Sunday, December 28, 2008

Penuntun Saat Teduh Pribadi 29 Desember – 4 Januari 2008

“MEMASUKI 2009 BERSAMA YESUS”

Senin, 29 Desember 2008
SYUKUR UNTUK MASA LALU
Firman Hari ini: Mazmur 44:1-8

Pertanyaan Perenungan:
Kenapa pemazmur mengucap syukur atas perbuatan Allah pada jaman nenek moyang mereka? (Ay. 1-4)
Kenapa pemazmur mengucap syukur atas perbuatan Allah dalam hidup mereka sendiri? (Ay. 5-8)
Sampai kapan mereka menaikkan puji-pujian dan sampai kapan mereka mengucap syukur (Ay. 8)

Pengajaran:
Seorang pengulas Alkitab terkenal Matthew Henry suatu kali dirampok dalam sebuah perjalanan. Menariknya, setelah dirampok Henry menulis catatan dalam buku hariannya sebagai berikut: “Aku mengucap syukur, karena: Pertama, aku belum pernah dirampok sebelumnya; kedua, meskipun mereka merampas dompetku, mereka tidak merampas nyawaku; ketiga, meskipun mereka merampas segala yang aku punyai, itu tidak banyak; keempat, karena justru aku yang dirampok dan bukan aku yang merampok. Amin.
Seorang tukang kayu, suatu kali harus naik ke atas tangga untuk memasang plafon. Selain papan triplek, ia juga membawa palu dan paku. Untuk memudahkan pelaksanaan, ia mengambil beberapa paku sekaligus dan menyelipkannya di antara bibirnya. Waktu ada bunyi yang mengejutkannya, ada paku yang tertelan. “Puji Tuhan!” Serunya. Dia turun dan sambil menghela nafas ia berkata, “Aku bersyukur bahwa pakunya yang masuk dan bukan palunya.” (Jakub Taniwidjaja, Ilustrasi Kehidupan).
Dua kisah di atas menyatakan bahwa bersyukur adalah penting. Apa yang sudah kita alami selama tahun 2008 baik kegagalan atau keberhasilan, kita patut mengucap syukur. Percayalah bahwa Allah turut campur dalam segala sesuatu yang kita kerjakan. Bersyukurlah kepada Allah karena perbuatan-Nya yang ajaib dan besar.

Penerapan pribadi:
Coba ingat minimal 2 perbuatan Allah (baik dalam kegagalan maupun keberhasilan) dalam hidup Saudara sepanjang tahun 2008. Tuliskanlah hal tersebut!
Sudahkah Saudara mengucap syukur atas perbuatan Allah tersebut?



Selasa, 30 Desember 2008
JANGAN PERNAH MENYERAH

Firman Hari ini: Roma 8: 24-39

Pertanyaan Perenungan:
Menurut Saudara apa alasan untuk tidak menyerah dalam menghadapi permasalahan?

Pengajaran:
Winston Churchill diundang untuk mengunjungi sekolah di mana ia dahulu pernah menjadi siswa. Sekolah itu sudah dihias dengan rapi dan semua murid menyambut kedatangan Winston Churcill dengan sukacita. Ia diminta untuk menyampaikan pidato bagi para siswa dan guru di sekolah tersebut. Mereka bertanya-tanya, pidato apakah yang akan disampaikan oleh Perdana Mentri yang terkenal pada jamannya itu? Winston Churcill tampil di podium dan ia mulai menyampaikan pidatonya: “Never give up, never give up, never, never give up !!!” (Jangan menyerah, jangan menyerah, jangan, jangan menyerah). Semua yang hadir menjadi diam mendengar pidato yang teramat singkat itu, tetapi semua yang hadir memberikan tepuk tangan yang meriah dan mereka mengerti bahwa intisari kehidupan yang berhasil adalah “Jangan pernah menyerah.” (Timotius Adi Tan, Setetes Embun Bagi Jiwa).
Hari ini kita belajar tentang kegagalan kita pribadi selama tahun 2008. Pasti banyak kegagalan yang kita alami. Namun jika kita tetap memegang janji Allah dan melakukannya, maka kegagalan yang kita alami tidak menjadi sia-sia. Kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Yang penting jangan jatuh dalam lobang yang sama. Tidak ada kesuksesan tanpa kegagalan, karena kita masih punya kelemahan. Ingatlah, Thomas Alfa Edison yang ribuan kali gagal untuk membuat lampu sampai pada akhirnya kita semua bisa menikmati terangnya lampu. Kita boleh mengalami kegagalan di tahun 2008 tetapi jangan kuatir, Allah masih memberi kesempatan khusus buat kita untuk bangkit dan melakukan lagi hal yang dahulu belum berhasil.
Tetaplah bersyukur atas segala sesuatu yang telah di alami. Ucapan syukur yang kita lakukan akan membuat semangat kita bangkit lagi. Ucapan syukur berarti kita beriman kepada Allah yang selalu menyertai dan selalu memberi kekuatan.

Penerapan pribadi:
Kegagalan apa saja yang telah Saudara alami pada tahun 2008?
Renungkan dan perkatakan Firman Allah dalam Roma 8:28 & Filipi 4:13!


RABU, 31 Desember 2008
KUATKAN DAN TEGUHKAN HATIMU
Firman Hari ini: Yosua 1:1-9

Pertanyaan Perenungan:
Apa yang Tuhan perintahkan kepada Yosua? (Ay. 2)
Apa janji Tuhan jika Yosua taat akan perintah-Nya? (Ay. 3-5)
Apa saja syarat-syarat supaya Yosua memperoleh janji Tuhan? (Ay. 6-9)

Pengajaran:
Saat ini kita mulai memasuki tahun 2009. Setiap kita tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di sepanjang tahun 2009 ini. Namun satu hal yang perlu kita tangkap dari pesan Tuhan kepada Yosua adalah bahwa Tuhan telah berjanji akan selalu menyertai kita. Satu pernyataan yang pasti dari Tuhan adalah “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu...” Perkataan ini diulang-ulang sebanyak 3 kali dalam ayat bacaan kita dan sekaligus menjadi kunci dari semua pernyataan Tuhan.
Tantangan dan masalah akan selalu kita hadapi, tetapi ingatlah janji Tuhan kepada Yosua. Janji-janji tersebut juga berlaku untuk kita. Tetapi jangan lupa bahwa ada syarat-syarat yang harus kita lakukan supaya janji tersebut digenapi. Syarat –syarat tersebut adalah bagian kita dan Tuhan melakukan bagian-Nya yaitu menggenapi janji. Mulai dari ayat 6-9 adalah syarat yang harus kita lakukan. Syarat yang Tuhan ingin kita lakukan tidak akan pernah melebihi kekuatan kita. Sekalipun mungkin kita merasa tidak sanggup untuk melakukannya, percayalah bahwa Tuhan sudah berjanji menyertai kita supaya kita tetap teguh untuk melakukan semua syarat dengan kekuatanNya.
Hadapi tahun 2009 dengan hati yang kuat dan teguh. Jika Tuhan mengatakan “Kuatkan dan teguhkanlah hatimu,” itu artinya Tuhan sangat serius dalam menggenapi janji-janjiNya. Pastikan bahwa kita tidak akan menyimpang ke kanan dan ke kiri dari hukum Tuhan. Perkatakan secara terus-menerus Firman Tuhan siang dan malam. Lihatlah dengan mata iman bahwa janji Tuhan sudah ada di depan kita dan kita akan mendapatkannya.

Penerapan pribadi:
Apa yang masih Saudara kuatirkan dalam menghadapi tahun 2009?
Buatlah komitmen baru sesuai dengan renungan kita hari ini!
Hafalkan dan perkatakan Firman Tuhan dalam Filipi 4:13!


KAMIS, 1 Januari 2009
BERSERAH TOTAL
Firman Hari ini: Matius 14:13-21

Pertanyaan Perenungan:
Apa yang diinginkan oleh para murid kepada Yesus? (Ay. 15)
Apa jawaban Yesus dan perintah Yesus kepada para murid? (Ay. 16 dan 18 )
Kebenaran apa yang Anda bisa dapatkan dari kisah ini ?

Pengajaran:
Ada seorang pemuda tersesat di hutan dan terpisah dari rombongannya. Pada waktu berjalan, ia terperosok ke dalam jurang yang sangat terjal. Untunglah ia masih sempat memegang seutas akar pohon.
Haripun mulai gelap dan ia mulai berdoa: “Tuhan, kirimkanlah malaikat untuk menolong saya.” Tetapi yang muncul bukan malaikat melainkan Roh Kudus yang berbicara dalam hatinya: “Beriman dan berserahlah, lepaskanlah peganganmu.” Tetapi ia tidak mau mati konyol, ia tetap bergantung di situ sampai matahari terbit.
Setelah terang ia bisa melihat ke atas dan betapa ia sangat bersyukur kepada Tuhan bahwa ia berada di kedalaman ratusan meter jauhnya. Kemudian ia melihat ke bawah. Ia lebih terkejut lagi, karena ternyata jarak kakinya dengan tanah kurang lebih hanya 50 sentimeter. (Timotius Adi Tan, Secangkir Sup bagi Jiwa Anda 1).
Dari cerita ini kita bisa belajar bahwa segala hal yang kita hadapi dan kita miliki harus kita serahkan kepada Tuhan. Perhatikan apa yang Yesus katakan kepada murid-Nya. Ia menyuruh mereka untuk menyerahkan apa yang ada pada mereka yaitu 5 roti dan 2 ikan. Apa yang terjadi? Wow dahsyat sekali. Tuhan menggandakan yang sedikit menjadi berlimpah. Maksud dari semua ini adalah bahwa Tuhan sanggup membuat segala sesuatu yang ada pada kita, baik keuangan yang hanya sedikit, talenta yang sederhana, maupun keterbatasan-keterbatasan lainnya, menjadi sebuah mujizat yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, apabila hal itu benar-benar kita butuhkan.

Penerapan pribadi:
Keterbatasan-keterbatasan apa yang Saudara miliki saat ini?
Maukah Saudara menyerahkan semua itu kepada Tuhan?


JUM’AT, 2 Januari 2009
TIDAK ADA YANG DAPAT MEMISAHKAN KITA
Firman Hari ini: Roma 8: 31-39

Pertanyaan Perenungan:
Apa yang Saudara dapatkan dari perenungan firman hari ini? Catatlah semua yang Saudara dapatkan!

Pengajaran:
Ayat 32 mengatakan, “ Ia yang telah mengaruniakan Anak-Nya sendiri untuk kita, bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?” Ini merupakan kalimat pamungkas dari perikop ayat 31-39. Allah tidak segan-segan memberikan segala sesuatu bagi kita termasuk Anak-Nya sendiri yaitu Yesus Kristus. Perhatikan kata ‘ Segala sesuatu ’. Ini menggambarkan berkat yang mengikuti dan bisa dikatakan “Bonus” dari Tuhan. Bonus tersebut akan diberikan jika kita menerima Anak-Nya lebih dahulu.
Pada akhirnya tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah. Percayakah bahwa tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah sepanjang tahun 2009? Allah tidak pernah berencana untuk memisahkan diri dari kita. Hati-hati! Baik Allah maupun segala masalah yang kita hadapi (Ay. 35, 38-39), tidak dapat memisahkan kita dari diriNya.
Kalau begitu, siapakah yang dapat memisahkan kita daripadaNya? Jawabannya adalah diri kita sendiri. Kita sendiri yang sering memilih untuk memisahkan diri dari Allah. Mari kita cepat-cepat mengoreksi diri apakah selama ini kita telah memisahkan diri dari Allah. Pegang janji Tuhan dalam menjalani tahun 2009 dan seterusnya, maka kita akan memperoleh segala sesuatu yang kita butuhkan. Masalah apapun yang akan kita hadapi, itu semua tidak akan pernah memisahkan kita dari kasih Allah yang besar, bila kita memilih untuk tetap melekat kepada Yesus.

Penerapan pribadi:
1. Tuliskan segala sesuatu yang Saudara butuhkan (jasmani, rohani atau kebutuhan lain) dalam menjalani hidup di tahun 2009!
2. Bawa kebutuhan Saudara dalam doa secara terus-menerus sampai Saudara mendapatkannya.


SABTU, 3 Januari 2009
DUA JENIS KEPUTUSAN
Firman Hari ini: Yeremia 17: 5-8

Pertanyaan Perenungan:
Apakah jenis keputusan manusia yang pertama & apa yang terjadi pada hidup mereka? (Ay. 5-6)
Apakah jenis keputusan manusia yang kedua & apa yang terjadi pada hidup mereka? (Ay. 7-8)

Pengajaran:
Pada suatu ketika, ada 2 butir bibit tanaman terhampar pada sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh menjadi sebuah pohon besar. Aku akan menjejakkan akarku ke dalam tanah dan menjulangkan tunas-tunasku untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan sinar matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.” Bibit pertama ini kemudian mencoba untuk bertumbuh. Semakin hari semakin tinggi.
Bibit yang kedua bergumam, “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tidak tahu apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah di sana sangat gelap? Jika kuteroboskan tunasku ke atas, bukankah keindahan tunas-tunasku akan hilang? Tunasku pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti jika aku bertumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.” Bibit kedua ini menunggu dalam kesendirian.
Beberapa minggu kemudian, seekor ayam mengais tanah tersebut dan menemukan bibit kedua tadi dan segera memakannya. (Chandra Suwondo, 50 renungan Populer Sepanjang Masa).
Dari cerita di atas kita bisa mengambil hikmahnya, bahwa hidup kita akan selalu diperhadapkan dengan pilihan. Jika pilihan kita salah, maka itu akan membuat kita tidak bisa menang, bahkan membuat kita selalu kalah. Jangan salah pilih! Mereka yang memilih untuk mengandalkan Tuhan akan merasakan apa yang tertulis dalam Yeremia 17:8.

