Sunday, April 27, 2008

SPK PEMENANG



Ingat!

SPK Pemenang dimulai Minggu depan 4 Mei 2008 (setiap hari Minggu)

Pukul 10.00 WIB

Di Gedung Gereja

Daftarkan diri Anda hari ini juga kepada:
Ibu Vera (71014948)
atau
Sdri. Merry (60361123)

Training Tim SPK Pemenang

Rabu, 30 April 2008
Pukul 19.00
Di Gereja

Perubahan Jadwal Ibadah Youth

Sehubungan dengan dilaksanakannya Kelas SPK Pemenang,
maka Ibadah raya Youth tanggal 4 Mei s/d 6 Juli 2008
dimulai pukul 11.30 WIB.
Harap diperhatikan!

Saturday, April 26, 2008

Hidup yang Dimiliki Yesus

PRESBITORIAL - April 27

Banyak orang percaya yang belum menyadari kalau hidupnya telah dibeli dan menjadi milik Kristus secara total. Buktinya, mereka seringkali masih hidup menuruti keinginannya sendiri serta memuaskan hawa nafsu kedagingannya. Namun demikian, mereka masih saja dengan penuh percaya diri berkata “Aku milik Yesus. Yesus telah mati menebus hidupku. Sekarang aku punya Yesus di hidupku.”

Memang benar, ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat pribadi, kita adalah milik Yesus dan Yesus milik kita. Namun pertanyaannya adalah: Apakah hidup kita benar-benar dimiliki Yesus? Sebab, orang yang hidupnya dimiliki Yesus pasti akan melakukan sama seperti apa yang telah Yesus lakukan. Seperti halnya kehidupan Yesus yang selalu dibagikan untuk orang lain, demikian hendaknya hidup kita dibagikan kepada orang lain. Hati Yesus adalah hati yang bermisi, Dia tidak pernah berfokus untuk memenuhi kebutuhanNya sendiri, melainkan senantiasa memiliki hati untuk memenuhi kebutuhan orang lain dan selalu rindu untuk membawa orang lain keluar dari penderitaan.

Mari introspeksi diri: Berapa banyak waktu yang telah kita berikan untuk menjawab kebutuhan orang lain? Berapa banyak uang yang telah kita pakai untuk memenuhi kekurangan orang lain? Berapa besar hati kita untuk menampung keluh kesah orang lain? Berapa jauh kaki kita telah melangkah untuk mencari orang yang membutuhkan pertolongan kita? Berapa besar kasih yang telah kita tumpahkan untuk orang yang hidupnya hampa dan haus akan kasih? Mari kita berlomba-lomba untuk membagikan hidup kepada orang yang membutuhkan. Dengan demikian orang boleh melihat kehidupan Yesus di dalam hidup kita.

Priscilla Lidia B.
Koordinator Dept. Misi

Kehidupan yang Digerakkan Tujuan Ilahi

FOKUS KITA - April 27

Ketika Tuhan menciptakan kita, Ia telah memiliki gambaran yang jelas mengenai tujuan hidup kita (Mzm. 139.13-16). Dalam Kejadian 12:2, Tuhan menuliskan tujuan ilahi dalam hidup kita, yaitu: menjadi besar, diberkati, masyhur dan menjadi berkat.

Tuhan mau supaya kita mengembangkan diri (menjadi besar), kemudian Ia akan memberkati semua usaha kita untuk berkembang sehingga menjadi masyhur (berprestasi). Dengan demikian, kita akan dengan mudah menjadi saluran berkat bagi orang lain. Mari perbaharui pemikiran kita untuk tidak hanya ingin menjadi berkat bagi orang lain tanpa mau mengembangkan diri. Sebaliknya, jangan pula kita egois hanya mau hidup sukses tanpa menjadi berkat bagi orang lain. Sebab, maksud Tuhan memberkati kita adalah supaya kita juga menyalurkan berkat bagi mereka yang membutuhkan. Inilah isi hati Tuhan, yaitu supaya semua orang mengalami kasih, berkat serta keselamatan dari Tuhan lewat perpanjangan tanganNya di dunia, yaitu kita. Bagaimana kita dapat terus bergerak di dalam tujuan ilahi yang sudah Tuhan tetapkan?

1. Intim dengan Tuhan
Yohanes 15.4-5 berkata bahwa di luar Yesus kita tidak dapat berbuah banyak (maksimal) dan tidak dapat berbuat apa-apa. Keintiman dengan Tuhan membuat kita ikut mencintai dan memiliki hati misi Tuhan. Keintiman dengan Tuhan memberikan kita kekuatan serta hikmat untuk dapat melakukan bagian kita dengan maksimal dalam menggenapi tujuan ilahi yang Tuhan berikan.

2. Miliki tujuan yg spesifik, realis dan terukur
Jika Tuhan ingin kita memberkati dunia sekitar yang membutuhkan melalui talenta, kepandaian, pekerjaan maupun harta kita, miliki target yang jelas tentang bagaiamna kita dapat mewujudkannya. Jika kita terbeban untuk menolong orang lain melalui konseling, dalam hal apa saja dan sampai sejauh mana kita harus bertumbuh sehingga dapat mengkonseling orang dengan efektif dan maksimal? Mungkin kita harus mengembangkan karakter kesabaran dalam mendengarkan. Kita juga perlu terus bertumbuh dalam kepekaan mendengar suara Roh Kudus, memperluas wawasan dengan membaca buku-buku yang dapat menolong kita dalam mengkonseling orang. Jika kita terbeban untuk mengalirkan kasih kepada orang-orang di tempat kerja, buatlah target tentang siapa saja yang dengannya kita perlu membangun hubungan. Rencanakanlah waktu (di tengah-tengah kesibukan) untuk mengunjunginya, menceritakan kasih Yesus kepadanya dan mendoakan dia. Jika kita terbeban untuk mendukung pekerjaan misi lewat uang kita, pikirkan seberapa besar kita rindu pekerjaan misi tersebut tergenapi, berapa banyak dana yang dibutuhkan agar pekerjaan misi itu terwujud, seberapa besar dukungan dana yang mau kita berikan dan usaha apa saja yang harus kita lakukan supaya bisa memberi dengan maksimal? Jika kita terbeban untuk menolong teman sekolah melalui kepandaian kita, rencanakanlah bagaimana kita bisa menolongnya supaya pintar. Mungkin dengan belajar bersama, memberi les gratis untuknya sementara kita juga harus terus belajar supaya pengetahuan/kepandaian semakin bertambah.

3. Mengatur Prioritas
Setelah mengetahui tujuan/target, selanjutnya adalah menyusun prioritas harian. Kita harus bijaksana dalam menyusun prioritas mana yang penting dan harus kita kerjakan kerjakan setiap hari. Berfokulah pada kegiatan yg mengarah pada tujuan ilahi yang Tuhan berikan. Jika kita rindu supaya anak-anak di Rumah Kehidupan mengalami kasih Bapa, singkirkan acara nonton sinetron kita, luangkan waktu untuk mengunjungi dan mengajak anak-anak itu bermain. Jika kita rindu supaya keluarga atau teman kita bertobat, mungkin kita perlu mengurangi waktu tidur kita untuk mendoakan mereka dan menyediakan waktu untuk berbagi kasih serta berita keselamatan dengan mereka. Jika kita rindu Healing Centre KrisPen segera terwujud, mungkin kita perlu menyisihkan uang saku sekolah atau sebagian dari keuntungan bisnis kita untuk diberikan sebagai janji iman misi kita.

4. Bertekun dalam panggilan Tuhan
Jika kita rindu untuk menjadi berkat di ladang misi lintas budaya maupun bangsa-bangsa lain, jangan tunggu nanti. Kebanyakan orang berpikir bahwa mereka akan menjadi berkat bagi orang lain “suatu hari nanti”. Sayangnya suatu hari nanti tidak pernah terjadi. Terus bayangkan dan doakan tujuan ilahi yang Tuhan berikan pada setiap kita setiap pagi agar kita tidak menjadi tawar hati. Tetapi, juga mulailah berfungsi dimana kita ditempatkan sekarang. Jika kita adalah seorang PA, PKS atau pembina di komsel, layanilah dengan maksimal orang-orang yang Tuhan percayakan di komsel kita. Jika ada banyak orang yang belum mengenal Yesus di kampung, sekolah dan tempat kerja kita, mulailah mengabarkan karya keselamatan Yesus kepada mereka mulai sekarang. Di manapun kita, dalam situasi apapun dan bagaimanapun caranya, belajarlah tekun mulai dari hal-hal yang kecil untuk menjadi berkat. Ketika kita setia dalam hal-hal yang kecil, Tuhan akan percayakan hal-hal yang lebih besar.(wn)

Pendoa yang Memulihkan

SEPUTAR KITA - April 27

Akhirnya, tepat pada tanggal 1 April 2008 yang lalu Diklat Doa Angakatan I berakhir. Melalui sesi-sesi pelajaran yang berbobot serta konsep kelas pembelajaran yang menarik, sebanyak 38 orang peserta dibukakan tentang pengertian dan cara praktek yang benar mengenai kehidupan doa yang berkuasa.

Memasuki tahun 2008, dimana KrisPen semakin fokus untuk mengerjakan visi, kegerakan doa yang merupakan salah satu misi penting untuk mencapai visi turut dikembangkan pula. Menurut Ibu Ruth Salmah, Koordinator Departemen Doa KrisPen, tujuan diadakannya diklat doa adalah untuk membangkitkan pendoa-pendoa yang akan mem-back up kegerakan dalam jemaat untuk mencapai visi yang Tuhan percayakan.

Bagi Anda yang rindu mendapatkan pengertian yang benar serta mengalami kehidupan doa yang penuh kuasa, siapkan diri Anda untuk diklat doa angkatan berikutnya pada tahun ini juga. Diklat doa ini terbuka untuk kelompok usia Keluarga, Youth dan Teen.

