Saturday, May 31, 2008

“ Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh ”

PRESBITORIAL - 1 Juni

Sungguh benar pepatah tersebut di atas! Tidak ada seorang pun dari antara kita yang ingin runtuh, bukan? Tetapi, mengapa begitu sulit untuk bersatu, padahal kita tak ingin runtuh? Jawabannya satu saja: EGO. Untuk bersatu kita perlu sekali menyerahkan ego kita. Ya, apalagi kalau bukan RENDAH HATI? Paulus mengatakan bahwa jika kita mau bersatu, sehati, sepikir dalam satu KASIH, satu JIWA, satu TUJUAN, maka kita harus rendah hati , menganggap orang lain lebih penting daripada diri sendiri. Kita harus mempunyai pikiran dan perasaan Kristus yaitu rela mengosongkan diri dari ke-allah-annya dan menjadi hamba yang taat sampai mati kepada Bapa (Filipi 2:1-8). Mengosongkan diri dari gengsi pribadi, dari ambisi pribadi, dari kepentingan pribadi serta hak-hak pribadi lainnya. Buat apa kita mempertahankan gengsi, ambisi, dan kepentingan diri sendiri, kalau akibatnya adalah keruntuhan pernikahan kita, keluarga kita, komsel kita, pekerjaan kita dan pelayanan kita? Bukankah lebih penting kita bersatu? Bapa hanya bisa memberkati kita jika kita memilih untuk selalu bersatu. Mengapa demikian? Karena kalau kita bisa bersatu, berarti kita sudah bisa rendah hati. Dia berjanji untuk MEMERINTAHKAN berkat kepada kita jika kita diam bersama dengan rukun (Mazmur 133:1-3).

Jemaat, mari kita terus belajar untuk rendah hati dan menyerahkan hak. Jangan pernah mengedepankan ego. Salibkan ego Anda, kejarlah persatuan, terimalah kemuliaan!

Pdt. Hanna Ongkosoetrisno
Penatua Jemaat

Bagaimana Aku dan Kau menjadi KITA?


FOKUS KITA - 1 Juni

Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang mengasihi apa yang Tuhan kasihi dan membenci apa yang Tuhan benci. Kesatuan adalah salah satu hal yang disukai Tuhan. Hidup dalam kesatuan adalah wujud kasih kita kepada Tuhan. Dan, Tuhan akan mencurahkan berkat-berkat-Nya kepada orang yang bisa menjaga kesatuan.

Bagaimana caranya supaya kita dapat bersatu?

1. Tidak Egois

Setiap kita perlu belajar menjadi seorang sahabat yang baik bagi orang lain. Di masa kini, kecenderungan untuk menjadi egois dan mementingkan diri sendiri−seperti yang menjadi gaya hidup orang-orang yang tidak mengenal Tuhan−ternyata juga banyak terjadi di gereja. Oleh sebab itu, ketika kita hidup di dalam kasih dan persatuan, kita harus memilih untuk tidak berpusat pada diri sendiri, melainkan belajar memperhatikan orang lain. Kasih selalu mendahulukan orang lain.

Roma 12:9-10 berkata: Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik. Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat. Perlu kita sadari bahwa keegoisan akan menjadi hambatan untuk kita bisa dipakai Tuhan. Kita perlu belajar memperlakukan saudara yang lain lebih utama dari diri kita sendiri supaya kesatuan dapat terwujud.

2. Memelihara Kasih Persaudaraan

Ibrani 13:1: Peliharalah kasih persaudaraan! Persaudaraan sejati berarti rela berkorban satu sama lain dan setia saling tolong menolong dalam kesukaran. Tanpa adanya kasih persaudaraan, kumpulan orang percaya tidak ada bedanya dengan organisasi sosial. Banyak orang di sekitar kita yang merasa bahwa mereka tidak pernah mempunyai seseorang yang sungguh-sungguh memperhatikan serta mengasihi mereka. Di sini gereja harus menjadi berperan menjadi jawaban buat mereka! Tuhan rindu kualitas hidup kita berbeda dengan orang dunia.

Salah satu kunci untuk mengembangkan kasih persaudaraan adalah dengan melihat seorang akan yang lain seperti Tuhan melihat. Jika kita mengasihi seseorang, jangan pernah menuntut bahwa orang itu akan balas mengasihi kita dan jangan mengharapkan apapun sebagai imbalan.

3. Melangkah Bersama

Kelihatannya mudah untuk dipraktekkan, tetapi kenyataannya banyak anak Tuhan yang gagal untuk bisa melangkah bersama. Hal ini disebabkan karena tidak sehati dan sepikir, kurang bisa menerima kelemahan dan kelebihan orang lain. Ditambah lagi, keengganan kita untuk keluar dari area kenyamanan mengakibatkan saudara, rekan/partner kita melangkah sendirian.

Menjaga kesatuan hati dan langkah sangatlah penting jika kita rindu visi dan misi yang Tuhan percayakan dapat tergenapi. Ada berkat yang Tuhan curahkan dalam persatuan, dimana hal itu akan membuat kita mampu menggenapi visi & misi besar yang telah Tuhan percayakan.(rin)

Kekuatan Sikap Pemaaf

INSPIRATIONAL STORY - 1 Juni

oleh: CRIS CARRIER

Pada tahun 1976, ketika sedang berjalan kaki pulang ke rumah pada hari terakhir sebelum liburan Natal, aku bersemangat membayangkan masa libur sebagaimana yang dapat didambakan oleh seorang anak sepuluh tahun. Beberapa rumah dari tempat tinggalku di Coral Gables, Florida, ada seorang pria datang kepadaku dan bertanya apakah aku bersedia membantunya mengerjakan dekorasi untuk sebuah pesta yang akan diadakan oleh ayahnya. Karena mengira bahwa ia teman ayahku, aku bersedia ikut bersamanya.

Yang tidak kuketahui saat itu adalah bahwa ia pernah bermasalah dengan keluargaku. Ia pernah dipekerjakan sebagai perawat yang mengurus keperluan sehari-hari salah seorang kerabat kami yang sudah jompo, tetapi belakangan dipecat karena sering mabuk-mabukan.

Sesudah aku menyatujui ajakannya untuk pergi bersamanya, ia membonceng aku dengan motor ke rumahnya di sebuah tempat terpencil di bagian utara Miami. Namun, tiba-tiba ia berhenti di tepi jalan dan memukul dadaku beberapa kali dengan sebatang besi pemecah es. Kemudian ia memaksaku untuk naik ke motornya dan membawaku ke Florida, lalu menyeretku melewati semak-semak. Di sana ia menembak kepalaku dan meninggalkan aku.

Untungnya, setelah menembus bola mataku, peluru itu keluar lewat kening sebelah kanan tanpa menyebabkan kerusakan otak. Ketika aku sadar enam hari kemudian, aku tidak ingat bahwa aku pernah ditembak. Aku duduk di pinggir jalan sampai ditemukan oleh seseorang yang tergerak untuk menolongku.

Dua pekan kemudian, aku telah menerangkan ciri orang yang telah menganiaya aku kepada seorang pelukis polisi dan dari potret wajah yang tergambar, pamanku dapat mengenalinya. Penjahat itu dibawa kepadaku bersama beberapa tersangka lain. Tetapi, trauma dan ketegangan menjadikan segalanya kacau, sehingga aku tidak dapat memastikan mana orang yang telah menyiksaku. Lebih sial lagi, polisi tidak dapat menemukan bukti fisik untuk mengaitkan orang itu dengan kejahatan yang telah diperbuatnya, sehingga ia bebas dari hukuman.

Penjahat itu membuat mata kiriku buta, tetapi cedera lain tidak ada dan denga kasih saying dan dukungan dari keluarga dan teman-temanku, aku kembali ke sekolah dan melanjutkan hidupku.

Selama 3 tahun setelah kejadian itu, aku tidak pernah lepas dari siksaan kecemasan. Hampir setiap malam aku terbangun dari ketakutan, merasa mendengar seorang masuk lewat pintu belakang, sehingga aku sering meminta agar diperbolehkan tidur bersama orang tuaku.

Aku sadar bahwa berkat perlindungan dan kasih Tuhan, secara ajaib aku tetap hidup dan ini menjadi alasan bagiku untuk merasa aman. Dalam tangan-Nya, aku dapat hidup tanpa rasa takut dan dendam. Aku berhasil menyelesaikan sekolahku dan mendapatkan gelar Bachelor dan kemudia master dalam bidang teologi.

Dalam bulan September 1996, Mayor Charles Schere dari Kepolisian Coral Gables yang dahulu pernah menyelidiki kasusku, memberitahu aku bahwa penjahat yang kini berusia 70 tahun, akhirnya mengaku. Dalam keadaan buta karena glaukoma, sakit-sakitan, tanpa keluarga atau teman, ia dirawat di sebuah panti jompo di North Miami Beach.

Ketika pertama kali aku menjenguknya, ia meminta maaf atas perbuatan yang pernah dilakukannya kepadaku dan aku mengatakan kepadanya bahwa aku tealah memaafkannya. Aku menjenguknya berkali-kali setelah itu, menawarkan harapan dan sedikit penghiburan dengan memberinya suasana kekeluargaan sebelum ajal menjemputnya. Aku percaya persahabatan kami mengurangi kesepiannya dan memberinya kelegaan luar biasa setelah menjalani 20 tahun penuh penyesalan.

Aku tahu dunia mungkin memandangku sebagai korban sebuah tragedi mengerikan, tetapi aku memandang diri sendiri sebagai “korban” sejumlah mujizat. Kenyataan aku masih hidup dan tidak menderita cacat mental. Aku dikaruniai istri yang penyayang dan keluarga bahagia.

Banyak orang tidak habis pikir mengapa aku memaafkannya, aku sendiri berpandangan bahwa aku tidak dapat memaafkannya. Jika aku memilih untuk membencinya selama ini atau menghabiskan hidupku dalam upaya balas dendam, mungkin aku tidak menjadi seorang seperti adanya aku hari ini, yang memiliki istri dan anak-anak yang mencintaiku.

Sumber: Chicken Soup for The Unsinkable Soul

INFO KITA 1 Juni


PERSEMBAHAN 25 MEI 2008
Perpuluhan: Rp. 11.318.000
Diakonia: Rp. 1.026.000
Misi: Rp. 2.686.000
Rumah Kehidupan: Rp. 350.000


PELAYANAN RUTAN MEDAENG


Libatkan diri Saudara dalam pelayanan kepada para napi di Rutan Medaeng yang akan dilaksanakan pada hari Selasa, 3 Juni 2008.
Berangkat bersama-sama dari gereja pada pukul 07.30 WIB.


TELAH LAHIR

Kelly Kwok, putri pertama anak kedua dari Bp. Tommy Kwok (PJ Youth) & Ibu Fei Kiem, pada hari Kamis, 22 Mei 2008.


PERHATIAN!

Mohon Bapak/Ibu/Sdr./i tidak memberikan uang persembahan dalam keadaan dilipat, diremas maupun robek supaya persembahan Saudara adalah yang terbaik bagi Tuhan.


HADIRILAH!

