akibat terkena luka tembak peluru senapan burung yang nyasar tiba-tiba sembuh total tanpa operasi. (Bp. Ricky Krisnawan/Marketing)

Di sesi “Memiliki Hati Bapa” aku dapat melepaskan pengampunan untuk papaku karena terlalu sibuk bekerja, dan aku dapat merasakan kalau Bapa di Sorga selalu ada saat aku butuh. Lewat sesi “Memiliki Hati yang Benar” aku bisa mengampuni teman-temanku di sekolah yang baru-baru ini aku punya konflik dengan mereka dan aku hampir saja melakukan tindakan yang nekat. Waktu sesi “Memiliku Hati yang Dipenuhi Roh Kudus” akhirnya saya bisa berbahasa Roh dan saya merasakan ada getaran di dalam tubuh saya. (Edita/Pelajar SMP)

Lewat CG saya ditegur Tuhan untuk lebih jujur tentang hidup saya. Ada beberapa hal yang sebelumnya saya takut untuk membukanya, tapi berasal dari slogan “Keterbukaan adalah awal dari pemulihan”, maka saya berani untuk jujur. Saya berpikir kalau malu ya sudah, mau gimana lagi? Yang penting saya harus jujur dalam segala hal supaya bisa sembuh. Justru setelah jujur, saya lebih lega karena merasa semua sudah selesai, saya sudah disembuhkan dan punya hidup baru. Mulai saat ini saya mau aktif menggunakan kuasa dari Roh Kudus untuk mengalirkan kesembuhan kepada orang yang sakit. Saya harus melatih karunia-karunia Roh Kudus yang diberikan Tuhan pada saya. Amin! (Helen Khosworo/Mahasiswi)

Di sesi “Memiliki Hati yang Merdeka” saya dilepaskan dari kebiasaan dosa saya yang minum alkohok, pornografi dan judi bola. Sekarang saya merasa plong, merdeka dari dosa-dosa saya, dan Tuhan hidup sebelumnya dalamku. (Syamsul/Pelajar SMA)

Saya mengalami kuasa Tuhan menjamah hati saya ketika melihat orang-orang terdekat saya yang saya layani dipulihkan. Tuhan begitu baik dan aku memperoleh semangat yang baru untuk berapi-api dalam Tuhan. Rohku dibangkitkan lagi. (Alvin/Staf Advertising)

Saya memiliki dosa masa lalu yang belum saya selesaikan. Saya rindu terlepas dan bebas dari dosa tersebut. Puji Tuhan, Tuhan memang melihat hati yang benar-benar mau diubah. Saat didoakan di sesi “memiliki Hati yang Merdeka”, saya merasakan kegelapan yang pekat yang belum pernah saya lihat/alami sebelumnya meliputi saya, Tapi lampbat laun kegelapan itu menjadi terang dan semakin terang. Saya percaya Tuhan sudah melepaskan saya dari ikatan dosa masa lalu. Kini yang ada hanya ketenangan dan damai sejahtera dari Tuhan yang luar biasa. Saya juga melepaskan pengampunan buat papa sehingga hati saya pulih. Saya bersaksi kepada teman yang lain, yang juga mengalami masalah yang cukup rumit dengan papanya. Puji Tuhan setelah kami mendoakannya, dia berolehkedamaian dari Allah. (Elisabeth Yunita/Guru)

Saya mengalami kekaguman yang amat sangat ketika CG, karena saya mendapatkan bahasa Roh Kudus yang selama ini tidak saya percayai dan penyakit yang selama ini saya derita di pinggul bagian kanan mendadak sembuh. Saya sangat berterima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus. (Bp. Bing Cin/Karyawan)

Di CG, semua dosa yang membelenggu saya selama ini telah dilepaskan. Hati saya menjadi tenang dan tidak gampang marah lagi. Sifat keras hati dan kepercayaan saya terhadap macam-macam aliran sesat di masa lalu telag diusir di dalam nama Yesus Kristus. Saya juga mendapatkan kuasa dari Roh Kudus untuk menyembuhkan orang yang sakit. Terima kasih Tuhan Yesus. Amin. (Bp. Fery/Sopir)

Lewat CG saya dapat mengampuni mama dengan tuntas sehingga hati saya menjadi lega. Saya juga melepaskan dosa penyembahan berhala. Hati saya menjadi lega, dan timbul rasa kasihan kepada adik-adik saya yang masih menyembah berhala. Rasanya ingin menangis terus. (Ibu Wawa/Ibu Rumah Tangga)

Saya bisa mengampuni orang yang saya benci sampai tuntas. Tuhan Yesus sudah mengampuni dosa saya dan melepaskan saya dari kebiasaan buruk masa lalu seperti pornografi, perzinahan, kuatir, minum air dukun dan ramalan. Saya dapat merasakan Roh Kudus menjamah dan saya mendapatkan bahasa Roh. (Ibu Risty/Ibu Rumah tangga)

Saya mengalami jamahan kasih Tuhan yang luar biasa, karena sejak kecil saya ditelantarkan kedua orang tua saya. Tetapi, setelah sesi “Memiliki Hati Bapa” kasih Bapa Sorgawi begitu nyata memenuhi hati saya. Saya yang tadinya tidak mengerti bahasa Roh akhirnya mengalami dan mendapatkan bahasa Roh. Saya dibebaskan dari beban saya sehingga mengalami sukacita yang penuh (Ibu Sunarsih/Ibu Rumah Tangga)

Saya bersuka cita sekali karena dipercayakan untuk menjadi Pembina di CG. Sebelumnya saya belum pernah melayani kelepasan/pemulihan, sehingga awalnya saya sempat takut dan ragu. Tapi, saya mau taat kepada Roh Kudus, karena Dialah yang memampukan saya untuk bisa melayani kelepasan. Puji Tuhan! Semua bukan karena kekuatan saya, tapi kuasa Tuhan yang sudah Dia berikan dalam diri saya. Saya mengalami sukacita karena setelah dipulihkan, binaan saya mengalami perubahan hidup, antara lain mengadakan doa malam (mezbah) keluarga dan mempraktekkan bahasa Roh terus-menerus di manapun dia berada. Saat berangkat CG, dari rumah sebenarnya saya dalam keadaan sakit flu, pusing & muntah-muntah, tapi saat saya melayani, saya juga disembuhkan dan dibebaskan dari sakit saya. (Ibu Vita/Ibu Rumah Tangga)

Jujur awalnya saya merasa tidak mampu melayani di CG karena problem kehidupan binaan saya sangat kompleks. Tapi, puji Tuhan, akhirnya Tuhan sendiri yang melawatnya dengan ajaib. Di saat saya tidak berdaya, kuasaNya bekerja nyata memulihkan binaan yang saya layani. Terima kasih untuk para pendoa syafaat karena semua doa Anda tidak sia-sia (Ibu Kristina/ Ibu Rumah Tangga)

INSPIRATIONAL STORY

Crossing Guard (John 5:24)

Like these school children crossing the street, we also can cross over from death to life. And like this truck driver, the Devil must stop at the name of Jesus.

INFO KITA - 1 Maret


Persembahan 22 Februari 2009

Perpuluhan: Rp. 3.050.200
Diakonia : Rp. 151.800
Misi : Rp. 56.000
Untuk Rumah Kehidupan: Rp. 100.000

Temu PJ & PA

Seluruh PJ & PA WAJIB hadir pada pertemuan yang akan diselenggarakan pada hari Kamis, 5 Maret 2009, pukul 19.00 WIB di gedung gereja.


Kelas SPK Pemenang LIBUR

Sehubungan dengan Retreat Puasa PeMuJi & Mission Trip “Bless Meulaboh”, maka Kelas SPK Pemenang LIBUR 1 KALI pada hari Minggu, 8 Maret 2009.


Ibadah Raya DIGABUNG

Sehubungan dengan Retreat PeMuJi, maka Ibadah Raya Family, Youth & Teen pada hari Minggu, 8 Maret 2009 DIGABUNG pada pukul 09.00 WIB.


DIBUTUHKAN!

Pakaian bekas layak pakai untuk pria & wanita dewasa serta anak-anak.
Pakaian bekas layak pakai ini akan dikirimkan untuk mendukung pelayanan Bp. Ruland Letedera di pedalaman Papua.
Pakaian dapat diserahkan ke kantor sekretariat gereja KrisPen di Komplek Ruko Jl. Babatan Pantai I/1 pada jam kerja.
Batas akhir penyerahan tanggal 10 April 2009.


Pertama Kali!

DOA MALAM
“Moment of Restoration”


Selasa
3 Maret 2009
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta

Sebuah momentum pemulihan bagi roh, jiwa & tubuh Anda.

Setiap orang membutuhkan pemulihan!
Perjuangan hidup yang semakin keras bukan tak mungkin membuat kita lelah.
Ini saatnya Anda kembali mendapatkan kekuatan ilahi untuk meraih kemenangan dan membawa perubahan bagi hidup Anda.

Ini semua antara Anda dengan Tuhan!


Nantikan!

School of Prayer (SOP)


Mulai 14 April 2009

Sebuah pendidikan dan pelatihan doa bagi Anda yang rindu memiliki roh doa yang berkobar dan ingin melayani melalui doa.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 2-8 Maret 2009

“Tujuan Hidup Orang Percaya”

SENIN, 2 MARET 2009
IMAMAT RAJANI
Firman Hari Ini: I Petrus 2:9-10; Yesaya 61:1-3

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapakah kita di dalam Tuhan ? (I Petrus 2:9)
2. Apakah tujuan Tuhan memanggil kita dari kegelapan kepada terangNya ? (ayat 9)

PENGAJARAN:
Ada satu predikat yang Tuhan berikan kepada kita, yaitu Imamat Rajani, artinya kita adalah imamnya Raja segala Raja. Kita adalah perantara dari manusia berdosa untuk bisa menghadap Raja segala Raja. Ini adalah panggilan yang mulia untuk setiap anak-anak Tuhan. Kita dipercaya oleh Tuhan untuk menjadi partnerNya menjangkau dunia yang penuh dengan dosa, keterikatan dan penderitaan. Kita tidak berjalan sendiri karena Tuhan selalu menyertai kita lewat RohNya dan Tuhan telah mengurapi kita untuk pekerjaan ini. Sungguh luar biasa ! Jadi kita tidak perlu takut dan ragu-ragu untuk melakukannya. Iblis akan memberikan tipu muslihat bahwa kita tidak akan mampu, kita masih belum layak, itu adalah pekerjaan hamba-hamba Tuhan. Salah besar ! Kita sudah dipilih oleh Tuhan untuk mendapatkan anugerah keselamatan, kita telah dikuduskan, dan saat ini kita adalah umat kepunyaan Allah sendiri.
Masih sangat banyak orang yang belum memperoleh anugerah keselamatan, inilah tugas kita untuk memberitakan keselamatan. Masih banyak orang yang terikat dosa, kitalah yang akan dipakai Tuhan untuk melepaskan mereka dari belenggu-belenggu dosa dan iblis. Dan banyak orang yang kuatir dan cemas akan masa depan, kita sebagai umat kepunyaan Tuhan yang memiliki kepastian karena janji firman Tuhan harus membimbing mereka agar mereka memiliki rasa aman yang sejati didalam Tuhan. Renungkanlah kebenaran ini: Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku.