Penerapan pribadi:
1. Sudahkah Saudara memilih untuk mengandalkan Allah dalam segala perkara? Kalau belum, ambillah keputusan yang tegas saat ini juga. Ingat baik-baik, pilihan hari ini akan menentukan apa yang terjadi di masa depan.
2. Dalam hal apa saja Anda tidak mengandalkan Tuhan? Mari menguji hati secara sungguh-sungguh.
3. Renungkanlah Yeremia 17:8 sekali lagi dan dapatkan rhema bagi Saudara pribadi


Minggu, 4 Januari 2009
KASIH MULA-MULA SEBAGAI GAYA HIDUP
Firman Hari ini: Roma 12: 9-21

Pertanyaan Perenungan:
Perintah apa saja yang ada dalam ayat bacaan hari ini? (Ay. 9-21)
Tuhan berbicara apa kepada Saudara melalui ayat bacaan hari ini?

Pengajaran:
Pembacaan ayat hari ini adalah pesan Tuhan untuk memasuki tahun 2009. Jika kita ingin tetap dalam kasih mula-mula, lakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan, yaitu setia melayani sesama dalam segala kondisi. Lakukan semua itu dengan penuh sukacita dan dengan roh yang berkobar-kobar. Ini adalah kekuatan kita selama memasuki tahun yang baru. Pelihara api yang ada dalam hidup kita. Terus melekat pada Tuhan.
Jika kita mulai jenuh dan lelah secara rohani, maka lakukan semua yang tertulis dalam ayat 9-21. Semua itu adalah perintah dan bukan pilihan. Kita juga tidak boleh memilih hanya beberapa perintah. Orang Kristen yang telah kehilangan kasih mula-mula adalah orang-orang yang sudah jauh dari intisari hidup kekristenan. Jadi, tetap fokuskan hidup pada apa yang Tuhan kehendaki untuk kita lakukan. Jangan hanya melihat kulit dari kekristenan. Kekristenan adalah gaya hidup. Gaya hidup harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan pernah menyerah atau merasa tidak mampu untuk melakukan perintah Allah. Tuhan sudah menjamin bahwa kita dapat melakukan segala hal yang Ia perintahkan. Kekuatan untuk melakukan perintah itu bukan dari diri kita, tetapi dari Allah sendiri. Dahsyat bukan! Roh Kudus yang ada dalam hidup kita yang memberi kemampuan untuk menerapkan setiap perintah Allah.

Penerapan pribadi:
Buatlah komitmen untuk melakukan gaya hidup yang menjadi perintah Allah di tahun 2009. Tuliskanlah satu per satu.
Bagaimana caranya agar Saudara tetap hidup di dalam kasih mula-mula? Tuliskanlah.

Sunday, December 21, 2008

Yesus bagiku adalah…

SEPUTAR KITA

Saya tidak memiliki figur seorang bapa yang baik dalam hidup saya. Di dalam pribadi Yesus, saya menemukan figur seorang Bapa yang baik. Banyak kali ketika mengalami kegagalan dalam hidup saya, Dia datang sebagai Bapa untuk menopang. Ketika saya sedih, Dia datang sebagai Bapa untuk menghibur. Ketika saya jatuh, Dia datang sebagai Bapa untuk menegur dan mengangkat saya kembali. Ketika saya berhasil, Dia memuji saya seperti seorang Bapa. Bahkan ketika malam, saya dapat merasakan keberadaanNya sebagai Bapa Sorgawi yang memeluk saya sampai saya tertidur. (Yenny Fransiska/Ibu Rumah Tangga)

Bagi saya, Yesus adalah seorang sahabat yang menaruh kasihNya kepada saya sepanjang waktu dan menjadi saudara saat saya mengalami kesukaran. Sahabat yang seperti ini belum pernah saya temukan di dunia. Ketika mengalami kesukaran, saya tidak selalu mendapatkan jawaban atau pertolongan yang langsung sesuai keinginan saya, namun di masa-masa penantian jawaban atau pertolongan itu, Yesus selalu menghibur saya, memberikan kekuatan dan semangat kepada
saya. Banyak kali saat saya sendiri dan tidak ada orang yang tahu bahwa saya mengalami kesulitan, saya bisa merasakan bahwa Dia ada bersama-sama saya. Saya juga mudah dan sering sakit, tapi Yesus selalu menyembuhkan sakit saya. (Setyarini/Pekerja sosial)

Yesus adalah Tuhan, Bapa & Sahabat yang sempurna bagi saya. Selama hidup, saya banyak menghadapi tantangan dan perjuangan seorang diri. Ketika orang-orang terdekat saya meninggalkan, menuntut dan menghakimi, Dia adalah Bapa yang selalu menerima dan mengasihi saya tanpa syarat. Sebagai sahabat, Dia tidak pernah membiarkan saya tetap apa adanya, tetapi dengan caraNya yang di luar pemikiran saya, Dia selalu menyertai dan menantang saya untuk mengeluarkan potensi-potensi diri saya yang baik (yang tidak saya sadari), sehingga saya dapat menjalani kehidupan yang bermakna. Sebagai Tuhan, tidak diragukan lagi Dia adalah spesialis hal-hal mustahil! Saya sudah membuktikannya. (Yulia Windyasari/Editor)

Bagi saya, Yesus adalah gembala dan Bapa yang baik. Sebagai gembala, Dia menjaga serta memelihara hidup saya dan selalu menunjukkan arah jalan keluar ketika saya mengalami kesulitan. Sebagai Bapa, Dia adalah motivator yang hebat saat saya lemah dan selalu menerima saya apa adanya, tanpa syarat. (Ester Mei Aryani/Pekerja Sosial)

Bagi saya pribadi, Yesus adalah Juru Selamat yang penuh kasih karunia. Saya merasa sangat tidak layak untuk memperoleh keselamatan karena masa lalu saya yang kelam. Apapun usaha serta kebaikan saya juga takkan dapat membeli keselamatan kekal. Tapi, Yesus datang dalam hidup saya sebagai Juru Selamat dan member saya kasih karuniaNya sehingga saya dilayakkan untuk memperoleh keselamatan. Saya ada sebagaimana adanya saya saat ini, itu semata-mata karena kasih karuniaNya. (Samuel Sanjaya/Sales Supervisor)

Yesus itu sahabat yang sejati buat saya. Ketika saya sakit parah beberapa tahun yang lalu, saya merasa sendirian dan kesepian. Saat tidak punya teman, orang tua dan keluarga juga berada jauh di luar kota. Saat itu saya benar-benar mengalami Tuhan Yesus sebagai seorang sahabat yang selalu bersama-sama saya, menghibur, menguatkan, menenangkan serta menyembuhkan sakit saya. Ada sukacita dan damai sejahtera yang memenuhi hati saya. (Yohanes Yulianto/Wirausahawan)

Bagiku, Yesus adalah seorang sahabat yang selalu ada di sisiku setiap waktu, bahkan di saat yang paling sulit, sendirian dan gelap dalam kehidupanku, meski aku kadang tidak menyadari kehadiranNya. Seorang sahabat yang selalu mendukung & mengasihiku meski saat itu aku berada dalam situasi yang “tidak layak” untuk didukung & dikasihiNYA. Seorang Pribadi yang selalu melihat hal yang terbaik dalam hidupku. (Edy Prayitno/Karyawan Swasta)

My Crossroad to Heaven

TESTIMONI

Aku takkan pernah melupakan hari itu. Sampai hari ini, aku masih mengingatnya dengan amat jelas dibenakku sebuah pengalaman yang mengubah seluruh kehidupanku dua belas tahun yang lalu. Suatu Minggu siang di pertengahan tahun 2006 aku bermimpi. Dalam mimpiku…

Hari sudah gelap ketika aku keluar rumah nenekku untuk membeli sesuatu. Bisa kucium bau tanah yang segar sehabis diguyur hujan. Suara katak bernyanyi bersahutan dengan gemericik aliran air sungai di belakang rumah nenekku, yang membentang ke arah timur. Aku turun dari teras rumah dan berjalan ke timur mengikuti jalan setapak di tepi sungai, di bawah naungan pepohonan bambu yang rindang.

Awalnya cahaya lampu kuning (satu-satunya cahaya) di halaman rumah nenek membantu penglihatanku menembus kelamnya “hutan” bambu. Namun, semakin aku berjalan masuk ke sana, cahaya lampu itu semakin hilang dan tinggallah pekatnya malam. Tak ada sedikitpun cahaya bulan ataupun bintang yang menerangiku. Aku mulai tegang dan berjalan semakin hati-hati dengan mengandalkan ketajaman mataku saja. Dapat kurasakan tanah yang kuinjak berlumpur siap menggelincirku, dan sepanjang jalan yang kulalui ternyata penuh dengan lubang-lubang sebesar kolam renang yang dalamnya ± 5 meter. Aku takut tergelincir dan jatuh ke dalam salah satu lubang gelap itu, dimana takkan ada satu orangpun yang dapat menolongku.

Ketika aku mulai kesal, lelah dan hampir menangis ketakutan karena merasa jalan ini tidak berujung, tiba-tiba dari jauh kulihat cahaya lampu kuning remang-remang di depan pintu bercat hijau pastel sebuah rumah kecil. Segera itu kukenali sebagai rumah salah seorang tetangga.

Aku bergegas menghampiri rumah itu. Kuketuk pintu dengan takut-takut. Terdengar jawaban tetangga ku, “Masuk aja, Mbak.”

Ketika aku masuk, aku berada di satu-satunya ruangan dalam rumah itu. Dindingnya berwarna putih, lantainya marmer putih mengkilat, lampunya berwarna kuning lembut menerangi seluruh ruangan. Beberapa pot tanaman palem menghiasi sudut ruangan. Tiba-tiba aku sadar, ternyata ada tiga tangga di ruangan itu. Di hadapanku, di samping kiri dan kananku. Aku seperti ada di persimpangan jalan. Ketika aku mencari-cari, kudengar suara tetanggaku, “Naik aja langsung, Mbak.”

Entah kenapa, kupilih menaiki tangga sempit di samping kananku. Aku naik, naik, dan terus naik tanpa henti.. Aneh! Tak kudapati satu ruangpun. Tangga itu melingkar-lingkar sampai ke atas. Semakin aneh kupikir, karena dari luar tadi rumah ini terlihat kecil dan tidak bertingkat.

Entah sampai di anak tangga yang ke berapa ratus, saat aku bertambah lelah, akhirnya aku menemukan sebuah ruangan. Aku berdiri di luar jendela ruangan itu. Samar-samar kudengar suara seorang pria sedang berbicara… tidak, dia sedang mengajar. Kulihat melalui sela-sela tirai jendela, tampak beberapa orang pria, kurang lebih sekitar 10 orang berjubah pendeta jaman kuno, berwarna coklat tua dan bertudung kepala, sedang duduk serius di bangku berderet-deret. “Oh, ternyata itu adalah ruang kelas. Tapi, aneh… kenapa ada kelas di rumah ini?” Pikirku. Karena kelelahan dan mengantuk, akhirnya aku beringsut duduk di lantai di bawah jendela dan tertidur.

Tak lama kemudian, aku terbangun karena dikejutkan oleh sebuah sinar yang terarah tepat di wajahku. Kubuka mata, “Aduh silaunya”. Langsung kulindungi mataku dengan kedua tanganku. Ternyata salah satu pendeta pria itu sedang berjongkok di depanku sambil menenteng sebuah lentera. Kucoba memfokuskan pandanganku, dan kulihat dia tersenyum padaku seraya mengangguk seolah menyapaku. Aku merasa terganggu oleh cahaya lentera itu. Sangat terang dan menyilaukan, lebih terang dari matahari, namun tidak panas ataupun menyakitkan. Seolah tersadar, pria itu segera mengangkat salah satu tangannya di atas lentera itu, dan sinar itupun padam.

Aku segera bangkit berdiri ketika dia mulai beranjak pergi. Lalu kulihat pria-pria lainnya keluar dari ruang kelas itu, masing-masing membawa lentera dan sebuah buku tebal. Mereka berjalan sambil bercakap-cakap satu dengan yang lain. Saat melewatiku, mereka mendadak berhenti, menatap dan tersenyum penuh makna yang tak kumengerti, sebelum akhirnya berlalu dari hadapanku. Pelan-pelan aku beranjak ke pintu kelas. Kulihat seorang pria sedang bermain-main dengan lenteranya. Saat dia mengangkat tangan, lentera itu menyala. Saat dia menurunkan tangan, lentera itu padam. Begitu seterusnya. Seolah merasa sedang diperhatikan, dia pun menoleh ke arahku. Dia tersenyum ramah dan menghampiriku. Dia mengangguk menyuruhku masuk sebelum akhirnya melangkah pergi. Sepertinya kedatanganku sudah ditunggu.