Seminar keluarga:
“Keseimbangan Fungsi Suami-Istri dalam Pernikahan”

Bersama:
Bp. Suyono (GKKD Jogjakarta)

Sabtu
21 Juni 2008
Pukul 18.30 WIB
Gedung Gereja GBI Kristus Pencipta



Mission Trip Youth

Wates (Jawa Timur) I
Jumat – Kamis
27 Juni – 3 Juli 2008

Wates (Jawa Timur) II
Jumat – Minggu
4 - 6 Juli 2008

Peserta M-Trip wajib hadir pada Doa Bersama & Pembekalan :

Kamis
29 Mei, 5, 12 & 19 Juni 2008
Pukul 19.00 WIB
Di gereja

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 2 – 8 Juni 2008

MENJALANI HIDUP PENUH ARTI
Referensi Buku : PAULUS, oleh Charles Swindoll

Senin, 2 Juni 2008


Mengalami Kasih Karunia Berlimpah
Firman Hari Ini : 1Timotius 1:12-17

Pertanyaan Perenungan:
1. Siapakah Paulus sebelum dia berjumpa dengan Tuhan Yesus? (ayat 13a)
2. Apa yang mengubahkan hidup Paulus? (ayat 13b - 14)

Pengajaran:
Sebelum mengalami kelahiran baru di dalam Tuhan Yesus, Paulus adalah seorang yang sangat kejam dan sangat menentang Tuhan Yesus. Bahkan dia juga mempunyai rencana untuk membinasakan orang-orang Kristen. Tetapi masa lalunya yang sangat kelam itu tidak menghalangi Tuhan untuk mengubah secara total dan memakai hidup Paulus serta menjadikan dia seorang rasul yang luar biasa bagi kemuliaan nama Tuhan Yesus. Belajar dari pertobatan Paulus, marilah kita tidak terpaku pada masa lalu kita. Jangan membuang waktu dengan memfokuskan pikiran pada siapa diri kita dahulu, karena Tuhan sanggup mengubahkan total hidup kita dan memakai hidup kita dengan luar biasa untuk kemuliaanNya. Bagian kita hanyalah membuka diri dan berserah kepada Tuhan, maka Tuhan akan melimpahkan kasih karuniaNya yang memampukan kita untuk hidup dalam rencanaNya yang luar biasa. Abraham Lincoln lahir pada tahun 1809 di sebuah pondok dari kayu yang primitif di sebuah desa yang kemudian dikenal sebagai Hardin County, Kentucky. Ayahnya adalah seorang yang buta huruf, buruh yang sering berpindah-pindah tempat, dan ibunya dalah seorang wanita rapuh yang penyakitan. Mereka dipaksa keluar dari rumah mereka ketika Lincoln berumur 7 tahun. Ibunya meninggal ketika ia berusia 9 tahun. Pada mulanya ia tergoda untuk meniti karir dalam bidang bisnis pada tahun 1831 tetapi ternyata gagal total. Setahun kemudian ia gagal mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Pada tahun yang sama ia kehilangan pekerjaan dan mendaftar di sekolah hukum tetapi tidak dapat dipertimbangkan karena tidak memenuhi syarat. Tidak lama setelah cobaan berat memalukan itu, ia memulai bisnis lain dengan menggunakan uang yang dipinjamnya dari seorang sahabat karibnya. Sebelum tahun berakhir, bisnis itu gagal. Lincoln bangkrut dan menghabiskan waktu tujuh belas tahun berikutnya untuk melunasi hutangnya. Pada tahun 1835, ia jatuh cinta berat dengan Ann Rugledge, hanya untuk mengalami patah hati ketika Ann meninggal setelah pertunangan mereka. Tahun berikutnya ia mengalami gangguan syaraf total dan menghabiskan 6 bulan berikutnya di tempat tidur. Pada tahun 1838, ia mencoba untuk menjadi juru bicara dewan legislatif negara bagian tetapi gagal. Pada tahun 1840, ia mencoba menjadi anggota dewan negara bagian yang berhak memilih, tetapi kalah. Tiga tahun kemudian ia mencalonkan diri menjadi anggota Kongres tetapi kalah. Pada tahun 1846 ia kembali mencalonkan diri sebagai anggota Kongres dan menang. Hanya dua tahun kemudian ia mencalonkan diri untuk pemilihan kembali tetapi dikalahkan. Pada tahun 1849 ia mencari pekerjaan sebagai pegawai negeri di negara bagian kampung halamannya tetapi ditolak. Pada tahun 1854 ia mencalonkan diri sebagai anggota Senat Amerika Serikat. Sekali lagi, ia gagal. Pada tahun 1956 ia mencalonkan diri dalam nominasi wakil presiden pada konvensi nasional partainya. Ia mendapatkan kurang dari seratus suara, kembali mengalami kekalahan yang memalukan. Pada tahun 1858 ia kembali ke Senat Amerika Serikat tetapi kalah lagi. Akhirnya, pada tahun 1860, Abraham Lincoln terpilih untuk menduduki jabatan Presiden Amerika Serikat. Apabila tidak mengetahui semua itu, kita akan berpikir “Oh, tentulah ia memiliki latar belakang yang luar biasa.” Tetapi kalau kita memandang sejarah hidupnya, maka kita akan menyadari bahwa masa lalunya dipenuhi dengan kegagalan dan tragedi, sakit hati dan kepiluan. Namun, Tuhan sanggup mengubahkan hidupnya secara total dan luar biasa. Tuhan sanggup melakukan hal yang sama kepada kita semua !

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda percaya bahwa Tuhan bisa memakai hidup Anda untuk kemuliaanNya?
2. Mari libatkan diri Anda dalam pelayanan-pelayanan yang ada di dalam Jemaat lokal!


Selasa, 3 Juni 2008


Manusia Baru, Pikiran Baru
Firman Hari Ini : Roma 12:1-2

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang harus kita lakukan dengan hidup kita setelah lahir baru? (ayat 1)
2. Apa yang harus terjadi dengan pola pikir kita setelah kita lahir baru? (ayat 2)

Pengajaran:
Setelah kita mengalami kelahiran baru di dalam Tuhan Yesus, maka kita semua menjadi manusia yang baru. Tetapi Tuhan tidak membuat kita seperti robot. Artinya, kita diberi kebebasan dalam menggunakan pikiran dan hidup kita. Kita bisa saja membiarkan pikiran-pikiran yang tidak berkenan, hal-hal yang najis serta niat-niat buruk menguasai hati kita yang pada akhirnya membawa kita jatuh ke dalam dosa. Oleh karena itu, penting sekali untuk mempunyai sikap hati bahwa setiap hari, bahkan setiap waktu, kita harus mempersembahkan hidup kita kepada Tuhan. Saat kita sadar bahwa hidup kita adalah sebuah persembahan kepada Tuhan, maka kita tentu akan menjaga dan merawatnya sebaik mungkin. Kita tentu tidak ingin memberi yang jelek atau asal-asalan kepada Tuhan yang sangat mengasihi kita dan yang telah memberikan yang terbaik kepada kita. Pola berpikir seperti itu bisa kita capai bila kita selalu memperbaharui pikiran kita dengan Firman Tuhan. Bila kita membiarkan firman memperbaharui pikiran kita, maka kita akan memiliki pikiran Kristus. Pikiran kita tidak lagi dipenuhi oleh ambisi-ambisi pribadi yang dapat membawa kita pada kejatuhan dan dosa, sebaliknya dipenuhi oleh pikiran untuk melakukan apa yang Tuhan mau di dalam hidup kita. Tuhan telah memberikan Roh Kudus untuk menolong kita dan mengajar kita, sehingga kita tidak perlu melakukannya dengan usaha kita sendiri. Yang perlu kita lakukan adalah menyediakan lebih banyak waktu untuk mempelajari Firman Tuhan dan berdoa di dalam Roh sehingga pikiran kita penuh dengan Firman Tuhan dan hidup kita dikuasai oleh Roh Kudus.

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah setiap hari Anda menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan lewat doa dan FirmanNya?
2. Mari renungkan Filipi 4:8.


Rabu, 4 Juni 2008



Bersaksi Dengan Berani
Firman Hari Ini : Kisah Para Rasul 9:19b-31

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah sikap Paulus setelah dia bertobat? (ayat 27 & 28)
2. Apa risiko yang dia hadapi? (ayat 29)

Pengajaran:
Setelah berjumpa dengan Tuhan Yesus, hidup Paulus berubah total. Dulunya dia membinasakan orang-orang Kristen, tetapi setelah bertobat, Paulus dipenuhi dengan kasih Tuhan, sehingga ia menyebarluaskan nama Yesus dengan sangat berani. Seringkali kita setelah lama menjadi orang percaya, kehilangan keberanian untuk menceritakan tentang Yesus kepada orang yang membutuhkan. Hal ini terjadi karena kita telah terbiasa hidup dalam zona nyaman, sehingga kita takut akan adanya goncangan terhadap rasa nyaman kita, misalnya ditolak, dimusuhi atau dijauhi oleh orang di sekitar kita. Malahan banyak orang Kristen yang bukan saja tidak berani bersaksi, tetapi juga tidak berani untuk hidup benar / hidup lurus sesuai Firman Tuhan Mereka merasa sungkan atau kikuk. Apakah Anda termasuk Kristen yang demikian? Kita harus terus minta Roh Kudus untuk memperbaharui kasih yang mula-mula dalam hidup kita, sehingga kita dipenuhi dengan sukacita yang meluap-luap yang menyebabkan kita bersemangat untuk bersaksi tentang Yesus kepada orang yang membutuhkan. Begitu banyak orang yang hidup dalam kegelapan, masalah dan frustasi akan kehidupannya. Mereka sedang menanti anak Tuhan yang mau mengajak mereka kepada Tuhan Yesus supaya mereka pun mengalami pemulihan.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah Anda masih mempunyai kerinduan dan keberanian untuk bersaksi tentang Tuhan Yesus kepada sesama atau sahabat-sahabat Anda yang membutuhkan?
2. Mari renungkan Matius 5:16. Ambillah tindakan untuk bersaksi tentang Yesus dengan menceritakan pengalaman pribadi Anda sendiri kepada mereka.


Kamis, 5 Juni 2008


Bersukacita Senantiasa
Firman Hari Ini : Kisah Para Rasul 16:19-40

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang terjadi pada Paulus dan Silas di Filipi? (ayat 22-23)
2. Bagaimana respon Paulus? (ayat 25)
3. Apa dampaknya? (ayat 26 + 33b)

Pengajaran:
Sangatlah mudah untuk bergembira bila semua berjalan dengan baik dan menyenangkan. Kita bisa dengan mudah berkata “Tuhan baik”, “Puji Tuhan”, dan sebagainya. Tetapi saat kita berada di dalam kesulitan dan tantangan, kita cenderung untuk bersungut-sungut dan bahkan kita kadang menyalahkan Tuhan untuk keadaan-keadaan yang menekan atau menyesakkan hidup kita. Paulus dan Silas baru saja melakukan pelayanan yaitu mengusir roh jahat keluar dari salah seorang hamba perempuan yang punya roh tenung, namun bukannya hal yang baik yang mereka alami tetapi justru mereka harus disiksa dan dimasukkan penjara. Paulus dan Silas bisa saja memilih untuk berespon negatif, seperti bersungut-sungut, mengasihani diri atau marah kepada Tuhan karena setelah mereka melakukan kehendak Tuhan, justru mengalami kesulitan besar. Tetapi Paulus dan Silas memilih untuk bersukacita dan mereka mewujudkan sukacita itu dengan memuji dan menyembah Tuhan dengan suara nyaring. Sukacita bukanlah suatu akibat, tetapi merupakan suatu pilihan yang harus kita ambil saat keadaan tidak menyenangkan kita. Sukacita merupakan salah satu buah Roh Kudus artinya sesuatu yang dihasilkan bila hidup kita akrab dan dipimpin oleh Roh Kudus. Saat kita memilih untuk bersukacita walaupun keadaan tidak mendukung, maka ada kuasa yang mengalir yang membawa kita kepada pembebasan. Saat kita bersukacita berarti kita sedang membiarkan Tuhan bekerja dengan dahsyatnya lewat Roh Kudus yang ada di dalam hidup kita. Oleh karena itu, apapun situasi yang Anda hadapi, pilihlah untuk bersukacita di dalam Tuhan.

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda memilih untuk bersukacita senantiasa?
2. Mari renungkan Nehemia 8:11 dan Filipi 4:4.