PENERAPAN PRIBADI:
Ucapkan kebenaran dari Yesaya 61:1a tersebut sampai benar-benar me-rhema dalam hati Anda! Dan siaplah diutus ke dunia Anda!


SELASA, 3 MARET 2009
MEMBERITAKAN INJIL KESELAMATAN
Firman Hari Ini : Yohanes 4:4-42

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Bagaimanakah kehidupan perempuan tersebut? (ayat 17-18)
Apa yang dilakukan perempuan tersebut setelah berjumpa dengan Yesus? (ayat 28-29)
Apa akibat dari perbuatan perempuan tersebut? (ayat 39)

PENGAJARAN:
Perempuan Samaria yang hidupnya hancur karena kawin cerai tersebut suatu hari berjumpa dengan Yesus yang sanggup mengenal secara persis seluruh kehidupannya dan menjawab kebutuhan yang mendalam dari ‘kehausan’ jiwanya. Karena ia mengalami perjumpaan langsung dengan Tuhan yang selama ini dia rindukan, maka ia tidak tahan untuk tidak memberitahukan kepada orang lain. Dan akhirnya orang-orang yang ia ajak banyak yang menjadi percaya kepada Yesus.
Sebelum kita percaya kepada Yesus, kehidupan kita tak ubahnya seperti perempuan tersebut, kita hidup di dalam dosa, banyak kegagalan-kegagalan yang kita alami, ada suatu ‘kehausan‘ dalam jiwa kita yang tak dapat dipenuhi oleh apapun dan siapapun. Namun setelah kita percaya kepada Yesus dan diselamatkan, maka kehidupan kita mengalami perubahan yang nyata dan indah, hati kita dipenuhi dengan damai sejahtera, hati kita dipenuhi oleh kasih Allah, kita memilki rasa aman karena keselamatan yang Tuhan berikan. Untuk apakah semua hal baik yang kita alami ini? Tuhan ingin kita menyampaikannya kepada orang lain tentang semua hal yang telah kita terima dari Allah melalui iman kepada Yesus. Mulailah dari orang-orang yang terdekat dengan kita. Tuhan berjanji akan menyertai kita!

PENERAPAN PRIBADI:
Mulailah berdoa untuk orang-orang di sekitar Anda yang belum percaya kepada Yesus!
Mulailah menceritakan perubahan hidup Anda kepada mereka!


RABU, 4 MARET 2009
MEMULIHKAN HATI YANG TERLUKA
Firman Hari Ini : Lukas 19:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Siapakah Zakheus? (ayat 2)
Bagaimana sikap orang banyak terhadapnya? (ayat 7)
Bagaimana sikap Yesus terhadapnya? (ayat 5)

PENGAJARAN :
Zakheus adalah kepala pemungut cukai yang sering memeras orang, sehingga banyak orang membencinya. Ketika Yesus memutuskan untuk menumpang dirumahnya, maka semua orang bersungut-sungut dan menyebutnya ‘orang berdosa’. Zakheus adalah orang yang hartanya melimpah, namun jiwanya ‘hancur’, mengapa? Karena ia mendapatkan predikat ‘orang berdosa’, orang yang dibenci dan dihindari oleh masyarakat, hatinya tentu terluka, kemanapun ia pergi orang-orang menolak dia. Tetapi, Yesus mau menerima Zakheus apa adanya, bahkan memberikan pengampunan dan keselamatan kepadanya.

Saat ini ada banyak orang-orang yang hatinya terluka karena perlakuan orang lain, khususnya orang yang dikasihinya. Ada banyak orang yang hatinya begitu sakit, sehingga mereka tidak mengalami kebahagiaan dalam hidupnya, dan hidupnya semakin hancur ketika mereka memilih jalan yang salah, seperti narkoba, free sex, dugem dsb. Ada istri yang dikhianati suami, ada anak-anak yang menderita batinnya karena orang tua yang bercerai, ada gadis yang dilecehkan secara seksual oleh pemuda yang tidak bertanggung jawab, ada orang yang dikecewakan oleh sahabatnya dan sebagainya. Maukah kita datang kepada mereka dan membagikan kasih Allah yang dapat memulihkan hati mereka yang terluka?

PENERAPAN PRIBADI :
Berdoalah kepada Tuhan agar Tuhan mempertemukan Anda dengan orang-orang yang membutuhkan kesembuhan batin/orang-orang yang hatinya terluka!
Dan bila ada orang-orang seperti itu di sekitar Anda, segera praktekkan pelayanan kesembuhan batin kepadanya.


KAMIS, 5 MARET 2009
MELEPASKAN IKATAN ROH JAHAT
Firman Hari Ini : Markus 9:14-29

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Apa yang menyebabkan anak tersebut bisu? (ayat 17)
Apa yang dilakukan Yesus terhadap anak tersebut? (ayat 25)
dan apa yang terjadi setelah itu? (ayat 26)

PENGAJARAN:
Anak yang diceritakan dalam Injil Markus ini bisu karena kerasukan roh jahat. Ketika sedang kerasukan, ia akan membanting tubuhnya ke tanah, mulutnya berbusa, giginya gemertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Orang tuanya membawa anak ini kepada Yesus dan Yesus mengusir roh jahat yang menguasainya, sehingga anak itu terlepas dari ikatan roh jahat dan sembuh.

Ada orang-orang yang hidupnya dikuasai oleh roh jahat, namun mereka tidak menyadarinya atau tidak mampu melepaskan diri, sehingga hidupnya menderita. Biasanya orang-orang tersebut memiliki kebiasaan buruk, seperti: merokok, minum minuman keras, judi, narkoba, pornografi, free sex, masturbasi dsb. Berhubungan dengan penyembahan berhala seperti: memiliki jimat, ilmu-ilmu sakti, bela diri, perdukunan, dsb. Ada kutuk-kutuk seperti kawin cerai, gangguan jiwa, kecelakaan, kemiskinan dsb. Sebagai pengikut Kristus kita diperintahkan untuk mengusir roh-roh jahat dari orang-orang yang hidupnya terikat. Kita menggunakan nama Yesus yang berkuasa untuk mengusir roh-roh jahat dan roh-roh jahat itu akan keluar meninggalkan orang yang kita doakan sesuai dengan janji Tuhan di dalam Markus 16:17-18.

PENERAPAN PRIBADI :
Apakah Anda masih memiliki kebiasaan-kebiasaan buruk? Berhubungan dengan penyembahan berhala? Merasakan ada kutuk-kutuk?
Bila ya, Anda dapat minta dilayani dan mengikuti Kelas SPK Pemenang!
Bila Anda sudah dibebaskan, marilah melayani orang-orang yang membutuhkan pelayanan ini.


JUMAT, 6 MARET 2009

MENDOAKAN ORANG SAKIT
Firman Hari ini: Kisah Rasul 3:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Penyakit apakah yang diderita pengemis di bait Allah itu? (ayat 2)
Apa yang dilakukan Petrus terhadap orang itu? (ayat 6-7)
Apa yang terjadi setelah didoakan? (ayat 8)

PENGAJARAN :
Ada pengemis lumpuh yang setiap hari berada di pintu Bait Allah, menanti belas kasih dari orang-orang yang akan beribadah. Suatu kali ketika Rasul Petrus dan Yohanes hendak masuk bait Allah, mereka mendengar pengemis tersebut meminta sedekah. Bukannya memberikan sedekah, Petrus justru memberikan jawaban atas kebutuhan yang terpenting dari pengemis tersebut, yaitu kesembuhan dari kelumpuhannya; sehingga bila pengemis tersebut bisa berjalan, maka ia tidak perlu meminta-minta lagi. Dengan kuasa nama Yesus akhirnya Petrus dipakai Tuhan untuk menyembuhkan pengemis tersebut dari kelumpuhannya.

Kita perlu mendoakan orang yang sakit dengan iman, siapapun mereka dan penyakit apapun itu. Jangan berhenti dan berkecil hati bila belum terjadi mujijat. Kita hanyalah alat atau saluran kuasa kesembuhan, namun kesembuhan itu sendiri berasal dari Tuhan. Percayalah pada firman Tuhan di dalam Markus 16:17-18

PENERAPAN PRIBADI :
Kunjungi dan doakan keluarga atau kerabat Anda yang sedang sakit dan lihatlah kuasa Allah yang akan mengalir lewat doa-doa kita!


SABTU, 7 MARET 2009
MEMBIMBING ORANG PERCAYA
Firman Hari ini : Kisah Rasul 8: 26-35

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang dibutuhkan sida-sida untuk mengerti kitab Yesaya? (ayat 30-31)
2. Apa perintah Yesus kepada murid-muridNya? (Matius 28:20)

PENGAJARAN:
Sida-sida Etiopia sedang membaca kitab Yesaya, namun ia tidak mengerti. Ia perlu dibimbing oleh orang yang lebih dewasa rohani untuk dapat mengerti artinya.

Tuhan memerintahkan kita untuk mengajar segala perintahNya kepada orang percaya khususnya orang yang baru diselamatkan. Bayi yang baru lahir akan mati bila tidak ada yang merawatnya, memberi susu dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Sebaliknya, bila ada yang merawatnya, maka bayi akan tumbuh dengan sehat menjadi anak-anak dan akhirnya menjadi orang dewasa.

Orang yang baru percaya tidak bisa bertumbuh sendiri tanpa bimbingan orang yang lebih dewasa rohaninya. Kita sebagai orang yang sudah bertumbuh, perlu mengambil tanggung jawab untuk membimbing orang yang baru percaya, agar mereka bertumbuh maksimal dimana akhirnya mereka juga akan membimbing orang-orang percaya baru lainnya. Dengan menjadi pembimbing rohani kita sendiri akan bertumbuh, karena kita diminta untuk terus menjadi teladan bagi orang yang dibimbing. Kita diajar untuk bersabar menghadapi kekurangan-kekurangan orang yang kita bimbing. Memang dibutuhkan waktu, perhatian dan tenaga untuk membimbing orang lain, namun ada sukacita tersendiri bila kita melihat pertumbuhan rohani orang-orang yang kita bimbing.

PENERAPAN PRIBADI :
Siapakah yang akan Anda bimbing untuk bertumbuh secara rohani?
Ambillah komitmen untuk membimbing orang percaya yang baru diselamatkan!