Kesaksian mereka yang telah mengikuti Diklat Doa Angkatan I

Selama satu tahun sebelumnya, kehidupan rohani saya benar-benar tidak stabil. Sering jatuh bangun dalam dosa pria membuat pikiran saya dipenuhi dengan perasaan tertuduh sehingga saya menjadi putus asa dengan kehidupan rohani saya. Akibatnya, saya menjadi malas dan tidak pernah bersaat teduh. Hubungan saya dengan Tuhan hilang. Saking putus asa dan tertuduh, saya pernah berpikir untuk keluar dari komsel dan gereja. Ketika mendengar pengumuman tentang diklat doa, sebenarnya saya tidak tertarik untuk ikut. Saya ragu dan pesimis: “Apa diklat doa ini bisa mengubah aku?” Tapi, Roh Kudus terus mendorong saya. Setelah berpikir-pikir, akhirnya saya ikut diklat doa, walaupun dengan setengah hati. Tak disangka, pada hari pertama diklat, Tuhan melawat saya luar biasa. Roh Kudus mengingatkan bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Saya tidak boleh terlalu jauh hidup dalam perasaan tertuduh saya. Akhirnya, saya bertekad untuk mengikuti diklat karena mau memperbaiki kehidupan doa saya. Puji Tuhan, diklat doa membawa perubahan pada diri saya. Sampai sekarang kehidupan BBM (Berdoa, Berpuasa & Merenungkan Firman) saya tidak pernah bolong lagi. Sekarang saya kembali berapi-api untuk mempraktekkan kehidupan ilahi. Melalui confess firman setiap hari, sekarang pikiran saya telah bebas dari rasa tertuduh. Pikiran saya bukan lagi pikiran pecundang, tetapi pemenang. Saya mau terus menjaga kehidupan rohani saya. (Ferry Gunawan/Youth)

Lewat diklat doa, saya lebih mengerti cara merenungkan firman yang benar dan berkualitas. Saya juga menjadi lebih peka akan apa yang Roh Kudus nyatakan pada saya. (Ibu Sindawati/Keluarga)

Sekarang saya lebih bersemangat dalam bersaat teduh setiap hari dan menyadari kehadiran Tuhan bukan hanya ketika saat teduh saja, tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari. Saya menjadi tidak mudah kuatir dan bersungut-sungut. Sekarang kehidupan doa saya lebih mengalir. Ketika berdoa, Tuhan memperlihatkan wajah seorang teman yang saya tahu hidupnya dalam kehancuran. Tuhan minta saya mendoakannya secara khusus. (Laura MT. Pohan/Youth)

Saya mengalami perubahan yang luar biasa dari orang yang angin-anginan berdoa sekarang saya menjadi seorang yang senang berdoa dan merenungkan firman. Tuhan meminta saya untuk menjadi perpanjangan tanganNya, untuk menjangkau jiwa-jiwa lewat doa syafaat. (Rafles Sandu’u/Youth)

Luar biasa! Saya jadi lebih mengerti banyak hal tentang doa. Wawasan saya tentang apa itu doa, puasa, mengerang dsb diperluas karena dalam diklat doa penjelasannya sangat detil. Sewaktu menyembah, Tuhan berikan visi di hati saya, yaitu ”pendoa yang memulihkan” dan Krispen suatu saat akan menjadi menara doa untuk bangsa serta negara. (Lie Fang/Youth)

Saja jadi lebih peka mendengar suara Tuhan.Ssaat ada waktu kosong, hati ini terdorong untuk menyembah dan berdoa dalam roh. Waktu berdoa saya teringat orang-orang yang hidup dalam seks bebas/pergaulan yang tidak sehat, khususnya remaja dan anak-anak muda wanita. Saya terpanggil untuk mencari dan membawa mereka kepada Tuhan. (Khatrin Natalia/Youth)

Sekarang saya jadi suka berdoa karena tidak lagi mengandalkan kekuatan diri sendiri, tapi bersandar pada Tuhan sepenuhnya. Tuhan berkata Ia mau pakai saya untuk menjadi rumah doaNya yang membawa keluarga dan teman-teman kepada Tuhan dengan airmata dan lutut yang bertelut. Karakter dan perkataan saya semakin diubahkan karena firman Tuhan memenuhi pikiran saya. (Yuliana Sutrisno/Youth)

Sebelum mengikuti diklat doa, kehidupan iman saya sangat menurun. Saya malas saat teduh dan berdoa. Kalau mendengar firman atau khotbah di gereja rasanya ingin segera keluar ruangan karena tidak mendapatkan rhema apapun. Kehidupan rohani saya benar-benar seperti pohon yang kering karena tidak pernah disiram air. Setelah mengikuti diklat doa, saya bersyukur karena bisa kembali saat teduh dengan antusias, aktif confess firman, berpuasa. Kalau dulunya saya lemah dan pasif, sekarang saya bisa aktif berbahasa roh sehingga kehidupan saya menjadi berapi-api. Saya sadar bahwa untuk memiliki kehidupan rohani yang berapi-api tidak terlepas dari kemauan serta usaha kita juga. Karena itu saya aktif confess perkataan iman ”saya adalah makhluk Roh yang memiliki jiwa dan hidup di dalam tubuh” untuk membangunkan roh saya supaya terus menyala. Saya ingin diklat doa terus diadakan sehingga setiap orang dibangun kehidupan doanya menjadi berkualitas dan berdampak. (Ibu Melani/Keluarga)

Happy Birthday - May

Keterangan:

Teen : T Youth : Y Family : F







2 Mei

5 Mei

5 Mei

5 Mei

6 Mei

6 Mei

8 Mei

9 Mei

9 Mei

10 Mei

11 Mei

11 Mei

11 Mei

13 Mei

13 Mei

14 Mei

14 Mei

14 Mei

16 Mei

17 Mei

17 Mei

17 Mei

18 Mei

18 Mei

18 Mei

18 Mei

19 Mei

19 Mei

21 Mei

22 Mei

24 Mei

24 Mei

24 Mei

24 Mei

25 Mei

26 Mei

28 Mei

30 Mei

30 Mei

31 Mei

31 Mei

Lidwina Ongorahardjo (F)

Hariyono (F)

Sutiyani (F)

Dimitri Herlambang L (T)

Tio Poo Tjen (F)

Krissilia Sandri H. (Y)

Lea Ciptani (Y)

Wahyu Yustiharja (T)

Hendrawan

Fransisca Suyati (F)

Lubrin Siahaan (F)

Ongky Setiawan W P (Y)

Merinda Veronica (T)

Yohanes Yulianto (PA. Y)

Ester Mei Aryani (PJ J’CC)

Lulu Widha Ayu (Y)

Sugirowati (F)

Michael Raymon (T)

Agnes (Y)

Lindawati (F)

Loucia Mega (T)

Prastiyan (T)

Gunawan Dwi S (T)

Jully Tandiar (F)

Matius (Y)

Gunawan Dwi Saputro (T)

Yustanti Ika Cahyani (Y)

Ferry Gunawan (Y)

Meirina Enggartisna (T)

Kwok Xiu Ling (Y)

Lanawati (F)

Markus Welby (Y)

Hilda Khosworo (Y)

Meita Silviana G (T)

Yohana Tria S. (PKS T)

Katalina Kresensiana (T)

Hwian Christianto (Y)

Kasmani (F)

Chaterine Mellyani (T)

Priscilla L B. (Ko.Dept. Misi)

Angger Agus Putra P (T)

Mojoarum VI/15C

Kaliwaron IV/42

-

Dukuh Setro IA/49

Mulyosari Utara I/24

Tengilis Mejoyo AN-32

Kalijudan VIII/63

Kupang Krajan Lor I/70-72

Mojoarum VI/25

Dharmahusada Utara II/8

Mulyorejo Indah I/10

Ngangel Madya VII/14

Bronggalan Sawah V Baru 1E

Sutorejo Prima Sel. IX/30 PQ25

Mojoarum I/69

Gubeng Kertajaya VB/31

Mulyorejo Utara 197

Mojo Klanggru 86A

Mulyosari Mas D - 5

Dukuh Kupang Barat XXI/2

Kaliwaron IV/36

Mojoarum III/3

Pacarkembang V/36

Raya Kalijudan 16-2

Mojoarum III/3

Kertajaya IVD/93

Bromo gang Welirang 4

Mulyosari Prima MQ-25

Jolotundo Baru II/40A

Kertajaya 75

Kalikepiting Jaya VI/12

Kupang Panjaan II/1

Dhamahusada Utara XI/28

Sidodadi Baru 91B

Kaliwaron V/28

Gresikan 6

Bhakti Husada II/7

Kali Kepiting 149/21

Kalikepiting Jaya VI/12

Mulyosari Prima I/44

Gubeng Masjid I/47c

5944725

-

-

-

5921792

8472494

3818383

5452800

5942537

-

08155021685

-

-

5991211

5939827

-

3811405

5932284

72165770

5614494

-

5943105

-

-

5943105

-

5461910

72376613

-

5032724

3820616

5673880

70208285

081931610490

5935713

5033954

5935846

3899093

3820616

5927357

-


Berilah perhatian kepada Saudara/i kita yang berulang tahun di bulan ini!


INFO KITA - April 27

PERSEMBAHAN 20 APRIL 2008
Perpuluhan: Rp. 8.949.500
Diakonia: Rp. 476.000
Misi: Rp. 4.344.000
Rumah Kehidupan: Rp. 350.000
Untuk SPK Pemenang: Rp. 200.000


PERUBAHAN NO. KODE
PERPULUHAN

Mohon Tambahkan angka 1 di depan No. Kode Perpuluhan (KP) Sdr.
Contoh: No. KP 515 ditulis: 1515

Setiap kali Sdr. Memberikan persembahan, harap mencantumkan Nama Lengkap & No. KP Sdr.

Laporan perpuluhan dapat Sdr. lihat di papan pengumuman di teras gereja.
Apabila terdapat kesalahan atau jika ingin mengetahui No. KP Sdr. harap menghubungi Sdri. Lois (3823490) pada jam kerja sekretariat gereja.


PERUBAHAN ALAMAT E-MAIL KRISPEN & WARTA KITA

Mulai tanggal 28 April 2008, bagi Sdr. yang hendak mengirim e-mail ke kantor sekretariat KrisPen maupun Redaksi Warta Kita harap mengirimkannya ke:

kristuspencipta@gmail.com

Mohon alamat e-mail KrisPen & Warta Kita yang lama (krispen@sby.centrin.net.id) dihapus dari e-mail Sdr. karena sudah tidak kami gunakan lagi.
Sebagai gantinya, harap simpan dan gunakan alamat e-mail kami yang baru.

Penuntun Saat Teduh
Jemaat yang terkasih,

Jika Sdr. ingin mengambilkan Penuntun Saat Teduh untuk teman Sdr. yang bukan jemaat KrisPen, mohon mengambilkan seusai ibadah supaya jemaat KrisPen yang lainnya kebagian.

Adapun seluruh jemaat KrisPen diprioritaskan untuk mendapatkan Penuntun Saat Teduh terlebih dulu supaya tidak ketinggalan mengikuti kegerakan Saat Teduh 4M yang kita hidupi selama ini.