Jumat, 6 Juni 2008



Menyenangkan Tuhan atau Manusia ?
Firman Hari Ini : Galatia 1:10-24

Pertanyaan Perenungan:
1. Apa yang Paulus lakukan waktu dia mendapat panggilan dari Tuhan? (ayat 16 b-17)
2. Bagaimanakah sikap Paulus sebagai hamba Kristus? (ayat 10 b)

Pengajaran:
Sebelum bertobat, Paulus hidup untuk menyenangkan ahli-ahli Taurat dan pembesar Yahudi dengan menganiaya pengikut Kristus dan berusaha untuk membinasakan mereka. Dia berusaha mencapai suatu prestasi dan penghormatan dari manusia dengan melakukan perintah mereka walaupun itu sangat bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tetapi setelah dia berjumpa dengan Tuhan Yesus, Paulus tidak minta pertimbangan siapapun dan langsung mengambil sikap untuk hidup bagi Kristus secara radikal, bahkan dalam ayat 10b Paulus mengatakan “Sekiranya aku masih mau berkenan kepada manusia, maka aku bukan hamba Kristus.” Seringkali kita sebagai orang percaya yang sudah lahir baru, masih tergoda untuk hidup menyenangkan manusia karena kita takut tertolak. Akibatnya, kita mempunyai sikap hidup yang toleran terhadap dosa dan tidak berani untuk bersikap tegas terhadap hal-hal yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan. Seringkali kita takut kehilangan teman, takut dianggap sok suci karena kita hidup radikal bagi Tuhan Yesus. Marilah hari ini kita belajar dari Paulus untuk hidup hanya untuk menyenangkan Tuhan dan sama sekali tidak menunjukkan toleransi terhadap dosa atau hal-hal yang bertentangan dengan Firman Tuhan.

Penerapan Pribadi:
1. Dalam hal-hal apa Anda masih sering kompromi dengan dunia karena takut ditolak?
2. Mari renungkan Galatia 1:10 b. Tuliskanlah hal-hal yang Tuhan katakan kepada Anda.


Sabtu, 7 Juni 2008


Bekerja Dengan Rajin
Firman Hari Ini : 2 Tesalonika 3: 1-14

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimana kehidupan Paulus sehari-hari? (ayat 7-8)
2. Ada 2 tujuan mengapa Paulus hidup seperti itu. Temukanlah di ayat 8b+9
3. Apa peringatan Paulus kepada orang-orang yang tidak mau bekerja? (ayat 10)

Pengajaran:
Melalui firman hari ini, terungkap jelas bahwa Paulus adalah orang yang rajin bekerja. Sebetulnya dia berhak untuk tidak bekerja karena dia adalah rasul, tetapi Paulus ingin memberi teladan bahwa tiap orang harus bekerja dengan rajin dan penuh sukacita. Pekerjaan bukanlah sesuatu yang duniawi sehingga kita dengan terpaksa melakukannya. Sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, Tuhan telah memerintahkan Adam untuk bekerja. Jadi pekerjaan haruslah merupakan bagian dari ibadah kita kepada Tuhan. Kita harus melakukan pekerjaan kita, bahkan segala sesuatu, dengan sebaik mungkin seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia (bacalah Kolose 3:23-24). Motivasi kita dalam bekerja bukanlah untuk menyenangkan bos atau supaya kita mendapatkan promosi atau gaji yang lebih besar, tetapi supaya Tuhan disenangkan dan dimuliakan lewat pekerjaan kita. Selain itu, supaya banyak orang diberkati lewat pekerjaan kita. Bagi Anda yang masih sekolah atau yang bekerja di rumah sebagai ibu rumah tangga, maka Anda haruslah mempunyai pola pikir bahwa apa saja yang Anda kerjakan, Anda harus mengerjakannya dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Sekali lagi, saya ingin menandaskan bahwa kita harus melakukan segala sesuatu dengan cara terbaik yang kita mampu lakukan, dengan satu tujuan yaitu supaya Tuhan Yesus dimuliakan dan banyak orang diberkati lewat apa yang kita kerjakan.

Penerapan Pribadi:
1. Apakah hari-hari ini Anda merasa jenuh dengan pekerjaan Anda? Mari saling menguatkan dalam komsel.
2. Mari hafalkan dan renungkan Kolose 3:23-24. Catatlah apa yang Tuhan katakan pada Anda!


Minggu, 8 Juni 2008


Hidup Yang Dibagikan
Firman Hari Ini : 1Tesalonika 2: 1-12

Pertanyaan Perenungan:
1. Bagaimanakah sikap Paulus terhadap jiwa-jiwa yang dia bina? (ayat 7)
2. Apa yang Paulus berikan kepada jiwa-jiwa yang dia muridkan/bina? (ayat 8)

Pengajaran:
Dalam menghadapi kehidupan di jaman yang serba sulit dan penuh tantangan ini, kebanyakan orang hidup dengan berfokus pada diri sendiri dan memikirkan apa yang bisa dicapai supaya bisa bertahan hidup dalam kondisi yang sulit. Tak terkecuali, banyak anak Tuhan yang berperilaku sama seperti mereka, yaitu hidup untuk dirinya sendiri. Padahal saat kita hidup hanya berfokus pada diri sendiri, maka hidup kita menjadi sangat berat dan masalah yang kita hadapi justru seakan tidak kunjung selesai. Paulus mengajarkan dan memberi teladan bahwa di tengah perjuangan dan pergumulannya yang sangat berat dalam pekerjaan dan pelayanannya, dia tetap hidup berfokus pada jiwa-jiwa. Paulus mengajarkan bahwa kita harus membagikan hidup kita pada orang-orang yang kita bina, artinya kita mau mencurahkan tenaga, pemikiran, waktu bahkan uang kita untuk orang-orang yang kita bina. Membina jiwa bukanlah sesuatu yang sangat sulit, sehingga hanya bisa dilakukan oleh orang-orang Kristen yang telah dewasa rohani saja. Membina jiwa bisa dilakukan oleh setiap anak Tuhan. Bahkan, membina jiwa harus dilakukan oleh setiap anak Tuhan. Tugas kita adalah membagikan hidup kepada orang-orang yang membutuhkan, dengan cara mendoakan mereka dan membawa mereka untuk lebih mengalami Tuhan seperti yang sudah kita alami. Saat kita hidup tidak berfokus pada diri sendiri, maka kesulitan hidup kita akan terlihat lebih mudah bahkan Tuhan sendiri yang akan turun tangan untuk menolong kita menghadapi masalah-masalah kita (renungkanlah Yesaya 58:6-8). Marilah kita hidup tidak berfokus pada diri sendiri, tetapi berfokus pada Tuhan dan jiwa-jiwa, karena itulah yang Tuhan rindukan.

Penerapan Pribadi:
1. Sudahkah Anda membimbing / membina orang lain untuk bertumbuh menjadi semakin dewasa rohani ? Marilah terlibat dalam komsel!
2. Mari renungkan dan hafalkan 2 Korintus 5:15. Catatlah hal-hal yang Roh Kudus ungkapkan kepada Anda pribadi.

Saturday, May 24, 2008

Sukacita Terbesar

Presbitorial - Mei 25

Sebagai terapis bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus, saya mengalami banyak kesulitan dan tantangan dalam menerapi mereka yang hiperaktif. Untuk membuat anak tersebut bisa duduk diam dan menyelesaikan satu tugas saja membutuhkan waktu 2 sampai 3 bulan, bahkan bisa lebih. Untuk membuat anak berhasil, dibutuhkan cara yang tepat, waktu, kesabaran, kasih sayang, dan ketekunan dalam mengajar/menerapi mereka. Selain itu, untuk mensukseskan pendidikan bagi anak-anak ini, terapis juga butuh kerja sama dengan orang tua anak tersebut.
Demikian juga kalau kita mau menolong orang lain untuk bertumbuh dalam kerohanian mereka. Ada banyak tantangan dan kesulitan. Tetapi, bila kita memberikan waktu untuk memperhatikan mereka, memberikan kesabaran dan juga ketekunan dalam membimbing orang-orang yang Tuhan percayakan kepada kita, maka pada akhirnya kita akan melihat pertumbuhan rohani mereka. Mungkin diperlukan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menolong orang lain bertumbuh. Namun, semua jerih payah yang kita investasikan untuk mereka akan terhapus oleh sukacita yang besar ketika kita melihat pertumbuhan mereka. Ada kepuasan yang akan kita alami, karena kita telah memperoleh kehormatan untuk mencetak sejarah dalam hidup orang lain. Tipsnya adalah: Lakukanlah segala sesuatu seperti kita melakukan untuk Tuhan dan bukan untuk manusia, maka kita akan mendapatkan kasih dan penghargaan di hadapan Tuhan dan manusia.

Pantow Hendrik Kokoy
Pemimpin Jemaat Teen

Menolong Orang Lain Mencapai Tujuan Hidupnya

FOKUS KITA - Mei 25

Elisa adalah nabi Israel yang melihat Elia dijemput kereta kuda ke sorga. Ia pernah mengeringkan sungai Yordan untuk menyeberang hanya dengan memukulkan jubah Elia ke atas air. Ia menyehatkan air di Yerikho hanya dengan menaruh garam ke dalam mata air. Ia membutakan mata tentara Aram hanya dengan doa yang pendek dan membangkitkan anak seorang perempuan Sunem. Elisa membuat minyak seorang janda berkelimpahan dan menyembuhkan Naaman orang Siria yang sakit kusta. Ia menolong orang Israel menang perang, bahkan tulangnya dalam kuburanpun membangkitkan orang mati. Ia menerima dua kali lipat urapan Elia. Tetapi, Siapakah Elisa? Elisa adalah putra seorang tuan tanah yang kaya raya. Sebelum mengangkat Elia ke sorga, Tuhan menuntun Elia kepada Elisa. Elia ingin memuridkan dia. Ketika Elia datang, Elisa membajak ladangnya bersama 11 orang pembajak lain dengan memakai 22 ekor lembu pembajak. Elisa memiliki pekerjaan yang sempurna karena mewarisi seluruh usaha ladang ayahnya. Tiba-tiba semuanya berubah saat Elia datang dan melemparkan jubahnya kepada Elisa. Segera Elisa meninggalkan semua miliknya untuk mengikuti Elia yang tidak dikenalnya. Elia menghabiskan waktunya selama 20 tahun untuk melatih, membina, mementor dan melakukan apapun yang dapat ia lakukan terhadap Elisa. Elia mengimpartasikan hikmat, urapan, kemampuan dan semua yang ia miliki kepada Elisa. Ketika Allah mengumumkan bahwa Ia akan mengangkat Elia ke sorga, maka Elisa menjadi orang yang tepat untuk menerima semua kuasa dan urapan sang pembinanya, yakni Elia. Itulah sebabnya, Elisa mengalami urapan dua kali lipat dari Elia. Elia menjadi seorang pembina yang berhasil dengan baik. (Kuasa Perjanjian, Kingsley Fletcher)

Hidup yang maksimal adalah hidup yang memiliki tujuan dan kemudian mencapainya. Dalam prakteknya, seseorang tidak dapat melangkah mencapai tujuan hidupnya sendirian. Manusia perlu saling tolong menolong dalam mencapai tujuan hidupnyanya. Tahukah Saudara bahwa menolong orang lain mencapai mimpinya juga merupakan sebuah perintah? Ketika Yesus memerintahkan kita untuk memuridkan orang lain (Mat. 28:19-20), itu berarti tidak hanya memuridkan hal rohani saja, melainkan seluruh aspek kehidupan mereka, termasuk mimpi/visi/tujuan hidup.

Oleh sebab itu, Allah mau kita hidup dalam suatu komunitas yang saling memberdayakan, dalam hubungan membina dan dibina. Mementor dan dimentor. “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain”(II Tim 2:1-2). Dengan demikian, akan terjadi multiplikasi jumlah orang yang hidup dalam rencana Allah.

Seorang murid Kristus akan memahami bahwa Allah memiliki rencana atas hidupnya ketika ada pembina yang mengimpartasinya untuk bertumbuh dan berbuah maksimal. Doa Paulus dalam 2 Tes.1:11-12 mengungkapkan hal-hal yang perlu diimpartasikan kepada seorang murid Kristus, yaitu:

1. Menemukan tujuan hidup (visi /panggilan Allah dalam hidup mereka).
2. Mencapai tujuan hidup.
3. Menghasilkan buah-buah iman yang semakin meningkat.
4. Memuliakan Allah dengan menghasilkan banyak buah dan mengakhiri dengan baik pula. (Yohanes 17:4 ; II Timotius 4:7)

Bagaimana cara menolong orang lain mencapai tujuan hidupnya?

1. Mengenal.

Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal orang yang kita bina secara pribadi. Apa potensinya, minat dan bakatnya. Apa yang memotivasi dia, kerinduannya, kesulitan-kesulitannya serta apa yang dia butuhkan. Kuncinya adalah menjalin hubungan dengan bertanya dan mendengarkan dia.