MINGGU, 8 MARET 2009
BERDIRILAH TEGUH
Firman Hari Ini : I Korintus 15:58; Roma 12:11

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Renungkan I Korintus 15:58a dan tuliskanlah pencerahan yang Anda dapatkan dari Tuhan.
Renungkanlah Roma 12:11 dan tuliskanlah pencerahan yang Anda peroleh.

PENGAJARAN :
Ada dua nasihat yang penting bagi kita sebagai pelayan Tuhan :
1. Berdiri teguh dan jangan goyah.
2. Giatlah selalu dan jangan kendor dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Dalam melayani Tuhan kita kadang menjumpai masalah-masalah yang bisa membuat kita goyah. Masalah itu bisa berupa masalah intern (dari diri kita sendiri) dan masalah ekstern (dari luar diri kita). Masalah intern contohnya adalah masalah waktu, dimana kerapkali kita sulit mengatur waktu untuk pelayanan, pekerjaan dan keluarga. Disini kita perlu berdoa sungguh-sungguh agar Tuhan memberikan hikmat untuk mengatur waktu dengan sebaik mungkin. Masalah hubungan, dimana kerapkali kita menghadapi konflik dengan keluarga atau sesama pelayan Tuhan, disini kita perlu menunjukkan kerendahan hati untuk menyelesaikannya, dan bila perlu kita harus berubah dan meminta maaf. Masalah ekstern contohnya adalah tidak adanya respon atau hasil yang menggembirakan dari orang-orang yang kita layani.
Apapun masalah yang kita hadapi, Tuhan minta kita tetap teguh dan tidak goyah serta tetap berapi-api melayani pekerjaan Tuhan. Dia berjanji apa yang telah kita lakukan tidak akan sia-sia. Mazmur 126:5-6 “Orang orang yang menabur dengan mencucurkan air mata, akan menuai dengan bersorak sorai. Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak sorai sambil membawa berkas-berkasnya.“

PENERAPAN PRIBADI :
Ingatlah apa yang telah Kristus berikan untuk Anda dan tuliskanlah satu per satu.
Ijinkanlah kasih dan kebaikan Tuhan tsb. memotivasi Anda untuk tetap bersukacita bekerja diladangNya!

Sunday, February 22, 2009

Hidup dalam Kerajaan Allah

FOKUS KITA

Orang Kristen yang memiliki paradigma bahwa keselamatan hanya berkaitan dengan sorga dan menunggu kedatangan Yesus yang kedua kali untuk menjemput mempelaiNya (gereja), tidak akan pernah berbuah. Pada akhirnya mereka hanya menunggu tanpa melakukan apa-apa serta tidak ada perubahan hidup yang terjadi. Yang terpenting bagi mereka adalah diselamatkan dan masuk sorga. Paradigma ini telah meninggalkan berbagai kebenaran alkitabiah yang lain, yang berkaitan dengan Kerajaan Allah atau Kerajaan Sorga.

Sebenarya, kerajaan Allah juga berbicara mengenai pemerintahan dan kebenaran Allah. Kata “Kerajaan Allah” dan “Kerajaan Sorga” memiliki arti yang sama. Kedatangan Yesus yang pertama memiliki tujuan yang pasti, yaitu memperkenalkan Kerajaan Allah kepada seluruh umat manusia. Selain jaminan hidup kekal, Kerajaan Allah juga melibatkan gaya hidup. Oleh karena itu barangsiapa tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah (Yoh. 3:3). Syarat utama jika seseorang ingin hidup dalam Kerajaan Allah adalah pertobatan. Setelah ia menerima Yesus sebagai juruselamat pribadi, maka Kerajaan Allah memerintah atas hidupnya. Segala kebenaran Allah dapat dipahami dan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari jika kita hidup dalam Kerajaan Allah.

Hidup dalam Kerajaan Allah tidak perlu menunggu kedatangan Yesus yang kedua. Firman Allah mengatakan dalam I Yoh. 2:6, “Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.” Pernyataan ini menegaskan bahwa saat ini juga kita dapat hidup dalam Kerajaan Allah. Hidup dalam Kerajaan Allah adalah hidup sebagaimana Kristus telah hidup yaitu menerapkan semua kebenaran Firman Allah dalam hidup sehari-hari. Jika kita mengaku telah diselamatkan dan menjadi warga Kerajaan Allah, maka itu harus dibuktikan melalui gaya hidup kita sekarang, yaitu bergaya hidup Kerajaan Allah dan menghasilkan buah.

Hidup dalam Kerajaan Allah membutuhkan tuntunan dan kuasa. Tuntunan hidup dalam Kerajaan Allah adalah Firman Allah. Dengan melakukan 4M dengan terus-menerus maka kita dapat mengerti apa yang Allah kehendaki. Tetapi mengerti saja tidak cukup. Firman Allah harus dilakukan dan ini membutuhkan kekuatan ilahi dan bukan kekuatan manusia. Jika kita berusaha menggunakan kekuatan manusia, maka kita tidak akan pernah sanggup melaksanakan hidup dalam Kerajaan Allah. Sebagian besar kebenaran Allah bertentangan dengan kebenaran dunia. Dengan demikian kita butuh “Power” atau “kuasa” yang memberi kita kemampuan menerapkan gaya hidup Kerajaan Allah. Roh Kudus adalah kekuatan kita. Roh Kudus adalah pribadi, tetapi Ia juga adalah “Kuasa” yang berasal dari Allah sendiri, bahkan kuasa Roh Kudus itulah yang sanggup meruntuhkan kebenaran-kebenaran duniawi.

Hidup dalam Kerajaan Allah membutuhkan ketekunan dan harus menghasilkan buah. Tanpa ketekunan maka tidak ada keberhasilan. Ketekunan akan menghasilkan buah, dan barangsiapa yang masih dalam pokok anggur yaitu Yesus Kristus, ia akan menghasilkan buah. Saat Yesus datang yang kedua kali nanti adalah masa menuai. Allah akan menuai bagi mereka yang menghasilkan buah ketika hidup di bumi. Jadi hidup dalam Kerajaan Allah perlu ketekunan dan ada buah yang terlihat. Seseorang yang dengan tekun dan sungguh-sungguh hidup dalam Kerajaan Allah pasti berbuah. Berbuah artinya memiliki keserupaan dengan Kristus secara terus menerus.

Mari hadirkan Kerajaan Allah di mana kita berada. Hidup dalam Kerajaan Allah bukan hanya di gereja, tetapi di sekolah, keluarga, toko, kantor, kampus, pasar atau mall-mall yang sering kita kunjungi. Di mana kita berada, maka gaya hidup Kerajaan Allah harus ada. Itu akan dirasakan olah orang-orang yang ada di sekitar kita dan akan berdampak dengan dahsyat kepada lingkungan kita. Apa yang kita lakukan akan membuat orang-orang di sekitar kita bungkam karena kebenaran Allah dan perilaku kita yang menyatakan kemuliaan-Nya di segala tempat.(you)

Baju-Baju yang Menipu

INSPIRATIONAL STORY

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston. Mereka berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janji.

Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

"Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard", kata sang pria lembut.

"Hari ini beliau sibuk," sahut sang sekretaris cepat.

"Kami akan menunggu," jawab sang wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

"Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi," katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya, "Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan?" tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. "Nyonya," katanya dengan kasar, "Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan."

"Oh, bukan," Sang wanita menjelaskan dengan cepat, "Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard."

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, "Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard."

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, "Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja?" Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan.

Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di Amerika.

Kita, seperti pimpinan Hardvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju,acap menipu. (Anonim)

Sumber: glorianet

INFO KITA - 22 Februari


Persembahan 15 Februari 2009

Perpuluhan: Rp. 10.393.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 1.500.000
Diakonia: Rp. 241.100
Misi : Rp. 1.500.000
Untuk Rumah Kehidupan: Rp. 100.000


PERJAMUAN KUDUS

Mari siapkan diri Anda untuk masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan pada hari Minggu, 1 Maret 2009 di seluruh Ibadah Raya.


Realisasi Janji Iman Misi (JIM)

Bapak/Ibu/Sdr./i yang terkasih,
Bagi Anda yang telah berkomitmen untuk memberikan JIM periode 2008-2009 dimohon untuk segera melengkapi realisasinya tepat waktu, karena pembaharuan JIM periode berikutnya akan segera dimulai.

Terima kasih!



Leader’s Meeting

Seluruh Tim Rakor & PA WAJIB hadir dalam pertemuan bersama Bp. Melvyn Nainggolan (Solo) pada hari Kamis, 26 Februari 2009, pukul 18.30 WIB di Gedung Gereja.


Pertama Kali!
DOA MALAM
“Moment of Restoration”

Selasa
3 Maret 2009
Pukul 19.00 WIB
Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta

Sebuah momentum pemulihan bagi roh, jiwa & tubuh Anda.

Setiap orang membutuhkan pemulihan!
Perjuangan hidup yang semakin keras bukan tak mungkin membuat kita lelah.
Ini saatnya Anda kembali mendapatkan kekuatan ilahi untuk meraih kemenangan dan membawa perubahan bagi hidup Anda.

Ini semua antara Anda dengan Tuhan!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 23-28 Februari 2009

“Jangan Pernah Menyerah”
Sumber: e-4M abbalove.org

Senin, 23 Februari 2009

BERTEKUN SEPERTI YESUS
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Ibrani 12:1-17

Pertanyaan Perenungan
1.Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 1). Siapakah panutan kita dalam hal bertekun? (ayat 2).2.Apa yang harus kita lakukan untuk tetap bertekun? (ayat 3). Mengapa? (ayat 4-8). 3.Renungkanlah ayat 10-11 dan buat komitmen pribadi untuk melakukannya.

Pengajaran:
Ketekunan adalah menerima tantangan dan penderitaan yang terjadi pada dirinya sebagai kawan sejati untuk menyempurnakan karakter yang ada pada diri pribadinya. Seseorang yang memiliki karakter ketekunan yang kuat akan mampu bertahan dalam setiap goncangan yang terjadi. Masa-masa sulit pasti berlalu, tetapi orang yang tekunlah yang akan bertahan dalam masa kesukaran tersebut. Salah satu pribadi yang melewati masa-masa sukar dan berhasil menang adalah Tuhan Yesus Kristus. Yesus berhasil melewati masa kesukaran dan penderitaan di Taman Getsemani dan keluar sebagai pemenang. Itulah sebabnya kita pun bisa menang terhadap masalah yang ada karena Yesus menjadi contoh nyata bagi kita. Untuk itu, 4M minggu ini menyorot salah satu karakter Yesus yakni Ketekunan.

Penerapan Pribadi:
Apakah saat ini Anda sedang dalam kondisi lemah dan putus asa? Tuliskan komitmen anda setelah anda merenungkan firman Tuhan hari ini.