Kupandangi seluruh ruangan itu. Tidak terlalu besar, namun terasa hangat dan nyaman. Kelas itu seperti ruangan laboratorium dengan meja marmer di sekeliling ruangan, menempel dengan tembok. Ada beberapa deret bangku kayu panjang. Di depan kelas ada papan tulis dan… meja guru. Tiba-tiba jangtungku berdegup lebih kencang dan kurasakan mataku membelalak kaget ketika mendapati ada seorang pria duduk di meja guru sedang membaca. Tapi, aku tidak dapat melihat wajahnya, terhalang sinar yang memancar dari buku yang dibacanya. Sinar itu lebih kuat dari sinar lentera yang kulihat tadi. Tiba-tiba pria itu berdiri dan melangkah ke tengah, menghadap ke arahku.

Aku takkan pernah melupakan wajah itu seumur hidupku. Rambutnya ikal sebahu berwarna kuning keemasan yang sangat indah. Jubahnya sampai ke kaki, putih berkilauan. Awalnya aku tak dapat melihat wajahnya. Wajahnya bersinar terlalu terang… lebih terang dari matahari, lentera dan sinar buku tadi. Tapi, aku sama sekali tidak silau. Sinar terang yang lembut, penuh dengan kemuliaan dan kekudusan. Tiba-tiba dia tersenyum kepadaku.

Aku terpaku di tempatku. Tubuhku mulai gemetar, air mataku mulai mengalir deras, jantungku berdetak semakin cepat, dan lututku mulai lemas saat mengenali sosok di hadapanku. Dia persis seperti yang banyak kulihat di gambar, poster dan kudengar dari cerita ibuku, yang tidak pernah kupercayai keberadaannya dan kulecehkan seluruh kemampuannya. “Yesus…” jerit mulutku tanpa sadar. Langsung kututup mulutku dengan tanganku.

“Apakah kau takut padaKu?’ tiba-tiba Dia bertanya padaku, sambil tersenyum. Suaranya lembut meneduhkan.

Aku menggelengkan kepala, tak mampu berkata apa-apa.

Dia membuka kedua lenganNya lebar-lebar, tersenyum penuh kasih dan berkata kepadaku, “Kemarilah”

Aku tahu benar, aku tidak dapat menghindar. SuaraNya seperti menghipnotisku. Segenap keberadaanku seolah bersatu menggerakkan kakiku melangkah mendekatiNya. Tiba-tiba aku rasakan seperti ada kekuatan maha besar menghancurkan tembok-tembok tebal dalam pikiran dan jiwaku selama 16 tahun kehidupanku. Beban berton-ton sepanjang kehidupanku tiba-tiba runtuh semuanya. Hatiku tiba-tiba dipenuhi dengan kelegaan dan kerinduan yang amat besar. Tubuhku berguncang-guncang karena tangisku semakin keras, seolah jiwaku menjerit kepadaNya, “Aku sangat lelah… aku kesepian… aku sendirian… kenapa saat-saat ini begitu lama datangnya?”

Ketika Dia merengkuhku ke dalam pelukanNya, seluruh keberadaanku dipenuhi dengan kasih dan kedamaian sampai melimpah. PelukanNya begitu kuat, namun hangat dan lembut seperti… seorang Bapa yang sempurna.

Kemudian Dia berjalan ke mejanya, mengangkat tanganNya ke atas buku yang dibacaNya tadi, sehingga sinar dari buku itu padam. Kemudian diambilNya buku itu dan kembali ke arahku. DibimbingNya aku ke sebuah bangku, kami duduk berdampingan. DihapusNya air mataku, dipandangiNya aku lekat-lekat seolah-olah Dia begitu merindukanku dan telah menantiku begitu lama. DibelaiNya rambutku dengan penuh kasih, kemudian mulai membuka buku yang dibawaNya dan mulai bercerita tentang rahasia isinya dengan penuh semangat. Ternyata, buku itu adalah Alkitab.

Kupandangi seluruh wajahNya dari dekat. Seperti ada kilauan bintang di rambutNya. KetenanganNya begitu kuat, namun aku yakin pasti itu mampu menjungkirbalikkan seluruh semesta hanya dengan sekali kedipan mata. Dan kelembutanNya, walaupun disangsikan musuh-musuhNya, aku sangat yakin itu mampu membinasakan seluruh iblis yang berusaha menjauhkanNya dari anak-anak kesayanganNya dengan sekali hembusan nafas.

Aku dulu tak pernah mempercayai “siapa” diriNya. Aku dulu menertawakan semua ajaranNya, bahkan melecehkan pribadi mauapun kuasaNya. Bagiku, semua pengagumNya terlalu mengada-ada. Mempercayai sesuatu yang tidak masuk akal, kebenaran yang tidak bisa dimengerti secara logika, menangis untuk sebuah “drama” pengorbanan cinta… seperti roman picisan. Penipu ulung yang berani-beraninya menyetarakan diriNya dengan Tuhan. Aku sangat benci Dia.

Tapi, jauh dalam hatiku, aku seperti berjaga-jaga terhadapNya. Entahlah, Dia seperti punya kekuatan yang tak dapat dibendung oleh kuasa apapun di bumi maupun sorga. Dan Minggu siang itu, adalah awal aku.. MENGALAMI sendiri kuasaNya.

Yesus benar-benar ada. Percaya atau tidak, masuk akal atau tidak, kita terima atau tolak, Dia benar-benar ada, hidup, dan bergerak di antara kita sampai hari ini dan selamanya. Ya! Pribadi maupun kuasa Yesus memang tidak dapat dipahami sebatas akal pikiran manusia, karena Dia memang lebih dari batas jangkauan pikiran manusia, sebab Dia tidak berasal dari dunia.

Tapi, saat kita benar-benar rindu, membuka hati dan mengundangNya, Dia sendiri yang akan membuat kita dapat memahami Dia. Ketika hal itu terjadi, hidup kita takkan pernah sama lagi. Hidup kita mungkin tidak selalu mulus, tapi kita akan tahu, bahwa Dia selalu bersama kita, untuk memenangkan semua pertarungan dalam kehidupan. Aku sudah memilih jalanku. Bagaimana denganmu? Jika hari ini Yesus memanggilmu, jangan menghindar atau ragu. Itu memang Dia. Hatimu akan tahu, bahwa hanya Dia satu-satuNya Tuhan yang hidup dan bergerak di antaramu yang mampu melakukan itu. (l@)

Pohon Ara & Batu

INSPIRATIONAL STORY-20 Desember 2008

Jika Anda suka bepergian ke daerah Timur Tengah, maka Anda tidak akanasing dengan pohon ara. Batang pohonnya besar dan buahnya bisa dimakan. Tetapiyang unik dari pohon ini adalah ketika petani menanam benih pohon ara, merekaakan menindihnya dengan batu. Apa alasannya? Ternyata, batu yang besar itu sengaja diletakkan oleh penanamnya untuk menindih benih pohon ara, supaya benih itu tersembunyi dari hembusan angin dan dari mata segala hewan.

Sampai beberapa waktu kemudian benih itu akan berakar, semakin banyak dan semakin kuat. Walaupun tidak terlihat kehidupan di atas permukaannya, tetapi di bawah tanah akarnya terus menjalar. Setelah dirasa cukup, barulah tunasnya akan muncul perlahan. Pohon ara itu akan tumbuh semakin besar dan kuat, sehingga akhirnya sanggup menggulingkan batu yang menindihnya.

Dan hampir di setiap pohon ara akan Anda temui sebuah batu, seolah menjadi peringatan bahwa batu yang pernah menindih benih pohon ara itu tidak akan membinasakannya. Selanjutnya, benih itu menjadi pohon besar yang mampu menaungi segala mahluk yang berlindung dari terik matahari yang membakar.” Demikianlah pohon ara itu hidup.

Jika suatu saat di dalam masa-masa hidup Anda merasa terhimpit suatubeban yang sangat berat, ingatlah pelajaran tentang batu dan pohon ara ini.Segala kesulitan yang menindih Anda sesungguhnya merupakan sebuah kesempatanbaik bagi kita untuk berakar semakin kuat, bertumbuh dan akhirnya tampilsebagai pemenang. Belum ada hingga saat ini benih pohon ara yang tertindih mati oleh bebatuan. Jadi, jika benih pohon ara yang demikian kecil saja diberi Tuhan kekuatan untuk dapat menyingkirkan batu di atasnya, terlebih kita anak-anakNya diberi kemampuan untuk menang atas segala persoalan. Tuhan tidak akan mengijinkan kita mengalami persoalan yang melebihi kemampuan kita. Tuhan tahu betul seberapa besar kemampuan yang Dia berikan dalam diri kita sebelum kita mengalami persoalan/kesulitan. Tuhan bahkan sudah menanamkan keilahianNya pada diri kita dan menjadikan kita manusia jauh melebihi segala mahluk di bumi ini.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa,
yang tidak melebihi kekuatan manusia.
Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan
kamu dicobai melampaui kekuatanmu.
Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar,
sehingga kamu dapat menanggungnya.
-1 Korintus 10:13-

INFO KITA - 20 Desember 2008


Persembahan 14 Desember 2008
Perpuluhan: Rp. 15.044.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 12.500.000
Diakonia: Rp. 716.000
Misi: Rp. 2.339.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 10.000
Rumah Kehidupan: Rp. 200.000
Untuk Natal: Rp. 50.000


It’s not ’SERENDIPITY’ when singles meet singles

10-11 January 2009
Villa Sahabat, Trawas.
Reg. Fee: Rp. 175.000,--
Make sure you are at least 25 year old.
The first step towards a better you.
More Info: Xiu Ling - 60762562 / 087852575748



LIBUR IBADAH
Ibadah Raya Keluarga, Youth & Teen pada hari Minggu, 21 Desember 2008 LIBUR.
Harap diperhatikan!


LIBUR IBADAH ANAK

Ibadah Raya Anak Jesus’ Children Church (J’CC) pada hari Minggu, 21 & 28 Desember 2008 LIBUR.
Ibadah Raya Anak akan dimulai kembali pada hari Minggu, 4 januari 2009.
Mohon diperhatikan!


LIBUR KANTOR SEKRETARIAT GEREJA

Kantor sekretariat gereja KrisPen Babatan & Mojoarum pada hari Jumat-Sabtu, tanggal 26-27 Desember 2008 LIBUR.


IBADAH TUTUP TAHUN

Ibadah penutupan tahun 2008 dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Desember 2008, pukul 22.00 WIB. Ibadah disertai dengan Perjamuan Kudus!


TEMU RAKOR

Seluruh Tim Rakor WAJIB hadir dalam pertemuan bersama awal tahun pada:
Hari : Kamis
Tanggal : 8 Januari 2009
Waktu : Pukul 18.30 WIB
Tempat : Ruang Hermon
Agenda : Presentasi Akhir Program Pelayanan 2009
Mengingat padatnya agenda pertemuan, mohon hadir tepat waktu!


Seluruh Pemimpin & Staf GBI Kristus Pencipta mengucapkan:

Selamat Hari Natal 2008
&
Tahun Baru 2009

Hadiah terbesar dari Allah hadir melalui Yesus Kristus Sang Juru Selamat bagi kita.
Kini saatnya kita bagikan hadiah terbesar dari Allah kepada dunia sekitar kita!



SPK PEMENANG

18 Januari-29 Maret 2009
(Setiap hari Minggu)
Pukul 10.00 WIB
di Gedung Gereja Kristus Pencipta

PENDAFTARAN (telah dibuka!)
Keluarga - Ibu Indri (72027445)
Youth - Ibu Vera (71014948)
Teen - Sdri. Setyarini (71607989)

Penuntun Saat Teduh Pribadi 22-29 Desember 2008

Bersyukurlah Senantiasa

“Mengucap syukurlah dalam segala hal,
sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu,”
-I Tesalonika 5:18-


Sumber: e-4M Abbalove


Senin, 22 Desember 2008
MELIMPAH DENGAN SYUKUR
Firman hari ini: Mazmur 67:1-8

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Temukan alasan dan tujuannya mengapa kita bersyukur kepada Tuhan? (ayat 2-3).
2. Ketika kita bersyukur, apa yang akan terjadi kepada bangsa-bangsa dan suku-suku? (ayat 4-6).
3. Apa tujuan Allah memberkati kita? (ayat 7-8)

PENGAJARAN:

Setelah kita mengelola, memberi, bekerja, berhikmat, bergantung kepada Tuhan, maka sekarang kita perlu menyiram segala benih pekerjaan kita dengan air sorgawi. Berkata-kata dan bersyukur adalah seperti air sorgawi yang akan menyuburkan apa saja yang kita usahakan. Tatkala benih ilahi disiram, ia pasti menghasilkan buah. Bersyukur adalah sebuah kekuatan untuk memperoleh harta. Semakin kita bersyukur, semakin terbuka kita untuk menerima kuasa Tuhan. Itulah sebabnya, dalam 4M kita minggu ini, kita akan merenungkan tentang mengapa kita bersyukur kepada Tuhan.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudahkah Anda beryukur pada Tuhan setiap hari? Tuliskan komitmen Anda untuk bersyukur senantiasa dalam Tuhan.


Selasa, 23 Desember 2008
MENGAPA KITA HARUS BERSYUKUR?
Firman hari ini: Kolose 2:6-15.

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa nasehat Paulus kepada jemaat di Kolose? (ayat 6-7)
2. Apa alasan Paulus menulis kepada orang Kristen, “Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur ... dan kamu telah dipenuhi di dalam Dia (Yesus)?” (ayat 6-7 dan 9-10).
3. Apa dasarnya kita bersyukur kepada Tuhan? (ayat 13-14).