2. Membangun Kepercayaan

“Orang lain tidak peduli seberapa banyak kita tahu, sampai mereka tahu seberapa banyak kita peduli.” Kepedulian kita terhadap mereka akan membangun kepercayaan orang lain terhadap kita. Kepedulian bukan sekedar perasaan, tetapi perasaan yang diwujudkan dalam tindakan nyata. Sediakan waktu, berikan pertolongan dan hal-hal yang membantu murid kita mencapai tujuan hidupnya. Libatkan dia dalam mengambil keputusan dan menetapkan target dan sasaran. Tunjukkan rasa percaya kita kepadanya. Kenali dan hargai talenta serta keberhasilan-keberhasilannya.
3. Komitmen.
Komitmen dibutuhkan di kedua pihak, baik pembina maupun binaan. Pembina berkomitmen untuk bersedia membina dan memberikan yang terbaik untuk menolong binaan mencapai tujuan hidupnya. Binaan berkomitmen untuk bersedia dibina dan melakukan yang terbaik dalam mencapai tujuan. Dengan demikian masing-masing akan bertumbuh.


Mari bertindak untuk menolong orang lain mencapai tujuan hidupnya mulai hari ini. Selain itu, carilah juga orang lain yang akan menolong kita untuk mencapai tujuan hidup kita. Mari kembangkan komsel kita untuk saling membangun visi, bukan sekedar acara pertemuan seminggu sekali. Carilah rekan yang baik untuk menceritakan mimpi, kesulitan dan keberhasilan kita. Bila kita belum yakin untuk menolong orang lain mencapai visinya, mintalah pemimpin kita untuk membimbing kita mencapai visi. Dengan demikian kita akan cakap mengajar orang lain mencapai tujuan hidupnya.(wn)

HAPPY BIRTHDAY - Juni

Selamat ulang tahun untukmu...

Keterangan:
Teen (Pelajar) : T Family (Keluarga) : F
Youth (Pemuda) : Y


1 Jun Esther Melo/Tin Siu (F) Mojoarum III/3 5943105
2 Jun Lusy Kristina (F) Kalibokor 81 5019090
3 Jun Samsul Tribawani (T) Mojoarum III/3 5943105
4 Jun Siska Yuni Ekawati (Y) Babatan Pantai VII/35 3897213
5 Jun Elisa Gini (F) Kaliwaron IV/80
5 Jun Bayu Tri Laksono (T) Mojoarum III/3 5943105
6 Jun Devi Ramona H. (T) Ploso Timur I/98 3817127
7 Jun Muryono (F) Mulyorejo Tengah 83
7 Jun Tuti Henera (F) Lebak Jaya Utara V / 7 3898011
7 Jun P. Hendrik Kokoy (Ko. T) Wisma Permai Tengah II/EE7 77510348
7 Jun Hendra Santoso W. (Y) Babatan Pantai VII/35 3897213
7 Jun Yonathan Ongko Widjaja (Y) Pacar Kembang V Baru/16 085645588972
7 Jun Mas David (T) Karangmenjangan 11
7 Jun Daniel (T) Jojoran II Buntu 7B 5637686
10 Jun Agung Kariono (Y) Kalikepiting 113/22 3823554
10 Jun Siek Candra S. (Y) Villa Bukit Mas Monaco TB 34 5680438
11 Jun Munawati (F) Kaljudan VIII/38
12 Jun Yenny Fransiska S. (Y) Sutorejo Utara X/3 5934750
12 Jun Yunita Riyanto (T) Lebak Rejo 76B 3817326
13 Jun Yunita Luciana (Y) Mojo Klanggru Lor 23 5948579
13 Jun Ria Puspita Tanjung (Y) Mojoarum I/67 5944065
13 Jun Fera Kristina (Y) Mulyorejo Utara 66 085736363290
14 Jun Yuswintono (F) Kupang Krajan Lor I / 70-72 5452800
15 Jun Yuni Larasati (Y) Kalikepiting Jaya 113 / 22 3823554
15 Jun Mariyam (F) Kaliwaron
15 Jun Yunias Abdiel (T) Kaliwaron IV/46 5961554
16 Jun Dewi Puji Astuti (F) Kaljudan I/6D
16 Jun Trissiana (Y) Nusa Indah 12, Tropodo 72319750
18 Jun Elisabeth Magdalena (T) Mojoarum I/69 5939827
18 Jun Leonard Sendy Wiyono (T) Kanginan DKA 63
18 Jun Raymon (T) Kalikepiting Jaya VIII A/36 3811746
19 Jun Denny Soedarmadji (F) Pacar Kembang 101 3895305
20 Jun Musiatun (F) Mulyorejo Tengah 75 B 5921678
21 Jun Yunnite Sastaviana K. (Y) Jojoran Stal 15A-2 5045295
22 Jun Ester Yohana (Y) Kalikepiting Jaya V / 61 3892968
22 Jun Angga Wahyu Sena (T) Kalikepiting Jaya X/23A 085231850333
24 Jun Suliwaty (Y) Dinoyo Alun-alun II/5 5633308
25 Jun Nanang Handoyo (S) Nirwana Eksekutif EE-73 8713515
25 Jun Yuni Tenggara (F) Mulyosari Utara II/41 5938794
25 Jun Irine Yanitha CD (Y) Karang Menjangan VIII/38 5036422
26 Jun Yoel Imam Santoso (F) Babatan Pantai VII/35 3897213
26 Jun Lugito (Y) Kedung Pengkol I/16 B 5963178
26 Jun Septian (T) Tuwono Rejo III/27 3767930
27 Jun Yerni (F)
27 Jun Ruli Junita (Y) Bongkaran IIF 08175152199
29 Jun Yonathan Kasno (F) Kaliwaron IV/37 5996160
29 Jun Ita Yuniarti (F) Kaliwaron IV/37 5996160
29 Jun M. Fadil (T) Mojoarum III/3 5943105
30 Jun N N. Ongkosoetrisno (F) Mojoarum IV/15 5944471
30 Jun Parinten (F) Kalijudan VIII/18
30 Jun Paulus Nonawi (PKS F) Kaliwaron IV/46 5961554
30 Jun Ribkah Samiyem (F) Kaliwaron IV/46 5961554
30 Jun Yati (Y) Villa Kalijudan Indah C-18 3819028
30 Jun Lilik Suryani (F) Kaliwaron V ABC/44

Berilah perhatian kepada saudara/i kita yang berulang tahun pada bulan ini!

*Bagi Saudara/i jemaat KrisPen yang namanya belum dicantumkan dalam daftar ulang tahun bulan Juni di atas harap memberitahu Sdr. Bayu (3823490) pada jam kerja.

INFO KITA - 25 Mei

PERSEMBAHAN 18 MEI 2008
Perpuluhan: Rp. 4.495.000
Diakonia: Rp. 506.000
Misi: Rp. 926.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000


Masih Dibuka!

Jika Anda rindu mengikuti kelas Kelas SPK Pemenang
untuk mengalami perubahan hidup,
Anda masih bisa mendaftarkan diri kepada:
Ibu Vera (71014948) atau Sdri. Merry (60361123)


Champion Gathering (CG)

Seluruh peserta SPK Pemenang Angkatan II dan alumni SPK Pemenang Angkatan I yang belum mengikuti CG, wajib mengikuti CG yang akan diadakan di :

Trawas
Sabtu – Minggu
31 Mei – 1 Juni 2008


Pendaftaran & info selengkapnya harap hubungi: Sdri. Merry (60361123)

Jangan lewatkan!
Alami kuasa Allah yang akan memulihkan seluruh kehidupan Anda.

BRIEFING & DOA BERSAMA
CHAMPION GATHERING (CG)
Seluruh Pembina, Supervisor, Pengajar, Tim Pelaksana, pendoa & PeMuJi CG harap mengikuti briefing & doa bersama untuk CG pada:
Selasa, 27 Mei 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Ruang Getsemani

Mission Trip Youth

Wates (Jawa Timur) I
Jumat – Kamis
27 Juni – 3 Juli 2008

Wates (Jawa Timur) II
Jumat – Minggu
4 - 6 Juli 2008

Bagi para PKS yang anggota komselnya telah mendaftarkan diri untuk mengikuti M-Trip mohon segera mencatatkannya kepada Sdri. Irene hari ini juga (terakhir)

Peserta M-Trip wajib hadir pada Doa Bersama & Pembekalan :

Kamis
29 Mei, 5, 12 & 19 Juni 2008
Pukul 19.00 WIB
Di gereja

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 26 Mei – 1 Juni 2008

“Kristen Otentik”

SENIN, 26 MEI 2008

GARAM & TERANG DUNIA
Firman Hari Ini : Matius 5:13-16

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah yang seharusnya menjadi garam dan terang dunia ? (ayat 13-14)
2. Bagaimana cara menjadi garam dan terang dunia ? (ayat 16)

PENGAJARAN :
Yesus mengharapkan semua anak-anakNya hidup berbahagia, sebab itu Ia berkotbah mengenai bagaimana caranya berbahagia (Matius 5 : 1-12). Setelah kita mendapatkan kebahagiaan, Yesus memberikan firman kita HARUS menjadi terang dan garam dunia. Siapapun kita , laki-laki, perempuan, tua, muda, apapun pekerjaan kita, Tuhan meminta kita sungguh-sungguh menjadi berkat bagi dunia ini. Bila tidak menjalankan peran ini, maka kita akan ‘dibuang dan diinjak orang’. Menjadi berkat bagi dunia berarti memiliki perbuatan yang baik dan ini kita mulai dari dalam rumah kita sendiri, artinya kita berbuat baik kepada anggota keluarga kita sendiri ( ayat 15 : ‘pelita itu harus menerangi semua orang dalam rumah’ ). Secara jujur, seringkali kita lebih mudah berbuat baik, sopan, ramah, kepada orang-orang di luar rumah daripada kepada anggota keluarga kita, tetapi hari ini biarlah kita menyadari bahwa kita harus mau menjadi berkat bagi keluarga kita terlebih dahulu sebelum kita menjadi berkat bagi orang lain. Kasihilah suami/istri kita, hormatilah orang tua kita, kasihilah anak-anak kita, kasihilah adik/kakak kita, kasihilah pembantu/sopir kita, karena keluarga adalah sumber sukacita terbesar dalam hidup kita ketika kita bisa saling mengasihi satu dengan yang lain. Kedua, biarlah kita melakukan perbuatan baik bagi komunitas dimana kita berada : di sekolah, kantor, pekerjaan dsb. Saat ini sangat jarang ditemukan orang yang benar-benar DAPAT DIPERCAYA. Orang mudah sekali berbohong, mengingkari janji, berbuat curang, mencari keuntungan sendiri tanpa mempedulikan kerugian orang lain. Sebab itu Yesus dengan jelas meminta kita menunjukkan perbuatan baik kepada dunia supaya mereka mengenal dan memuliakan Bapa di sorga. Kita perlu bertanya kepada diri sendiri : “Apakah orang-orang disekitarku merasa diberkati dengan keberadaanku ? Apakah yang mereka rasakan ketika aku bersama dengan mereka? Pengaruh apakah yang mereka dapatkan dari keberadaanku ?” Bila kita rajin menanyakannya berarti kita dapat melakukan introspeksi secara jujur, sehingga kita akan memperbaiki diri untuk dapat sungguh-sungguh menjadi terang dan garam dunia. MULIAKANLAH BAPA DI SORGA DENGAN PERBUATAN BAIK KITA.

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Perbuatan baik apakah yang perlu Anda lakukan bagi orang-orang disekitar Anda?
Perbuatan tidak baik apakah yang harus Anda tinggalkan agar Bapa di sorga bisa dimuliakan ?