Selasa, 24 Februari 2009

BAGAIMANAKAH CARANYA BERTEKUN?
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 37:1-40

Pertanyaan Perenungan
1. Bagaimanakah caranya agar kita beroleh kekuatan untuk bertekun? (ayat 3-7). Celah apakah
yang membuat kita seringkali tidak bisa bertekun? (ayat 8-9).
2. Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 23-26). Janji apa yang diberikan pada kita? (ayat 28-29). 3. Renungkanlah ayat 34-40. Catatlah pesan Tuhan yang Anda dapat secara pribadi

Pengajaran:
Ini terjadi di Asia Tenggara pada abad ke-14. Angkatan perang penakluk Asia Maharaja Timurleng (Keturunan Jenghis Khan) telah diusir, dicerai-beraikan oleh musuh yang kuat. Timurleng sendiri terbaring bersembunyi dalam tempat makanan ternak yang ditinggalkan sementara pasukan musuh memeriksa seluruh daerah pedalaman. Sementara ia berbaring disana, putus asa dan sedih, Timurleng memperhatikan seekor semut berusaha membawa sebulir biji jagung selewati tembok tegak lurus. Biji jagung itu lebih besar daripada si semut. Sementara maharaja melihat, enam puluh sembilan kali semut berusaha membawa jagung memanjat tembok. Enam puluh sembilan kali semut terjatuh kembali. Pada upaya ketujuh puluh, semut berhasil mendorong biji jagung melalui puncak tembok. Timurleng melompat berdiri sambil berseru! Dia juga akhirnya akan merebut kemenangan! Dan, ia berhasil menghimpun kembali angkatan perangnya dan memukul mundur musuh.

Bagaimana dengan keadaan Anda? Apakah Anda berhenti berusaha karena mengalami tekanan? Jangan pernah menyerah, teruslah maju terhadap semua rintangan yang sedang anda hadapi, sampai Anda mencapai kemenangan itu.

Penerapan Pribadi
Sudahkah Anda menantikan Tuhan agar beroleh kekuatan dalam bertekun? Tuliskan komitmen Anda hari ini.


Rabu 11/02/09

BERTEKUN DALAM MENANTIKAN TERGENAPINYA JANJI TUHAN
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Ibrani 6:9-20

Pertanyaan Perenungan:
1. Mengapa kita harus tetap bertekun? (ayat 10). Hasil apakah yang didapatkan sebagai imbalan dari ketekunan seseorang? (ayat 11-12).
2. Menurut Anda mengapa Allah harus mengikat diri-Nya dengan sumpah? (ayat 13-18). 3. Apakah dasar pengharapan kita untuk terus bertekun? (ayat 19-20).

Pengajaran
Pada tahun 1998 saya mengalami sebuah masalah yang cukup berat dan membuat beberapa usaha saya menurun sangat drastis karena masalah goncangan ekonomi dalam negeri. Masalah yang datang, bukan membuat saya lemah, sebaliknya membuat saya belajar untuk terus dekat dengan Tuhan dan percaya akan firmanNya. Kemudian Tuhan berbicara kepada saya bahwa tahun 2008 saya akan memiliki beberapa toko. Saat firman itu saya terima, saya mempercayainya dan benar-benar mempraktekkannya. Saya mulai menuliskan janji Tuhan tersebut dan saya percaya telah menerimanya. Tahun berganti, saya tetap bertekun dalam doa dan saya percaya Tuhan pasti menggenapi janji-Nya. Puji Tuhan! Dia Bapa yang sangat luar biasa, janjiNya benar-benar digenapi. Di tahun 2008 saya mulai mengembangkan beberapa toko (Rudy, pengusaha).

Apakah kita akan bertekun untuk menunggu tergenapi rencana Allah? Mari, jadikan renungan 4M hari ini sebagai jawabannya.

Penerapan Pribadi:
Seperti Abraham bertekun, sudahkah Anda menjalani sikap yang demikian? Tuliskanlah langkah-langkah praktis Anda untuk bertekun dalam menantikan janji Tuhan.


Kamis 12/02/09

KETEKUNAN MENGHASILKAN BUAH YANG MATANG YAKNI TAHAN UJI
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Roma 5:1-11

Pertanyaan perenungan:
1.Renungkanlah ayat 1-5. Menurut Anda, mengapa ketekunan ditekankan di sini? 2.Mengapa kita harus bermegah di dalam Allah? (ayat 11). 3.Apa komitmen yang akan Anda lakukan sebagai seorang Kristen yang tekun?

Pengajaran:
Jika kita ingin berjalan-jalan di sekitar pekarangan rumah kita, maka kita tidak akan pernah berharap untuk menghadapi kesukaran besar yang menghadang diri kita. Tetapi, jika kita ingin mendaki gunung yang tinggi seperti pegunungan Everest, maka kita akan mempersiapkan diri kita dengan serius dan baik. Charles Johnson berkata, “Karya-karya besar dicapai bukan dengan kekuatan, melainkan dengan ketabahan. Siapa yang berjalan dengan semangat selama tiga jam sehari, akan berhasil dalam tujuh tahun menaklukan daerah yang sama luasnya dengan keliling bola bumi.” Itulah yang kita sebut ketekunan menghasilkan buah yang matang, yakni tahan uji.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah ketekunan Anda menghasilkan buahnya? Tuliskanlah pencerahan-pencerahan baru yang Anda dapatkan dari Tuhan melalui perenungan firman hari ini.

Jumat 13/02/09

KETEKUNAN MENGHASILKAN KELIMPAHAN KASIH KARUNIA
Bacaan Firman Tuhan hari ini: 2 Korintus 12:1-10

Pertanyaan Perenungan:
1. Bacalah ayat 1-6 untuk mengerti latar belakang kisah Paulus tentang ketekunan. Apakah yang sedang digumulkan oleh Paulus? (ayat 7-8). 2. Apa jawaban Tuhan terhadap pergumulan Paulus? (ayat 9). 3. Apa respon Paulus? (ayat 10).

Pengajaran:
Dalam suatu seminar kekristenan tentang kedewasaan rohani, Les Bowling menceritakan pengalaman dirinya berjalan dalam kasih karunia Tuhan. Ia berkata, “Suatu kali, setelah berkotbah, seorang pendeta mendatangi saya dan berkata: pastor Bowling, saya merasa Tuhan menaruh kata-kata ini ke dalam hati saya untuk disampaikan kepada Anda. Selama ini, Anda berjalan dalam kekuatan, tetapi mulai sekarang Anda akan melayani dalam kelemahan.” Ketika mendengar suara nubuatan seperti itu, Les Bowling langsung menengkingnya dan membiarkan hal itu berlalu. Tetapi, nubuatan tersebut akhirnya tergenapi. Les Bowling melanjutkan ceritanya, “Ketika saya pulang ke rumah, saya membutuhkan anugerah untuk bisa berdoa, membaca Alkitab ataupun bangun dari tidur, namun undangan untuk pelayanan saya semakin banyak. Orang-orang yang mengundang saya mengharapkan hal-hal yang luar biasa, sedangkan saya hanya menangis dan berkata: Tuhan, tolong saya yang sudah menderita seperti ini. Ketika saya berdiri di mimbar, saya hanya berdoa, tidak tahu harus berkotbah tentang apa dan dari mana. Namun, tiba-tiba urapan yang luar biasa turun atas diri saya sehingga orang-orang menangis dijamah Tuhan dengan urapan tersebut, sementara diri saya tetap kering. Setelah beberapa waktu berlalu, saya baru menyadari bahwa diri saya yang di dalam lebih besar berlipat kali ganda dari diri saya yang diluar.

Jika kekeringan rohani ini melanda kita, maka ujilah diri kita di hadapan Tuhan. Apabila tidak ada dosa, maka Tuhan sedang mengajari kita tentang ketergantungan kepada Tuhan melalui ketekunan.” Itulah isi kotbah Les Bowling yang terbaik tentang ketekunan menghasilkan kelimpahan kasih karunia.

Penerapan Bribadi:
Sudahkah Anda menyadari kenyataan tentang mengapa Tuhan membiarkan Anda berada di dalam kelemahan? Tuliskan hal-hal baru yang akan anda lakukan terhadap hidup anda.

Sabtu 14/02/09

ORANG YANG SUKA GELISAH TIDAK MUNGKIN BERTEKUN DALAM TUHAN
Bacaan Firman Tuhan hari ini: 1 Samuel 13:1-22

Pertanyaan Perenungan:
1. Situasi apakah yang dihadapi oleh Saul dan orang-orang Israel? (ayat 5-7). Tindakan apa yang dilakukan oleh Saul? (ayat 8-10).
2. Mengapakah Saul tergesa-gesa? (ayat 11-12).
3. Akibat fatal apa yang terjadi? (ayat 13-14).

Pengajaran:
Kita hidup pada suatu masa dimana semua hal dapat dilakukan dengan serba instan (cepat/langsung jadi). Ada makanan, minuman instan, bahkan banyak orang yang menawarkan cara untuk memperoleh uang dengan cepat. Mereka menjadi gelisah karena ingin cepat kaya, cepat mendapatkan semua keinginan mereka, sehingga segala sesuatu dilakukan dengan tergesa-gesa. Memang kalau kita tergesa-gesa karena takut terlambat naik pesawat adalah hal yang baik, tetapi soal perkara-perkara rohani tidak ada yang instan. Semua harus dilakukan dalam waktu Tuhan. Raja Saul dari Israel adalah contoh terbaik tentang orang yang kehilangan jabatan raja karena tergesa-gesa. Mari, kita belajar dari kehidupan Saul untuk tidak mengulangi hal yang sama.

Penerapan Pribadi:
Apakah saat ini anda sedang gelisah menantikan jawaban Tuhan atas doa Anda? Tuliskan pelajaran-pelajaran baru yang anda dapatkan dari kisah Saul hari ini, refleksikan dalam hidup Anda.


Minggu 15/02/09.

KESABARAN MENGHASILKAN BUAH YANG MANIS
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Yakobus 1:2-8

Pertanyaan Perenungan:
1.Apa nasihat Yakobus terhadap berbagai pencobaan? (ayat 2) Mengapa? (ayat 3)
2.Mengapa kita perlu bertekun? (ayat 4). Apakah yang dibutuhkan untuk bertekun? (ayat 5-6).
Pengajaran:
Ada orang yang menemukan kepompong seekor kupu-kupu. Suatu hari muncul lubang kecil di kepompong itu. Dia duduk dan mengamati kupu-kupu itu berjuang keluar dari kepompong dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu selama beberapa jam. Kemudian kupu-kupu itu berhenti. Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan merasa tidak bisa berjuang lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan kepompong itu. Kupu-kupu itu pun keluar dengan mudahnya., namun tubuhnya gembung dan kecil, sayap-sayapnya mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya dan berharap bahwa sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin akan berkembang. Namun, semuanya tak pernah terjadi. Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang. Orang itu tidak mengerti bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah jalan Tuhan untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu mengalir ke sayap-sayapnya, sehingga dia siap terbang begitu bebas dari kepompong tersebut.
Terkadang perjuangan memang dibutuhkan dalam hidup kita. Jika Tuhan membiarkan kita hidup tanpa hambatan, itu mungkin melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya kita mampu. Kita mungkin tidak pernah dapat terbang. Untuk itulah kita perlu bertekun supaya menghasilkan buah yang manis pada akhirnya.
Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda bertekun saat pencobaan datang dalam hidup Anda? Tuliskanlah komitmen Anda dalam membangun ketekunan dalam diri Anda.