PENGAJARAN:

Banyak orang mempunyai berbagai alasan untuk tidak bersyukur atas hidup yang Tuhan beri. Mereka beralasan bahwa bagaimana mereka bisa bersyukur jika hidup mereka saja penuh dengan pergumulan yang tidak habis-habisnya. Padahal, ketika seseorang bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal, maka ia sedang membuka “KRAN” iman untuk mengalami mukjizat Tuhan. Jika berkat-berkat Allah diumpamakan sebagai air yang ada dalam tangki air yang besar, maka iman adalah bagaikan saluran yang dapat mengalirkan air tersebut, sedangkan syukur adalah pembuka krannya. Ketika kran dibuka, maka berlimpahlah berkat Tuhan atas kita. William Cutts berkata, “Betapa sia-sianya manusia berusaha keras untuk menutup pintu yang tetap dibuka oleh Allah yang mahakuasa.” Jangan tutup pintu yang telah dibuka oleh Allah yang Mahakuasa dengan cara tidak bersyukur. Orang yang bersyukurlah yang akan membuka kran imannya untuk menerima berkat Tuhan.

PENERAPAN PRIBADI:

Sudahkah Anda memandang penting untuk bersyukur? Tuliskan langkah-langkah yang ingin anda lakukan berkenaan dengan syukur anda kepada Tuhan.


Rabu, 24 Desember 2008
BERSYUKURLAH SELALU
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 103:1-22

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang Daud perintahkan kepada jiwanya? (ayat 1-2)
2. Mengapa kita harus bersyukur? (ayat 3-5)
3. Bacalah ulang Mazmur 103:1-22, milikilah hati bersyukur seperti raja Daud, karena Tuhan telah melakukan perkara yang dahsyat atas hidup kita.

PENGAJARAN:
Gambaran ini tercermin pada kisah seorang laki-laki paruh baya yang bermimpi mendapat warisan senilai 1 juta dollar AS.
Suatu pagi, karena merasa terlambat bangun, ia segera pergi ke kamar mandi. Ternyata air PAM tidak mengucur. Ketika akan memasak air untuk membuat sarapan dan kopi, kompornya tidak bisa dipakai lantaran kehabisan gas. Saat akan mengambil koran pagi di teras rumah, kosong. Koran tidak diantar. Setelah berpakaian rapi, ia mencegat taksi di depan rumah untuk berangkat ke kantor. Tidak ada satu pun taksi yang muncul. "Aneh!" pikirnya. Mengapa kota menjadi senyap? Pria tersebut bertanya kepada seseorang yang tampak berjalan tergesa-gesa dari ujung jalan. "Apa yang terjadi?" Dengan nafas terengah yang ditanya berteriak, "Anda belum mendengar? Hari ini semua warga kota mendapat warisan masing-masing 1 juta dollar AS. Jadi, tak ada lagi orang yang mau bekerja."
"Hah!" si penanya terlonjak kaget. Seketika, ia terbangun dari tidurnya. Diam sejenak, oh ternyata semua ini hanya mimpi. Ia pun segera ke kamar mandi. Syukurlah, air PAM mengucur deras. Segar! Setelah itu, ia memanggang roti dan membuat kopi untuk sarapan. Enak! Apalagi sambil baca koran baru. Tak berapa lama ia keluar rumah, taksi langganannya sudah siap menunggu. Sesampai di kantor, ia menjadi lebih bersemangat dalam bekerja.
Apa yang bisa membuat rutinitas hidup ini menyenangkan? Jawabannya, ketika kita bisa bersyukur atas semua yang kita miliki! (www.glorianet.org)

PENERAPAN PRIBADI:
Refleksikan kembali perjalanan iman Anda selama ini bersama Tuhan, apakah Anda sudah menemukan kunci untuk bersyukur kepada Tuhan? Tuliskanlah berkat-berkat yang anda dapatkan dari saat teduh anda hari ini.


Kamis, 25 Desember 2008
KUASA DARI PUJIAN DAN UCAPAN SYUKUR
Firman hari ini: Kisah Para Rasul 16:19-40

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Bacalah kisah ini seluruhnya agar Anda memperoleh gambaran yang lengkap tentang peristiwa yang sedang terjadi. Hal apakah yang dilakukan oleh Paulus dan Silas? (ayat 25).
2. Mengapa mukjizat seperti itu terjadi? (ayat 26).
3. Apakah yang terjadi sebagai akibat dari kuasa syukur? (ayat 30-31)

PENGAJARAN:

Banyak orang yang tidak menyadari kuasa dari ucapan syukur. Karena ketidaktahuan inilah yang membuat mereka kehilangan banyak berkat Tuhan atas hidup mereka. Mengapa? Karena Daud pernah berkata, “Biarlah pujian pengangungan Allah ada dalam kerongkongan mereka,”(Mazmur 150:6). Bukan hanya itu, Yesus Kristus pun pernah mengungkapkan rahasia kuasa syukur dan pujian dengan berkata, “Dari mulut bayi-bayi dan anak-anak yang menyusu Engkau telah menyediakan puji-pujian,” (Matius 21:16). Dan hasilnya seperti yang terjadi kepada Paulus dan Silas, mereka dilepaskan bahkan membawa berkat bagi kepala penjara dan seisi keluarganya! Itulah kuasa dari pujian dan ucapan syukur yang telah lama dilalaikan oleh orang-orang Kristen di dalam hidup mereka. Mari, melalui saat teduh 4M pada hari ini, kita sadar untuk mengaktifkan lagi senjata kita ini.

PENERAPAN PRIBADI:
Tuliskanlah penghalang-penghalang anda untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan, berdoalah untuk mematahkan penghalang-penghalang tersebut dan mulailah bersyukur.


Jumat, 26 Desember 2008
DEMONSTRASI KUASA ALLAH KARENA PENGUCAPAN SYUKUR
Bacaan Firman Tuhan hari ini: Mazmur 57:1-12.

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apakah yang dilakukan oleh Daud di dalam gua Adulam? (ayat 8-10).
2. Apa jaminan yang diberikan Tuhan kepada Daud? (ayat 11-12).
3. Jika Anda berada pada posisi Daud, apakah respon pribadi Anda? Mengapa?

PENGAJARAN:
Satu kebenaran yang sangat dahsyat ditulis oleh Daud bahwa syukur dan pujian mengandung kekuatan yang dahsyat untuk mengubah hidup manusia. Suatu kali, Daud yang sedang tertekan karena dikejar-kejar oleh raja Saul sehingga ia harus tinggal di dalam gua yang justru didatangi oleh 400 orang yang sedang terbelit utang piutang dan persoalan lain. Dalam keadaan yang demikian, Daud berhasil mengubah mereka menjadi pahlawan-pahlawan Daud yang luar biasa. Apa kunci rahasia Daud? Ternyata ia menuliskan pengalamannya dalam Mazmur 57 yakni, “Aku mau bersyukur kepada Tuhan di antara suku-suku bangsa.” Sungguh luar biasa Allah sanggup mendemonstrasikan kuasa-Nya kepada Daud dan orang-orang yang berkumpul bersamanya dengan mengubah mereka yang penakut menjadi pahlawan-pahlawan yang dahsyat dan luar biasa.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudahkah Allah mendemonstrasikan kuasa-Nya atas hidup Anda? Tuliskanlah langkah-langkah praktis anda untuk mendemonstrasikan kuasa Allah dalam hidup anda.


Sabtu, 27 Desember 2008
BERSYUKUR VS BERSUNGUT-SUNGUT
Firman hari ini: 1 Korintus 10:1-17

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa maksud Paulus, “Aku mau, supaya kamu mengetahui, ..?”(ayat 1-5).
2. Ketika kita tidak bersyukur, contoh apakah yang diberikan kepada kita? (ayat 6-14).
3. Seandainya Anda berada di posisi yang sama seperti orang Israel, manakah yang Anda pilih: Bersyukur atau bersungut-sungut? Apa komitmen Anda?

PENGAJARAN:
Suatu hari ada seorang nelayan yang menangkap ikan. Pada suatu hari ia menangkap begitu banyak ikan, sehingga ia harus mengawetkan ikan-ikan itu dengan cara membuatnya menjadi ikan asin. Karena hari begitu cerah dan terik, maka ia mulai menjemur ikan-ikan itu sambil menyanyi kecil. Satu jam kemudian ternyata awan gelap datang dan ia menjadi panik untuk mengumpulkan ikan-ikan tersebut. Si nelayan sangat sedih atas keadaan itu. Tetapi tidak lama kemudian cuaca menjadi cerah dan terik kembali, sehingga si nelayan sangat senang hatinya. Ia mulai menjemur ikan lagi. Baru saja setengah jam, awan gelap datang kembali dan langsung membawa hujan yang deras. Ikan-ikan yang baru dijemur menjadi basah terkena air hujan. Dengan bertolak pinggang si nelayan berdiri di tengah hujan sambil melihat ke langit dan berkata, “Tuhan apakah Engkau bisa mengatur cuaca? Kalau Tuhan tidak bisa mengatur cuaca, biar saya naik ke atas untuk mengatur cuaca dan Tuhan tolong turu ke bawah untuk menjemur ikan!”.
Lawan dari mengucap syukur adalah bersungut-sungut. Ucapan syukur menyuburkan dan mengaktifkan iman. Sebab persungutan bukan hanya membuat iman kita “mogok,” tetapi juga merupakan dosa yang serius. Pada saat seseorang sedang bersungut-sungut, ia menempatkan dirinya di luar kedaulatan Allah. Dalam 1 Korintus 10:10, akibat dari orang yang bersungut-sungut akan dibinasakan oleh malaikat maut. Mulai hari ini belajarlah untuk selalu bersyukur, bukan bersungut-sungut. (Perjanjian Berkat, Metanoia Publishing).

PENERAPAN PRIBADI:
Hal manakah yang selalu mendominasi hidup Anda? Apakah bersyukur atau bersungut-sungut? Tuliskan komitmen Anda untuk menjaga hati Anda agar tidak bersungut-sungut.


Minggu, 28 Desember 2008
SELALU MENGUCAP SYUKUR ADALAH GAYA HIDUP YESUS
Firman hari ini: Matius 11:25-30

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Sebutkan alasan mengapa Yesus bersyukur? (ayat 25-27).
2. Untuk membuat kita selalu bersyukur, apakah ajakan Yesus pada kita? (ayat 28-29).
3. Mengapa kita harus memiliki gaya hidup yang selalu bersyukur? (ayat 30).

PENGAJARAN:
Dalam suatu Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dipimpin oleh seorang pendeta terkenal di lapangan terbuka, ia menceritakan sebuah kisah lucu. Katanya, “Salah satu ciri khas orang Karismatik adalah selalu menyebut nama Yesus dalam segala hal. Sebagai contoh: jikalau seorang karismatik terpeleset karena kulit pisang yang diinjaknya, ia akan berkata dengan keras: Dalam Nama Yesus, sambil menunjuk kulit pisang tersebut. Mereka menyebut nama itu karena sudah terbiasa untuk selalu menyebutkannya.” Meski hanya lelucon, tetapi hal ini sesungguhnya benar. Mengapa? Karena sudah menjadi gaya hidupnya. Demikian pula yang terlihat dalam gaya hidup Yesus, yakni selalu mengucap syukur kepada Bapa di sorga. Jikalau kita adalah murid Kristus, maka seharusnya gaya hidup kita adalah gaya hidup yang selalu bersyukur kepada Bapa di sorga.

PENERAPAN PRIBADI:
Sudahkah Anda memiliki gaya hidup yang suka bersyukur? Tuliskanlah komitmen Anda untuk mengikuti gaya hidup Yesus.

Saturday, December 13, 2008

Seberapa Kristen-kah Kita?

FOKUS KITA - 14 Desember 2008

Seringkali ketika mendengar kata “Kristen”, pasti yang tebersit dalam benak kita adalah kumpulan sosok manusia yang penuh kasih, punya integritas, hidupnya kudus, penuh kerendahan hati, taat dalam beribadah. Namun, tidak jarang kita menjadi kecewa ketika mendapati kenyataan sangat berbeda dengan apa yang ada di dalam benak kita. Bukankah berkali-kali kita mendengar bahwa kehidupan orang Kristen harus menjadi berkat bagi orang lain, terutama bagi orang yang belum mengenal Yesus. Tampaknya tuntutan itu sangat mudah untuk kita lakukan, namun dalam prakteknya tidak mudah, karena seringkali kehidupan kita hanyalah menjadi karikatur orang Kristen saja.

Yakobus 1:22–25 mengatakan bahwa sebagai orang Kristen kita dituntut bukan hanya mendengar kebenaran, namun menjadi pelaku bagi setiap kebenaran yang telah kita dengar. Kalau saja kita hanya menjadi orang Kristen mingguan, artinya hanya beribadah seminggu sekali, maka paling tidak 4 tema Firman yang kita terima dalam sebulan dan kalau keempat-empatnya kita lakukan, maka dalam waktu 3 bulan perubahan itu mulai tampak dan dapat dirasakan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Dengan kata lain, hidup kita telah berfungsi menjadi garam bagi orang yang ada di sekitar kita. Sayangnya, tidak sedikit cara hidup orang Kristen yang sembrono malah menjadi bahan pembicaraan bahkan tertawaan, sungguh menyedihkan bukan?