SELASA, 27 MEI 2008

MENGASIHI MUSUH
Firman Hari Ini : Matius 5 : 38-48

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Siapakah yang perlu kita kasihi ? (ayat 44)
Apa yang perlu kita lakukan untuk orang yang menganiaya kita ? (ayat 44)

PENGAJARAN :
Semua manusia pasti tidak ingin mempunyai musuh dalam kehidupannya. Namun demikian, kita tidak dapat menghindari adanya orang-orang yang bersikap jahat, menyakitkan dan merugikan kita secara disengaja atau tidak, yang akhirnya menjadi musuh kita. Bagaimana sikap kita terhadap mereka ? Tuhan minta agar kita dapat mengasihi orang-orang yang menyakiti kita. Sangat sulit memang ! Tetapi bila kita mau, maka kita akan mendapatkan kemampuan. Kuncinya hanya MAU, karena kita adalah anak-anakNya maka benih Bapa Surgawi sudah ada dalam diri kita yaitu benih yang mau mengampuni, benih yang selalu mengasihi, sehingga kita hanya perlu’ melepaskan’ keinginan Roh Allah yang ada dalam diri kita. Mengapa Yesus mampu mengampuni orang-orang yang menyiksanya dengan sangat keji ? Karena Ia adalah Anak Allah yang memiliki benih Allah Bapa yang selalu mengampuni dan mengasihi. Benih yang dimiliki Yesus itulah yang kita miliki juga. Dan kita tidak hanya diminta untuk mengasihi musuh kita tetapi diminta untuk mendoakan mereka. Wow! Luar biasa sulitnya ! Tetapi ini pula yang dilakukan Yesus di atas kayu salib. Ia berdoa agar Bapa Surgawi mengampuni orang-orang yang menyiksanya ( Lukas 23:34 ). Maukah kita berdoa untuk orang-orang yang menyakiti kita agar Bapa mengampuni , mengubah serta memberkati mereka ? Sulit, namun bila kita lakukan kita akan menjadi orang yang ‘sempurna’ (ayat 48). Yusuf mau mengampuni saudara-saudaranya yang menjual dia sebagai budak. Daud mau mengampuni Saul yang terus berencana hendak membunuhnya. Jemaat Tuhan mau mengampuni rasul Paulus yang dulunya menganiaya mereka. Itulah kehidupan hamba-hamba Allah yang patut kita teladani, dan kita dapat melihat bahwa kehidupan mereka makin diberkati dan dipakai oleh Allah secara luar biasa. Tuhan mengijinkan orang-orang lain menyakiti kita dengan tujuan agar kita dapat bertumbuh menuju kesempurnaan - sama seperti Bapa Surgawi- tidak bercacat dan tidak kekurangan suatu apapun serta dapat dipakai menjadi saksi-saksiNya. MENGAMPUNI ADALAH SEPERTI SESEORANG YANG MEMBEBASKAN SEORANG TAWANAN DAN TERNYATA TAWANAN ITU ADALAH DIRINYA SENDIRI.

PENERAPAN PRIBADI :
Adakah orang-orang yang masih menjadi ‘musuh’ Anda ? Ambillah tindakan untuk mengasihi mereka dan berdoa bagi mereka.


RABU, 28 MEI 2008

HAL MEMBERI
Firman Hari Ini : Matius 6:1-4

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah salah satu kewajiban orang-orang percaya? (ayat 2)
Bagaimana cara kita melakukan kewajiban tersebut? (ayat 4)

PENGAJARAN :
Memberi adalah kewajiban orang percaya. Memberi adalah bukti dari iman (baca Yakobus 2:14-17). Memberi berarti menunjukkan bahwa kita adalah anak-anak Bapa Surgawi yang murah hati. Tidak semua orang suka memberi, tetapi kita perlu melatih diri untuk memberi. Memberi tidaklah tergantung dari seberapa besar uang yang kita miliki. Ada yang semakin kaya namun semakin kikir, tetapi ada yang tidak kaya namun bermurah hati. Memberi di mulai dengan hati yang mengasihi. Motivasi ketika memberi adalah sangat penting dihadapan Allah. Seringkali kita memberi dengan motivasi yang salah, misalnya: dengan harapan akan mendapat balasan yang lebih baik dari yang kita beri atau ingin dihormati; mendapatkan pujian; menaikkan gengsi atau maksud-maksud tersembunyi. Memberi dengan motivasi yang salah tidak akan mendapat balasan dari Allah. Memberi harus dengan sukarela dan jangan karena terpaksa (2 Korintus 9:7) Sebagai umat Allah yang telah diberkati, kita harus belajar terus menerus untuk memberi orang-orang yang membutuhkan, tanpa pamrih; dan hal ini harus kita mulai dengan memberi kepada saudara-saudara seiman yang berkekurangan. Memberi adalah menabur dan pada suatu hari kelak kita akan menuai. Tidak perlu menunggu menjadi kaya baru setelah itu kita memberi, tetapi berilah dari yang kita miliki sekarang. Ada anak-anak yatim piatu di Rumah Kehidupan, ada anak-anak jalanan yang dirumahkan, ada anak-anak remaja yang membutuhkan bea siswa, ada janda-janda yang miskin, merekalah yang membutuhkan uluran tangan kita. Jangan menunda-nunda untuk memberi, karena itu adalah kewajiban kita orang-orang percaya dan lakukan tanpa pamer, karena itulah kehendak Tuhan. JADILAH BENDAHARA TUHAN YANG BAIK DAN SETIA SERTA DAPAT DIPERCAYA !

PENERAPAN PRIBADI :
Periksalah kembali penggunaan uang kita, apakah kita telah bijaksana? Jika kita bijak, maka Tuhan akan mempercayai kita untuk mengelola yang lebih besar lagi.


KAMIS, 29 MEI 2008

HAL MENGHAKIMI
Firman Hari Ini : Matius 7:1-5

PERTANYAAN PERENUNGAN:
Apakah larangan Tuhan dalam ayat 1a ?
Mengapa Tuhan melarang hal tersebut ? (ayat 1b-2)

PENGAJARAN :
Kecenderungan atau kebiasaan menghakimi biasanya dimulai dengan kebiasaan melihat hal-hal yang negatif dalam diri seseorang. Memang lebih mudah melihat hal-hal yang negatif / keburukan daripada melihat hal-hal yang positif / kebaikan. Lebih mudah mengkritik daripada memuji. Lebih mudah melihat kekurangan orang lain daripada kekurangan diri sendiri. Lebih mudah menyalahkan orang lain daripada mengintrospeksi diri sendiri. Tuhan ingin kita membangun orang lain, mendorong orang lain, memberi semangat orang lain dan tidak mudah menyalahkan dan menghukum orang lain dengan kata-kata kita, karena ketika kita menghakimi maka kita akan dihakimi. Ada seorang pria yang mengumpulkan uang selama bertahun-tahun agar dia bisa pergi ke Italia dan berjumpa dengan Paus. Ketika hendak berangkat, ia mampir ke tukang cukur untuk mencukur rambutnya. Seperti biasa, tukang cukurnya yang terkenal suka mengkritik itu selalu menemukan kekeliruan dari pria itu. “Anda naik apa ke Italia?“ “Aku naik Italian Airlines.“ Tukang cukur menjawab: “ Jangan, pelayanan mereka sangat jelek, Anda pasti kecewa. Lalu, apa yang akan Anda lakukan di Roma?” “Aku ingin berjumpa Paus.“ Tukang cukur berkata lagi: “ Anda pasti tidak akan bisa bertemu dengan Paus karena Anda bukan orang besar.“ Enam minggu kemudian, pria tersebut kembali dari perjalanannya dan menjumpai tukang cukur itu “Aku terbang dengan Italian Airlines dan pelayanannya bagus sekali. Sungguh menyenangkan. Aku berjumpa dengan Paus dan sempat berbicara secara pribadi dengannya, bahkan sempat mencium cincinnya.“ Si tukang cukur menanggapi, “Wah, luar biasa! Anda sungguh mencium cincinnya! Apa katanya?” “Ia memandangku, mengerutkan dahinya dan berkata, “Mengapa potongan rambutmu jelek sekali, dimana kau mencukurnya?” Setiap orang memiliki kekurangan dan kelebihan, kita perlu belajar untuk melihat kebaikan orang lain dan membiasakan diri untuk memberikan apresiasi secara tulus akan kelebihan dan prestasinya.

PENERAPAN PRIBADI :
Lihatlah kelebihan-kelebihan orang-orang yang ada disekitar kita dan mulailah memberikan apresiasi / pujian secara tulus kepada mereka !

Ilustrasi dari “Renungan Populer Sepanjang Masa”


JUM’AT, 30 MEI 2008

MASUK KERAJAAN SURGA
Firman Hari Ini : Matius 7:15-23

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga? (ayat 21)
2. Siapakah yang diusir dari hadapan Tuhan pada hari terakhir? (ayat 23)

PENGAJARAN :
Kekristenan bukanlah sesuatu yang mudah dan murah, karena keselamatan tidak didapatkan dengan mudah dan murah, tetapi perlu pengorbanan yang luar biasa dari seorang pribadi yang mulia dan tidak berdosa, yaitu Yesus Kristus. Oleh sebab itu kita yang sudah menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus, diajar untuk menghargai keselamatan dengan cara terus menerus melakukan kehendak Bapa alias melakukan firman Tuhan dalam kehidupannya. Hanya dengan jalan inilah kita bisa masuk kedalam Kerajaan Surga. Jadi bukan hanya sekedar percaya Yesus tetapi tidak mau berjuang untuk melakukan firmanNya. Bukan apa yang kita katakan tetapi apa yang kita lakukan. Karena iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati (Yakobus 2:14) Ketaatan kita pada kehendak Bapa adalah bukti bahwa kita adalah orang-orang beriman. Perbuatan kita di dalam rumah, sekolah, kampus, kantor, dunia pekerjaan itulah sebenarnya bukti iman kita. Kita mematuhi peraturan di sekolah, kantor, dunia pekerjaan, tempat-tempat umum dan di jalan raya itulah bukti iman kita. Kita mengasihi orang-orang yang ada di rumah, sekolah, kantor itulah bukti iman kita. Kita menjaga integritas kristiani saat sendirian itu adalah bukti iman kita. Perlu perjuangan memang, karena itu Rasul Paulus mengatakan “… tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…“ (Filipi 2:12). Pembuat kejahatan – menurut Tuhan - adalah orang-orang yang hanya percaya Yesus tetapi tidak mau melakukan firmanNya. Berjuanglah dengan kekuatan Roh Kudus untuk senantiasa melakukan kehendak Bapa dimanapun dan kapanpun Anda berada. PERSIAPAN YANG BENAR DAN TERUJI UNTUK MASUK KERAJAAN SURGA ADALAH KETAATAN KEPADA KEHENDAK BAPA.

PENERAPAN PRIBADI :
Siapkah Anda menyambut kedatanganNya sebagai Hakim Yang Adil ?


SABTU, 31 MEI 2008

PENDENGAR ATAU PELAKU ?
Firman Hari Ini : Matius 7:24-27

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah orang yang bijaksana? (ayat 24)
2. Siapakah orang yang bodoh? (ayat 26)

PENGAJARAN :
Yesus mengakhiri kotbahnya dibukit dengan mengatakan bahwa ada dua macam orang percaya. Yang pertama, adalah orang yang hanya mendengar firman Tuhan tetapi tidak melakukannya (PENDENGAR). Yang kedua, adalah orang yang mendengar Firman Tuhan dan melakukannya (PELAKU). Agaknya lebih mudah kita menjumpai ‘pendengar’ daripada ‘pelaku’. Buktinya apa? Kebaktian-kebaktian yang diisi pengkotbah populer lebih banyak dikunjungi daripada kebaktian-kebaktian dengan pengkotbah yang kurang populer. Orang lebih suka mendengar khotbah-khotbah yang bagus daripada melakukan apa yang mereka dengar dari kotbah tersebut. ‘Pendengar’ tidak memiliki kesiapan dan kemampuan menghadapi persoalan yang datang dalam kehidupan mereka. Mereka akan mengalami kehancuran! Persoalan adalah sesuatu yang tidak dapat kita hindari selama kita hidup di dunia. Kita tidak pernah meminta persoalan datang, tetapi mereka dengan ‘sukarela’ datang tanpa diundang. Kenaikan harga BBM yang diikuti dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok sedangkan penghasilan belum bertambah; Secara mendadak keluarga kita mengalami sakit yang membutuhkan biaya yang besar; Suami/istri yang berubah kesetiaannya ; anak-anak yang mulai beranjak remaja dan sulit dikendalikan; usaha/bisnis yang sulit karena persaingan yang ketat dan tidak sehat dan lain sebagainya tidak akan bisa dihadapi oleh orang Kristen ‘pendengar’. Bila kita hanya suka mendengar firman dan tidak mau melakukan, maka kita akan disebut sebagai orang bodoh. Tidak ada satupun orang yang mau disebut ‘bodoh’, tetapi banyak orang yang hidup sebagai orang kristen ‘bodoh’ (ironis memang). Apapun firman yang kita dengar hari ini, PASTIKAN, bahwa kita akan melakukannya, karena ada satu jaminan dari Tuhan bahwa kita akan siap dan mampu untuk menghadapi persoalan apapun yang datang dalam kehidupan kita. “Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun didalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan BERBAHAGIA oleh perbuatannya.“ (Yakobus 1 :22)

PENERAPAN PRIBADI:
Mintalah Roh Kudus untuk memberitahu Anda mengenai firman Tuhan yang perlu Anda lakukan hari ini!