Sunday, February 15, 2009

Kubagi Hidupku denganmu

FOKUS KITA

“Bagi dunia Anda mungkin hanya seseorang, tetapi bagi seseorang Anda mungkin ‘dunia’nya”

Kalimat di atas mungkin saja terdengar berlebihan, tetapi bagi sebagian orang yang ‘sendirian’, tersisihkan dan terlupakan, saat mereka mendapati ada orang (bahkan satu orang saja) yang mau menghampiri mereka dengan kasih, mereka merasa menemukan dunia baru. Bagaimana dengan dunia tempat mereka hidup selama ini? Dunia itu, bagi mereka yang tersisihkan, hanyalah tempat untuk meletakkan tubuh. Dunia itu tidak dapat menjawab kebutuhan jiwa mereka.

Tidak peduli apa latar belakang dan bagaimana kondisi kita sendiri saat itu, saat kita rela sejenak mengesampingkan kebutuhan pribadi kita demi membawa kasih Allah kepada hidup seseorang yang ‘sendirian’, maka sesungguhnya kita sedang membawa dunia baru yang penuh harapan ke dalam hidup mereka. Harapan akan pemulihan, harapan akan kesembuhan, mujijat dan keselamatan.

Beberapa waktu yang lalu, saya dengan tiga orang teman berkesempatan mengunjungi seorang “teman baru”, sebut saja namanya A. Saya belum pernah bertemu dengannya, sehingga tidak punya bayangan seperti apa sosok A. Yang saya tahu hanya namanya.

Petang itu, udara sangat dingin dan hujan mulai turun rintik-rintik. Membayangkan kamar yang hangat, rasanya enggan untuk pergi ke luar rumah. Apalagi tubuh yang letih setelah pulang kerja dan belum lagi ada tugas-tugas kantor yang harus saya selesaikan malam itu juga. Tetapi, karena teman yang akan pergi bersama saya telah berjanji kepada teman baru tersebut akan mengenalkannya kepada saya, maka saya pun pergi. Setelah berjalan di bawah payung kecil menyusuri lorong-lorong gang yang sempit dan becek, akhirnya sampailah kami di rumah A.

Awalnya saya merasa canggung ketika bertemu dengannya. Namun, ekspresi wajahnya ketika menyambut kami membuat saya terkejut. Kedatangan kami seolah-olah sudah sangat lama dinantinya. Dia tersenyum malu-malu dan menyambut senang , “O… ini ya, yang namanya….” Dijabatnya tangan saya dengan bersemangat. Tak berapa lama kemudian, kami terlibat dalam fellowship yang hangat dan seru bersama temannya yang lain, sebut namanya B. Awalnya kami berencana berkunjung hanya 1 jam saja, tetapi ternyata molor hingga 2.5 jam. Sepanjang fellowship tersebut saya terus memperhatikan teman baru tersebut sambil terus berdoa kepada Tuhan bagaimana supaya saya bisa menjadi saluran berkat buat mereka.

Tuhan memberi saya ide untuk mengangkat topik pembicaraan tentang isu yang menarik di kalangan anak muda, yaitu hubungan pria dan wanita (baca: percintaan). Ternyata benar, A sedang mengalami masalah dalam hal tersebut. Akhirnya, saya membagikan kesaksian serta nilai-nilai kebenaran praktis dalam kemasan bahasa yang sederhana untuk menjawab kebutuhannya.

Beberapa hari kemudian, ketika komsel kami berfellowship bersama, kami mengundang teman baru kami tersebut. Sepanjang fellowship, saya berusaha memperhatikannya dan menindaklanjuti masalahnya. Mempergunakan waktu yang terbatas, saya berusaha kembali membagikan kebenaran praktis dari Firman Tuhan untuk mengalirkan pemulihan kepadanya. Dia akhirnya membuka diri tentang masalahnya lebih dalam. Hatinya yang tertolak dan terluka. Saya melayaninya untuk konseling dan mengajak dia untuk bangkit dari masalahnya.

Sebenarnya apa yang kami lakukan hanya sederhana sehingga saya terkejut ketika mendengar pengakuan teman kami.

“Sepulang dari fellowship aku masih kumpul-kumpul dengan A, B & C. A bilang kalau dia senang sekali bisa berbicara denganmu. Padahal dia tidak kenal dan belum pernah bertemu sama sekali. Nggak tahu kenapa, ketika dia bertemu kamu, rasanya sudah seperti kenal lama. Dia juga nggak tahu kenapa tiba-tiba dia ingin bercerita semuanya (hidupnya) dengan….” Teman kami ini yang adalah teman dekatnya meneguhkan, “Benar loh, dia itu orangnya sangat tertutup. Aku ini teman dekatnya, tapi dia tidak pernah bisa terbuka tentang hidupnya padaku atau yang lainnya. Semua masalahnya baru diceritakan kepada kamu loh. Teman-temannya yang lain juga senang dan menantikan kita mengunjungi mereka lagi. Karena mereka semua ingin curhat. Si C juga ingin bertemu dan menceritakan hidupnya pada kita. B bilang, ‘Nggak tahu kenapa, tapi teman-temanmu (kami) itu beda dengan teman-teman kita. Cara mereka bergaul, kata-kata dan nasehatnya benar-benar beda dari teman kita kebanyakan.’”

Ketika beberapa hari kemudian saya pribadi berkesempatan berbicara dengan si A, saya bersaksi tentang Tuhan Yesus. Puji Tuhan, nilai-nilai kebenaran yang pernah kami bagikan sebelumnya dia ingat dan praktekkan. Sekarang dia telah selangkah lebih maju untuk menang atas masalahnya.

Ketika saya merenungkan dampak dari kunjungan sederhana kepada teman-teman baru ini, Tuhan mengingatkan kalimat pendek yang saya tulis di awal tadi. Kita tidak akan pernah tahu, sampai kita mau melangkah menghampiri mereka dan menjangkau mereka dari kegelapan. Ada banyak orang di sekitar kita yang berbungkus kepandaian, ketegaran, senyum palsu, pakaian bagus dan dandanan yang meyakinkan, tetapi hidupnya kosong. Dunia tempat mereka tinggal dan orang-orang yang terdekat sekalipun tidak dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan mereka. Ironis sekali membayangkan tinggal di dunia yang tidak dapat memberikan jawaban bagi kehausan jiwa. Mereka menantikan datangnya orang yang mau diajak berbagi hidup.
Kita, murid-murid Yesus, memiliki kehidupan kekal di dalam diri kita. Dunia Kerajaan Allah yang memberikan harapan baru bagi jiwa kita. Sebuah langkah sederhana dapat kita lakukan untuk membawa dunia baru yang penuh harapan bagi hidup mereka. Sadarkah kita, bahwa kedatangan anak-anak Tuhan (kita) sangat mereka nanti-nantikan? Hanya satu langkah sederhana saja, tunggu apa lagi?(l@)

Jika Engkau…

INSPIRATIONAL STORY

Jika engkau tidak pernah merasakan sakit, bagaimana engkau tahu bahwa Aku adalah Penyembuhmu?
Jika engkau tidak pernah berdoa, bagaimana engkau tahu bahwa Aku adalah Penjawab Doamu?
Jika engkau tidak pernah mengalami pencobaan, bagaimana engkau tahu bahwa dirimu mampu mengatasi pencobaan?
Jika engkau tidak pernah mengalami kesedihan, bagaimana engkau tahu bahwa Aku adalah Penghiburmu?
Jika engkau tidak pernah melakukan kesalahan, bagaimana engkau tahu bahwa Aku adalah Pemberi Ampun?
Jika engkau tahu segala hal, bagaimana engkau bahwa Aku sanggup menjawab semua pertanyaanmu?
Jika engkau tidak pernah berada dalam kesulitan, bagaimana engkau tahu bahwa Aku sanggup menyelamatkanmu?
Jika engkau tidak pernah mengalami kehancuran, bagaimana engkau tahu bahwa Aku sanggup membuatmu utuh?
Jika engkau tidak pernah memiliki masalah, bagaimana engkau tahu bahwa Aku sanggup menyelesaikan masalahmu?
Jika engkau tidak pernah mengalami penderitaan, bagaimana engkau tahu
Jika engkau tidak pernah “melalui api”, bagaimana engkau bisa menjadi murni?
Jika Aku memberikan “segalanya” untukmu, bagaimana engkau akan menghargai itu semua?

Jika Aku tidak pernah menegurmu, bagaimana engkau tahu bahwa Aku mencintaimu?
Jika engkau memiliki semua kekuatan dan kuasa, bagaimana engkau akan belajar bergantung kepadaKu?
Jika hidupmu sempurna, lalu untuk apa engkau membutuhkanKu?

Diterjemahkan dari: “If You” (net)

Quatro Quando (A Love Story…)

SEPUTAR KITA

Empat orang sahabat bernama Ando, Bendi, Cupi, serta Dono menghabiskan satu malam di Sebuah Café bernama Quando. Mereka bernostalgia mengenang perjalanan cinta yang telah dilalui sepanjang empat tahun terakhir. Ada yang sukses mencapai jenjang pernikahan. Ada yang putus di tahun kedua. Ada yang terus ‘mengalir’ tanpa tujuan. Ada pula yang memutuskan untuk mengakhiri dengan berteman saja.

Begitulah ringkasan singkat tentang Quatro Quando, sebuah drama komedi romantis persembahan dari tim kreatif Youth untuk merayakan Hari Kasih Sayang ini. Drama yang dipentaskan pada Minggu, 15 Februari 2009 ini mengangkat kisah-kisah cinta yang dialami keempat tokoh sentralnya. Dikisahkan perjalanan keempat orang sahabat ini mengalami banyak perubahan semenjak mereka terlibat dalam urusan cinta. Nilai-nilai, keputusan dan impian menjadi beberapa aspek penting dalam kisah cinta mereka.

Tuhan selalu menyediakan yang terbaik, lewat cara yang spesial. Begitu mungkin pesan utama dari kisah ini. Saat kita taat dengan nilai-nilai yang ada dalam FirmanNya, Tuhan tidak pernah berhutang, termasuk dalam persoalan cinta kita. Hari-hari ini mungkin kisah cinta kita tidak seindah kisah cinta Si A. Proses kisah cinta kita tidak semulus Si B. Bahkan mungkin semua terasa mencapai titik sad ending, tidak ada harapan lagi. Namun sekali lagi, saat kita setia melakukan kebenaranNya, akan ada sebuah special ending melebih Si A, B, atau C. Nantikanlah akhir kisah cinta yang memang spesial dirancang untuk Anda!(vln)

Hujan… Banjir…, POP? Luar Biasa!