Jika Penuntun Saat Teduhnya habis, Sdr. bisa mendapatkannya dengan download melalui webblog KrisPen: http://www.krispen-media.blogspot.com/ atau minta kepada Sdri. Lia di kantor sekretariat gereja pada hari Selasa.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

Salam kasih,
Redaksi


Jangan Lupa!

Ambilkan Warta Kita & Penuntun Saat Teduh bagi teman komsel Anda yang tidak hadir ibadah hari ini.
Periksa Penuntun Saat Teduh yang Anda terima.
Jika terdapat halaman yang kosong/rusak, segera tukarkan kepada usher yang bertugas hari ini juga.

SPK PEMENANG

Ingat!

SPK Pemenang dimulai Minggu depan

4 Mei 2008
(setiap hari Minggu)

Pukul 10.00 WIB
Di Gedung Gereja

Daftarkan diri Anda hari ini juga kepada:

Ibu Vera (71014948) atau
Sdri. Merry (60361123)

Training Tim SPK Pemenang

Rabu, 30 April 2008
Pukul 19.00
Di Gereja


Perubahan Jadwal Ibadah Youth

Sehubungan dengan dilaksanakannya Kelas SPK Pemenang, maka Ibadah raya Youth tanggal 4 Mei s/d 6 Juli 2008 dimulai pukul 11.30 WIB.
Harap diperhatikan!

Penuntun Saat Teduh Pribadi 28 April – 4 Mei 2008

“Mengembangkan Karakter Ilahi dalam Diri Anda”

SENIN, 28 APRIL 2008

KASIH DAN KESETIAAN
Firman Hari ini : Rut 1:11-22

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Karakter apakah yang ditunjukkan Ruth kepada mertuanya Naomi ? (ayat 16)
2. Apakah yang kita dapatkan kalau kita memiliki kasih dan kesetiaan? (Amsal 3:3-4)

PENGAJARAN :
Rut adalah sosok pribadi yang menjadi teladan dalam hal kasih dan kesetiaan. Hal itu dibuktikan dengan terus mengikuti dan melayani sang mertua kemanapun ia pergi. Sungguh suatu hal yang tidak mudah bagi seorang wanita muda dan telah menjadi janda untuk tetap melayani (mantan) mertua dalam keadaan miskin, tetapi inilah karakter yang sangat menonjol dan patut dihargai sekaligus diteladani. Nama ‘Rut’ itu sendiri berarti ‘Persahabatan’ dan ia mampu mewujudkan arti itu dalam kehidupannya. Sebagai orang percaya, kita perlu menunjukkan kasih dan kesetiaan kepada orang-orang yang terdekat dalam kehidupan kita, seperti kepada orang tua/ mertua, suami/istri, anak/menantu, kakak/adik, bos, pemimpin rohani, teman-teman seiman, teman-teman sekantor, teman-teman sekolah dll. Meskipun orang-orang tersebut sering tidak menyukakan alias menjengkelkan, namun kita harus tetap berusaha menjaga persahabatan dengan cara mengasihi dan menunjukkan kesetiaan kita, karena suatu hari kita akan mendapatkan penghargaan dari manusia dan Tuhan. Rut akhirnya menikah dengan pemilik pertanian yang kaya dimana ia bekerja. Rut dapat mengangkat kesedihan sekaligus martabat mertuanya. Rut dipercayai Tuhan untuk menjadi nenek buyut dari Raja Daud, dimana dari keturunannyalah lahir Sang Juru Selamat dunia yaitu Yesus Kristus. Sungguh luar biasa ! Semua hal tersebut lahir dari kasih dan kesetiaan ! Dunia ini sedang menanti-nantikan sosok pribadi yang memiliki kasih dan kesetiaan karena saat ini kehidupan di dunia selalu diwarnai dengan materialisme, perhitungan untung rugi ‘apa untungnya buat saya’, namun bila kita hendak menjadi saksi-saksi Kristus, kita perlu menunjukkan karakter Kristus lewat kehidupan kita yaitu karakter kasih dan kesetiaan.

PENERAPAN PRIBADI :
Kepada siapakah saudara perlu menunjukkan kasih dan kesetiaan pada hari-hari ini?


SELASA, 29 APRIL 2008

RESPON YANG BENAR

Firman Hari ini : 1 Samuel 1:1-15

PERTANYAAN PERENUNGAN :

Apa yang dialami oleh Hana dari tahun ke tahun ? (ayat 6)
Apa yang dilakukan oleh Hana dari tahun ke tahun ? (ayat 3, 10, 15)

PENGAJARAN :
Hana adalah seorang wanita yang hidupnya menderita karena ia tidak memiliki anak; suaminya memiliki istri muda; dan istri mudanya terus-menerus menyakiti hatinya dan yang lebih membuat dia menderita sebenarnya adalah Tuhan telah menutup kandungannya (ayat 5). Tetapi, kita melihat bahwa ia memilih respon yang benar ketika menghadapi penderitaan, yaitu ia mencurahkan isi hatinya kepada Tuhan alias berdoa dan tetap sujud menyembah alias tetap beribadah kepada Tuhan. Ia tidak menyalahkan Tuhan, atau suaminya atau membalas dendam kepada madunya. Tuhan tidak pernah menjanjikan kehidupan yang selalu lancar bagi anak-anakNya. Kadang-kadang Ia mengijinkan persoalan terjadi dalam berbagai bentuk dalam kehidupan kita. Bagaimanakah respon kita menghadapi persoalan yang membuat kita menderita? Kecenderungan kita adalah menyalahkan orang lain ; berusaha mengandalkan kekuatan kita sendiri atau orang lain; menyalahkan Tuhan dan meninggalkanNya; putus asa atau merenungi nasib. Marilah kita belajar dari Hana yaitu tetap berdoa, tetap beribadah, tetap melayani, tetap bersukacita, tetap berharap kepada Tuhan dan tidak meninggalkanNya. Pengharapan dan kesetiaan kita kepada Tuhan tidak akan pernah sia-sia; semua itu akan menarik kasih Tuhan untuk menolong kita keluar dari penderitaan kita (Roma 5:5). Sebenarnya Tuhan ingin melihat bagaimana kita meresponi setiap persoalan dan penderitaan yang kita hadapi, karena saat itulah jati diri kita yang sesungguhnya mulai nampak. Saat itu pulalah iman kita diuji apakah kita menunjukkan kepercayaan dan pengharapan kepada Tuhan atau tidak. Hana akhirnya dipakai Tuhan untuk melahirkan seorang pemimpin bagi bangsa Israel. Biarlah persoalan dan penderitaan yang Tuhan ijinkan akhirnya membawa kita semakin dipakai Tuhan untuk menggenapi rencanaNya yang indah!

PENERAPAN PRIBADI :
Apakah yang menjadi respon pertama kita ketika persoalan datang dalam hidup kita?


RABU, 30 APRIL 2008

KETAATAN
Firman Hari Ini : I Raja-raja 17:7-16

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Bagaimana keadaan janda Sarfat pada saat itu? (ayat 12)
Apa yang dilakukan janda itu ? Dan apakah hasilnya ? (ayat 15)

PENGAJARAN :
Karakter yang sangat menonjol dari janda Sarfat adalah ketaatan. Dia bersedia taat pada perkataan nabi Elia meskipun hal itu sangat berat dan tidak masuk akal untuk dilakukan. Ketaatan adalah langkah awal untuk datangnya sebuah mujijat. Ketaatan perlu keberanian. Dalam keadaan terdesak, kita tetap perlu taat kepada firman Tuhan, meskipun hal tersebut tidak masuk akal. Contohnya : meskipun secara matematis, keuangan kita hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan pribadi, tetapi kita perlu mengembalikan perpuluhan milik Tuhan; meskipun bos tidak memberikan pinjaman uang padahal ada kebutuhan mendadak, tetapi kita tetap bekerja jujur dan transparan; meskipun terancam mendapatkan sanksi, kita tetap berkata jujur dan tidak berbohong. Hal-hal yang diluar kemampuan kita adalah bagian Tuhan yang mengerjakannya. Tepung dan minyak milik janda Sarfat yang tak kunjung habis adalah bagian Tuhan, sedangkan mentaati perkataan nabi Elia adalah bagian yang harus dilakukan janda tersebut. Ditengah jaman yang serba sulit ini kita perlu sungguh-sungguh taat pada perintah Tuhan, meskipun sangat berat dan tidak masuk akal. Sebab, ketika kita taat maka Tuhan akan mengerjakan apa yang mustahil bagi kita. Penghasilan yang kelihatannya pas-pasan akan dibuat lebih oleh Tuhan; bos yang tidak peduli pada kebutuhan karyawannya akan dibuat bermurah hati oleh Tuhan; suami / istri yang sulit untuk bertobat akan dijamah hatinya oleh Tuhan. Semua hal tersebut menjadi mungkin bila kita mau taat. Semua mujijat diawali dengan ketaatan !

PENERAPAN PRIBADI :
Dalam keadaan yang bagaimana kita sering tidak taat kepada Tuhan ? Marilah kita bertobat dari ketidaktaatan kita !


KAMIS, 1 MEI 2008

KERAMAHAN & KEMURAHAN HATI
Firman Hari Ini : 2 Raja-Raja 4 : 8-17

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Karakter apa yang ditunjukkan perempuan Sunem tersebut? (ayat 8 & 10)

PENGAJARAN :
Perempuan Sunem adalah orang yang kaya tetapi memiliki keramahan dan kemurahan hati yang luar biasa. Ada orang bilang ‘semakin kaya semakin pelit’ yang lain berkata ‘semakin kaya semakin sombong’. Tidak demikian dengan perempuan Sunem tersebut. Dia mengundang dan melayani nabi Elisa dengan begitu baik sehingga nabi itu selalu singgah makan dan menginap di rumahnya ketika sedang berada di kota Sunem. Keramahan yang ditunjukkannya bukanlah keramahan yang basa-basi tetapi keramahan sejati. Bahkan perempuan itu berkeputusan membangun kamar diatas secara khusus untuk nabi Elisa. Tidak diperlukan suatu kekayaan tertentu untuk kita dapat menunjukkan keramahan dan kemurahan hati seperti perempuan Sunem itu. Mulailah dengan menunjukkannya kepada hamba-hamba Tuhan, orang-orang kudus/ saudara-saudara seiman kita, seperti yang tertulis dalam Roma 12:13 “ Bantulah dalam kekurangan orang-orang kudus dan usahakanlah dirimu untuk selalu memberi tumpangan !” dan Ibrani 13:2 “ Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.“ Marilah kita mewujudkan suatu kehidupan sebagai keluarga Allah yang saling memperhatikan, saling menolong dan saling melayani seperti kehidupan jemaat mula-mula sehingga Allah bekerja secara luar biasa dengan menambah jumlah orang-orang yang bertobat dan banyak sekali mujijat-mujijat yang terjadi. Bukankah ini adalah kerinduan kita bersama?