MINGGU, 1 JUNI 2008

MENANG ATAS KEKUATIRAN
Firman Hari Ini : Matius 6 : 25-34

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah larangan Tuhan menurut ayat 25 ?
Bagaimana caranya agar kita tidak kuatir ? (ayat 33)

PENGAJARAN :
Kehidupan yang semakin sulit membuat orang semakin mudah kuatir. Secara jelas Tuhan melarang anak-anakNya kuatir akan kebutuhan hidupnya, karena Ia memandang kita sebagai ciptaan yang lebih berharga dan lebih mulia ketimbang ciptaan yang lain. Ciptaan yang Dia perhatikan dan pelihara jauh lebih daripada ciptaan lainnya. Kita adalah anak-anakNya, Bapa Surgawi pasti akan menyediakan apa yang menjadi kebutuhan kita. Seperti para orang tua yang akan selalu berusaha memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Kekuatiran tidak mengubah keadaan, karena orang yang penuh kekuatiran tidak akan berbuat apa-apa. Ada dua buah bibit tanaman terhampar pada sebuah ladang yang subur. Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh menjadi pohon yang besar. Aku akan menjejakkan akarku ke dalam tanah dan menjulangkan tunas-tunasku diatas tanah yang keras ini. Aku ingin merasakan kehangatan sinar matahari dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku”. Kemudian bibit ini mencoba terus bertumbuh. Semakin hari semakin tinggi. Sedangkan bibit yang kedua bergumam, “Aku takut, jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tidak tahu apa yang akan kutemui dibawah sana. Bukankah disana sangat gelap ? Jika kuteroboskan tunas-tunasku ke atas, bukankah keindahan tunas-tunasku akan hilang ? Tunasku pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka dan siput-siput mencoba untuk memakannya ? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha mencabutku dari tanah. TIDAK, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.” Bibit kedua ini menunggu dalam kesendirian dan beberapa hari kemudian seekor ayam mengais tanah tersebut dan menemukan bibit kedua tadi dan segera memakannya. Kekuatiran sama sekali tidak berguna, sebab itu “Serahkanlah kuatirmu kepada Tuhan, maka Ia akan memelihara engkau….’ ( Mazmur 55:23 )

PENERAPAN PRIBADI :
Hal-hal apakah yang sering membuat Anda kuatir? Cobalah untuk mengingat dan merenungkan kasih Allah yang telah dicurahkan dalam kehidupan Anda.

Ilustrasi dari : Renungan Populer Sepanjang Masa

Sunday, May 18, 2008

Dibakar Kasih Mula-mula

EDITORIAL - 18 Mei

Saya ingat masa-masa awal ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi. Saya diperhadapkan dengan tantangan yang sangat tidak mudah. Saya harus menghadapi keluarga maupun tetangga yang memusuhi dan men “cap” saya murtad, karena telah meninggalkan kepercayaan saya yang dulu. Tetapi, hati saya yang dipenuhi oleh kasih mula-mula yang berkobar dari Tuhan membuat saya berani menghadapi tantangan tersebut. Saya mengambil keputusan untuk tetap menunjukkan kasih Tuhan kepada mereka lewat tindakan nyata dengan cara menolong serta memberikan apa mereka yang butuhkan. Pada akhirnya mereka mengakui bahwa anak Tuhan itu ternyata penuh kasih dan peduli. Seiring berjalannya waktu, keluarga saya dapat menerima keputusan saya. Hati yang dibakar oleh belas kasih membuat saya tetap berdoa untuk keselamatan mereka. Suatu saat ketika doa malam, Tuhan memperlihatkan wajah orang tua saya. Dengan segera saya mengambil keputusan untuk memberitakan injil kepada mereka, tidak peduli apa pun resiko yang akan saya hadapi, asalkan orang tua saya menerima keselamatan. Sungguh luar biasa! Mereka sangat terbuka ketika mendengar Kabar Baik tersebut dan mau didoakan. Saya rindu setiap kita memiliki hati yang berkobar untuk menceritakan Kabar Baik yang akan membawa keselamatan bagi orang lain. Sebab, orang yang telah mengalami keselamatan dari Tuhan pasti tidak akan tahan untuk membagikan keselamatan yang telah diterimanya kepada mereka yang terhilang.

Ruth Salmah
Ko. Dept. Doa

Dicari: Samaria Akhir Jaman

FOKUS KITA - 18 Mei

”Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi: ”Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat” (Yohanes 4:39)

Peristiwa dipulihkannya wanita Samaria oleh Yesus membawa perubahan total dalam kehidupannya dan memberikan dampak pada semua penduduk di Samaria.
Wanita Samaria yang diceritakan dalam Yohanes 4:1-42 adalah orang yang hidup dalam dosa dan penderitaan. Wanita itu berdosa karena hidup dalam perzinahan, dia menderita karena diasingkan oleh seluruh penduduk desa akibat dosanya. Hidupnya diwarnai penolakan dan tuduhan-tuduhan yang membuatnya terintimidasi dan tidak memiliki komunitas. Perjumpaannya dengan Yesus pada suatu harilah yang mengubahkan seluruh hidupnya. Apa yang membuat wanita Samaria ini mengalami perubahan total sehingga menjadi dampak yang luar biasa bagi penduduk desanya?
1. Hati yang terbuka serta haus & lapar akan kebenaran
Keterbukaannya kepada Yesus atas kehancuran hidup serta rasa haus dan laparnya akan kebenaran membuat Allah mencurahkan kasih dan pengampunan padanya. Hatinya disembuhkan dari luka batin akibat dari penghakiman moral masyarakat atas kehidupannya yang kawin cerai berkali-kali. Pengenalannya akan Juruselamat memerdekakan hidupnya dari dosa dan menjadikannya orang yang penuh percaya diri. Ketika hidupnya diubahkan secara total, ia menjadi saksi yang dahsyat sehingga membawa seluruh penduduk desanya percaya kepada Yesus.

2. Hati yang dipenuhi sukacita serta syukur atas kasih & pengampunan yang ia terima
Hati yang dipenuhi oleh sukacita, rasa syukur akan kasih serta pengampunan dari Allah membuatnya rindu untuk menyenangkan Allah. Dia sadar bahwa kini seluruh hidupnya adalah milik Allah dan ia ingin membalas apa yang telah Yesus berikan bagi hidupnya.

3. Hati yang berani & mau berbagi kemurahan Allah yang telah ia terima
Wanita Samaria ini sadar bahwa pengalamannya akan penerimaan dan pengampunan dari Allah mengubahkan hidupnya. Ia mengerti bahwa penerimaan dan pengampunan dari Allah sangat dahsyat kuasanya. Karena itu, ia ingin penduduk desanya mengalami perubahan hidup yang sama seperti yang dia alami.Tindakannya untuk bersaksi kepada penduduk desa tentang adanya Mesias bagaikan pahlawan yang pulang membawa kemenangan dari medan perang, lantang, perkasa dan berwibawa, sehingga penduduk mempercayainya. Ia memiliki hati yang yakin dan berani. Tidak peduli apapun resiko yang akan dia hadapi (mungkin ia dikucilkan atau bahkan dibunuh, mengingat Samaria dan Yahudi bermusuhan). Dia tidak peduli dengan apapun yang terjadi. Pengalamannya akan kuasa keselamatan adalah alasan yang cukup baginya untuk membawa seluruh kaumnya datang kepada Yesus.

Inilah yang membawa seluruh penduduk desa akhirnya datang dan percaya kepada Yesus. Mereka melihat kemuliaan Allah terpancar dari perubahan hidup dan keberaniannya yang berkobar-kobar dalam membawa Kabar Baik.
Di akhir jaman ini, adakah Allah menemukan gerejaNya memiliki rasa haus dan lapar akan kebenaran, siap menjadi saksi yang RADIKAL bagi Yesus dan membawa jiwa-jiwa diselamatkan. Kapan terakhir kali kita bersaksi kepada jiwa-jiwa, membawa mereka pada Allah, berdoa dan menjadi berkat bagi mereka? Allah mencari orang-orang yang memiliki sikap hati seperti wanita Samaria yang membawa pemulihan dan keselamatan dari Allah bagi sesamanya.(rs)

Kuasa Korban Ucapan Syukur

SEPUTAR KITA - 18 Mei

Saya bersyukur mengalami kemenangan dari Tuhan melalui perenungan firmanNya ketika saat teduh pada hari Kamis, 10 April yang lalu. Waktu itu saya merenungkan Zefanya 3:17. Saya bersyukur punya Bapa yang tidak hanya menerima saya apa adanya, tetapi juga bersorak memberi semangat saat saya gagal. Pada hari itu juga saya menandatangani kontrak untuk tahun kedua di sekolah tempat saya bekerja. Saya yakin sekali kalau akan ditempatkan di kelas 1 atau 2 karena baru setahun bekerja di sekolah itu Ternyata saya ditempatkan di kelas 3! Saya kaget dan mencoba “bernegosiasi”, tetapi gagal. Karena pilihannya cuma setuju atau mengundurkan diri, dengan terpaksa saya setuju. Sebenarnya, yang membuat saya merasa terpukul adalah perkataan kepala sekolah yang membuat saya MERASA gagal sebagai guru kelas 1 yang sabar, sehingga “dibuang” di kelas 3. Roh Kudus terus ingatkan saya untuk selalu bersukacita sekalipun saya merasa gagal. Dia juga mengingatkan bahwa Bapa bersorak menyemangati saya. Tetapi, saya masih belum benar-benar memahami perkataan Roh Kudus. Sampai sorenya saya mendengar khotbah di sebuah stasiun radio tentang korban ucapan syukur, yaitu kita harus dapat bersyukur saat tak ada alasan untuk bersyukur. Saya pun mulai bersyukur, sehingga hati saya tenang. Saya terus mengucapkan Firman Tuhan,“Saya adalah orang yang sabar dan penuh sukacita karena saya penuh dengan Roh Kudus” sehingga saya berkemenangan. Saya terus dikuatkan dengan saat teduh hari-hari berikutnya tentang perkataan. Bahwa perkataan yang negatif membuat potensi mati. Keesokan harinya saya minta maaf kepada kepala sekolah, karena telah merasa bahwa dia menganggap saya gagal dan memindahkan saya di kelas 3. (Debora R.A/PKS Youth)

TUHAN YESUS, INI OWE, A CONG...

INSPIRATIONAL STORY - 18 Mei

Ini sebuah kisah nyata yang penuh makna. Ada seorang laki-laki paruh baya, berumur 50 tahunan. Ia dipanggil A Cong (Ah Chong). Ia miskin, tetapi jujur dan tekun. Kejujuran dan ketekunannya mendapat perhatian dari seorang pemilik toko material di daerah Glodok, Pinangsia, Jakarta. A Cong diangkat menjadi penanggung jawab penuh toko tersebut. Usaha material itu meraup untung besar. Karena sibuknya A Cong melayani pembeli di toko itu, membuat ia tidak sempat makan dengan teratur, bahkan tidak jarang ia makan sambil melayani pembeli.