KEGERAKAN KITA

Hati saya semakin dipenuhi belas kasih Yesus untuk jiwa-jiwa yang terhilang, apalagi setelah mendengar firman yang disampaikan oleh Penatua bahwa kita harus melakukan Pelayanan Orang Percaya (POP). Pada hari Sabtu, 2 minggu yang lalu, saya diajak oleh seorang jemaat untuk POP adik temannya. Waktu saya menjemput teman yang mengajak, terjadi miskomunikasi. Saya jemput ke rumahnya, tapi ternyata dia ada di rumah orangtuanya. Lalu saya jemput dia di rumah orang tuanya. Sesampainya di depan rumah orang yang akan kami layani POP, orang tuanya laki-laki langsung keluar menyambut kami & membiarkan kami tetap di luar pagar. Dia berbohong dengan mengatakan bahwa anaknya pergi luar kota (padahal anaknya ada di rumah). Saat kami ingin menemui istrinya, ternyata juga ditolak, sehingga kita tidak bisa menginjili mereka.

Kegagalan hari Sabtu tidak membuat saya menyerah. Minggu malamnya ketika hujan deras, kembali saya pergi bersama suami, Bp. Supri dan Ibu Sri untuk mendoakan orang yang sedang mengalami depresi berat. Kami berdoa sampai dia tenang. Waktu pulang hujan belum juga reda. Hari Senin saya dan Ibu Sri mem-follow up kembali orang itu di rumah saudaranya. Ketika hampir sampai rumah saudaranya, ternyata dia tidak mau didoakan di sana. Saya menawari untuk mendoakannya di rumah saya dan dia setuju. Lalu saya pun pulang. Saat itu hujan turun deras sekali. Begitu masuk di pintu pagar rumah saya ditelepon kalau dia tidak mau didoakan di rumah saya, tetapi minta dirumahnya sendiri. Saya pun kembali ke rumahnya, sekalipun sepanjang jalan hujan deras dan banjir sampai selutut. Saya tidak mau menyerah. Saya mau menolong dia bebas dari kuasa gelap. Akhirnya di rumahnya kami melayani dia sampai tenang kembali. Hari Selasa kami mengkonseling dia lebih lanjut dan kami doakan. Saya bersyukur hari Minggu lalu dia sudah hadir beribadah ke gereja.

Hari Senin minggu berikutnya saya juga diajak oleh seorang jemaat Youth untuk menginjili tetangganya yang sedang mengalami persoalan berat. Kami berdua bersaksi tentang Yesus kepadanya. Dia meresponi dengan baik. Sekalipun belum mau menerima Yesus, tetapi orang tersebut mau kami didoakan.

Melakukan POP memang penuh dengan liku-liku & tantangan. Tetapi ketika melihat orang lain dipulihkan, ada sukacita luar biasa yang mengalir di dalam hati, menghapuskan semua kelelahan kita. (Ruth/PA Keluarga)

INFO KITA - 15 Feb

Persembahan 8 Februari 2009

Perpuluhan : Rp. 14.420.200
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 18.181.100
Diakonia : Rp. 816.000Misi : Rp. 5.044.000
Investasi Healing Center : Rp. 85.000
Untuk Rumah Kehidupan: Rp. 200.000


Ibadah Raya Digabung!

Sehubungan denganadanya Champion Gathering SPK Pemenang, maka Ibadah raya Keluarga & Youth pada tanggal 22 Februari 2009 DIGABUNG pada pukul 08.00 WIB.

Sedangkan Ibadah Raya Teen tetap dilaksanakan seperti biasa, pukul 17.00 WIB


Pelayanan Penjara

Mari libatkan diri Anda untuk melayani & membagikan kasih Allah kepada para napi yang ada di Rutan Medaeng pada hari Kamis, 19 Februari 2009.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 17.30 WIB.


Briefing Pembina Champion Gathering
SPK Pemenang

Seluruh pengajar, Pembina & PeMuJi untuk Champion Gathering WAJIB hadir pada briefing & doa bersama yang akan diselenggarakan pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Februari 2009
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja


Realisasi Janji Iman Misi (JIM)

Bapak/Ibu/Sdr./i yang terkasih,
Bagi Anda yang telah berkomitmen untuk memberikan JIM periode 2008-2009 dimohon untuk segera melengkapi realisasinya tepat waktu, karena pembaharuan JIM periode berikutnya akan segera dimulai.

Terima kasih!


Bless Meulaboh!
-a Mission Trip to Aceh-
6-12 Maret 2009

Bersama:
Dept. Misi GBI Kristus Pencipta

Biaya : Rp. 1.500.000,-

Pendaftaran silakan menghubungi:
Ibu Priscilla (Family) atau Sdri. Lia (Youth) di 031-3823490 pada jam kerja sekretariat gereja

Syarat Peserta:
Telah menyelesaikan Kelas SPK Pemenang & SPK Pengabdi
Rekomendasi PKS / PA
Mengikuti seluruh pertemuan pembekalan & doa bersama yang akan diadakan.
Tempat terbatas untuk 3 orang pendaftar yang memenuhi syarat.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 16-22 Februari 2009

Bahan diambil & diedit dari: Manna Surgawi

Senin, 16 Februari 2009
Iman Berwujud Ketaatan
Firman hari ini : Ibrani 11:6-9; Yakobus 1:25

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Nuh lakukan dengan imannya? (ayat 7)
2. Apa wujud nyata dari iman Abraham? (ayat 8)

Pengajaran:
Memang tidak mudah menghubungkan antara ketaatan dengan iman, sebab pada umumnya manusia cenderung menghubungkan ketaatan dengan ketundukan orang yang mempunyai posisi lebih rendah. Penulis kitab Ibrani menjelaskan hubungan iman dan ketaatan dengan mengambil contoh dua pahlawan iman, Nuh dan Abraham. Dikatakan, ”Karena iman, maka Nuh – dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya;..... Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.” (Ibrani 11:7-8).

Nuh dan Abraham mewujudkan iman mereka kepada Tuhan dengan taat melakukan perintahNya, walaupun perintah Tuhan terasa aneh bagi mereka. Ketaatan adalah salah satu wujud nyata dari iman. Ketika kita mengaku beriman kepada Tuhan Yesus, kita memasuki ”area” ketaatan untuk mulai menjalankan perintah-perintahNya. Jika kita menemukan perintah Tuhan yang sulit dipahami, itu tidak berarti kita dibebaskan dari perintah itu. Janganlah kita menjadi orang yang nampaknya beriman, namun sebenarnya miskin dalam ketaatan. Jadilah orang yang beriman dan sekaligus orang yang taat karena ketaatan adalah wujud dari iman yang tak terlihat itu.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda sudah hidup dalam ketaatan yang total kepada Firman Tuhan?
2. Dalam area apa Anda sulit untuk taat kepada Tuhan? Mari bertobat sungguh-sungguh.


SELASA, 17 FEBUARI 2009
Iman Mempersembahkan yang Terbaik
Firman Hari Ini : Ibrani 11:1-4, 17-19.

Pertanyaan Perenungan:

1. Mengapa Habel memberi persembahan yang terbaik? (ayat 4)
2. Mengapa Abraham mau taat untuk mempersembahkan Ishak? (ayat 17 & 19)

Pengajaran:
Memang tidak mudah merelakan harta milik yang biasanya dinikmati sendiri atau bersama keluarga untuk diserahkan sebagai persembahan terbaik bagi Tuhan, apalagi jika itu harta milik yang dikasihi. Tetapi sebenarnya, memberikan persembahan terbaik adalah wujud nyata dari iman yang benar. Persembahan terbaik adalah persembahan yang sesuai dengan kehendak Tuhan. Habel menjadi contoh dalam memberikan persembahan terbaik. Persembahan Habel yang berupa korban anak sulung kambing dombanya sesuai dengan kehendak Tuhan karena hal itu menggambarkan sebuah pengorbanan yang di kemudian hari hal ini digenapi oleh Tuhan Yesus. Persembahan terbaik berarti juga kerelaan memberikan dari apa yang dikasihi. Abraham menjadi teladan dalam hal memberikan yang terbaik ketika ia harus mempersembahkan Ishak. Ishak adalah anak yang sangat dikasihinya, karena merupakan anak yang dijanjikan Tuhan dan dinanti bertahun-tahun lamanya. Tetapi, ketika Tuhan ”meminta” Ishak untuk dipersembahkan, ia tidak segan-segan memberikannya. Kitab Ibrani jelas mencatat mereka sebagai pahlawan-pahlawan iman dalam kaitan dengan persembahan mereka. Itulah sebabnya persembahan terbaik adalah wujud nyata iman yang benar.

Apakah Anda sebagai anak Tuhan beriman di kemudian hari akan menuai jiwa-jiwa bagi kerajaanNya? Mulailah saat ini dengan mempersembahkan kaki Anda untuk berkeliling menemui orang-orang, mulailah dengan mempersembahkan mulut Anda untuk menyampaikan kabar baik. Apakah Anda sebagai jemaat beriman bahwa gereja Anda nantinya akan menjadi gereja yang berkembang pesat dan memberkati banyak orang? Persembahkanlah pikiran Anda untuk turut memikirkannya, persembahkanlah tenaga dan waktu Anda untuk turut membangunnya, dan persembahkanlah harta Anda untuk menopangnya. Apakah Anda beriman bahwa Tuhan akan memberkati Anda secara berlimpah? Mulailah dengan melakukan segala sesuatu yang dipercayakan kepada Anda dengan penuh tanggung jawab. Sediakan juga waktu dan hati Anda untuk membaca firmanNya.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda sudah memberikan yang terbaik kepada Tuhan?
2. Hal-hal apa yang masih Anda ingin pertahankan? Mari serahkan kepada Tuhan Yesus!


Rabu, 18 Februari 2009
Iman Berbuahkan Perbuatan Baik
Firman Hari Ini : Yakobus 2:14-26

Pertanyaan Perenungan:
1. Apakah yang harus menyertai iman kita? (ayat 17 & 26)
2. Apakah yang seharusnya kita lakukan terhadap saudara-saudara kita yang miskin? (ayat 15-16)
3. Renungkan Matius 5:16. Tulislah pesan Tuhan yang Anda dapatkan secara pribadi.