PENERAPAN PRIBADI :
Kepada siapakah kita perlu menunjukkan keramahan dan kemurahan pada hari-hari ini?


JUMAT, 2 MEI 2008

PERJUANGAN YANG BERANI
Firman Hari Ini : Ester 4:1-17; 5:1-2

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah yang dilakukan Ester untuk menyelamatkan bangsa Yahudi?
(Ester 5:1)
Sebelum menghadap raja apa yang dilakukan Ester? (Ester 4:16)

PENGAJARAN :
Ester adalah sosok wanita sederhana yang berani memperjuangkan bangsanya agar tidak dimusnahkan. Dengan merendahkan diri didalam puasa dan dengan tekad yang kuat untuk menghadap raja sekalipun dengan risiko menanggung hukuman mati, ia akhirnya bisa menyelamatkan bangsanya. Tuhan punya rencana yang indah melalui gadis yatim piatu yang hidup negeri asing, yang akhirnya terpilih menjadi ratu untuk menyelamatkan kehidupan suatu bangsa. Ester memiliki posisi sebagai ratu bukanlah sebuah kebetulan, tetapi itu adalah rencana Tuhan. Apapun posisi kita didalam masyarakat, itu bukanlah sebuah kebetulan, tetapi itu adalah rencana Tuhan. Mari kita pakai posisi kita untuk berjuang bagi sebuah rencana Tuhan yaitu menyelamatkan orang-orang yang akan binasa. Perjuangan itu bukanlah hal yang mudah. Kita perlu sungguh-sungguh melakukannya dengan membayar harganya, dengan berpuasa, dengan mengorbankan waktu ,tenaga, uang dan kenyamanan-kenyamanan lainnya. Setiap kita dipanggil untuk tugas yang mulia ini. Apapun yang Tuhan telah berikan kepada kita merupakan suatu bekal untuk menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita. Marilah kita mulai berjuang untuk menyelamatkan orang-orang yang ada dalam komunitas kita, yaitu : sekolah, kantor/tempat kerja, keluarga, tempat tinggal kita, maka Tuhan yang akan membuat perjuangan kita berhasil.

PENERAPAN PRIBADI :
Lihatlah orang-orang disekitar kita yang belum diselamatkan dan berjuanglah untuk mereka maka Tuhan yang akan memperlengkapi dan membuat berhasil segala perjuangan kita.


SABTU, 3 MEI 2008

KESALEHAN
Firman Hari ini : Lukas 1 : 5-17

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Bagaimana kehidupan Elisabeth dihadapan Alah ? (ayat 6)

PENGAJARAN :
Elisabeth adalah sosok wanita yang memiliki kehidupan yang benar dan tidak bercacat dihadapan Tuhan. Meskipun ada sesuatu yang tidak sempurna didalam kehidupannya yaitu kemandulan, tetapi itu bukanlah suatu hambatan untuk dia tetap menjaga kesalehannya dihadapan Tuhan. Pelajaran yang kita dapatkan dari Elisabeth adalah mungkin Tuhan menunda jawaban doa kita sehingga ada sesuatu yang ‘kurang sempurna’ dalam kehidupan kita, tetapi itu bukanlah suatu hambatan untuk kita tetap hidup dalam kebenaran, bahkan untuk hidup tidak bercacat di hadapan Tuhan. Orang dunia bilang, “Mana mungkin bisa hidup kudus sekarang ini, apalagi tidak bercacat ?” Mereka akan bilang, “Tak ada gading yang tak retak.” Matius 5:48 berkata, “Karena itu haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.“ Elisabeth adalah manusia biasa seperti kita. Kalau dia bisa hidup tidak bercacat, berarti kitapun bisa! Karena bukan dengan kekuatan dan keperkasaan kita, tetapi karena Roh Kudus yang memampukan kita untuk hidup tak bercacat. Yang menjadi pertanyaan adalah: Maukah kita hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Apakah kita memiliki kerinduan untuk hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Dan, Apakah kita berjuang untuk hidup tidak bercacat dihadapan Tuhan ? Tuhan sedang mencari orang-orang yang menjawab ‘YA’ untuk ketiga pertanyaan tersebut diatas, karena orang-orang seperti itulah yang akan dipakai Tuhan secara luar biasa!

PENERAPAN PRIBADI :
Mintalah Roh Kudus memberitahu hal-hal yang kurang berkenan dihadapanNya yang masih ada dalam kehidupan kita ! Marilah kita meninggalkannya !


MINGGU, 4 APRIL 2008

IMAN YANG BESAR
Firman Hari ini : Matius 15:21-28

PERTANYAAN PERENUNGAN :
Apakah yang dialami oleh perempuan Kanaan itu ? (ayat 22)
Apakah yang dilakukan oleh perempuan Kanaan itu ? (ayat 22,25)
Apakah yang terjadi dengan anak perempuan Kanaan itu ? (ayat 28)

PENGAJARAN :
Perempuan Siro Fenisia adalah sosok wanita yang memiliki iman yang besar. Mengapa? Pertama, ia bukanlah orang Yahudi dan Yesus adalah orang Yahudi. Pada waktu itu orang Yahudi tidak bergaul dengan orang non Yahudi. Kedua, ketika ia memohon pertolongan kepada Yesus, Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Ketiga, ketika ia memohon lagi, Yesus mengatakan ia hanya diutus kepada bangsa Yahudi saja dan bukan kepada bangsa perempuan tersebut. Keempat, ketika perempuan tersebut terus mendekat, Yesus menganggap perempuan tersebut sebagai anjing. Karena kegigihan dan iman yang besar dari perempuan tersebut akhirnya Yesus menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan. Apakah yang menjadi persoalan terbesar dalam hidup kita saat ini ? Miliki iman yang besar seperti perempuan itu. Iman yang tidak menyerah pada keadaan; iman yang terus berjuang untuk mendapatkan yang terbaik dari Tuhan; iman yang ‘bandel’; iman yang hanya memandang kepada Yesus sebagai sumber segala mujijat. Dalam jaman yang serba kompetitif ini orang cenderung memperbesar kekuatan dan kemampuan diri sendiri sehingga secara tidak disadari kita mulai mengandalkan kekuatan manusia, diri sendiri maupun orang lain. Namun Tuhan mengijinkan suatu persoalan yang tidak dapat diselesaikan oleh kemampuan manusia, sehingga kita perlu datang kepada Tuhan dengan iman yang besar.

PENERAPAN PRIBADI :
Persoalan apakah yang perlu kita bawa kepada Tuhan dengan iman yang besar?

Sunday, April 20, 2008

Berhenti Sejenak, Dapatkan Lebih

PRESBITORIAL - April 19

“Jam kehidupan diputar sekali
dan tak seorang pun tahu kapankah berhenti……”

Jarum jam akan terus berputar sampai akhirnya berhenti jika sudah kehabisan baterai, rusak atau kita matikan. Kehidupan kita juga seperti jam yang terus berputar sampai kita kehabisan kekuatan.

Seringkali saya mendengar orang berkata bahwa waktunya sangat berharga dan tidak mau kehilangan waktu tersebut. Karena itu mereka menggunakannya untuk sibuk melakukan pekerjaan, pelayanan maupun hobi dengan tujuan mencapai kesuksesan dan kebahagiaan hidup. Tetapi, mereka melupakan satu hal penting yang adalah kunci kesuksesan, yaitu waktu dengan Tuhan. Akibatnya, tidak sedikit orang yang sekalipun telah banyak berusaha, namun mendapatkan sedikit keberhasilan. Ada juga orang yang sekalipun berhasil, namun tidak dapat menikmatinya dengan bahagia.

Kita perlu meluangkan waktu untuk berdiam diri bersama dengan Tuhan karena Dialah sumber segala yang kita perlukan. Dengan berdiam diri kita akan banyak memperoleh hikmat, kekuatan, damai sejahtera & jalan keluar atas setiap tantangan dan masalah yang kita hadapi. Ada sebuah kalimat yang sangat memberkati saya, ”Ambil 15 menit setiap hari untuk mendengar Tuhan berbicara. Ambil 15 menit untuk berbicara kepada Tuhan. Ambil 15 menit untuk berbicara kepada orang lain tentang Tuhan”. Jangan menghadapi suatu hari sebelum Anda menghadap Tuhan. Lebih baik kita terlambat beraktifitas daripada kita terlambat menghadap Tuhan. Tuhanlah yang memberkati kita hidup. Maka mulailah hidup ini dengan Tuhan dan biarkan Tuhan yang mengatur hidup ini.

Ruth Salmah
Koordinator Departemen Doa

Sibuk? Justru HARUS Berdoa!

FOKUS KITA - April 19

Suasana sibuk kita temui di mana-mana setiap hari, khususnya daerah perkotaan. Setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing dan dituntut untuk banyak menghasilkan sesuatu, baik bagi diri sendiri maupun sekolah dan perusahaan di mana mereka bekerja. Terlebih lagi orang-orang yang sedang mengejar target, pasti hidupnya penuh dengan jadwal yang harus dilaksanakan. Umumnya orang menjadi sibuk bukan karena senang dengan kesibukan, tetapi karena ingin menghasilkan sesuatu yang maksimal dengan keuntungan yang sebesar-besarnya. Inilah yang membuat orang menjadi sibuk dan tidak sedikit yang berharap bahwa 9-10 hari dalam satu minggu.

Kesibukan mudah membuat seseorang lupa pada penciptanya. Waktu untuk beribadah kepada Tuhan diambil dari sisa-sisa waktu kegiatan mereka. Lebih parah lagi ada orang-orang yang berkata: “Aku tidak punya waktu untuk ke gereja, doa malam, apalagi ikut pemuridan. Lagipula, mana bisa aku berdoa jika harus menyelesaikan target, ada rapat dengan bos dan harus mengantar istri ke supermarket?” Mereka menganggap bahwa beribadah atau berdoa hanya sekedar kegiatan yang disejajarkan dengan aktivitas memancing, olah raga, atau jalan-jalan di mall. Tidak heran banyak orang tertekan/stress karena begitu banyak hal yang harus dikerjakan tanpa didukung doa. Jadi, haruskah kita berdoa di tengah kesibukkan?