Suatu hal yang cukup menarik perhatian karena di tengah kesibukannya, setiap jam 12 siang ia menyempatkan diri berlari ke sebuah gereja di dekat situ. Hal itu ia lakukan tiap hari, sudah lebih dari tiga setengah tahun. Sampai pada suatu hari kecurigaan sang Romo (pastur) memuncak! Ia telah lama memperhatikan dan mengamati ritual aneh A Cong di gerejanya. A Cong datang di pintu gereja, hanya berdiri saja, membuat tanda salib, lalu segera pergi lagi.
Ritual itu setia dilakukan A Cong setiap hari. Itu saja yang dilakukannya. Pastor yang penasaran itu mencari kesempatan menghadang si A Cong, setelah dia melihat A Cong datang ke gereja itu, segera dia bertanya tanpa basa-basi lagi, “Maaf, Cek (panggilan menghormat bagi laki-laki Tionghoa), kenapa Encek setiap hari datang jam 12 begini, cuman berdiri aja di pintu, buat tanda salib, terus cepat-cepat pergi?" Terkejut, si A Cong menjawab tersipu, "Hah?!... Lomo, owe ini olang sibuk, owe punya waktu sediki, tapi owe seneng dateng kemali." Jelas, Romo belum puas dan terus mendesak, ”Emangnya apa yang Encek lakukan di pintu gereja?" Jawab A Cong dengan polos, "Nggak ada apa-apa. Benel. Owe cuman bilang ini doang: Tuhan Yesus, ini owe, A Cong. Uuudah." Terbengong, hanya "Oh....!" yang bisa dilontarkan sang Romo. Dan A Cong pun bergegas kembali ke tokonya.

Pada suatu hari A Cong sakit parah, karena terlalu capek dan makan yang tidak teratur. Komplikasi penyakitnya cukup berat, sehingga ia menginap di rumah sakit. A Cong bukan orang kaya, maka ia menempati kamar kelas 3, satu kamar dihuni 8 orang pasien. Sejak masuknya A Cong, kamar tersebut menjadi ceria, penuh canda tawa. Tak terasa sebulan sudah A Cong dirawat. Ia pun sembuh dan diperbolehkan pulang. Ia tentu gembira, tetapi teman-teman sekamarnya bersedih. Selama dirawat di rumah sakit, semua sesama pasien dihiburnya. A Cong setiap pagi menghampiri teman-teman di rumah sakit itu satu per satu, ia menanyakan keadaan mereka masing-masing. Sayang, sekarang A Cong harus pulang dan kamar itu akan kembali sunyi.

Salah seorang pasien mencoba bertanya sebelum A Cong pulang, "Eh Cek A Cong, aku mau tanya nih. Kenapa sih Encek begitu gembira, dan selalu gembira, padahal penyakit Encek kan serius?" A Cong termenung dan menjawab demikian: "Saben ali yam lua welas, yah, ada olang laki lambut gondlong dateng, megang kaki owe, dia bilang: A Cong, ini aku, Yesus Klistus. Gimana owe nggak seneng, coba... Eh lu tau kalo Yesus Klistus itu dateng ke owe dan menyembuhkan owe. Lu mau sembuh kagak? Kalo mau, lu alus datang ke Yesus dan telima sebagai Dia jadi Juluselamat, pasti lu sembuh."

Tanpa sadar, seisi kamar mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya orang-orang sakit yang ada di kamar itu menerima Yesus sebagai Juruselamat, bahkan beberapa di antara keluarga mereka juga diselamatkan. (sumber: www.cerita-kristen.com)

INFO KITA 18 Mei

PERSEMBAHAN 11 MEI 2008
Perpuluhan: Rp. 7.309.000
Diakonia: Rp. 331.000
Misi: Rp. 1.876.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000


TELAH LAHIR

Kenneth Amarion Yusuf, putra kedua anak kedua Bp. Gunawan Yusuf & Ibu Irawati Tan (Keluarga) pada hari Sabtu, 3 Mei 2008.


PERJAMUAN KUDUS

Bersama-sama kita akan masuk dalam Perjamuan Kudus yang akan dilaksanakan di seluruh Ibadah Raya pada hari Minggu, 25 Mei 2008.
Mari siapkan hati!


Masih Dibuka!

Jika Anda rindu mengikuti kelas Kelas SPK Pemenang
untuk mengalami perubahan hidup,
Anda masih bisa mendaftarkan diri kepada:
Ibu Vera (71014948) atau Sdri. Merry (60361123)


Champion Gathering (CG)

Seluruh peserta SPK Pemenang Angkatan II dan alumni SPK Pemenang Angkatan I yang belum mengikuti CG, wajib mengikuti CG yang akan diadakan di :

Trawas
Sabtu – Minggu
31 Mei – 1 Juni 2008

Pendaftaran & info selengkapnya harap hubungi: Sdri. Merry (60361123)

Jangan lewatkan!
Alami kuasa Allah yang akan memulihkan seluruh kehidupan Anda.


SBP!
(Sepakat Bersama Pekerja)

Kamis
22 Mei 2008
Pukul 19.00 WIB
Di Gedung Gereja

NB: Seluruh Pekerja/Pelayan KrisPen wajib hadir dalam pertemuan ini


Mission Trip Youth

Wates (Jawa Timur) I
Jumat – Kamis
27 Juni – 3 Juli 2008

Wates (Jawa Timur) II
Jumat – Minggu
4 - 6 Juli 2008

Bagi para PKS yang anggota komselnya telah mendaftarkan diri untuk mengikuti M-Trip mohon segera mencatatkannya kepada Sdri. Irene hari ini juga (terakhir)

Peserta M-Trip wajib hadir pada Doa Bersama & Pembekalan :

Kamis
29 Mei, 5, 12 & 19 Juni 2008
Pukul 19.00 WIB
Di gereja

Penuntun Saat Teduh Pribadi 19-25 Mei 2008

MENGUJI KEMURNIAN HATI

Senin, 19 Mei

WASPADAI INVESTASI YANG MAHAL
Firman Tuhan : Matius 19 : 27 - 30

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah upah mengikut Yesus setelah kita meninggalkan segala sesuatu? (ay. 28 – 29)
Peringatan apa yang Yesus berikan kepada umatNya yang sudah berkorban sebegitu besar? (ay. 30)

PENGAJARAN :
Kalau kita mau diperhatikan oleh atasan atau perusahaan yang merekrut kita, mintalah gaji yang besar. Tentunya jangan lupa memupuk kompetensi atau keterampilan kerja sehingga orang pun tidak ragu membayar mahal. Kalau kita merasa mampu dibandingkan dengan orang yang seumur atau sekaliber kita, mintalah gaji yang besar !

Mengapa gaji yang besar? Kalau gaji kita kecil, maka orang merasa bahwa kita bukanlah aset yang perlu diperhatikan. Ketika saya menjadi konsultan, maka orang harus membayar mahal kepada saya (mahal atau murah itu sangat relatif pada masing – masing orang, tetapi pelanggan saya harus memandang bahwa mereka sudah membayar saya mahal). Dengan membayar mahal, mereka akan memperhatikan pendapat dan pandangan – pandangan saya. Mereka merasa sudah membayar mahal sehingga mereka perlu mencoba semua ide – ide terbaik saya untuk mereka.

Ketika murid – murid Yesus merasa telah meninggalkan segala sesuatu untuk Yesus, mereka mulai menanyakan apa keuntungan mereka setelah berinvestasi sedemikian rupa. Tuhan yang sangat sabar ini menjawab dengan lugas pertanyaan yang sebetulnya kurang ajar ini. Dia menjawab bahwa Dia akan memberikan posisi yang sangat terhormat (di sisiNya), menerima kembali hasil investasi beratus kali lipat dan menerima hidup kekal. Tetapi di saat yang sama, Tuhan mengingatkan : BANYAK ORANG TERDAHULU AKAN MENJADI YANG TERAKHIR DAN YANG TERAKHIR AKAN MENJADI YANG TERDAHULU. Jangan sembrono! Jangan mengabaikan investasi mahal kita !

PENERAPAN PRIBADI :
Renungkan apa yang Tuhan akan berikan kepada Anda nanti di sorga.
Apakah Anda masih yakin menjadi yang terdahulu?


Selasa, 20 Mei

IRI HATI, NO! RENDAH HATI, YES !
Firman Tuhan : Matius 20 : 1 - 16

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa yang menyebabkan konflik antara majikan dan para buruhnya? (ay. 10 – 12)
Bagaimanakah sikap dan pandangan majikannya? (ay. 13 – 15)
Apa peringatan Tuhan dalam ayat ini? (ay. 16)

PENGAJARAN :
Banyak masalah atau konflik terjadi di dalam hubungan antar manusia karena ada perbedaan harapan antara kedua belah pihak. Isu ini mencuat dalam perumpamaan kali ini. Sebagai konsultan Sumber Daya Manusia, saya sudah mengamati, bahkan terlibat dalam perselisihan hubungan industrial, semuanya mengarah pada perbedaan harapan ini. Sering kali harapan pekerja tidak sesuai dengan harapan pengusaha atau majikan. Ketika perbedaan ini mencuat, maka perselisihan dapat dengan mudah muncul di antara keduanya.

Kali ini kasusnya sama. Harapan pekerja adalah mereka mendapatkan kompensasi sesuai dengan jerih payah mereka, namun masalahnya mereka lupa bahwa mereka sudah melakukan kontrak dengan pengusaha. Mereka sudah sepakat bahwa mereka akan mendapatkan upah sedinar sehari. Masalahnya mereka merasa diperlakukan tidak adil ketika orang yang baru bekerja hanya sejam, ternyata mendapatkan upah yang sama dengan mereka yang sudah bekerja seharian!

Tetapi di mata hukum, yang benar adalah bukti otentik, tertulis dan disahkan secara legal. Kontrak mereka sudah jelas menyebutkan bahwa upah mereka adalah sedinar sehari. Kalau pengusaha memberikan upah sedinar sesuai dengan kontrak, itu sudah adil dan sesuai dengan kesepakatan. Hari ini Tuhan mengajarkan supaya orang percaya berhati – hati dengan senioritasnya. Semakin lama kita mengikuti Tuhan, semakin nyaman kita dengan kehidupan kita. Pada saat awal mengikuti Yesus, hati kita berkobar – kobar untuk bekerja buat Tuhan. Ketika Tuhan memberikan urapan yang sama pada orang yang baru saja bertobat, hati kita dipenuhi kekecewaan. Pada saat itu, berhati – hatilah. Iblis sudah mengintip di depan hati kita untuk memberikan hasutan.

Mari kita jaga hati kita untuk senantiasa mensyukuri kesempatan yang sudah Tuhan berikan kepada kita, untuk hidup, melayani dan berkarya di ladangNya. Berapapun kesempatan dan peluang yang Tuhan percayakan, kerjakanlah bagian kita dengan sungguh – sungguh dan bersikap profesional. Singkirkan iri hati dan bersikaplah rendah hati.

PENERAPAN PRIBADI :
Situasi apa yang sering membuat kita iri hati dengan ‘junior’ (orang yang lebih baru daripada ) kita?
Percayalah pada Tuhan bahwa Dia memberikan segala sesuatu sesuai dengan kemampuan kita.


Rabu, 21 Mei

BERLOMBA MENJADI YANG TERDAHULU
Firman Tuhan : Matius 21 : 28 - 32

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah perbedaan antara anak sulung dan anak bungsu? (ay 28 – 30)
Apa yang Yesus katakan kepada Imam – Imam dan Tua – Tua Yahudi? (ay. 31 – 32)

PENGAJARAN :
Kita sudah sering mendengarkan perumpamaan anak sulung dan bungsu, kali ini kita melihatnya dalam versi singkat. Anak sulung dalam budaya Yahudi akan menerima warisan dua kali lipat. Kalau ada ayah yang memiliki tujuh anak, maka anak sulung akan menerima 2/8 sementara anak yang lain adalah 1/8. Ada tuntutan tanggung jawab dalam diri anak sulung karena mereka dididik untuk menjadi pengganti ayahnya. Dalam kisah ini, anak sulung menerima tugas dan tanggung jawab dari ayahnya, tetapi hanya di bibir. Dia tidak melakukan apa yang menjadi instruksi ayahnya.