Pengajaran:
Bunda Teresa adalah seorang wanita yang telah mengabdikan hidupnya untuk masalah kemanusiaan di Kalkuta, India. Meski lahir di dalam lingkungan keluarga berada, namun hatinya tertuju kepada orang-orang miskin. Dia bukan pemimpin, tetapi banyak orang mengikutinya. Dia bukan tokoh serba bisa, tetapi kehidupannya merupakan karya besar di dalam sejarah panjang kemanusiaan. Tangan yang ”ringan” untuk mengangkat mereka yang terjatuh, usapan tangan yang penuh kasih untuk mengusap air mata kesedihan, pelukan yang hangat untuk mendekap mereka yang kesepian, tatapan mata yang lembut untuk menyemangati mereka yang lemah, perkataan yang ramah untuk menghibur mereka yang berduka adalah bagian dari pelayanan kemanusiaannya. Apa yang dilakukan Bunda Teresa ini sungguh-sungguh menunjukkan bahwa dia orang beriman.

Perbuatan baik memang bukan syarat untuk memperoleh keselamatan, tetapi merupakan bukti nyata dari orang beriman yang telah menerima janji keselamatan. Perbuatan baik akan menjadi kesaksian bagi orang lain yang belum percaya dan menjadi sarana bagi mereka untuk mengenal Tuhan Yesus. Seseorang pernah bersaksi setelah melihat Bunda Teresa membasuh luka seorang penderita kusta, ”Bertahun-tahun lamanya aku percaya bahwa Isa adalah seorang nabi. Tetapi, sekarang aku percaya bahwa Dia itu adalah Tuhan, karena Dia dapat memberikan sukacita yang begitu besar kepada suster ini untuk melakukan pekerjaan yang tidak mudah dengan penuh kasih.” ” Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.” (Yakobus 2:17) Banyak cara bagi kita untuk berbuat baik, bisa dengan harta maupun jasa. Biarlah orang lain berkata,”Sekarang aku tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat,” ketika mereka melihat iman kita melalui perbuatan baik yang kita lakukan.

Penerapan Pribadi:
Sudahkah Anda menabur kebaikan kepada sesama?
Siapakah sesama di sekeliling Anda yang akan percaya dan mengikut Yesus apabila Anda selalu berbuat baik kepadanya?


Kamis, 19 Februari 2009
Mewujudkan Kata-kata Iman
Firman hari ini : Bilangan 13:27-30; Ibrani 11:22

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Yusuf katakan dengan imannya? (Ibr.11:22)
2. Bagaimana respon perkataan orang yang beriman? (Bil. 13:30)

Pengajaran:
Penyerangan belum juga dimulai, masih dalam tahap penjajakan, tetapi pernyataan bernada pesimis sudah terdengar oleh banyak orang. Bilangan 13:27-29 mencatat pernyataan pesimis 10 pengintai yang diutus Musa untuk melihat Tanah Kanaan. Berbeda dengan mereka, Kaleb yang pergi bersama kesepuluh orang itu justru memberikan pernyataan yang positif dan membangkitkan pengharapan besar akan kemenangan, ”Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” Pernyataan Kaleb jelas menunjukkan bahwa ia beriman kepada Tuhan dan pertolonganNya.

Bukankah kita sebagai orang percaya sudah membaca dan mendengar tentang janji Tuhan, baik yang berhubungan dengan hidup kekal, kelepasan dari kesesakan yang kita rasakan, perlindungan dari bahaya, maupun janji-janji yang berupa berkat jasmani? Pertanyaannya, sudahkah mulut kita menyatakan secara positif iman yang kita percayai dan memberitakan pengharapan tersebut kepada orang lain dan bukannya pernyataan pesimis? Ingat, pernyataan pesimis berpengaruh negatif terhadap orang lain lebih cepat, terutama kepada keluarga kita, seperti pengalaman bangsa Israel ketika mendengar berita pesimis dari 10 pengintai itu! Oleh sebab itu, mari nyatakan iman percaya kita secara positif kepada keluarga kita dan orang lain bahwa segala janji Tuhan adalah pasti, baik janji yang menyangkut kehidupan kekal maupun kehidupan kita di dunia. Berita yang membangun keluar dari iman yang besar, berita yang pesimis adalah hasil iman yang goyah.

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda menjaga perkataan?
2. Mari hafalkan 1 Petrus 3:10.


Jumat, 20 Februari 2009
Rela Meninggalkan Kemewahan Dunia
Firman Hari Ini : Ibrani 11:24-26

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Musa lakukan karena imannya kepada Tuhan? (ayat 24-25)
2. Apa yang ada di dalam pikiran Musa saat itu? (ayat 26)

Pengajaran:
Ari Wibowo adalah seorang artis terkenal yang mengawali karirnya pada tahun 1986. Sejak tahun itu namanya terus meroket di dunia hiburan dan banyak mendapat penghargaan. Dalam waktu singkat, kehidupan glamour dan kelimpahan materi diraihnya. Dia mengaku bahwa semua keinginannya sebelum menjadi selebriti kini sudah tercapai. Tetapi, perkataannya setelah sungguh-sungguh mengenal Tuhan Yesus secara pribadi, sangat menarik untuk disimak, ”Setelah semua keinginan tercapai, saya baru sadar bahwa manusia seringkali mengejar hal yang salah. Karena saya pernah ada di zona seperti itu, saya ingin menyadarkan orang lain termasuk teman-teman saya agar jangan mengejar materi.” Soal kemungkinan turunnya pamor karena imannya kepada Tuhan, ia berkata, ”Kalau memang sudah selesai, saya sudah siap dan itu bukan masalah besar.” Pengenalannya akan Tuhan membuat fokus kehidupannya tidak lagi kepada gemerlapnya dunia, tetapi kepada Tuhan, sekalipun dia masih bisa menekuni pekerjaannya.

Hal yang sama pernah terjadi kepada Musa. Menjadi anak Putri Firaun adalah status yang luar biasa tingginya. Segala kemewahan dan popularitas ada dalam genggamannya. Sekalipun kemungkinan besar Musa tidak bisa mewarisi tahta kerajaan Mesir (ia anak angkat Putri Firaun, dan tahta tidak biasa diwariskan lewat jalur perempuan), tetapi posisi itu jelas memberikan kesempatan kepada Musa untuk menunjukkan kuasa, baik dalam perkataan maupun perbuatan. Tetapi, ia memilih meninggalkan gemerlapnya dunia dan rela hidup bersama umat Tuhan sekalipun di dalam penderitaan. Musa beriman kepada Tuhan yang akan memberikan ”upah” kepadanya ketika ia tertantang untuk meninggalkan kemewahan dunia bagi kepentingan umatNya.

Hari-hari ini banyak orang yang dulu begitu mudah memperkenalkan diri sebagai orang yang beriman, sekarang terang-terangan meninggalkan imannya hanya untuk menikmati kekayaan, kekuasaan dan keinginan duniawi. Waspadalah, sebab hal itu bisa terjadi pada diri kita sendiri. Sebagai orang beriman, mari siapkan diri kita untuk rela meninggalkan gemerlapnya dunia dan memilih untuk tetap beriman kepada Tuhan.

Penerapan Pribadi:
1. Renungkan tipu daya kemewahan yang seringkali ada dalam kehidupan Anda.
2. Mari hafalkan 1 Timotius 6:10.


Sabtu, 21 Februari 2009
Tidak Takut
Firman Hari Ini : Daniel 3:13-18; Mazmur 23

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana respon Sadrakh,Mesakh dan Abednego ketika menghadapi tekanan Raja Nebukadnezar? (Daniel 3:13-18)
2. Bagaimana respon Daud ketika dalam bahaya? (Mazmur 23:4)

Pengajaran:
Ketika musim dingin sudah berlalu, gembala dan domba-dombanya meninggalkan kandang, tempat berteduh yang hangat dan aman. Gembala berjalan di depan, domba-domba mengikutinya di belakang. Mereka menyusuri bukit-bukit yang terkadang sulit dan terjal, melalui lembah-lembah yang dingin dan gelap, juga melewati tebing-tebing yang dalam dan berbahaya. Mereka juga bermalam di tempat di mana ada banyak binatang buas berkeliaran. Domba-domba menjadi sangat letih dan tidak aman. Itulah situasi yang digambarkan Daud dalam Mazmur 23:4a). Yang jelas bahaya maut, kecelakaan, keletihan bahkan kelaparan siap menghadang Daud. Tetapi kemudian Daud berkata, ”Aku tidak takut bahaya.” Mengapa? ”Sebab Engkau besertaku; gadaMu dan tongkatMu, itulah yang menghibur aku.” (Mazmur 23:4b). Daud beriman bahwa Tuhan, sang Gembala Agung, akan memimpin, mengawasi, melindungi dan memeliharanya.

Demikian juga halnya dengan Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Mereka berada dalam tekanan dan ancaman yang hebat dari Raja Nebukadnezar. Secara logika manusia tidak mungkin mereka dapat terlepas dari hukuman itu. Tetapi, mereka tidak takut, sebab dengan iman mereka sanggup melihat yang tidak kelihatan, yaitu bahwa Tuhan ada bersama-sama mereka. Iman yang benar mendatangkan keberanian untuk menghadapi setiap masalah dan rintangan yang menghadang di depan!

Marilah tetap beriman bahwa Tuhan akan memelihara hidup kita. Jauhkan segala jenis ketakutan. Ketika iman menguasai hidupmu, maka keberanian akan timbul dan ketakutan akan menyingkir dari padamu.

Penerapan Pribadi:
1. Adakah ketakutan yang menyerang pikiran Anda? Serahkan segala ketakutan dan kekuatiran kepada Yesus dan perkatakanlah firman Tuhan berulang-ulang.
2. Kuatkan dan doakan sesama Anda yang sedang dalam ketakutan juga.


Minggu, 22 Februari 2009
Kemenangan Orang Beriman
Firman Hari Ini : 2 Korintus 4:16-18

Pertanyaan Perenungan:
Apakah yang seharusnya kita perhatikan? (2 Korintus 4:18)
Menurut Anda, apa maksudnya ’yang tak kelihatan’ itu?
Apa yang terjadi saat bangsa Israel beriman kepada Tuhan? (Ibrani 11:30)

Pengajaran:
Kemenangan adalah hal yang sedap didengar, manis kalau bisa dicicipi, atau terlihat indah jika bisa dilihat. Betapa tidak, banjir bonus mengiringi kemenangan seorang atlet, puja dan sanjung menyambut kemenangan para prajurit perang, dan kenaikan jabatan diterima seseorang yang memenangkan perjuangan di dunia perdagangan atau politik. Semua orang merindukan kemenangan. Bagi orang percaya, kemenangan tidak hanya berkaitan dengan masalah jasmani dan materi, tetapi juga kemenangan dalam masalah rohani. Runtuhnya tembok Yerikho yang merupakan wujud nyata iman Yosua dan pasukannya kepada Tuhan, merupakan contoh kemenangan yang berkaitan dengan masalah jasmani. Sedangkan perkataan Paulus dalam 2 Korintus 4:16 merupakan contoh kemenangan yang berkaitan dengan masalah rohani. Pada umumnya orang akan tawar hati ketika mengalami penderitaan yang berat, tetapi tidak demikian dengan Paulus. Ketika dia berkata, ”Meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari,” dia sedang menunjukkan suatu kemenangan.