Yesus memiliki kesibukkan yang padat ketika ada di bumi. Ia memiliki 12 anak binaan dan setiap hari harus melatih mereka untuk melayani dan memperlengkapi mereka dengan kebenaran Firman Tuhan. Selain itu Ia juga melayani orang lain, mengadakan mujijat, mengajar Firman Tuhan kepada ribuan orang dan memberi mereka makan. Belum lagi Ia harus menghadapi berbagai kritik dan cemooh dari para imam atau pemimpin agama orang Israel. Jika berada di posisi Yesus, kita pasti stress berat dan seperti tidak ada waktu untuk melakukan hobi, bahkan bersantai.

Namun, Yesus memberi teladan di tengah kesibukkan-Nya. Markus 1:35 mencatat bahwa pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana. Matius 14:23 berkata, “Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.” Yesus masih bisa berdoa. Inilah teladan yang diberikan kepada kita saat ini. Ketika tetap meluangkan waktu untuk berdoa, Ia mampu bertahan dalam pelayanan dan tidak depresi ketika ada masalah. Bahkan, pekerjaan Bapa Ia lakukan dengan maksimal. Inilah salah satu kunci Yesus tetap enjoy di tengah kesibukkan. Pekerjaan-Nya pun tidak pernah gagal.

Mengapa doa harus tetap dilakukan di tengah kesibukkan?

1. Doa menarik kuasa Tuhan turun dalam hidup kita
Setiap hal yang kita kerjakan pasti ada kekurangan dan batasnya. Allah sengaja menciptakan kita terbatas supaya kita tetap mengandalkan Dia dalam segala hal dan keadaan. Oleh karena itu, dengan berdoa kita mendapatkan hikmat, kekuatan dan semangat yang baru dariNya. Allah tidak menghalangi kita dalam kesibukan, tetapi Ia hanya rindu supaya hubungan kita dengan-Nya tetap utuh. Tidak ada yang kita sesalkan ketika berdoa di tengah kesibukkan. Justru hal itu membantu kita menyelesaikan setiap kesulitan pekerjaan.

2. Doa adalah nafas jiwa kita
Seperti komputer yang walaupun diciptakan sangat canggih bisa mengalami gangguan (hang) atau rusak karena terus digunakan tanpa henti sehingga mesinnya panas, atau handphone yang bisa mati karena kehabisan daya batere, demikian pula hidup kita akan kering dan bisa mati karena terus mengeluarkan daya/tenaga tanpa diisi ulang. Doa membuat hidup kita diisi oleh Allah sehingga segar kembali.

Karena itu, ambilah waktu untuk berdoa. Kita tidak perlu membujuk Tuhan supaya menciptakan hari ke-8, 9 atau 10. Kita hanya perlu mengadakan waktu untuk berdoa dan lakukan dengan serius. Sampaikan kepada-Nya setiap permasalahan yang sedang kita hadapi dengan penuh pengharapan kepada Tuhan.. Ia pasti menjawab doa tepat waktu. Ketika sibuk, justru berdoalah supaya kita dapat menghadapi segala kesibukkan dengan bersukacita dan dapat menyelesaikannya dengan maksimal. (you)

RencanaNya selalu Indah

INSPIRATIONAL STORY

Jenny, gadis cantik kecil berusia 5 tahun dan bermata indah. Suatu hari ketika sedang pergi berbelanja bersama ibunya ia melihat sebuah kalung mutiara tiruan yang sangat Indah, dan harganya-pun cuma 2,5 dollar. Ia sangat ingin memiliki kalung tersebut dan mulai merengek kepada ibunya. Akhirnya sang Ibu setuju, katanya: "Baiklah, anakku. Tetapi ingatlah bahwa meskipun kalung itu sangat mahal, ibu akan membelikannya untukmu. Nanti sesampai di rumah, kita buat daftar pekerjaan yang harus kamu lakukan sebagai gantinya. Dan, biasanya kan nenek selalu memberimu uang pada hari ulang tahunmu, itu juga harus kamu berikan kepada ibu." "Baiklah," kata Jenny setuju.

Merekapun lalu membeli kalung tersebut. Setiap hari Jenny dengan rajin mengerjakan pekerjaan yang ditulis dalam daftar oleh ibunya. Uang yang diberikan oleh neneknya pada hari ulang tahunnya juga diberikannya kepada ibunya. Tidak berapa lama, perjanjiannya dengan ibunya pun selesai. Ia mulai memakai kalung barunya dengan rasa sangat bangga. Ia selalu memakai kalung itu kemanapun ia pergi. Ke sekolah taman kanak-kanaknya, ke supermarket, bermain bahkan pada saat ia tidur, kecuali pada saat mandi. "Nanti lehermu jadi hijau," kata ibunya.

Jenny juga memiliki seorang ayah yang sangat menyayanginya. Setiap menjelang tidur, sang ayah selalu membacakan sebuah buku cerita untuknya. Pada suatu hari seusai membacakan cerita, sang ayah bertanya kepada Jenny; "Jenny, apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, yah. Ayah tahu betapa aku menyayangi ayah.""Kalau kau memang mencintai ayah, berikanlah kalung mutiaramu pada ayah." "Yaa... ayah, jangan kalung ini. Ayah boleh ambil mainanku yang lain, Ayah boleh ambil Rosie, bonekaku yang terbagus, Ayah juga boleh ambil pakaian-pakaiannya yang terbaru tapi jangan ayah ambil kalungku..." "Ya anakku, tidak apa-apa... tidurlah." Ayah Jenny lalu mencium keningnya dan pergi, sambil berkata: "Selamat malam anakku, semoga mimpi indah."

Seminggu kemudian setelah membacakan cerita ayahnya bertanya lagi: "Jenny apakah kamu sayang ayah?" "Pasti, Yah. Ayah kan tahu aku sangat mencintaimu. " "Kalau begitu, boleh ayah minta kalungmu?" "Yaa, jangan kalungku..., Ayah ambil Ribbons, kuda-kudaanku. Ayah masih ingat kan ? Itu mainan favoritku. Rambutnya panjang dan lembut. Ayah bisa memainkan rambutnya, mengepangnya dan sebagainya. Ambillah Yah, Asal ayah jangan minta kalungku..." "Sudahlah nak, lupakanlah," kata sang ayah.

Beberapa hari setelah itu Jenny mulai berpikir, kenapa ayahnya selalu meminta kalungnya? dan kenapa ayahnya selalu menanyai apakah ia sayang padanya atau tidak? Beberapa hari kemudian ketika ayah Jenny membacakan cerita, Jenny duduk dengan resah. Ketika ayahnya selesai membacakan cerita, dengan bibir bergetar ia mengulurkan tangannya yang mungil kepada ayahnya sambil berkata:

"Ayah..., terimalah ini.." Ia lepaskan kalung kesayangannya dari genggamannya, dan dengan penuh kesedihan kalung tersebut berpidah ke tangan sang ayah... Dengan satu tangan menggenggam kalung mutiara palsu kesayangan anaknya, tangan yang lainnya mengambil sebuah kotak beludru biru kecil dari kantong bajunya. Di dalam kotak beludru itu terletak seuntai kalung mutiara yang asli, sangat indah dan sangat mahal... Ia telah menyimpannya begitu lama untuk anak yang dikasihinya. Ia menunggu dan menunggu agar anaknya mau melepaskan kalung mutiara plastiknya yang murah, sehingga ia dapat memberikan kepadanya kalung mutiara yang asli

Begitu pula dengan dengan Tuhan kita... seringkali Ia menunggu lama sekali agar kita mau menyerahkan segala milik kita yang palsu ... dan menukarnya dengan sesuatu yang sangat berharga.... (sumber: internet)

Info Kita - April 19

PERSEMBAHAN 13 APRIL 2008
Perpuluhan: Rp. 17.767.000
Diakonia: Rp. 311.000
Misi: Rp. 2.156.000
Rumah Kehidupan: Rp. 100.000

PERUBAHAN NO. KODE PERPULUHAN
Mohon tambahkan angka 1 di depan No. Kode Perpuluhan (KP) Sdr. Contoh: No. KP 515 ditulis : 1515
Setiap kali memberikan persembahan, harap mencantumkan Nama Lengkap & No. KP Sdr.
Laporan perpuluhan dapat Sdr. lihat di papan pengumuman di teras gereja.
Jika ada kesalahan atau ingin mengetahui No. KP Sdr. harap hubungi
Sdri. Lois (3823490) pada jam kerja sekretariat gereja.



IBADAH RAYA MISI

Minggu, 27 April 2008

Oleh: Bp. Ruland Letedera (Papua)

Di seluruh ibadah raya.


DONOR DARAH

Hari: Minggu
Tanggal: 27 April 2008
Waktu: pukul 11.00 – 14.00 WIB
Tempat: Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat badan minimal 45 kg
Sehat, tidak menderita penyakit yang dapat ditularkan melalui darah.
Dengan menjadi pedonor darah, kita dapat menyelamatkan nyawa sesama yang sangat membutuhkan darah kita. Catat tanggalnya! Pastikan Anda tidak ketinggalan momen ini.

Jemaat yang terkasih,

Jika Sdr. ingin mengambilkan Penuntun Saat Teduh untuk teman Sdr. yang bukan jemaat KrisPen, mohon mengambilkan seusai ibadah, supaya jemaat KrisPen yang lainnya kebagian.

Adapun seluruh jemaat KrisPen diprioritaskan untuk mendapatkan Penuntun Saat Teduh terlebih dulu supaya tidak ketinggalan mengikuti kegerakan Saat Teduh 4M yang kita hidupi selama ini.

Jika Penuntun Saat Teduhnya habis, Sdr. bisa mendapatkannya dengan download melalui webblog KrisPen: www.krispen-media.blogspot.com atau minta kepada Sdri. Lia di kantor sekretariat gereja pada hari Selasa.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samnya.

Redaksi


Warta Kita & Penuntun Saat Teduh

Sudahkah Anda mengambilkan Warta Kita & Penuntun Saat Teduh bagi teman komsel Anda yang tidak hadir ibadah hari ini?
Jangan lupa! Periksa Penuntun Saat Teduh Anda.Jika ada halaman yang kosong/rusak, segera tukarkan kepada usher yg bertugas
pada hari ini juga.


SPK PEMENANG

Ini saatnya bagi para pemenang!
Jalani prosesnya, raih kemenangan Anda.

4 Mei – 6 Juli 2008
(setiap hari Minggu)

Pendaftaran:
Ibu Vera (71014948) atau Sdri. Merry (60361123)

Training Tim SPK Pemenang
>> Rabu, 22 April 2008
>> Kamis, 23 & 30 April 2008
Di Gereja, Pukul 19.00 WIB

Perubahan Jadwal Ibadah Youth
Sehubungan denganberlangsungnya Kelas SPK Pemenang, maka Ibadah raya Youth pada tanggal 4 Mei – 6 Juli 2008 dimulai pukul 11.30 WIB.
Harap diperhatikan!