Yakobus mengatakan kalau kita mendengar kebenaran, namun kita tidak melakukannya, itu sama artinya dengan kita menipu diri sendiri. Sebaliknya kalau kita melakukan setiap kebenaran yang telah kita dengar, dikatakan kita akan berbahagia. Beberapa contoh yang membuktikan kalau kita tidak menjadi pelaku kebenaran:

4 Ulangan 6:5 berkata bahwa kita harus mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan kita, namun kenyataannya kita tidak mengasihi Dia dengan segenap hati, jiwa dan kekuatan kita. Buktinya pada saat ibadah, kita tidak menghormati Tuhan, kita tidak memberikan yang terbaik untuk Tuhan, kita tidak menyiapkan hati kita dengan benar. Seringkali kita datang seenaknya dalam ibadah, keluar masuk ruangan untuk menerima telepon seperti keluar masuk mall, memakai pakaian yang minim. Coba kita introspeksi diri, bukankah orang yang non Kristen lebih sungguh-sungguh dalam melakukan ibadahnya, dalam arti memberikan yang terbaik untuk Allahnya.


4 Amsal 3:9 mengatakan bahwa kita harus memuliakan Allah dengan harta kita, namun pada kenyataannya seringkali berkat yang Tuhan berikan kita pakai untuk memuaskan keinginan kita, contohnya : gonti-ganti HP menurut trend terbaru, membeli pakaian karena mengikuti mode, makan di tempat-tempat yang mewah. Kalau Amsal mengatakan bahwa kita harus memuliakan Allah dengan harta kita, maka seharusnya kita tidak lupa bahwa berkat yang ada pada kita dipakai untuk menolong orang-orang yang butuh untuk ditolong, untuk mendukung pekerjaan pelayanan.

4Matius 9:35-38 menceritakan bagaimana Yesus telah menjadi teladan untuk mengasihi jiwa-jiwa dengan memberikan hidupnya menjadi jawaban bagi orang-orang yang membutuhkan, namun seringkali kita hanya hidup bagi diri sendiri. Setiap hari kita selalu memikirkan bagaimana caranya untuk memiliki kenyamanan hidup, kita tidak pernah peduli akan keselamatan orang lain, sehingga seringkali kehidupan kita tidak mencerminkan kehidupan Kristus. Lebih menyedihkan ketika kita melihat kehidupan orang dunia ternyata lebih peduli kepada jiwa-jiwa yang memerlukan pertolongan.

Sekarang adalah waktu yang tepat bagi kita untuk introspeksi diri dan mengukur “seberapa Kristen-kah” kita. Jika kita dengan bangga mengaku sebagi orang Kristen, sudahkah hidup kita sehari-hari mencerminkan kekristenan itu sendiri? Bagaimana kita hidup di hadapan Tuhan dan ditengah-tengah dunia dimana kita ditempatkan?

Tidak ada kata terlambat bagi kita untuk berubah. Jika kita rindu menjadi orang Kristen yang benar, maka kita harus beribadah dengan penuh hormat kepada Tuhan, memuliakan Tuhan dengan uang kita dengan menolong orang yang kekurangan dan mendukung kebutuhan pelayanan, serta memperhatikan dan memiliki hati untuk menjangkau jiwa-jiwa yang terhilang. (lb)

Cacat

INSPIRATIONAL STORY - 14 Desember

Sebuah toko hewan peliharaan (pet store) memasang papan iklan yang menarik bagi anak-anak kecil, “Dijual Anak Anjing”.

Segera saja seorang anak lelaki datang, masuk ke dalam toko dan bertanya “Berapa harga anak anjing yang anda jual itu?”

Pemilik toko itu menjawab, “Harganya berkisar antara 30 - 50 Dollar.”

Anak lelaki itu lalu merogoh saku celananya dan mengeluarkan beberapa keping uang, “Aku hanya mempunyai 2,37 Dollar, bisakah aku melihat-lihat anak anjing yang Anda jual itu?”

Pemilik toko itu tersenyum. Ia lalu bersiul memanggil anjing-anjingnya. Tak lama kemudian, dari kandang anjing munculah anjingnya yang bernama Lady yang diikuti oleh lima ekor anak anjing. Mereka berlari-larian di sepanjang lorong toko. Tetapi, ada satu anak anjing yang tampak berlari tertinggal paling belakang.

Si anak lelaki itu menunjuk pada anak anjing yang paling terbelakang dan tampak cacat itu. Tanyanya, “Kenapa dengan anak anjing itu?

Pemilik toko menjelaskan bahwa ketika dilahirkan anak anjing itu mempunyai kelainan di pinggulnya, dan akan menderita cacat seumur hidupnya.

Anak lelaki itu tampak gembira dan berkata, “Aku beli anak anjing yang cacat itu.”

Pemilik toko itu menjawab, “Jangan, jangan beli anak anjing yang cacat itu. Tapi jika kau ingin memilikinya, aku akan berikan anak anjing itu padamu.”

Anak lelaki itu jadi kecewa. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Aku tak mau kau memberikan anak anjing itu cuma-cuma padaku. Meski cacat anak anjing itu tetap mempunyai harga yang sama sebagaimana anak anjing yang lain. Aku akan bayar penuh harga anak anjing itu. Saat ini aku hanya mempunyai 2,35 Dollar. Tetapi setiap hari aku akan bayar 0,5 Dollar sampai lunas harga anak anjing itu.”

Tetapi lelaki itu menolak, “Nak, kau jangan membeli anak anjing ini. Dia tidak bisa lari cepat. Dia tidak bisa melompat dan bermain sebagaiman anak anjing lainnya.”Anak lelaki itu terdiam. Lalu ia menarik lepas ujung celana panjangnya. Dari balik celana itu tampaklah sepasang kaki yang cacat. Ia menatap pemilik toko itu dan berkata, “Tuan, aku pun tidak bisa berlari dengan cepat. Aku pun tidak bisa melompat-lompat dan bermain-main sebagaimana anak lelaki lain. Oleh karena itu aku tahu, bahwa anak anjing itu membutuhkan seseorang yang mau mengerti penderitaannya.”

Kini pemilik toko itu menggigit bibirnya. Air mata menggenang di pelupuk matanya. Ia tersenyum dan berkata, “Aku akan berdoa setiap hari agar anak-anak anjing ini mempunyai majikan sebaik engkau.”

Bahkan mereka yang cacat pun mempunyai nilai yang sama dengan mereka yang normal……………

Hanya orang yang pernah mengalami penderitaan yang bisa menolong dan menyelami penderitaan orang lain. Pandanglah sekitar kita. Mungkin mereka tidak seberuntung kita dan mungkin kita belum pernah mengalami penderitaan sedahsyat mereka. Hal tersebut terkadang bisa membuat mata hati kita tumpul... atau sebaliknya, ketika kita mengalami penderitaan... justru hal tersebut membuat kita bisa memahami dan peduli pada penderitaan orang lain.(in)

INFO KITA - 14 Desember 2008

Persembahan 7 Desember 2008
Perpuluhan: Rp. 13.463.900
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 400.000
Diakonia: Rp. 802.000
Misi: Rp. 2.994.300
Investasi Iman Healing Center: Rp. 1.297.000
Rumah Kehidupan: Rp. 220.000
Untuk Natal: Rp. 100.000


SUSULAN DATA ULANG TAHUN JEMAAT
23 Desember - Hariyanto (Keluarga) - Jl. Gersikan I/41a - (031) 60719675

DOA BERSAMA & PEMBEKALAN
KONSELOR NATAL
Senin, 15 Desember 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja
Seluruh PA, PKS & Saudara yang telah dihubungi PKS-nya WAJIB hadir pada pertemuan ini!


PELAYANAN RUTAN MEDAENG
Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan kepada para napi di Rutan medaeng yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 18 Desember 2008.

Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.


MALAM DOA SYAFAAT BERSAMA
UNTUK NATAL

Selasa – Jumat
16 -19 Desember 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Ruang Hermon

Mari satukan hati kita dalam doa syafaat bersama untuk teman-teman yang akan kita ajak ke Perayaan Natal Krispen 2008.


TEMU RAKOR

Seluruh Tim Rakor WAJIB hadir pada pertemuan:
Hari : Selasa
Tanggal : 23 Desember 2008
Waktu : Pukul 18.30 WIB
Tempat : Ruang Hermon
Acara : Presentasi Program Kerja 2009
Mengingat padatnya agenda pertemuan, seluruh peserta harap hadir tepat waktu!


LIBUR IBADAH
Ibadah Raya Keluarga, Youth & Teen pada hari Minggu, 21 Desember 2008 LIBUR.
Harap diperhatikan!


LIBUR IBADAH ANAK

Ibadah Raya Anak Jesus’ Children Church (J’CC) pada hari Minggu, 21 & 28 Desember 2008 LIBUR.
Ibadah Raya Anak akan dimulai kembali pada hari Minggu, 4 januari 2009.
Mohon diperhatikan!


LIBUR KANTOR SEKRETARIAT GEREJA

Kantor sekretariat gereja KrisPen Babatan & Mojoarum pada hari Jumat-Sabtu, tanggal 26-27 Desember 2008 LIBUR.


IBADAH TUTUP TAHUN

Ibadah penutupan tahun 2008 dilaksanakan pada hari Rabu, 31 Desember 2008, pukul 22.00 WIB. Ibadah disertai dengan Perjamuan Kudus!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 15-21 Desember 2008

KEKUATANKU vs KEKUATAN ALLAH

SENIN, 15 DESEMBER 2008

HIDUP TANPA FIRMAN ALLAH
Yesaya 29: 9-12

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapa yang dimaksud dengan ‘kamu’ di dalam ayat 10?
2. Siapa yang memejamkan mata para nabi dan menudungi muka para pelihat?

PENGAJARAN:
Ayat-ayat ini menegur bangsa Israel karena mereka berjalan tanpa bertanya kepada kehendak Allah. Dalam ayat 10 dikatakan bahwa nabi mereka telah dipejamkan dan para pelihat mereka telah ditudungi. Nabi atau pelihat pada jaman bangsa Israel sangat penting karena lewat para nabi atau pelihat, Tuhan memimpin bangsa tersebut sehingga mereka bisa mengerti kehendak Allah untuk menjadi arahan hidup. Tapi pada jaman itu mereka tidak mau menerima suara Tuhan lewat para nabi atau pelihat sehingga Tuhan murka dan akhirnya tidak mau lagi memberikan suara dan kehendakNya (‘kitab yang termeterai’ – ayat 11).

Di dalam kehidupan kita juga selalu perlu mendengar suara Tuhan agar kita dipimpin olehNya setiap saat. Jika kita hidup dipimpin oleh Tuhan, maka hidup kita akan mengalami berkat-berkat Allah (Mazmur 1:1-3). Sedangkan orang yang jahat (tidak mau berjalan dalam kehendak Allah) akan mengalami penghakiman (Mazmur 1:4-6).

Bagaimana kita tahu kehendak Allah dalam kehidupan kita? Lewat membaca firmanNya hari demi hari. Seringkali saya mengalami kebuntuan dalam pekerjaan dan pelayanan. Ketika saya menyerah dan mencari tuntunan Tuhan lewat FirmanNya, tiba-tiba seakan-akan ada jalan Tuhan yang dibukakan bagi saya. Itu sebabnya Firman Tuhan dikatakan sebagai pelita bagi kaki kita dan terang bagi jalan kita (Mazmur 119:105).

PERENUNGAN PRIBADI:
1. Dalam hal apakah Anda sering mengalami kebuntuan dalam persoalan-persoalan hidup?
2. Mulailah hidup dalam tuntunan Tuhan setiap hari dengan banyak merenungkan firman.


SELASA,16 DESEMBER 2008
HIKMAT ALLAH
Yesaya 29:13-14

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa arti ‘hatinya menjauh dari padaku’ ? (Ay. 13)
2. Mengapa bangsa Israel menjauhkan hatinya dari Allah?
3. Apa hukuman Tuhan terhadap sikap yang demikian? (Ay. 14b).

PENGAJARAN:
Nabi Yesaya mengingatkan bangsa Israel tentang ibadah yang sejati, karena selama ini bangsa Israel tidak sungguh-sungguh dalam ibadahnya. Mereka melakukan ibadah, tetapi hanya sebatas yang ada di mulut bukan di hati. Padahal Tuhan lebih melihat apa yang ada di dalam hati daripada apa yang diucapkan oleh mulut, apalagi jika itu hanya liturgi (tata cara ibadah) manusia. Karena itu Tuhan akan menghukum bangsa Israel dengan menghilangkan hikmat-hikmat manusia, yang menciptakan liturgi-liturgi tersebut.

Di dalam Roma 12:1, ibadah adalah mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup, kudus dan berkenan kepada Allah, artinya ibadah mencakup seluruh aspek kehidupan manusia. Termasuk juga pekerjaan kita, kehidupan keluarga kita, pelayanan kita. Tuhan ingin kehidupan kita lebih berpusat kepada Dia lebih daripada cara-cara/hikmat-hikmat manusia. Mari kita mengandalkan hikmat Allah lebih dari hikmat manusia ketika kita dalam melakukan pekerjaan, pelayanan, kehidupan rumah tangga, dll. Tuhan ingin kita mengandalkan Dia lebih dari segalanya.

PENERAPAN PRIBADI:
1. Bagaimana sikap Anda selama ini, apakah mengandalkan hikmat manusia atau hikmat Allah?
2. Apakah Anda mau menyerahkan segala aspek kehidupan kepada Tuhan? Tuliskanlah rencana Anda secara spesifik.