Berbeda dengan anak bungsu, dia menolak perintah ayahnya dengan lantang. Tidak lama kemudian dia menyesal dan akhirnya melakukan instruksi ayahnya. Tidak penting awalnya, yang penting adalah akhirnya. D.L. Moody menolak dengan tegas ketika ada seseorang yang menawarkan diri untuk menuliskan biografinya selama dia masih hidup karena dia berprinsip : tidak penting awalnya, yang penting adalah akhirnya. Ada orang yang di awal mengikut Tuhan melakukan hal – hal yang hebat, ternyata di akhir hidupnya malah menjadi Anti Kristus.

Anak bungsu melambangkan orang berdosa seperti pemungut cukai dan perempuan sundal yang bertobat sungguh – sungguh dan sangat bersyukur atas anugerah Tuhan. Mereka lebih junior (baru) daripada Imam dan Tua – Tua soal agama, tetapi Kekristenan lebih daripada sebuah agama. Kekristenan adalah sebuah hubungan yang dipenuhi kasih karunia dan cinta kasih. Jangan sampai kita beribadah hanya di bibir saja, tetapi biarlah hati kita juga mendekat pada Tuhan. Kadang saya melihat banyak orang Kristen senior (lama) beribadah tanpa ada rasa takut akan Tuhan, menyanyikan lagu pujian tanpa penghayatan dan mendengarkan Firman tanpa kerendahan hati. Perlu ada hati yang selalu bersyukur untuk mengiring Tuhan dalam hidup kita, sampai Tuhan datang dan kita disebut pemenang.

BANYAK ORANG TERDAHULU AKAN MENJADI YANG TERAKHIR DAN YANG TERAKHIR AKAN MENJADI YANG TERDAHULU.

PENERAPAN PRIBADI :
Coba cek : kita termasuk anak sulung atau anak bungsu?
Kalau kita senior (lama), hal – hal apa yang patut kita waspadai? Kalau kita junior (baru), hal – hal apa yang kita perlukan?


Kamis, 22 Mei

MENCINTAI DUNIA ATAU SORGA ?
Firman Tuhan : Lukas 14: 15-24

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apa masalah perjamuan kawin tersebut? Apa alasan para undangan itu ? (ay. 16-20)
Bagaimana respon tuan rumah? Apa yang dia lakukan? (ay. 21 – 24)

PENGAJARAN :
Apa yang Anda rasakan ketika mengadakan perjamuan, ternyata yang datang sedikit, bahkan sahabat – sahabat lama Anda pun tidak datang dengan berbagai alasan? Saya yakin Anda tidak mau menerima alasan mereka sedikit pun! Anda tidak mau mentolerir apapun alasan mereka karena kehadiran mereka sangat berarti buat Anda. Tetapi kejadian ini terjadi justru di sorga!

Saya jadi teringat sebuah traktat lama yang menggugat orang kristen yang dirasa pengarangnya tidak akan kerasan dalam kerajaan sorga karena mereka lebih mencintai dunia ini. Coba kita periksa alasan – alasan orang tidak mau datang ke perjamuan di sorga :
MEMBELI LADANG melambangkan investasi kita terhadap tanah atau sesuatu hal yang bertahan lama dan yang pasti memberikan keuntungan.
MEMBELI LEMBU KEBIRI melambangkan investasi kita terhadap alat – alat produksi yang kita rencanakan akan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda dalam jangka waktu yang tidak cepat.
BARU KAWIN melambangkan kesenangan dan kenikmatan dunia yang di sorga warganya tidak akan menikmatinya (alasan klise ketidaksiapan anak Tuhan kalau Tuhan mau datang).

Khotbah di gereja sangat banyak menggambarkan tujuan hidup kita adalah kekekalan, tetapi sangat sedikit orang yang menghidupi khotbah itu. BANYAK ORANG YANG MAU MASUK SORGA, TETAPI SEDIKIT YANG MAU MATI UNTUK ITU. Bagaimana kita bisa masuk sorga kalau kita tidak mati lebih dulu? Banyak orang kristen yang sebenarnya sudah mati ketika mereka lebih mencintai dunia ini ketimbang mempersiapkan diri mereka untuk hidup yang kekal. Dan ini kebanyakan melanda orang kristen yang sudah ‘senior’ karena mereka terlalu enak menikmati kondisi ‘di bumi seperti di sorga’.

JANGAN LUPAKAN KEWARGANEGARAAN SEJATI KITA !

PENERAPAN PRIBADI :
1. Marilah memeriksa hati, apakah Anda masih memiliki alasan untuk hidup lebih lama mencintai dunia ini?
2. Apakah yang akan Anda lakukan dengan semua kenikmatan dunia ini?


Jumat, 23 Mei

ANAK vs ORANG UPAHAN
Firman Tuhan : Lukas 15 : 11 - 32

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Mengapa anak sulung marah kepada Bapanya? (ay. 28 – 30)
Apa respon sang Bapa kepada anak sulung tersebut ? (ay. 31 – 32)

PENGAJARAN :
Banyak pengajaran yang mengupas situasi anak bungsu, tetapi hari ini kita akan belajar tentang anak sulung. Sebelumnya kita belajar bagaimana anak sulung memiliki hak yang istimewa, yaitu menerima hak kesulungan yang jumlahnya dobel (ganda) dibandingkan dengan saudara – saudaranya. Namun hari ini kita belajar bahwa sering kali sebagai seorang yang senior (cukup lama mengikut Tuhan), kita sama seperti si sulung yang sudah terlalu lama ada dalam ‘Rumah Tuhan’ tetapi bersikap berkekurangan.

Bapa Sorgawi menginginkan anak – anakNya hidup sebagai anak – anakNya, bukan sebagai orang upahanNya. Kita adalah anak – anak Tuhan dan hidup sebagai satu keluarga, bukan sebagai suatu organisasi bisnis. Memang ada bisnis atau pekerjaan yang harus dikerjakan oleh keluarga, akan tetapi itu tidak mengubah hubungan keluarga yang kita miliki. Seorang anak akan tetap menjadi anak, walaupun dia tidak berprestasi dengan baik. Saya sangat berharap hari ini kita belajar bahwa dengan semakin lama kita mengikut Tuhan, jangan sampai kita tidak menyadari kedudukan kita di mata Tuhan. Semakin senior kita, semakin banyak hal yang kita kerjakan dalam kerajaan Sorga. Pertanyaannya adalah : apakah kita masih merasa sebagai anak Bapa atau malahan bertindak seakan – akan kita adalah seorang upahan (professional) dalam keluarga kita?

Anak sulung gagal menangkap isi hati Bapa dan tidak tahu identitasnya akibat merasa cukup lama bekerja di ladang Bapa. Kekristenan melebihi dari segala macam tanggung jawab dan kewajiban; kekristenan adalah hubungan. Anak sulung gagal memiliki belas kasihan dan kasih karunia karena dia mulai menjadikan kekristenan sebagai agama.

PENERAPAN PRIBADI :
Renungkan hati Bapa yang penuh belas kasihan kepada setiap anakNya (gerejaNya).
Jangan menghakimi saudara seiman, mulailah mengingat dia dalam doa.


Sabtu, 24 Mei

AWAS RAGI FARISI !
Firman Tuhan : Matius 23 : 12 - 36

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Sebutkan semua alasan mengapa Tuhan Yesus mengecam ahli Taurat dan orang farisi?
Apa hukuman yang Tuhan berikan kepada Ahli Taurat dan Orang Farisi? (Ay. 35-36)

PENGAJARAN :
Yang tidak pernah dipikirkan orang mengapa Tuhan Yesus mengecam Ahli Taurat dan Orang Farisi adalah mereka tahu dengan jelas kebenaran, tetapi mereka menghalangi orang lain untuk datang kepada kebenaran. Ini adalah dosa terbesar mereka! Kalau saja mereka tidak menghalangi orang untuk datang kepada Tuhan, Tuhan tidak akan semarah ini. Permasalahannya adalah mereka sudah tahu bagaimana masuk ke dalam kerajaan Sorga, tetapi mereka menghalangi orang lain karena mereka tidak ingin disaingi oleh Pencipta mereka sendiri. Perbuatan mereka ini sudah jelas didalangi oleh Setan (Lucifer).

Dalam perumpamaan yang lain, Tuhan Yesus pernah menggambarkan bahwa Bapa digambarkan sebagai Tuan Tanah yang mengirimkan beberapa orang suruhannya (para nabi) untuk mengingatkan para pemimpin Israel. Tanggapan mereka sangat kurang ajar sehingga Bapa harus mengirimkan AnakNya sendiri untuk datang kepada umatNya. Dan sebagaimana kita ketahui, Tuhan Yesus justru disalibkan oleh Ahli Taurat dan Orang Farisi, yang adalah para pengurus kebun itu.

Saya mau mengajak kita untuk mawas diri karena bisa saja ladang atau kerajaan Sorga itu lebih menarik daripada hubungan kita dengan Bapa. Kekristenan adalah sebuah hubungan, bukan bisnis atau sederetan tanggung jawab kerja atau bisnis. Hubungan kita dengan Bapa lebih penting daripada sederetan tugas yang harus kita kerjakan dalam kehidupan pelayanan kita. Mari kita waspada dengan ragi orang Farisi ini !


PENERAPAN PRIBADI :
Mari menguji hati nurani, apakah Anda makin serupa Bapa atau malah mirip dengan Orang Farisi.


Minggu, 25 Mei

JADILAH SEPERTI ANAK KECIL
Firman Tuhan : Matius 11 : 25 - 30

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Mengapa Tuhan Yesus bersyukur ? (ay. 25 – 27)
Apa ajakan Yesus untuk kita semua ? (ay. 28 – 30)

PENGAJARAN :
Banyak orang yang mengulas pengajaran mengenai ayat 28, kebanyakan memberikan penghiburan untuk mereka yang sedang mengalami banyak masalah atau tekanan hidup yang berat. Kalau kita lebih cermat dengan ayat – ayat sebelumnya, kita akan lebih memahami apa latar belakang penawaran Tuhan yang luar biasa ini.

Banyak buku yang menawarkan kesuksesan atau keberhasilan kepada kita saat ini. Mereka menjual formula atau resep bagaimana seseorang yang biasa – biasa saja bisa menjadi luar biasa ketika mereka mengikuti resep dari penciptanya. Rata – rata buku itu laris di pasaran karena siapa sih yang tidak mau berhasil dalam hidupnya. Tuntutan dunia akan keberhasilan semakin membesar dan membuat tekanan yang besar dalam kehidupan bisnis, rumah tangga dan kesehatan.

Hari ini Tuhan Yesus membukakan mata kita bahwa Dia justru menyembunyikan Rahasia Kerajaan Sorga dari orang – orang pandai dan bijak. Bapa lebih tertarik kepada orang kecil karena mereka tidak memiliki ambisi dan keinginan untuk mempermuliakan diri sendiri. Pernah ada seorang teman bertanya kepada saya : bagaimana caranya memiliki iman sebiji sesawi tetapi bisa memindahkan gunung? Saya menjawab : untuk apa iman itu, lalu teman saya menjawab untuk memindahkan apa yang dia ingin pindahkan (intinya untuk kepentingan diri sendiri). Dengan cepat saya menukas, itu adalah iman yang salah.

Orang menjadi berbeban berat karena ambisi mereka. Tuhan mau memberikan kelegaan kepada kita, karena itu jadilah seperti anak – anak. Jangan memikirkan perkara – perkara yang melebihi kasih karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Lakukan dengan setia apa yang diperintahkanNya dan milikilah hubungan yang dekat dengan Bapa senantiasa. Ingat : kewarganegaraan kita adalah kewarganegaraan Sorga.

PENERAPAN PRIBADI :
Periksa hati nurani Anda, ambisi apakah yang harus diserahkan kepada Tuhan supaya tidak stress?
Serahkan semua keinginan dan harapan Anda kepadaNya. Mulailah mengerjakan hal – hal yang menjadi tanggung jawab dan pelayanan Anda kepada Tuhan dengan setia. Tuhan akan mempercayakan perkara yang lebih besar.