Saturday, April 19, 2008

PENUNTUN SAAT TEDUH PRIBADI 21 – 27 April 2008

SENIN, 21 APRIL

BAPAKU SEORANG PENGUSAHA

Firman Tuhan : Yohanes 15 : 1 – 8

PERTANYAAN PERENUNGAN :
1. Siapakah Bapa Sorgawi, Yesus dan kita dalam perumpamaan ini? (ay. 1,2,5)
2. Apa yang dilakukan Bapa terhadap kita? (ay. 2)
3. Apa yang menjadi ukuran kemuliaan Bapa? (ay. 8)

PENGAJARAN :
Sering sekali kita mendengar perumpamaan ini dan sudah ada 2 (dua) lagu yang digubah untuk menggambarkan perumpamaan ini. Hampir semuanya menjelaskan perumpamaan ini dengan ilmu Biologi. Memang sepintas kita melihat bahwa ini biologi banget, kalau kita tidak tinggal dalam Yesus (sebagai pokok anggur) maka kita tidak bisa berbuat apa – apa dan akan mati pada akhirnya. Namun lebih daripada itu, ayat pertama menegaskan kepada kita bahwa perumpamaan ini berbicara tentang BISNIS, bahwa Bapa adalah seorang PENGUSAHA. Sebagai seorang pengusaha, Bapa memiliki visi dan ukuran keberhasilan yang jelas yaitu bahwa kita (sebagai ranting anggur atau murid – muridNya) harus berbuah. Kalau tidak berbuah, maka kita akan mengalami pemotongan. Banyak orang Kristen yang ingin tahu lebih banyak tentang Firman Allah, tetapi hari ini Dia memperingatkan bahwa mereka akan mengalami tuntutan rohani lebih banyak. Ahli Taurat dikecam Yesus karena mereka tahu lebih banyak tetapi malah menghalangi orang untuk datang kepada Bapa. Yang penting bagi Bapa bukan tahu banyak firman, tetapi melakukan firman. Itulah berbuah. Bagaimana dengan yang sudah berbuah? Kita akan mengalami pembersihan. Artinya Bapa belum puas dengan kehidupan kita sekarang dan masih menginginkan kita dibersihkan dari segala karakter dan keterbatasan pikiran yang selama ini menghalangi Dia untuk bekerja secara maksimal lewat hidup kita. Mari bekerja sama dengan Bapa mulai hari ini.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Sudahkah aku berbuah? Buah apa saja yang sudah aku hasilkan (karakter, pelayanan dan jiwa – jiwa)?
2. Benalu atau keterbatasan apa saja yang Bapa ingin bersihkan dalam kehidupanku?

SELASA, 22 APRIL

BUAH KARAKTER (1)


Firman Tuhan : Galatia 5 : 16 – 26

PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Apa kunci untuk tidak hidup dalam kedagingan? (ay 18).
2. Apa saja perbuatan daging itu ? (ay 19 – 20)
3. Bagaimana hidup dalam Roh itu ? (ay 24)
4. Apa hasil hidup dalam Roh ? (ay 22 – 23). Renungkan sungguh – sungguh.

PENGAJARAN :
Buah pertama yang dunia ingin lihat dari seorang Kristen adalah buah Roh atau karakter yang diubahkan serupa dengan Kristus. Kalau orang Kristen tidak ada bedanya dengan dunia, maka orang dunia tidak akan memperhatikan. Kalau kita berada dalam situasi yang sangat gelap, maka sebatang korek api saja dapat menarik perhatian siapa saja. Seorang pelajar yang jujur akan sangat menarik perhatian semua temannya yang terlibat dalam gaya hidup yang mencontek. Demikian juga seorang karyawan yang jujur akan mengherankan semua rekannya yang melakukan korupsi. Saya merasa sangat gampang membuat perbedaan dengan dunia saat ini, karena mereka sangat kelihatan garang, tidak tahu berterima kasih, tidak perduli agama dan melakukan banyak perbuatan kedagingan lainnya. Memiliki perilaku yang berlawanan dengan mereka sudah menarik perhatian dunia, apalagi kalau itu adalah hasil proses karakter yang Bapa kerjakan dalam kehidupan kita, yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Ketika saya mempraktekkan gaya hidup Kristus (buah Roh), saya menerima pujian dari dunia! Di saat semua profesional lain berkelit selincah – lincahnya ketika menghadapi masalah, saya memilih untuk menerima kritik dan meminta ampun atas kesalahan saya. Ternyata dunia memberikan penghargaan terhadap apa yang baik. Mereka haus akan kasih dan kebenaran. Atasan saya bisa melihat perbedaan saya dengan rekan lainnya dan dia memuji saya dan memberikan kesempatan yang lebih besar.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Perbuatan daging apa saja yang masih dalam pergumulan kita?
2. Imajinasikan bagaimana Saudara bekerja sama dengan Bapa untuk menyalibkan kedagingan Saudara saat cobaan itu datang!


RABU, 23 APRIL

BUAH KARAKTER (2)

Firman Tuhan :
2 Petrus 1 : 3 – 9

PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Mengapa kita harus mengalami pertumbuhan iman? (ay 3 – 4)
2. Apa saja yang harus ditambahkan kepada iman? Bagaimanakah urutan pertumbuhannya? (ay 5 – 7)
3. Apakah akibat kalau semuanya itu ada pada kita? (ay 8)

PENGAJARAN :
Iman tanpa perbuatan akan mati, demikian juga iman tanpa kebajikan. Begitu saya memiliki iman dalam Kristus, kerinduan untuk berbuat baik itu sangat besar. Namun bila perbuatan baik itu tidak disertai dengan pengetahuan (pemahaman) mengapa dan untuk apa saya harus berbuat baik, maka semuanya akan percuma. Bila pengetahuan saya tidak disertai dengan penguasaan diri, maka kesombongan akan merajalela dalam diri saya. Penguasaan diri bukan hanya terjadi sekali – kali karena itu namanya kedisiplinan sesaat, oleh sebab itu kita harus tekun melakukannya. Semuanya itu akan membawa kita kepada kesalehan (hidup yang kudus). Di atas semuanya itu, kita harus menambahkan KASIH, baik untuk saudara seiman maupun untuk semua orang.

Kalau dunia mengatakan UUD alias ujung – ujungnya duit, maka gereja harus menyatakan UUK, ujung – ujungnya kasih. Beberapa sarjana Alkitab menegaskan bahwa buah roh itu adalah satu (kalau tidak, tentu namanya adalah buah – buah Roh), yaitu kasih, yang berisi sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri. Hari ini kita melihat bahwa pandangan ini ditegaskan dalam perikop yang kita pelajari.

Paulus pun menyadari bahwa tanpa kasih, kita seperti canang yang bergemerincing. Semuanya sia – sia ketika dunia mengenal gereja tidak memiliki kasih. Ujung semua buah karakter kita adalah KASIH. Siapkah saudara mempraktekkannya?

PENERAPAN PRIBADI :
Di tingkat manakah pertumbuhan rohani Saudara? Apa yang Saudara harus lakukan untuk sampai pada pertumbuhan puncak kita (kasih)?
Mari kita mulai dengan perbuatan baik dan tingkatkan sampai Kasih menjadi karakter kita.


KAMIS, 24 APRIL

BUAH PELAYANAN (1)

Firman Tuhan : Roma 12 : 3 - 8

PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Apa rahasia hidup bersama dalam jemaat atau di dalam komunitas lainnya? (ay. 3)
2. Atas dasar apakah Tuhan memberikan karunia kepada kita? (ay 6)
3. Sebutkan macam – macam karunia dalam perikop ini! (ay 7 – 8)

PENGAJARAN :
Gereja bukan hanya sebuah organisasi, melainkan juga sebuah organisme. Gereja sering diumpamakan sebagai tubuh manusia dan anggota gereja diumpamakan sebagai anggota tubuh yang memiliki fungsi yang berbeda – beda, namun membentuk sistem fungsi yang membangun tubuh itu sendiri. Kita akan berfungsi sempurna ketika kita tidak berusaha meniru yang lain.

Bagaimana caranya supaya kita tetap memelihara keaslian (originalitas) kita tanpa merasa perlu iri dan meniru orang lain yang kita anggap lebih hebat dengan karunianya? Rasul Paulus punya resep yang sangat jitu : janganlah kita memikirkan hal – hal yang lebih tinggi daripada yang patut kita pikirkan, sesuai dengan ukuran iman yang dikaruniakan Tuhan kepada kita. Ketika kita memikirkan hal – hal yang lebih tinggi daripada ukuran iman yang dianugrahkan Tuhan, di situlah letak kekacauan dimulai. Kita akan mulai mementingkan diri sendiri dengan jalan menganggap diri kita lebih hebat atau lebih utama dibandingkan dengan yang lain.

Saat kita merasa lebih penting daripada orang lain, saat itulah saat yang terburuk karena kita tidak akan melayani orang lain. Kita hanya tertarik untuk melayani diri sendiri. Otomatis karunia pelayanan kita tidak akan berjalan, karena Tuhan menciptakan karunia untuk kita jalankan bagi kepentingan orang lain. Pada saat itulah kita bisa dinyatakan tidak berbuah. Itulah sebabnya, mari kita merendahkan diri kita untuk memikirkan hal – hal yang Tuhan anugerahkan, bukan memikirkan ambisi pribadi.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Ambisi pribadi apa yang kerap kali menghalangi Anda untuk berbuah pelayanan?
2. Akui dan bertobat. Kerjakan dengan sungguh – sungguh karunia Tuhan atas hidup Anda.


JUMAT, 25 APRIL

BUAH PELAYANAN (2)

Firman Tuhan : 1 Petrus 4 : 7 - 11

PERTANYAAN RENUNGAN :
1. Hal penting apakah yang harus kita perhatikan di akhir jaman ini? (ay 7)
2. Sebutkan hal – hal yang harus kita lakukan di akhir jaman ini! (ay 8 – 11)

PENGAJARAN :
Banyak hal yang menyita perhatian saya di zaman ini, rasa – rasanya semua harus diperhatikan dan saya harus mengambil keputusan atas semua situasi ini. Kadang itu membuat saya sangat tertekan dan mengalami frustrasi ketika keadaan tidak berjalan sebagaimana mestinya. Saya bisa merasakan roh saya tertekan dan gelisah, pada saat itulah saya tahu bahwa saya harus berdoa lebih banyak. Pada saat saya berdoa, saya mendapati bahwa saya tidak bisa menghentikan doa saya karena memang roh saya membutuhkan lebih banyak waktu dengan Penciptanya.