RABU,17 DESEMBER 2008
BERBANTAH DENGAN ALLAH
Yesaya 29:15-16

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang membuat bangsa Israel berkata “siapakah yang melihat kita dan siapakah yang mengenal kita?” (Ay. 15)
2. Mengapa menurut Anda mereka berkata: “Bukan Dia yang membentuk aku; Ia tidak tahu apa-apa?”

PENGAJARAN:
Celakalah orang yang menyembunyikan rancangan-rancangannya terhadap Tuhan. Rancangan-rancangan disini berbicara tentang rencana-rencana hidup bangsa Israel. Mereka sudah sampai pada tahap pelanggaran dimana mereka hendak berbantah dengan Tuhan. Nabi Yeremia dan Nabi Yehezkiel juga mengalami hal-hal ini dalam pelayanan mereka kepada bangsa Israel. Bangsa Israel tidak mau mengakui kedaulatan Tuhan dalam hidup mereka, bahkan hendak berbantah dengan Tuhan.

Ketika kita mengalami penderitaan yang berat, kita bisa juga sampai pada kondisi seperti ini. Kita sering mempertanyakan maksud Tuhan dalam hidup kita. Hal ini juga yang dialami oleh Ayub ketika ia berada dalam tangga kehidupan terbawah, ia menjadi marah, depresi, gelisah bahkan mempertanyakan maksud Tuhan dalam hidupNya. Dalam Ayub 31:6, bahkan dia menantang Allah untuk menimbang hidupnya, apakah dia bersalah atau tidak. Kadang dalam himpitan kehidupan yang berat, kita juga bersikap seperti Ayub, mempertanyakan maksud Allah bahkan berbantah dengan Allah.

Apapun yang terjadi, jangan kita mengutuki Allah apalagi melepaskan Dia dalam hidup Anda, sebaliknya mari lembutkan hati dan bukalah hati anda. Ketika Anda mau datang kepada Allah dengan rendah hati maka Tuhan pasti akan menyatakan rencana dan kehendakNYA yang terbaik. Percayalah bahwa rancangan Allah adalah rancangan kebaikan bagi Anda (Roma 8:28).

PENERAPAN PRIBADI:
1. Pernahkah Anda mengalami kondisi yang sangat berat dalam kehidupan? Dalam peristiwa apakah itu ?
2. Bagaimana sikap Anda terhadap Tuhan saat itu ?
3. Apakah Anda mau datang kepada Tuhan dengan rendah hati, apapun yang terjadi?


KAMIS,18 DESEMBER 2008
PERTOLONGAN YANG BUKAN DARI ALLAH
Yesaya 30:1-5

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Mengapa orang Israel pergi minta perlindungan dari bangsa Mesir? (Ay. 2).
Apakah hal ini berkenan kepada Tuhan? (Ay. 1)
Apakah bangsa Mesir berhasil menolong orang Israel? (Ay. 5)

PENGAJARAN:
Dalam kondisi terdesak untuk menghadapi bangsa Asyur, kerajaan Yehuda meminta pertolongan kepada bangsa Mesir. Namun hal ini sebenarnya melawan kehendak Allah, itulah sebabnya nabi Yesaya berkata, bahwa pelindungan Mesir bukan untuk membawa kebaikan namun justru akan mempermalukan pembesar-pembesar Yehuda (Ay.3-4). Mengapa hal ini terjadi? Karena mereka tidak meminta keputusan Allah (Ay.2a).Di dalam situasi yang mendesak dan krisis seperti hari-hari ini, seringkali kita juga meminta pertolongan kepada kekuatan-kekuatan lain seperti pertolongan manusia, pertolongan kekayaan kita, pengalaman diri sendiri, dll.
Dalam Yeremia 17:5 dikatakan, terkutuklah orang yang mengandalkan kekuatan manusia, tetapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan (Yeremia 17:7). Karena itu di dalam menghadapi kesulitan dan masalah apapun, mari kita menjadi orang yang mengandalkan Tuhan.

Ada suatu kisah, ketika Bunda Theresa ingin membangun sebuah rumah yatim piatu dan ia hanya mempunyai uang 3 shilling (Rp. 2.550,-) untuk memulainya. Orang mentertawakan dia,tetapi Bunda Theresa berkata, “3 shilling memang tidak dapat mewujudkan apa-apa, tetapi dengan 3 shilling bersama Tuhan tidak ada yang tidak dapat diwujudkan oleh Theresa.” Akhirnya rumah yatim piatu tsb. benar-benar selesai dibangun.

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia, kata Rasul Paulus (Filipi 4:13). Ya, benar, segala perkara dapat Anda tanggung asal Anda bersama dengan Tuhan.

PENERAPAN PRIBADI:
Selama ini Anda bergantung kepada apa atau siapa ?
Langkah-langkah apa yang harus Anda ambil agar benar-benar mengandalkan Tuhan ?
Yakinkah Anda bahwa hanya pertolongan Tuhan saja yang mampu memberi mujijat?


Jum’at, 19 Desember 2008
TINGGAL TENANG
Firman hari Ini: Yesaya 30:15-17

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Apa yang dimaksud dengan ‘tinggal tenang’ dan ‘percaya’ ? (Ay. 15)
2. Apa yang terjadi dengan orang yang berusaha lari dengan naik kuda? (Ay. 16)

PENGAJARAN:
Ada 2 prinsip yang kita pelajari dari ayat Yesaya 30:15, yaitu :
1. Untuk memperoleh keselamatan kita harus bertobat dan tinggal tenang.
2. Untuk memperoleh kekuatan kita harus tinggal tenang dan percaya.
Dalam ayat-ayat tsb. di atas, kita melihat gambaran orang yang benar-benar sudah menyerah, karena kekuatan manusia sudah tidak bisa dipakai untuk menyelamatkan diri. Jika ingin memperoleh pertolongan Tuhan, maka kita mesti hidup berserah total kepada Tuhan. Berserah total itu artinya, kita diam dan Tuhan yang bertindak.

Ada banyak orang yang mengaku dirinya percaya kepada Tuhan, tetapi masih mencoba melakukan suatu usaha. Dalam Matius 26:53, Yesus berkata: “Atau kau sangka, bahwa Aku tidak dapat berseru kepada Bapa-Ku, supaya Ia segera mengirim lebih dari dua belas pasukan malaikat membantu Aku?” Artinya, Tuhan berkata bahwa Dia sanggup melakukan apapun juga dan tidak butuh bantuan kita. Seringkali yang kita lakukan adalah mencoba menolong Tuhan. Dalam himpitan masalah yang berat janganlah kita bingung dan panik, tapi belajarlah tenang dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Jika kita panik, maka kita tidak akan dapat memutuskan segalanya dengan baik. Dalam Yesaya 30:16-17 dikatakan, ketika kita mencoba dengan kekuatan kita maka orang lain juga akan mendahului sampai kita ditinggalkan dan menyerah sendirian. Karena itu marilah kita menjadi orang yang tinggal tenang dan percaya karena panji kita bukan kekuatan manusia tapi kekuatan Allah.

PENERAPAN PRIBADI:
1. Apakah Anda sering kebingungan dan panik dalam menghadapi masalah dan pergumulan?
2. Maukah Anda bertobat (berubah) dan menyerahkan semuanya kepada Tuhan?
3. Hanya dalam pertobatan dan percaya dan tinggal tenang terletak kekuatan Anda.


Sabtu, 20 Desember 2008
KETENTERAMAN SELAMA-LAMANYA
Firman Hari Ini: Yesaya 32: 9-14, 17

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Siapakah perempuan-perempuan yang dimaksud dalam ayat 9?
2. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan ‘kebenaran’ ? (Ay. 17).

PENGAJARAN:
Ayat ini berhubungan dengan ayat yang kemarin kita baca, Yesaya 30:15. Jika kita percaya dan tinggal tenang, maka akan ada kekuatan. Untuk tinggal tenang dan percaya perlu ada ketenteraman dalam hati. Bagaimana ketenteraman bisa didapat? Jawabannya, ketika ada damai sejahtera. Dan damai sejahtera kita dapat dari kebenaran. Kebenaran berbicara tentang Firman Tuhan yang menjadi dasar nilai-nilai kehidupan. Artinya tanpa mengerti, memahami dan melaksanakan kebenaran Firman Tuhan, tidak akan ada damai sejahtera. Bangsa Israel mengalami kekacauan di dalam hidup, karena mereka tidak berjalan sesuai kebenaran kehendak Allah. Yesaya 32:9-14 berbicara tentang peringatan nabi Yesaya terhadap ‘perempuan-perempuan’. Perempuan-perempuan ini adalah orang-orang yang hidup dalam zona nyaman, yaitu bangsa Israel yang hidupnya nyaman dan tidak merasa perlu hidup sesuai kebenaran Firman Tuhan. Tuhan mengijinkan mereka hidup dalam kesulitan dan penderitaan (Ayat 11-14).

Kita hidup dalam situasi yang kacau. Firman Tuhan memang mengatakan bahwa di akhir jaman kehidupan akan semakin kacau, jadi hal ini tidak bisa dihindari. Namun, Allah berfirman, dimana ada kebenaran di sana akan ada damai sejahtera (Ay. 17). Dalam kehidupan yang seperti ini satu-satunya cara untuk mengalami ketenangan adalah hidup bergantung sepenuhnya kepada Allah lewat Firman Tuhan - Kebenaran yang sejati. Melalui bergaul dengan Firman Tuhan (melakukan 4M) kita akan dapat mengalami damai sejahtera karena kita jadi memahami janji-janji Allah bagi hidup kita. Sebagai contoh, saya tulis beberapa janji Tuhan yang ada di FirmanNya.
Saudara mau hidup diberkati? Kuncinya ada di Amsal 11:24-25.
Saudara mau berhasil melakukan pekerjaan? Amsal 16:3.
Saudara mau hidup tidak kuatir? Amsal 12:25.
Saudara mau belajar menjadi orang tua yang baik? Amsal 13:24. Dll.

Mari di dalam hidup ini kita menjadi orang-orang yang selalu mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh dengan melakukan Firman Tuhan setiap hari di dalam hidup kita, maka akan ada damai sejahtera, ketenangan dan ketenteraman selama-lamanya.

PERENUNGAN PRIBADI:
Dari 4 janji tsb. di atas, yang manakah yang cocok dengan kebutuhan Anda?
Langkah-langkah apa yang akan Anda ambil agar mengalami janji-janji tsb.?


Minggu, 21 Desember 2008
KESELAMATAN BAGI UMAT TUHAN
Firman Hari Ini: Yesaya 35:1-10

PERTANYAAN PERENUNGAN:
1. Menurut Anda, kepada siapa janji keselamatan ini dituliskan? (Ay. 1-9)
2. Dimana Sion itu? (Ay. 10)

PENGAJARAN:
Ayat-ayat ini adalah gambaran kemenangan umat Tuhan. Nabi Yesaya menggambarkan keadaan akhir bagi umat Tuhan yang tetap setia mengikut Tuhan. Mereka akan menikmati keselamatan, kemenangan, harapan dan janji-janji Allah. Akhir dari keadaan kita adalah seperti orang-orang yang menang yang dengan sorak-sorai dan sukacita masuk ke Sion, kota Allah yang kudus. Itulah gambaran surga mulia.

Kehidupan kita memang sedang mengalami kesulitan, tetapi akhir hidup kita sebagai orang yang setia mengikut Allah, akan mendapat pahala dari Allah. Dikatakan dalam Wahyu 7:17 bahwa Allah akan menuntun umatnya ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata mereka. Sungguh-sungguh suatu kehidupan yang menyenangkan dan melegakan.

Saudaraku, hidup kita saat ini adalah hidup mengikut Tuhan. Mari kita lakukan dengan setia sambil tetap berharap akan surga yang akan kita nikmati. Mungkin situasi dan kondisi Anda sangat berat, namun mari tetap berharap pada kemenangan mutlak yang Tuhan sudah siapkan bagi kita.

PERENUNGAN PRIBADI:
1. Apakah Anda merasa berat dengan kehidupan Anda?
2. Renungkanlah 2 Timotius 4:6-7 baik-baik dan dapatkanlah pencerahan dari firman ini.
3. Mari ingat setiap janji kemenangan yang Tuhan akan berikan bagi setiap orang yang setia sampai akhir.