Orang Kristen yang sudah sukses dan kaya tetap dituntut untuk juga menang secara rohani, dengan suka memberi, tetap setia kepada Tuhan dan tidak sombong. Contoh kemenangan rohani lainnya adalah berhasil mengalahkan dukacita yang berlebihan saat orang yang kita kasihi meninggal dunia; tetap bersukacita saat mengalami kekurangan dan berbagai tekanan; tetap tegar dan bersandar kepada Tuhan meskipun hidup dalam penderitaan dan kekurangan secara materi. Marilah kita mewujudkan kemenangan iman secara jasmani, materi maupun rohani, karena hal itu akan menjadi kesaksian yang kuat dan menarik bagi orang yang belum percaya kepada Yesus.

Penerapan Pribadi:
1. Kemenangan iman manakah yang belum Anda raih?
2. Bagaimana caranya agar Anda bisa meraih kemenangan-kemenangan tsb?
3. Ingatlah bahwa Roh Kudus selalu menyertai Anda dalam meraih kemenangan itu.

Sunday, February 8, 2009

Mengapa Harus Ada Kasih?

FOKUS KITA

Kasih adalah dasar dan sekaligus hal yang utama dalam kekristenan. Paulus dalam 1 Korintus 13 menjelaskan bahwa kasih itu sifatnya kekal daripada segala sesuatu seperti nubuatan, bahasa roh, dll. Kemampuan apa pun yang kita miliki jika tidak ada kasih di dalamnya, maka semuanya menjadi sia-sia.

Korintus adalah jemaat yang telah dirintis oleh Paulus sendiri. Jemaat Korintus memiliki karunia-karunia rohani yang luar biasa, namun mereka ditegur oleh Paulus karena menyalahgunakan karunia itu. Motivasi mereka salah, mereka menjadi sombong rohani, jemaat tidak saling membangun, bahkan ada yang berusaha memecah belah kesatuan jemaat.

Jemaat Korintus juga tidak menjadi teladan yang baik dalam karakter bagi kota mereka sendiri. Kota Korintus sangat terkenal dengan penyembahan berhala dan dosa perzinahan. Mereka dengan seenaknya melakukan kawin-cerai, bahkan memberikan toleransi terhadap perilaku percabulan. Dengan demikian kasih yang sejati hampir tidak ada lagi dalam diri mereka.

Hal yang dapat kita pelajari dari jemaat Korintus adalah kasih seharusnya membangun. Sudah berapa lama kita hidup dalam kekristenan dan berapa banyak karunia yang kita miliki? Masih adakah kasih di dalamnya? Mengapa harus ada kasih?

1. Kasih itu membangun diri sendiri
Sudah seharusnya kita menjaga hidup dan mengerjakan keselamatan yang telah Tuhan berikan bagi kita. Kasih membangun diri sendiri maksudnya adalah kehidupan jasmani dan rohani kita hendaknya semakin memuliakan Allah dan bukannya diri sendiri. Jika kita mempraktekkan kasih yang dijabarkan dalam 1 Korintus 13:4-7, maka akan ada kebangunan rohani dalam diri kita, dan ini artinya kita membangun diri sendiri.

Kita harus menjauhkan diri dari penyembahan berhala (segala sesuatu yang menggeser kedudukan Allah dalam hidup kita) dan motivasi-motivasi yang salah dalam mempraktekkan karunia rohani. Biasanya jika seseorang sudah memiliki karunia-karunia rohani bisa menjadi sombong dan bahkan tidak ada kasih di dalam dirinya. 1 Korintus 13:4 mengatakan: “Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.” Inilah kasih, yaitu tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Allah tidak memandang karunia apa yang kita miliki, tetapi Ia lebih berkonsentrasi pada apa yang kita lakukan dengan karunia yang kita miliki dan masih adakah kasih di dalamnya.

2. Kasih membangun orang-orang di lingkungan kita.
Jemaat Korintus gagal menjadi berkat untuk orang-orang di sekitarnya. Paulus mengharapkan mereka bisa menjadi berkat dan memenangkan kota Korintus bagi Tuhan. Tetapi, yang terjadi malah sebaliknya, jemaat Krorintus dimenangkan oleh orang-orang Korintus yang belum mengenal Tuhan. Puji Tuhan, Paulus tahu masalah yang sedang dihadapi dan ia langsung menuliskan surat 1&2 Korintus kepada jemaat di Korintus.

Kasih Allah yang kita miliki harus membangun orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita menjadi batu sandungan bagi yang lain, apalagi kepada mereka yang belum mengenal Tuhan. Karunia-karunia yang kita miliki boleh kita pakai dalam ibadah, bahkan sudah seharusnya. Tetapi jika karunia itu dipraktekkan dalam jemaat, maka semua yang kita lakukan dalam ibadah harus membangun jemaat dan bukan saja untuk kepentingan pribadi. Kasih tidak mencari keuntungan diri sendiri (1 Korintus 13:5).

Milikilah kasih! Jika kasih Allah ada dalam diri kita, maka kita pasti memuliakan Allah melalui membangun diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita. Apakah kasih itu? 1 Korintus 13:4-7 menyebutkan dengan jelas dan semua itu harus kita praktekkan dalam hidup sehari-hari.(you)

5 Bahasa Kasih

DARI KITA UNTUK KITA

Menjelang Valentine Day alias hari kasih sayang, biasanya kita akan banyak menjumpai simbol hati, warna pink, serta atribut bunga dan coklat di tempat-tempat umum. Bagi sebagian orang, Valentine Day memang momen yang tepat untuk mengekspresikan kasih sayang. Apa saja sih sebenarnya bentuk pengungkapan kasih sayang itu?

Gary Chapman menjabarkan dalam bukunya, bahwa ada 5 jenis bahasa kasih, yaitu:

1. Words of Affirmation (Perkataan Membangun)
Ada beberapa orang yang merasa disayang lewat perkataan. Kata-kata positif,dorongan semangat, dan pujian membuat mereka merasa dicintai. Lidah kitamempunyai kuasa untuk membangkitkan atau menjatuhkan seseorang. Kata-kata yang membangun bukan hanya digunakan saat seseorang sedang "down", tetapi juga bisa berupa pujian ketika seseorang melakukan hal yang baik.

2. Gifts (Pemberian Hadiah)
Dari dulu, gift atau kado selalu diberikan sebagai tanda sayang. Tetapi, adaorang-orang tertentu yang sangat senang dan merasa dicintai jika mereka menerima pemberian atau kado dari orang yang spesial dalam hidup mereka. Kado yang diberikan bukan untuk menutupi atau menghilangkan kesalahan Anda, tetapi harus tulus sebagai tanda kasih dan menunjukkan kalau Anda ingat akan mereka dan ingin mereka memiliki kado tersebut karena Anda mengasihi mereka.

3. Acts of Service (Tindakan Kasih)

Jika pasangan atau beberapa orang dalam keluarga Anda merasa dikasihi karenaAnda melayani mereka dengan misalnya membuatkan mereka minuman kesukaan mereka, mengambilkan piring dan peralatan makan saat mereka mau makan, dan lain-lain, itu menandakan bahwa inilah bahasa kasih mereka.

4. Quality Time (Waktu Berkualitas)

Makna dari "quality time" adalah kebersamaan atau togetherness. Di sini, Andadiminta untuk memusatkan perhatian. Jika Anda sedang berjalan berdua denganpasangan Anda, tetapi Anda malah sibuk berbicara dengan orang lain di telepon atau ber-sms-an ria, tidak heran jika pasangan Anda marah. Fokuskan waktu danperhatian Anda hanya untuknya. Orang-orang yang mempunyai bahasa kasih berupa quality time biasanya lebih mementingkan waktu kebersamaan yang tidak terbagi dibanding bahasa kasih yang lainnya untuk merasa dicintai.

5. Physical Touch (Sentuhan)
Sentuhan fisik bisa berupa pelukan, pegangan tangan, belaian/tepukan di punggung, dan masih banyak lagi. Pelukan bisa membuat orang merasa disayang. Tetapi hati-hati, karena sentuhan fisik dapat menciptakan atau menghancurkan suatu hubungan. Kita juga harus tahu situasi dan kondisi saat kita mengkomunikasikan bahasa kasih yang satu ini.

Coba deh praktekkan kelima bahasa kasih di atas kepada orang-orang di sekitar Anda seperti orang tua, teman, anak, atau pasangan Anda. Pelajari bahasa kasihmereka, sehingga Anda tidak akan bingung lagi bagaimana caranya untuk membuat mereka tahu bahwa Anda mengasihi mereka. Yang terpenting adalah, lakukan setiap bahasa kasih tersebut dengan ketulusan. Karena, kasih yang tulus tidak pernah gagal! (vln)

sumber: internet

LUKISAN ANDA DIRUSAK?

INSPIRATIONAL STORY

Suatu hari ada seorang pelukis terkenal sedang menyelesaikan lukisannya. Lukisan ini adalah lukisan yang sangat bagus dan akan diperlihatkan pada suatu pameran besar. Sang pelukis sangat senang ketika menyelesaikan lukisannya. Sambil memandangi lukisannya yang berukuran 2x8m itu, tanpa disadari si pelukis telah berjalan mundur.

Dan ketika berjalan mundur, pelukis tersebut tidak melihat ke belakang. Dia terus berjalan mundur hingga di belakangnya adalah ujung dari gedung tersebut yang tinggi sekali dan tinggal satu langkah lagi dia akan mengakhiri hidupnya.

Salah seorang melihat pelukis tersebut dan hendak berteriak untuk memperingatkan pelukis tersebut. Tetapi hal itu tidak jadi dilakukannya, karena dia berpikir mungkin ketika mendengar teriakannya, pelukis itu akan kaget dan malah jatuh ke belakang.

Kemudian orang tersebut mengambil kuas dan cat yang ada di depan lukisan tersebut, lalu mencoret-coret lukisan si pelukis tersebut sampai rusak.

Pelukis tersebut sangatlah marah dan maju hendak memukul orang tersebut. Tetapi, beberapa orang yang ada di situ menghadang dan memperlihatkan posisi pelukis tadi yang nyaris jatuh.

Kadang-kadang kita telah melukiskan masa depan kita dengan sangat bagus dan memimpikan suatu hari yang indah. Tetapi, lukisan itu kelihatannya dirusak oleh Tuhan, karena Tuhan melihat bahaya yang akan menimpa kita jika kita terus melangkah.

Kadang-kadang kita marah dan jengkel terhadap Tuhan atau juga terhadap pemimpin kita. Tetapi perlu kita ketahui, Tuhan selalu menyediakan yang terbaik untuk kita.(net)