Hari ini kita belajar untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri saja. Kalau kita sudah berdoa lebih banyak dan merasa lebih baik (feel good), maka hal itu harus diikuti dengan tindakan nyata yaitu melakukan kebaikan atau kasih (do good) kepada sesama. Tuhan mengajarkan kepada kita untuk memberikan tumpangan dengan tidak bersungut – sungut (tulus dalam membantu), melayani sesuai dengan karunia yang Tuhan anugrahkan dan berbicara sebagai orang yang menyampaikan firman Tuhan. Tuhan melatih kita memiliki lidah seorang murid yang akan menguatkan hati banyak orang yang sedang tertekan saat – saat ini.

Menjadi pengurus yang baik dari karunia Tuhan adalah prestasi kerja yang sangat baik dipandang Tuhan dan manusia. Orang memberikan penghargaan kepada pengurus yang benar – benar melakukan tugasnya dengan sukacita, bukan hanya sekedar bekerja. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, Bapa dimuliakan ketika kita berbuah, salah satunya melayani dengan karunia yang dianugrahkanNya kepada kita.

PENERAPAN PRIBADI :
Apa saja yang membuat Anda tidak tenang dan tidak berdoa?
Pelayanan apa yang akan Anda lakukan setelah belajar firman ini?


SABTU, 26 APRIL

BUAH JIWA – JIWA (1)


Firman Tuhan : Yohanes 4 : 27 – 30, 39 – 42

PERTANYAAN RENUNGAN:
1. Apa yang dilakukan perempuan Samaria itu setelah bertemu dengan Yesus? Apa yang dikatakannya kepada orang – orang yang ada di kotanya? (ay. 28 – 29)
2. Apa yang terjadi setelah perempuan Samaria melakukan hal tsb.? (ay. 39)


PENGAJARAN :
Apa yang dilakukan perempuan Samaria ini sama sederhananya dengan yang dilakukan oleh Andreas terhadap Petrus. Ia hanya mengajak orang – orang untuk melihat apa yang dilihatnya dan mendengar apa yang dia telah dengar. Tanpa malu – malu perempuan itu menceritakan suatu penempelakan rohani dari Tuhan atas dosa – dosanya dan menyaksikan semuanya kepada orang lain agar mereka juga mendapatkan kesempatan rohani yang sama.

Kepercayaan yang tulus dan kerinduan hati yang besar setelah mengalami pemulihan, menyebabkan perempuan ini berani dan tidak malu lagi dengan kehidupannya. Dia telah melihat bahwa hidupnya sungguh berubah total. Sebelumnya dia sangat malu dengan reputasinya sebagai perempuan berzinah. Kini dia merasakan kemerdekaan yang besar untuk menjadi dirinya sendiri, tanpa harus terikat dengan dosa.

Kasih mula – mula yang besar itulah yang menyebabkan dia berani mempertaruhkan reputasinya dengan cara mengajak setiap orang melalui kesaksian pertobatannya. Orang yang melihat hidupnya telah berubah menjadi tertarik kepada Yesus, yang telah mengubah hidup perempuan itu. Sampai akhirnya mereka bertemu sendiri dengan Yesus dan memiliki iman pribadi kepada Yesus.

PENERAPAN PRIBADI :
1. Periksa apakah hati kita masih berisi kasih mula – mula itu.
2. Ingat dan doakan beberapa teman yang perlu bertemu dengan Yesus.

MINGGU, 27 APRIL

BUAH JIWA – JIWA (2)


Firman Tuhan :
Kisah 2 : 41 - 47

PERTANYAAN RENUNGAN :
Bagaimanakah cara Tuhan menambah jumlah jiwa – jiwa kepada gerejaNya?

PENGAJARAN :
Banyak orang berkata bahwa cara hidup jemaat pertama adalah utopia (sebuah khayalan yang ideal dan tidak mungkin terjadi). Yang perlu kita pelajari di sini adalah bagaimana sikap jemaat mula – mula kepada Tuhan. Pertama, mereka takut akan Tuhan. Mereka menghormati Tuhan yang berkuasa untuk mengadakan mujizat dalam kehidupan mereka, terutama mujizat keselamatan.

Kedua, mereka bersatu. Segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, tidak eksklusif. Dengan mempraktekkan gaya hidup semacam ini, mereka menyatakan diri sebagai pengelola miliknya Tuhan, bukan sebagai pemilik kekayaan sendiri. Mereka hanyalah pengurus yang setia dari sumber daya yang Tuhan berikan ke dalam kehidupan mereka. Ketiga, mereka bersekutu dalam kasih yang tulus sehingga dunia melihat mereka berbeda dengan yang lain dan menciptakan ketertarikan untuk bergabung dengan kumpulan mereka.

Inilah gereja atau komunitas sejati. Kalau kita rindu berbuah dan Bapa dipermuliakan, nyatakanlah kasih kepada saudara seiman, dan kemudian kepada semua orang. Ketika ada hamba Tuhan memberikan nasihat kepada saya untuk mengasihi tubuh Kristus, saya sadar bahwa kasih saya kepada tubuh Kristus dapat menggerakkan hati Tuhan untuk menambah jumlah jiwa kepada gerejaNya. Haleluya!

PENERAPAN PRIBADI :
1. Apa yang masih kurang dalam komunitas kita untuk mengalami seperti jemaat mula – mula?
2. Mari kita mengasihi Tubuh Kristus, stop hujatan atau keluhan kepada gereja.

Saturday, April 12, 2008

Kekuatan sebuah Keluarga



EDITORIAL - April 13

Sebagai anak yang memiliki keluarga yang hancur, saya tumbuh menjadi pribadi yang sulit, penuh luka batin, gambar diri yang salah dan tidak punya tujuan hidup. Saya juga punya kesan yang buruk tentang arti sebuah keluarga. Ketika masuk bangku kuliah sembilan tahun yang lalu dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat, saya memulai kehidupan baru dalam sebuah komunitas yang menekankan gaya hidup keluarga, yaitu komsel. Awalnya tidak mudah bagi saya hidup dalam iklim kekeluargaan yang saling memperhatikan. Saya cenderung independen dan cuek terhadap orang lain. Walaupun sangat menikmati perhatian teman-teman komsel, saya hanya mengijinkan mereka menyentuh permukaan ”cangkang” saya yang kokoh.

Pembina saya adalah orang pertama yang menjadi teladan dan mengajarkan kepada saya arti hidup sebagai keluarga yang saling mempedulikan. Berperan sebagai ibu rohani, dia konsisten berusaha memasuki cangkang, menjangkau dan tekun memulihkan serta menjagai saya dalam doa. Ketika saya lapar, meskipun sama-sama anak kos yang hidup pas-pasan, dia rela membagikan satu-satunya makanan yang dimilikinya buat saya. Meskipun dalam masa pertumbuhan rohani saya dia menerapkan cara yang sangat tegas dan disiplin, dia telah menolong saya untuk menemukan tujuan hidup. Dia juga mengajari saya untuk peduli dan mau berbagi hidup dengan orang lain sebagai keluarga. Suatu ketika saya bertanya mengapa dia tidak menyerah membimbing saya di waktu lampau, dia menjawab: ”Kita adalah keluarga. Aku sayang padamu. Aku mau menjadi keset buatmu supaya kamu bersih dan pulih.”

Yulia Windyasari
Pemimpin Redaksi

FOKUS KITA April 13

Engkau Keluargaku, Aku Peduli Padamu

Salah satu peran terpenting kita sebagai anak-anak Allah adalah menghadirkan semangat kekeluargaan yang saling mengasihi dan peduli dalam hubungan kita dengan orang lain. Mengapa kita harus hidup sebagai keluarga yang saling mengasihi dan peduli satu sama lain? Sebab, Allah terlebih dulu telah mengasihi dan mempedulikan hidup kita. Dengan memberikan yang terbaik dari diri-Nya, yaitu Yesus supaya kita dapat hidup sebagai keluarga Allah dan memanggil-Nya Bapa. Karena itulah kita harus belajar untuk mengasihi sesama meskipun terkadang mereka mengecewakan kita. Dengan demikian banyak orang akan mengalami kasih Allah dan dipulihkan ketika kita hidup sebagai keluarga yang mempedulikan mereka.

Bagaimana kita dapat hidup sebagai keluarga yang memancarkan kasih Allah?

Satu, melihat seorang akan yang lain sebagaimana Allah melihat, yakni tidak membeda-bedakan satu dengan yang lain. Terima mereka apa adanya, termasuk kekurangan atau kelemahan mereka. Tidak menolak seseorang walaupun berbeda profesi, status, tingkat pendidikan maupun sosial.

Dua, peduli pada mereka di setiap waktu. Bukan hanya pada waktu di gereja atau ketika senang saja, tetapi juga ketika dalam masa kesusahan. Amsal 17:17 berkata: Seorang sahabat menaruh kasih di setiap waktu dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran. Ini berarti sebagai keluarga Allah kita perlu belajar saling mengasihi tidak hanya dengan kata-kata saja, melainkan juga diwujudkan dengan tindakan nyata. Sebab kasih tanpa perbuatan adalah omong kosong belaka.

Suatu hari ketika saya pulang dari pelayanan dengan tubuh yang sangat letih karena seharian tidak istirahat, tiba-tiba adik saya memberitahu saya bahwa ada salah seorang anggota komsel yang jatuh dan mengalami patah tulang. Saat itu juga saya langsung ke Rumah Sakit tempat ia dirawat walaupun tubuh saya sendiri sangat lelah. Sampai di sana hati saya cemas, karena dokter berkata bahwa anggota komsel saya tersebut harus dioperasi sebanyak dua kali dengan biaya yang besar. Padahal anggota komsel saya ini tidak punya biaya dan tinggal jauh dari orang tua. Saya mengajak teman-teman komsel yang lain untuk menjaga dia di Rumah Sakit semalaman dan gotong royong berjualan untuk mencari dana operasi baginya. Kami juga terus berdoa supaya mujijat Allah terjadi. Puji Tuhan, akhirnya dokter mengatakan operasi cukup dilakukan satu kali saja. Biaya operasi juga diringankan dan lewat banyak pihak yang membantu akhirnya dana operasi yang dibutuhkan pun tercukupi.