Friday, December 5, 2008

Melihat Seperti Tuhan Melihat

FOKUS KITA - 7 Desember

Krisis ekonomi global membawa banyak dampak yang luar biasa, baik di Indonesia maupun negara-negara lain. Dengan terjadinya krisis seperti ini banyak manusia yang stress dan putus asa. Sebagai gereja Tuhan seharusnya kita bisa melihat peluang / kesempatan ini untuk memberitakan kabar sukacita dan pengharapan yang kita punya kepada dunia sekitar kita.
Keberhasilan Yesus ketika melayani di dunia, karena DIA bisa melihat kesempatan dan kebutuhan orang-orang di sekitarNYA dan DIA bergerak dengan belas kasihan, sehingga apa yang dilakukanNYA berdampak dan membawa transformasi bagi dunia. Meskipun pelayanan Yesus sangat singkat yaitu hanya 3 tahun, tapi dampak yang diberikan sungguh sangat besar dan berpengaruh. Yesus tahu saat yang tepat untuk bertindak dan DIA taat kepada apa yang dikatakan oleh BapaNYA.
Pelayanan Yesus di dunia tidak lah mudah, DIA pun mengalami banyak penolakan dan pertentangan dari orang yang belum percaya dan juga dari orang-orang yang mengaku dirinya Kristen, tetapi DIA tidak menyerah oleh apa yang terjadi, DIA terus maju dan tetap mengarahkan mata kepada visi dan misi yang telah BAPA berikan untuk dilakukan dan diselesaikan. Yesus bisa melihat apa yang BAPA lihat dan bisa melangkah sesuai dengan instruksi yang Bapa berikan dengan tepat. Yesus bisa melakukan visi ini tanpa bersungut-sungut, karena DIA melakukan semua atas dasar KASIH yang tulus. Apa yang Yesus lakukan selama di dunia menjawab kebutuhan orang banyak, sehingga semua orang yang sakit, punya masalah, kerasukan setan, mencari Yesus, karena orang banyak bisa melihat bahwa di dalam Yesus ada pangharapan dan apa yang mereka butuhkan pasti terjawab.
Tidak ada perkara yang susah untuk dilakukan bila kita melakukan Amanat Agung atas dasar kasih kita kepadaNYA. Karena kasih seseorang bisa mengorbankan segalanya, jadi seharusnya begitu mudah untuk memenangkan dunia yang terhilang ini, yaitu melayani setiap orang atas dasar kasih bukan kasihan, artinya kita bertindak / bergerak kepada orang-orang yang membutuhkan kasih Tuhan. Krisis yang terjadi sekarang ini mempermudah kita untuk menyatakan kasih Yesus buat mereka, karena hari-hari ini itulah kebutuhan yang bisa kita jawab.
Krisis yang terjadi sekarang ini bukan untuk diratapi tapi untuk dihadapi dengan keyakinan yang teguh bahwa ALLAH menjamin masa depan kita dan DIA pasti memenuhi segala keperluan kita menurut kekayaan dan kemurahanNYA. DIA juga berjanji bahwa sekali-sekali tidak membiarkan dan meninggalkan kita, DIA memberikan damai sejahteraNYA yang melampaui segala akal dalam hati dan pikiran kita, sehingga tidak ada alasan buat kita untuk tetap meratap dan mengasihani diri sendiri, tetapi mari kita bergerak keluar untuk menjangkau mereka yang terhilang dan memberitakan / memberikan KASIH TUHAN yang sudah kita terima dengan cuma-cuma, sehingga kita pun wajib memberikannya dengan cuma-cuma. Jangan sampai arti pengorbanan Yesus di salib itu hanya kita nikmati sendiri, tapi mari kita bagikan kepada dunia sekitar kita.
Kita ditempatkan pada suatu lingkungan tertentu supaya kita bisa menjadi jawaban dan terang bagi sekeliling kita. Kuncinya sekarang ada di kita apakah kita mau menjadi kawan sekerja Tuhan untuk terus melanjutkan visi DIA di dunia ini. Bukan masalah kemampuan kita, tetapi mengenai kemauan kita, karena DIA yang akan melengkapi dan membantu kita apa yang harus kita lakukan. Lihat lah sekeliling kita dan bergeraklah dengan belas kasihan Tuhan yang sudah ada di dalam hati kita untuk menjangkau “dunia kita” . Jangan takut tertolak, takut gagal, lakukan saja apa yang menjadi bagian kita dan nanti Tuhan akan lakukan apa yang menjadi bagianNYA. Ketika kita taat dan setia melakukan Amanat Agung, maka akan ada sukacita yang tidak akan pernah diambil dari kita, karena sukacita itu adalah abadi yang telah Yesus berikan dalam hati kita seperti suasana surga ketika ada satu orang bertobat yang diselamatkan. Masih kah kita hanya berdiam di tempat tanpa melakukan apapun untuk perpanjangan KASIH TUHAN??? Inilah saatnya untuk kita mulai melangkah, tidak ada kata terlambat dan takut, karena selalu ada jalan dan kesempatan untuk kita memulai. Jangan sampai kita menyesal bila kesempatan itu hilang atau lalu dengan begitu saja.

Cerita tentang Sebuah Cangkir


INSPIRATIONAL STORY - 7 Des 08


Aku tidak secara tiba-tiba tercipta sebagai sebuah cangkir yang indah. Ada suatu masa dalam hidupku dimana aku hanyalah sebongkah tanah liat yang buruk.

Kemudian Tuanku mengambilku dan mulai menepuk-nepukku, menghancurkan serta membentukku. Hal itu sangat menyakitkan bagiku sehingga aku memohon kepadaNya untuk berhenti, namun Dia hanya tersenyum sambil berkata, “BELUM SELESAI”.

Aku menjadi semakin kesakitan. Aku merasa bahwa aku tidak akan mampu bertahan lagi, namun akhirnya Dia melepaskanku juga.

Kemudian Dia meletakkan aku di atas sebuah meja beroda dan membawaku berputar-putar.

Aku tidak pernah mengerti mengapa Dia sangat ingin membakarku; aku berteriak dan memohon kepadaNya untuk berhenti dan mengeluarkanku dari tungku perapian. Aku menatapNya pilu melalui kaca di pintu tungku, namun Dia hanya tersenyum, menggelengkan kepalaNya dan berkata, “BELUM SELESAI”.

Kemudian, seolah penderitaanku belum cukup, tiba-tiba Tuan mengambilku dan mulai menghaluskan serta merapikan bentukku dengan sikat.

Setelah itu, Dia mengambil kuas dan melukis warna-warni di seluruh permukaanku. Asap dan baunya sangat menyengat. Kurasa, aku akan mati. Aku memohon kepadaNya untuk berhenti, namun Dia terus tersenyum dan berkata, “BELUM SELESAI”.

Lalu Dia memasukkanku ke tungku perapian yang lain. Tungku ini dua kali lebih panas dari tungku sebelumnya. Aku tahu bahwa aku pasti tercekik dan mati lemas di dalamnya. Aku memohon, berteriak, menjerit dan menangis kepadaNya, namun Dia masih saja… hanya tersenyum sambil berkata “BELUM SELESAI”.

Kemudian pintu tungku dibuka dan Tuan berkata, “SEKARANG”. Dia mengangkatku dan menempatkanku di atas sebuah rak untuk beristirahat.


Tak lama kemudian Dia datang dengan membawa cermin dan memintaku untuk melihat ke cermin. Saat aku memandang diriku di cermin, aku tak dapat mempercayai penglihatanku.

Aku berkata kepadaNya, “Oh, Tuan… betapa indahnya aku.”

Kemudian, Tuan menjelaskan kepadaku, “AKU ingin engkau mengerti bahwa AKU tahu sangatlah menyakitkan bagimu ketika AKU menghancurkan dan membentukmu. AKU tahu meja beroda itu membuatmu sakit. “

“Namun, jika AKU tetap membiarkanmu begitu saja, engkau hanya akan menjadi kering dan tetap selalu menjadi sebongkah tanah liat yang buruk. Engkau tidak akan pernah memiliki nilai serta kepribadian yang baik dalam hidupmu.”

“AKU tahu bahwa sangat panas rasanya ketika AKU memasukkanmu ke dalam tungku perapian pertama, namun jika AKU tidak melakukannya, engkau akan hancur karena engkau masih sangat rapuh.”

“AKU tahu bahwa sangatlah mengganggumu ketika engkau disikat dan dilukis, tetapi jika tidak AKU lakukan, engkau takkan memiliki warna apapun dalam hidupmu.”

“Oh, betapa AKU juga tahu bahwa tungku perapian kedua itu sangat berat bagimu!”

“Tetapi, kau melihatnya, bukan, bahwa jika AKU tidak meletakkanmu di sana, engkau takkan mampu bertahan menghadapi tekanan-tekanan kehidupan.”

“Kekuatanmu tidak akan berkembang, sehingga engkau takkan dapat bertahan untuk waktu yang lama.”

“Jadi, kau juga tahu, bukan, ketika engkau berpikir bahwa itu semua sangat berat dan menyulitkanmu, AKU tetap menggenggammu dalam perlindunganKU. AKU sudah tahu segalanya sejak lama, akan menjadi apa engkau hari ini. Aku telah memiliki gambaran akhir bentukmu di benakKU… sejak pertama kali AKU menyentuhmu!”


Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami sekalian adalah buatan tangan-Mu.
Yesaya 64:8

Diterjemahkan dari: “Not Yet”, oleh: penulis tak dikenal

INFO KITA- 7 Desember


Persembahan 30 November 2008
Perpuluhan: Rp. 15.903.000
Perpuluhan (transfer bank): Rp. 3.600.000
Diakonia: Rp. 803.000
Misi: Rp. 3.034.000
Investasi Iman Healing Center: Rp. 60.000
Rumah Kehidupan: Rp. 370.000
Pers. Garis Depan: Rp. 50.000


TRAINING PEMBINA
SPK PEMENANG

Bapak/Ibu/Sdr./I yang telah didaftarkan PKS-nya sebagai Pembina SPK Pemenang yang akan datang, harap hadir pada Training Pembina SPK Pemenang modul terbaru yang akan diadakan pada:

Hari : Rabu
Tanggal : 10 Desember 2008
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja.

NB: Pembina yang baru berma kali terlibat harap didampingi oleh PKSnya.


PELATIHAN PRAJURIT DOA
Selasa, 2 Desember 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gereja
Bagi Sdr/i. yg rindu memiliki roh doa yang semakin berkobar dan
diperlengkapi lebih lagi dalam hal berdoa,
silahkan BERGABUNG dalam pelatihan ini!


Ralat Warta
Telah terjadi kesalahan dalam penulisan data ulang tahun jemaat di Warta Kita edisi Minggu, 30 November 2008 yang lalu.
- Ibu Niniek Koentjoro (4 Desember) berulang tahun pada bulan Oktober.
- Ibu Riska Dwi S. (31 Desember) berulang tahun pada bulan September.
- Veronica Christine Handoyo, Perum. Graha Sentosa A-11, berulang tahun pada tanggal 15 Desember.
Redaksi mohon maaf atas kesalahan ini.
NB:
Jika Bp/Ibu/ Sdr/I mendapati adanya penulisan data ulang tahun atau data ulang tahun tidak/belum tercantum, harap segera memberitahu Sdr. Bayu/Sdri. Lia
di 031-3823490 pada jam kerja sekretariat gereja. Terima kasih.

SEPUTAR PUASA RAYA
Diserukan kepada setiap PKS bersama komselnya untuk berdoa syafaat
dan memfollow up teman-teman yang akan di ajak ke Perayaan Natal 2008.

Jesus’ Children Chuch (J’CC)
Christmas Celebration

Ayo! Bawalah serta anak/keponakan dan teman-teman Anda untuk merayakan Natal Anak bersama Jesus’ Children Church (J’CC) pada:

Sabtu
13 Desember 2008
Pukul. 16.00 WIB
Di Gereja

Acara:
Drama, Pesta Topi, Lomba kreatifitas komsel J’CC.

Penuntun Saat Teduh Pribadi 8-14 Desember 2008

“KASIH TAK PERNAH GAGAL”

SENIN, 8 DESEMBER 2008

KASIH MENUTUPI SEGALA SESUATU
Firman Hari Ini : Kejadian 9 : 18-29

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang dilakukan Ham setelah melihat aurat ayahnya ? (ayat 22)
Apa yang didapatkan Ham setelah melakukan hal tersebut ? (ayat 25)

PENGAJARAN :
Ham menceriterakan ketelanjangan ayahnya kepada saudara-saudaranya, sehingga ayahnya mengutukinya. Secara tidak di sengaja kerap kali kita melihat kelemahan atau dosa orang lain, kemudian secara tidak sengaja pula kita mulai menceriterakannya kepada pihak lain. Tindakan ini tentu sangat merugikan orang yang memiliki kelemahan tersebut dan tindakan ini dapat mencemari pihak-pihak lain. Bukannya menyelesaikan persoalan namun sering memperkeruh persoalan. Sebagai orang percaya kita perlu menutupi kelemahan orang lain dan tidak menceritakannya kepada pihak-pihak lain. Itulah kasih. Ia menutupi segala sesuatu. Seperti yang dilakukan Sem dan Yafet terhadap ayahnya, mereka berusaha untuk tidak melihat ketelanjangan ayahnya bahkan mereka berusaha untuk menutupi ketelanjangan ayahnya, sehingga akhirnya mereka mendapatkan berkat dari ayahnya.
Secara alami ada dua golongan orang yang menjadi obyek atau bahan gosip kita, yaitu pemimpin dan orang yang tidak kita senangi. Ingatlah, tidak ada manusia yang sempurna, setiap manusia punya kekurangan, kelemahan dan pernah jatuh ke dalam dosa. Apabila kita memiliki kasih, kita tidak akan menceritakannya kepada pihak-pihak lain yang tidak berkepentingan. Sebaliknya, bila kita melihat kelemahan atau dosa orang lain, kita akan menasihati dengan kasih dan berdoa untuknya.