Hidup sebagai keluarga yang saling mempedulikan memang tidak mudah, butuh kesabaran dan konsistensi untuk terus belajar peduli dan berbagi dengan orang lain. Dan ketika kekeluargaan sudah terjadi, kita juga perlu terus menjaganya.

Bagaimana cara menjaga semangat kekeluargaan tetap utuh?

1. Menjaga rahasia
Jangan bergosip dan menceritakan kelemahan atau kesalahan orang lain, apalagi kepada orang yang tidak berkepentingan. Membicarakan kelemahan atau kesalahan orang lain hanya akan mencemari hati orang yang mendengarnya, menjatuhkan orang yang digosipkan dan menimbulkan perpecahan.

2. Menjaga kesatuan
Jika terjadi konflik atau disakiti oleh sesama saudara seiman hendaklah kita segera membereskannya. Jangan biarkan akar pahir dan kebencian tinggal di hati kita, tetapi saling rendah hati mengakui kesalahan dan mengampuni satu sama lain. Allah akan mencurahkan berkat-berkat-Nya ketika kita hidup rukun bersama. Firman Allah juga mengatakan bahwa orang yang berkata mengasihi Allah tetapi membenci saudara seimannya, maka ia berdusta. Sebab, orang yang tidak dapat mengasihi saudaranya yang terlihat tidak mungkin dapat mengasihi Allah yang tidak dilihatnya.(rin)

Cermin yang Terlupakan



INSPIRATIONAL STORY - April 13

Pada suatu ketika, sepasang suami istri mengadakan 'garage sale' untuk menjual barang-barang bekas yang tidak mereka butuhkan lagi. Suami istri ini sudah setengah baya, dan anak-anak mereka telah meninggalkan rumah untuk hidup mandiri. Sekarang waktunya untuk membenahi rumah, dan menjual semua barang yang tidak dibutuhkan lagi. Saat mengumpulkan barang-barang yang akan dijual, mereka menemukan benda-benda yang sudah demikian lama tersimpan di gudang. Salah satunya adalah sebuah cermin, kado pernikahan mereka, dua puluh tahun yang lampau.

Sejak pertama kali diperoleh, cermin itu sama sekali tidak pernah digunakan. Bingkainya yang berwarna biru aqua membuat cermin itu tampak buruk dan tidak cocok untuk diletakkan di ruangan mana pun di rumah mereka. Namun, karena tidak ingin menyakiti orang yang menghadiahkannya, cermin itu tidak mereka kembalikan. Demikianlah, cermin itu teronggok di loteng. Setelah dua puluh tahun berlalu, mereka berpikir orang yang memberikannya tentu sudah lupa dengan cermin itu. Maka mereka mengeluarkannya dari gudang, dan meletakkannya bersama dengan barang lain untuk dijual keesokan hari.

Garage sale mereka ternyata mendapat banyak peminat. Halaman rumah mereka penuh oleh orang yang datang untuk melihat barang bekas yang mereka jual. Satu per satu barang bekas itu mulai terjual. Perabot rumah tangga, buku-buku, pakaian, alat berkebun, mainan anak-anak, bahkan radio tua yang sudah tidak berfungsi pun masih ada yang membeli.

Seorang lelaki menghampiri nyonya rumah. "Berapa harga cermin itu?" Tanyanya sambil menunjuk cermin tak terpakai itu. Nyonya rumah tercengang. "Wah, saya sendiri tidak berharap akan menjual cermin itu. Apakah Anda sungguh ingin membelinya?" Tanyanya. "Tentu saja. Kondisinya masih sangat bagus." jawab pria itu. Nyonya rumah tidak tahu berapa harga yang pantas untuk cermin jelek itu. Meskipun sangat mulus, namun baginya cermin itu tetaplah jelek dan tidak berharga. Setelah berpikir sejenak, ia berkata, "Anda bisa membeli cermin itu dengan satu dolar."

Dengan wajah berseri-seri, pria tadi mengeluarkan dompetnya, menarik selembar uang 1 dolar dan memberikannya kepada sang nonya rumah. "Terima kasih," katanya, "Sekarang cermin itu jadi milik Anda. Apakah perlu dibungkus?" "Oh, jika boleh, saya ingin memeriksanya sebelum saya bawa pulang." jawab si pembeli. Nyonya rumah memberikan ijinnya, dan pria itu bergegas mengambil cerminnya dan meletakkannya di atas meja di hadapan nyonya rumah. Dia mulai mengelupas bingkai cermin yang berwarna biru aqua itu. Dengan satu tarikan dia melepaskan lapisan pelindungnya dan muncullah warna keemasan dari baliknya.

Bingkai cermin itu ternyata berlapis emas yang terukir sangat indah. Warna biru aqua yang selama ini menutupinya hanyalah warna dari lapisanpelindung bingkai itu! "Ya, tepat seperti yang saya duga! Terima kasih!" sorak pria itu dengan gembira. Nyonya rumah tidak bisa berkata-kata menyaksikan cermin indahnya dibawa pergi oleh pemilik baru, untuk mendapatkan tempat yang lebih pantas daripada loteng rumah yang sempit dan berdebu.

Kisah ini menggambarkan bagaimana kita melihat hidup kita. Sama halnya dengan suami istri yang terpaku hanya melihat plastik biru aqua pelapis bingkai emas cermin mereka, sehingga merasa cermin itu jelek dan tidak cocok digantung di dinding, kadang kita merasa hidup kita membosankan, tidak seindah yang kita inginkan. Kita hanya melihat hidup berupa rangkaian rutinitas yang harus kita jalani. Bekerja, sekolah/kuliah, sibuk pelayanan ini itu. Itu saja yang kita jalani setiap hari. Padahal, jika mau melihat lebih dalam setiap peristiwa di balik rutinitas hidup kita, ada banyak hal yang dapat memperkaya hidup kita. Kita juga dapat memakai apa yang kita anggap rutinitas sebagai kesempatan untuk melakukan hal-hal yang lebih bermakna dan berdampak bagi lingkungan di mana kita berada.

Setiap saat yang kita lewati, hanya bisa kita alami satu kali seumur hidup kita. Setiap detik yang kita jalani, Setiap detik adalah pemberian baru dari Tuhan dan hanya berlaku satu kali dalam hidup kita. Akankah kita membiarkan waktu berlalu dengan terpaku pada rutinitas sampai akhirnya bosan? Inginkah kita menyadari keindahan hidup kita setelah segalanya terlambat, seperti suami istri yang terlambat menyadari nilai sesungguhnya dari cermin indahnya? Tentu tidak, bukan? Sebab itu, mari ubah pandangan kita bahwa hidup hanyalah rutinitas belaka. Mulailah mengelupas rutinitas dan temukan nilai sesungguhnya dari hidup kita. Jadikan hidup kita bermakna dengan menemukan hal-hal baru, belajar lebih banyak, mengenal orang lebih baik dan menolong mereka yang membutuhkan. Mari lakukan sesuatu yang mengubah dunia suram sekitar kita!(l@/sumber ilustrasi:internet)

Berkat Menguasai Diri (Kesaksian 4M)


Saya adalah tipe orang yang mudah terpancing emosi dan marah saat melihat situasi tidak sesuai dengan harapan saya. Akibatnya saya sering menyalahkan orang atau benda yang ada di sekitar saya. Suatu ketika Tuhan mengijinkan saya mengalami masalah yang sangat rumit di tempat kerja saya. Saya dituntut untuk dapat mengatasi banyak hal dengan tepat dan mengerti semua tugas pekerjaan saya dengan waktu yang sangat cepat. Saya bersyukur melalui penuntun saat teduh 4M pada hari Jumat, 4 April 2008 kemarin dengan topik penguasaan diri, saya mulai bisa tenang dan berjalan dengan hikmat Tuhan. Memang pada awalnya ketika mempraktekkan penguasaan diri saya mengalami kegagalan, tetapi saya dingatkan untuk terus memperkatakan Firman bahwa Tuhan tidak memberi rancangan kecelakaan tetapi rancangan yang damai sejahtera (Yeremia 29:11). Selain itu pada waktu istirahat siang di kantor saya berdoa dengan buku Doa yang Mendatangkan Kuasa, topik keberhasilan dalam pekerjaan. Akhirnya, saya dapat melakukan pekerjaan saya dengan baik dan maksimal. Saya yakin itu semua bukan karena kuat dan gagah saya tetapi karena Roh Tuhan yang memampukan saya sehingga saya bisa berkemenangan atas emosi saya yang salah atas situasi-situasi yang tidak berjalan sesuai harapan.(Kuswartini/PKS Teen)

Info Kita April 13



UANG PERSEMBAHAN

Mohon Bapak/Ibu/Sdr./i memberikan uang persembahan dalam keadaan terbaik, tidak diremas, dilipat ataupun uang sobek, supaya pemberian Anda adalah yang terbaik kepada Tuhan.


PELAYANAN RUTAN MEDAENG



IBADAH RAYA MISI

Minggu, 27 April 2008

Oleh: Bp. Ruland Letedera (Papua)

Di seluruh ibadah raya.


DONOR DARAH

Setetes darah kita dapat memberi kehidupan. Karena itu, mari libatkan diri Anda dalam Donor Darah yang diadakan pada:
Hari: Minggu
Tanggal: 27 April 2008
Waktu: pukul 11.00 – 14.00 WIB
Tempat: Ruang Hermon
Syarat:
Usia 17 th ke atas
Berat badan minimal 45 kg
Sehat, tidak menderita penyakit yang dapat ditularkan melalui darah.


Dengan menjadi pedonor darah, kita dapat menyelamatkan nyawa sesama yang sangat membutuhkan darah kita. Catat tanggalnya! Pastikan Anda tidak ketinggalan momen ini.




TRAINING KONSELOR GEMA

Seluruh PA, PKS dan Saudara yang menerima undangan sebagai konselor Ge Ma WAJIB mengikuti training konselor bersama Bp. Sofjan Sutedja & Ibu Riana (Abbalove) yang diadakan pada:
Hari : Selasa - Rabu
Tanggal : 15 – 16 April 2008
Waktu : Pukul 19.00 WIB
Tempat : Gedung Gereja
Ketepatan waktu Anda sangat kami hargai.


DOA TEROBOSAN GEMA!

Bagi Bapak/Ibu/Sdr./i yang rindu agar kuasa Allah tercurah untuk memulihkan jiwa-jiwa pada malam GeMa dapat terlibat dalam Doa Terobosan yang dilaksanakan di Ruang Doa Pniel setiap hari:
Senin, Rabu, Kamis, Jumat (Pukul 10.00 WIB)
Selasa & Sabtu (Pukul 19.00 WIB)


SPK PEMENANG