PENERAPAN PRIBADI :
Kelemahan siapakah yang sering Anda ceritakan kepada orang lain ?
Sudahkah Anda berdoa untuk orang tersebut ?
Bacalah dan renungkanlah I Korintus 13 :7


SELASA, 9 DESEMBER 2008

KASIH MEMPERCAYAI YANG TERBAIK
Firman Hari Ini : Kejadian 39 : 1-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang dilakukan kepala penjara terhadap Yusuf ? (ayat 22)
Apa hasilnya ketika Yusuf dipercaya oleh kepala penjara ? (ayat 23)

PENGAJARAN :
Kepala Penjara mempercayai Yusuf untuk mengurus semua narapidana dalam penjaranya, meskipun status Yusuf adalah napi dengan tuduhan kasus pemerkosaan. Dan sejak saat itulah semua pekerjaan pengelolaan narapidana menjadi lancar alias sukses. Tentunya hal ini sangat menggembirakan hati kepala penjara karena pekerjaannya menjadi lebih ringan. Sebenarnya tidak mudah mempercayai orang yang pernah “gagal” tetapi bila kita mau memberi kesempatan untuk mereka berubah maka kita akan melihat potensi yang positif dalam orang tersebut muncul.
Bagaimana caranya agar hal tersebut bisa terjadi? Percayalah kepadanya. Itulah kasih. Ia percaya yang terbaik dari diri orang lain. Kecenderungan kita adalah selalu berpikir negatif atau curiga pada orang-orang yang pernah gagal atau berbuat salah, sehingga tidak memberikan kesempatan mereka untuk berubah. Apabila kita memiliki kasih, maka kita akan dapat berpikir positif tentang mereka sehingga mereka mendapatkan kesempatan dan dorongan kuat untuk berubah. Akibatnya kita akan melihat hasil yang positif seperti keberhasilan Yusuf dalam penjara sebagai hasil dari sebuah kepercayaan.
Petrus pernah gagal ketika dia menyangkal Yesus sebanyak tiga kali, namun Tuhan kita tetap mempercayainya untuk menjadi rasulNya. Apakah hasilnya ? Petrus dipakai oleh Tuhan untuk menyembuhkan banyak orang sakit dan mengadakan banyak mujizat. Selain itu khotbahnya mampu membuat tiga ribu orang bertobat. Luar biasa, orang yang pernah gagal namun dipercayai akhirnya bisa berhasil.

PENERAPAN PRIBADI :
Siapakah yang sulit anda percayai hari-hari ini ?
Bacalah dan renungkan dengan sungguh-sungguh I Korintus 13 : 7 sampai Anda mendapatkan rhema.


RABU, 10 DESEMBER 2008

KASIH MENGHARAPKAN YANG TERBAIK
Firman Hari Ini : Matius 8 : 5-13

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah yang diharapkan perwira tersebut terhadap hambanya ? (ayat 8)
Apa yang terjadi dengan hamba yang sakit tersebut ? (ayat 13)

PENGAJARAN :
Perwira ini tidak hanya memiliki iman yang besar namun juga memiliki kasih yang besar, kasih yang mengharapkan kesembuhan bagi hambanya. Suatu teladan yang luar biasa dimana seorang yang memiliki pangkat tinggi mengharapkan yang terbaik bagi orang yang sederhana. Itulah kasih, mengharapkan yang terbaik terjadi pada orang lain. Dalam era dimana persaingan begitu ketat maka mencapai kemenangan bukanlah hal yang mudah, sebab itu orang terus berlomba sekuat tenaga untuk mencapai kemenangan, secara tidak sadar kita dikuasai semangat mengalahkan yang membuat kita tidak senang melihat orang lain berhasil.
Hal ini sangat berlawanan dengan sifat kasih, yaitu mengharapkan yang terbaik terjadi pada orang lain, seharusnya kita selalu menginginkan orang lain berhasil, diberkati, maju, dipakai Tuhan dan kita tidak akan iri atau cemburu bila orang lain mencapai sesuatu yang lebih baik dari yang kita capai. Seperti yang diinginkan seorang ayah terhadap anaknya, sebab itu Yesus menginginkan kita melakukan hal-hal yang lebih besar dari yang pernah Dia lakukan.Yang perlu kita lakukan adalah berdoa, memberikan nasehat, semangat dan pertolongan agar orang-orang disekitar kita bisa mencapai keberhasilan sesuai dengan yang Tuhan rencanakan.

PENERAPAN PRIBADI :
Siapakah orang-orang yang perlu anda doakan, beri nasehat, semangat dan pertolongan agar mereka mengalami keberhasilan ?
Renungkanlah I Korintus 13:7 dan lakukan dalam kehidupan anda sehari-hari kepada semua orang yang anda temui!


KAMIS, 11 DESEMBER 2008

KASIH SABAR MENANGGUNG SEGALA SESUATU
Firman Hari Ini : I Samuel 1 : 1-20

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang di alami Hana dari tahun ke tahun ? (ayat 7)
Apa yang terjadi ketika Hana sabar menanggung penderitaan dan berdoa dengan setia ? (ayat 20)

PENGAJARAN :
Hana adalah sosok pribadi yang mengerti arti sebuah kasih, yaitu ia sabar menanggung penderitaan dari tahun ke tahun, dari madunya. Hana justru tidak lari meninggalkan suami, tapi dia memutuskan tetap mendampingi suaminya dan terus menyampaikan penderitaannya kepada Tuhan didalam doa. Komitmennya untuk mempertahankan pernikahan begitu kuat walaupun dia mendapatkan perlakuan yang menyakitkan dari istri muda suaminya.
Itulah kasih, ia sabar menanggung segala sesuatu. Kita mengakui bahwa bukan perkara yang mudah untuk mempertahankan hubungan bila kita mendapat perlakuan yang tidak adil alias menyakitkan, kita lebih mudah untuk memutuskan hubungan sehingga kita bisa segera lepas dari penderitaan tersebut. Namun hal ini bukanlah rencana Allah, apalagi bila ini menyangkut hubungan antara keluarga Allah, yaitu hubungan antar anggota gereja, terlebih bagi hubungan dalam keluarga jasmani. Tuhan ingin agar kita tetap memegang komitmen untuk mempertahankan hubungan dalam keluarga jasmani maupun rohani, karena suatu saat Tuhan bisa merubah orang-orang yang menyakiti kita dengan caraNya sendiri, karena Tuhan mendengar doa-doa kita. Mungkin juga Tuhan bisa mengubah keadaan seperti yang terjadi dalam kehidupan Hana, dimana Tuhan menjawab doanya dengan memberinya banyak anak, sehingga ia tidak mendapatkan penghinaan lagi. Tuhan bisa melakukan apapun untuk kita asalkan kita mau hidup dalam kasih.

PENERAPAN PRIBADI :
Siapakah yang kerapkali Tuhan ijinkan menyakiti hati saudara ?
Maukah saudara menunjukkan kasih dengan cara mengampuni dan berdoa untuk orang yang menyakiti saudara ?


JUM’AT, 12 DESEMBER 2008

KASIH TIDAK SOMBONG
Firman Hari Ini : I Korintus 13 : 4-7

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah salah satu sifat kasih ? (ayat 4b)
Apakah akibat dari kesombongan ? (Yesaya 2:11)

PENGAJARAN :
Tak seorangpun suka kepada orang yang sombong, namun ironisnya, kita sendiri –secara tidak disadari- kerapkali telah menunjukkan sifat kesombongan. Orang yang sombong adalah orang yang selalu merasa lebih dari yang lain. Lebih kaya, lebih pandai, lebih berhasil, lebih senior, lebih berbakat, lebih rohani, lebih diurapi, lebih baik, lebih benar, dsb. Rasul Paulus mengandaikan bila ia memiliki semua pengetahuan, mampu berkata-kata dengan semua bahasa manusia, memiliki iman yang sempurna, bahkan mampu menyerahkan tubuhnya untuk dibakar, namun bila ia sombong, itu semua tidak akan ada gunanya! Secara sederhana, ada dua ciri orang yang sombong :
Pertama, orang yang sombong sulit menerima nasihat atau teguran, karena ia merasa lebih benar daripada orang yang memberikan teguran tsb.. Ia cenderung meremehkan pendapat orang lain dan sulit mengakui kesalahannya, apalagi meminta maaf.
Kedua, orang yang sombong sulit menundukkan diri kepada otoritas, karena ia memandang otoritasnya tidak lebih baik atau lebih pandai daripada dirinya. Contohnya, kita sering bersikap sombong terhadap orang tua karena memandang mereka tidak lebih pandai daripada kita. Begitu juga terhadap pemimpin-pemimpin, baik yang ada di dunia sekuler maupun di dunia rohani. Kadangkala kita memiliki kecenderungan untuk tidak tunduk karena hanya melihat kekurangan mereka. “Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi Tuhan, sungguh ia tidak akan luput dari hukuman“ (Amsal 16:5). “Kecongkakan mendahului kehancuran dan tinggi hati mendahului kejatuhan“ (Amsal 16:18). Tidak ada satu orangpun yang mau mengalami kejatuhan atau kehancuran. Sebab itu milikilah kasih - ia tidak sombong.

PENERAPAN PRIBADI
Berdoalah dan mintalah Roh Kudus menunjukkan kesombongan-kesombongan Anda, kemudian bertobatlah dan hiduplah dalam kerendahan hati dan penundukkan diri !


SABTU, 13 DESEMBER 2008

KASIH TIDAK EGOIS
Firman Hari Ini : Rut 1 : 1 – 22

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Teladan apakah yang dapat Anda pelajari dari kehidupan Rut ?
Apakah penyebab terjadinya kekacauan dan segala perbuatan jahat ? (Yakobus 3:16)

PENGAJARAN :
Secara logika, apa yang dilakukan Rut terhadap mertuanya Naomi adalah sebuah kebodohan. Rut masih muda, ia bisa menikah lagi dan menikmati kehidupan yang lebih baik, dari pada harus menemani dan melayani mantan mertuanya yang jatuh miskin. Namun ia memutuskan untuk menunjukkan sebuah kesetiaan, sebuah kasih yang tidak mencari keuntungan diri sendiri, kasih yang tidak egois. Itulah kasih Allah terhadap manusia. Karena itu, Rut diberi kehormatan oleh Allah untuk menjadi nenek moyang Tuhan Yesus (baca Matius 1:1 & 5).
Yesus memberikan teladan yang sama, yaitu suatu kehidupan yang tidak mementingkan diri sendiri dengan menjadi hamba yang bersedia melayani umat manusia. Maukah kita meneladani hidupNya? Bila kita mau, maka hidup kita akan berdampak luar biasa, seperti kehidupan Yesus. Ketika kita berusaha melayani, menghargai dan mendahulukan kepentingan orang lain, akan ada banyak orang yang diberkati.
Kisah kasih Rut tidak berhenti pada suatu penderitaan, namun kita mendapati akhirnya Tuhan memberikan suami yang kaya dan baik hati kepadanya. Itulah ‘upah’ bagi orang yang mau menunjukkan kasih yang tidak egois. (Rut 4:13-17)

PENERAPAN PRIBADI :
Dalam hal-hal apa Anda sering menunjukkan sikap egois ?
Marilah terus belajar mengembangkan sikap mendahulukan kepentingan orang lain.
Renungkanlah I Korintus 13:5 dan dapatkan rhema pribadi dari Tuhan.



MINGGU, 14 DESEMBER 2008
KASIH TIDAK MENYIMPAN KESALAHAN ORANG LAIN
Firman Hari Ini : Kejadan 45 :1-15

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Bagaimana sikap Yusuf terhadap saudara-saudaranya yang telah menjual dirinya ? (ayat 4,5 & 15)
Bagaimana cara untuk mendapat pengampunan dari Bapa Surgawi ? (Matius 6:14)

PENGAJARAN :
Mengampuni adalah hal yang seringkali sudah kita dengar dan baca, meskipun –secara jujur- kita masih sering bergumul dengan hal tersebut.
Mari kita sejenak merenungkan kisah hidup Yusuf. Ia disakiti secara mendalam oleh kakak-kakaknya, yang seharusnya melindungi dia; ia di fitnah oleh istri bosnya, yang seharusnya menghargai kerja kerasnya. Meski begitu banyak permasalahan yang terjadi, kita tidak pernah membaca kisah tentang Yusuf yang sakit hati. Sebaliknya, ia menunjukkan respon kasih - tidak menyimpan kesalahan orang lain, sehingga Tuhan selalu menyertai dan memberkati apa yang dikerjakannya. Tidak ada orang yang sempurna. Suka atau tidak suka, kita akan disakiti oleh orang-orang di sekitar kita. Bersiaplah untuk merespon setiap kejadian yang menyakitkan tersebut dengan benar, yaitu terus mengasihi dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Dengan jelas firman Tuhan mengatakan, ketika kita mengampuni sesama, maka Tuhan mengampuni kita. Ketika tidak mau mengampuni sesama, maka Tuhan juga tidak mau mengampuni kita( baca Matius 6:14-15). Setiap kita tentu tidak ingin mendapatkan murka Tuhan, sebab itu putuskanlah untuk mengampuni. Meskipun itu bukanlah hal yang mudah, namun bila kita mau taat, percayalah akan ada kekuatan ekstra dari Tuhan untuk berjalan dalam pengampunan tersebut. Seperti Yusuf yang mengakhiri hidupnya dalam kelimpahan dan kedamaian, demikian juga kita yang mau hidup dalam kasih. Ingatlah, bahwa kehidupan kita saat ini adalah hasil dari pengampunan Bapa melalui AnakNya Yesus.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Mintalah agar Roh Kudus menyingkapkan kepada Anda, apakah Anda masih menyimpan kesalahan orang lain. Segeralah mengambil keputusan untuk mengampuni bila ternyata Anda masih menyimpan kepahitan.
2. Renungkan lagi I Korintus 13:5 dan terimalah pencerahan yang baru dari Roh Kudus.